NovelToon NovelToon
Dibalik Cadar Istriku

Dibalik Cadar Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: omen_getih72

Raka Sebastian, seorang pengusaha muda, terpaksa harus menikah dengan seorang perempuan bercadar pilihan Opanya meski dirinya sebenarnya sudah memiliki seorang kekasih.

Raka tidak pernah memperlakukan Istrinya dengan baik karena ia di anggap sebagai penghalang hubungannya dengan sang kekasih.

Akankah Raka menerima kehadiran Istrinya suatu saat nanti atau justru sebaliknya?

Yuk simak ceritanya 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon omen_getih72, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Nirma menunduk. Tak berani menatap sang mertua.

"Hanya kangen Abah dan Umi di pondok."

Umi Mawar kembali tersenyum.

"Wajar. Umi dulu juga seperti itu. Awal tinggal di sini suka menangis kalau ingat keluarga. Tapi, insyaallah nanti kamu akan menyesuaikan diri."

"Iya, Umi." Nirma menyeka ujung matanya yang basah. "Oh iya, Umi mau dibantu apa?"

"Bantu oles selai ke rotinya saja, ya, Nak. Raka suka roti bakar dengan selai cokelat."

Nirma mengangguk pelan.

"Apa Raka sudah bangun?" tanya Umi Mawar sambil mengaduk sup buatannya.

"Belum, Umi. Mungkin masih cape."

"Ya Allah, apa tidak shalat itu anak?"

Nirma memilih diam.

Setelah sarapan siap, Opa Sean dan Pak Darren terlihat bergabung di meja makan sambil sesekali mengobrol.

Sejenak Nirma memperhatikan keluarga barunya itu. Mereka terlihat seperti sebuah keluarga sempurna.

Pak Darren, Opa Sean dan Umi Mawar adalah orang yang sangat kaya, namun sangat bersahaja.

Zian dan Zura juga adalah anak-anak remaja yang sangat sopan. Mereka tumbuh dalam keluarga penuh cinta dan agamis.

"Raka belum turun sarapan?" tanya Opa Sean.

"Namanya juga pengantin baru, Yah. Wajar kalau bangunnya kesiangan." Pak Darren terkekeh setelah mengucapkan kalimat penuh canda tersebut.

Namun, tidak dengan Nirma. Ia menarik napas dalam-dalam demi mengurangi perih di hatinya.

Semalam, Raka melakukan panggilan video dengan Hellen hingga menjelang pagi.

Opa Sean dan Pak Darren masih mengobrol seru saat Raka datang dengan menyeret langkah.

Lelaki bertubuh tinggi tegap itu sudah terlihat rapi dengan setelan pakaian kerja.

Sangat kontras dengan wajahnya yang terlihat letih.

Raka lantas menarik kursi dan duduk di sisi Opa Sean. Mengambil selembar roti tawar dengan selain cokelat dan menyesap kopi hangatnya.

"Lemas, Ka?" Kalimat penuh gurau terlontar dari mulut Opa Sean, yang kemudian disambut Pak Darren dengan tawa kecil.

"Cape, Opa! Mana mau ke kantor lagi?"

"Loh, kenapa tidak cuti dulu? Kamu kan baru menikah kemarin."

"Tadinya mau cuti, tapi tiba-tiba ada kabar dari Beni. Katanya ada info terbaru dari kasus pembunuhan Ayah."

Suasana keluarga yang semula hangat itu seketika berubah serius. Raut wajah Opa Sean dan Pak Darren seketika berubah.

Nirma yang sedang membersihkan peralatan dapur itu menoleh sejenak. Begitu juga dengan Umi yang terlihat terkejut.

"Ada info apa? Apa Mulan sudah tertangkap?"

"Belum, Abi. Pembunuh itu tidak meninggalkan jejak apapun. Menurut informasi terakhir, Mulan sempat jadi TKW ilegal. Terus dipulangkan ke Indonesia. Masalahnya tempat dia bersembunyi sekarang entah di mana."

Prang!

Pembicaraan serius itu seketika terhenti saat terdengar suara pecahan kaca dari arah dapur.

Tubuh Nirma gemetar sampai tidak sengaja menjatuhkan piring.

"Ya Allah, kamu kenapa, Nak?" Pertanyaan Umi Mawar membuat wanita itu tersadar.

Nirma menoleh menatap sang mertua.

"Maaf, Umi." Nirma segera berjongkok memunguti pecahan piring yang berhamburan di lantai.

Tak tinggal diam, Umi meraih keranjang tempat sampah dan meletakkan di sisi Nirma. Kemudian berjongkok dan ikut memunguti pecahan kaca.

Sementara Raka bersikap acuh tak acuh dengan apa yang terjadi di sana.

"Awh...." Nirma mendesis pelan saat serpihan kaca menancap ujung jari telunjuknya.

Dalam hitungan detik cairan merah segar mengalir dari sana.

"Ya Allah, tangan kamu berdarah, Nak." pekik Umi Mawar sedikit panik.

"Tidak apa-apa, Umi."

"Tapi darahnya banyak itu ." Umi Mawar bergegas bangkit meraih selembar tissue.

Kembali berjongkok dan mengusap ujung jari Nirma.

"Aduh... sakit, Umi." ringis Nirma, menekan pangkal jarinya, sementara lelehan darah terus mengalir dari ujung jarinya.

"Kacanya menancap di sana." Umi Mawar tampak khawatir.

"Kenapa, Sayang?" tanya Pak Darren, menoleh ke arah dapur.

"Ini Abi ... jarinya Nirma berdarah terkena pecahan kaca." jawab Umi Mawar sembari melirik Raka yang masih duduk santai menikmati kopinya.

"Raka, Istri kamu luka bukannya ditolongin malah diam di situ!"

Raka yang semula duduk santai itu menolehkan kepala mendengar panggilan Umi.

Tak ingin dicecar Abi dan Opanya, ia segera bangkit meninggalkan meja makan, lalu berjongkok di hadapan Istrinya.

Abi dan opa yang sebelumnya akan berdiri urung, membiarkan Raka yang membantu Nirma.

"Kenapa tangannya?"

"Ketusuk pecahan kaca, Mas." Nirma menjawab pelan sambil menunduk.

"Coba sini aku lihat." Raka meraih pergelangan tangan Nirma.

Pada ujung jari telunjuk Nirma terlihat pecahan kaca yang menancap.

"Duduk di sofa dulu!"

Raka membawa Nirma untuk duduk di sebuah sofa, sementara ia sendiri berjongkok di hadapannya.

Melihat itu, Umi Mawar segera mengambil kotak obat yang selalu tersedia di rumah.

"Tahan, ya." ucap Raka seraya menekan pangkal jari Nirma.

Berusaha untuk menarik serpihan kaca yang menancap di sana.

Nirma mendesis pelan seraya memejamkan mata, merasakan sensasi perih yang timbulkan oleh benda kecil tersebut.

"Sudah keluar." ucap Raka, sambil membersihkan ujung jari Istrinya dengan selembar tissue.

Karena darah masih mengalir dari sana, akhirnya ia menyesap ujung jari Nirma.

Gerakan spontan Raka itu mengalirkan rasa hangat pada hati Nirma. Ia yakin pipinya sudah berubah merah, beruntung ada cadar yang menyamarkan wajahnya.

Nirma menunduk malu merasakan hangat dan lembutnya bibir Raka pada ujung jarinya.

Sementara Raka masih menekan ujung jarinya demi memastikan tidak ada darah yang mengalir lagi.

Pada saat yang sama Umi datang dengan membawa sebuah kotak obat, yang ia letakkan di sisi Raka.

"Sudah tidak ada darahnya. Plaster saja agar tidak terkena kotoran." Raka meraih plaster obat dan membalut jari Istrinya.

Bentuk perhatian kecil itu menciptakan rasa hangat di hati Nirma. Namun, sebisa mungkin ia meyakinkan diri agar tidak besar kepala.

Semua itu dilakukan Raka mungkin karena desakan Umi tadi.

Raka bangkit setelah mengobati luka Istrinya dan kembali ke meja makan.

Sementara Nirma mengembalikan kotak obat ke tempatnya.

***

Hati Nirma menjadi sangat gelisah setelah mendengar pembicaraan antara Raka dengan Opa Sean dan Pak Darren di ruang makan tadi.

Ia benar-benar dibuat penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga Suaminya itu.

Setelah Raka dan Pak Darren berangkat ke kantor, Nirma mendekati Umi Mawar yang berada di taman belakang rumah mereka, sedang berkutat dengan tanaman hiasnya.

"Umi..." panggil Nirma, membuat wanita itu menoleh dan langsung tersenyum.

"Iya, Nak. Sini."

Nirma memilih duduk di sisi Umi Mawar, sambil memperhatikan Umi Mawar memotong ranting dan daun tanaman yang sudah kering dan layu.

"Umi suka tanaman hias, ya?" tanya Nirma membuka pembicaraan.

"Suka. Abi sering mebawa pulang bibit bunga kalau keluar kota. Yang ada di sini semua Abi yang beli."

Nirma mengulas senyum. Merasa sangat kagum dengan Umi Mawar dan Pak Darren yang begitu harmonis dan romantis.

"MasyaAllah ... Abi yang beli dan Umi yang rawat?" Umi Mawar tersenyum.

"Iya. Memelihara tanaman itu sama seperti memelihara hubungan. Butuh perhatian dan kesabaran. Tapi, kalau diberi pupuk tidak boleh berlebihan, atau tanaman akan mati."

Nirma mengangguk pelan.

"Sayang, sekarang adalah babak awal dari pernikahan kamu. Harus kuat, terkadang ada pasangan yang diuji di awal hubungan, ada juga yang diuji di akhir. Kamu harus bisa menyikapi dengan pikiran terbuka dan lebih dewasa. Menyatukan dua kepala menjadi satu hati itu memang butuh perjuangan yang tidak mudah."

"Iya, Umi." Nirma mendengar pesan Umi Mawar dengan baik. "Oh ya, Umi ... sebenarnya ada yang mau aku tanyakan."

"Soal apa, Nak?"

Sejenak Nirma terdiam.

Seolah sedang memilih kata yang tepat. Sebenarnya ia tak enak hati untuk ikut campur urusan keluarga Suaminya.

Namun, ia harus memastikan sesuatu untuk menghilangkan kegelisahan.

"Maaf, kalau tanyanya soal pribadi."

"Kamu kan sudah menjadi bagian dari keluarga ini. Jadi jangan merasa tidak enak. Kalau ada sesuatu yang mengganggu, beritahu Umi saja ."

Nirma mengulas senyum. “ Umi ... tadi aku dengar Mas Raka sama Opa dan Abi membicarakan soal pembunuh orang tuanya Mas Raka. Apa yang terjadi, Umi?"

Mendenggar pertanyaan itu, Umi Mawar terdiam selama beberapa saat. Membuat Nirma semakin tak enak hati.

"Maaf kalau pertanyaan aku menganggu, Umi. Tidak usah dijawab kalau Umi keberatan."

"Tidak, Sayang. Ayahnya Raka kan mertua kamu. Kamu juga berhak untuk tahu." Umi Mawar menarik napas dalam-dalam.

"Memangnya apa yang terjadi, Umi?" tanya Nirma semakin penasaran.

***********

***********

1
Rosita
Buruk
erlina herliani
ya se7
Retno Harningsih
lanjut
Konny Rianty
Thorrrr" bikin raka jatuh cinta sm Nirmaa" dn melihat wajah nya"Baru nyahok.dia" Wajah istri nya speek Bidadariii....
Athenna: lanjut thorr!!! Semangat!! pokoknya aku menanti dirimu up
total 1 replies
Konny Rianty
Thorrr" bikin Raka lihat Wajah Nirmaaa"" biar nyahokk tuh Rakaaa...
Konny Rianty
Thorrrr"" bikin Raka jatuh cinta sm Nirmaaa....
Konny Rianty
lamuttt Thorrrr" yg Buanyakkkk heeee heeee....
Umu Kahar
/Angry//Angry//Angry/
Elfira Yozarina
ko nga ada lanjutanya....
Al Thaf
bagus si
Konny Rianty
Akh...sedih thorrr" bc nya pengen nangiss...kapan raka mau membuka hati nya untuk Nirmaa"" kamu pergi aja dr rumah, biar nyahok si Raka sableng ituu....
Uthie
keep 👍
Wiwik murniati
Luar biasa
Rieya Yanie
jangan jangan adiknya bryan
Eka raffasya
sangat² bagus/Rose//Rose/
Konny Rianty
Lanjut Thorr" bgs cerita nyaaa....
Asmarni Sias
lanjut
Reni Fitria Mai
sabungan nyo dong 🙏😭
Reni Fitria Mai
Hati saya yg menjerik melihat perlakuan suaminya 😭😭😭😭
Konny Rianty
lanjut Thorrrr" bgs cerita nyaaa....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!