Kimberly adalah seorang pengantin yang memasuki altar pernikahannya, namun terkejut di atas altar itu sudah ada adik angkatnya bersama calon suaminya yang telah bertukar cincin.
"Maafkan Aku, aku sudah salah. Akulah yang merayu Kak Ramon sampai akhirnya aku hamil 1 bulan dan,, dann,,, terpaksa hari ini kami,,," ucapan adik angkat Kimberly yang menggantikannya menikah, sungguh di luar dugaan!
Ternyata selama ini, semua orang telah menipunya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Pura-pura tidak kenal
Berlian kembali ke tempat duduknya dengan wajah yang masih pucat, dia duduk sambil melirik Kimberly di sampingnya.
'Pasti perempuan ini yang melakukannya gara-gara aku mengancamnya, dia jadi melakukan hal curang seperti itu. Pantas saja selama 3 tahun ini dia menghilang, ternyata dia ingin menyusun rencana untuk menghancurkan!' Berlian secara tidak sadar menggertakkan giginya membuat seorang perempuan yang duduk di depannya pun melihatnya.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Sang Perempuan sambil menatap berlian.
"Eh?" Berlian terkejut, tapi dia tetap menganggukkan kepalanya, "ya, Jangan khawatir," ucap berlian sambil mengukir sebuah senyuman di wajahnya.
"Kau tampak pucat," kata perempuan yang lain sambil melihat wajah Berlian.
"Jangan khawatir," ucap Berlian.
Maka acara terus berlangsung dengan kedua tanga berlian di bawah meja saling mengait satu sama lain dari waktu ke waktu.
Dia begitu cemas memikirkan apa yang akan terjadi berikutnya antara hubungannya dengan Ramon dan bagaimana kemarahan ramon nanti setelah masalah tersebut.
Namun dia tidak ingin meninggalkan acara itu karena tidak ingin membiarkan Kimberly lolos begitu saja.
Acara pun berlalu dengan cepat, mulai dari penampilan para artis tang menghibur, sambutan dari para alumni alumni terkenal dan jajaran panitia yang menggelar acara hari itu.
Setelahnya, masuk ke dalam acara bebas, acara di mana para tamu akan saling mencari teman lama mereka dan membicarakan masa lalu ataupun masa depan bersama.
Ini juga menjadi saat di mana orang-orang akan berusaha mendekati siapapun dari alumni mereka yang telah sukses dan mencari kesempatan untuk meningkatkan karir pekerjaan.
Hanya Kimberly saja yang tetap diam di tempatnya, tetap tenang dan tidak ingin bergerak kemanapun, sampai beberapa perempuan datang menghampirinya, berharap mereka semua mendapatkan hati Kimberly agar setidaknya bisa memiliki peluang untuk bekerja di world cooperation.
"Hai, Kimberly, kau masih ingat aku?" seorang perempuan mendekati Kimberly dengan senyum ramahnya.
Kimberly menatap perempuan itu, "siapa?" tanya Kimberly dengan ekspresi bingung meski sebenarnya dia mengenal perempuan yang ada di hadapannya.
"Aku Inna, kita pernah sekelas waktu dulu," ucap Inna bersemangat.
"Aku tidak ingat," kata Kimberly membuang muka, dia merasa kesal mengingat kelakuan Inna yang dulunya beberapa kali memberinya masalah karena hasutan Berlian, dan sekarang perempuan ini ingin kembali mendekatinya setelah mengetahui kesuksesannya? Tidak mungkin!
Inna tampak kecewa dengan jawaban Kimberly, "ah,, Sepertinya kau sudah tidak ingat. Kita dulu duduk di kelas yang sama saat tahun kedua. Saat itu wali kelas kita ialah Bu Sandria, aku duduk tepat di belakangmu lho. aku juga ingat waktu itu, kau salah satu murid pintar di kelas, terutama saat pelajaran bahasa, pantas saja sekarang kau sudah bekerja di world cooperation, itu karena kau orang yang bekerja keras," kata Inna dengan senyuman tak pernah luntur dari wajahnya.
"Begitu ya," kata Kimberly dengan ekspresi datar membuat Inna merasa canggung hingga mau tak mau Inna memilih untuk mengakhiri obrolan mereka dengan sedikit rasa malu karena diperhatikan orang-orang.
"Ya sudah, sepertinya teman-temanku masih menunggu di sana," ucap Inna sebelum berlalu meninggalkan Kimberly.
Semua orang yang menghampiri Kimberly pun mendapat perlakuan yang sama dari Kimberly hingga membuat mereka semua perlahan-lahan mundur.
"Gila! Sekarang dia sangat sombong!"
"Tentu saja harus begitu, dia sudah memegang jabatan tinggi di World cooperation yang terkenal sangat susah dimasuki. Kalau aku jadi dia pun aku pasti melakukan hal yang sama."
"Tapi tidak sampai berpura-pura tidak mengenali kita 'kan?!"
Kimberly bisa mendengar perbincangan mereka, tetapi Kimberly sama sekali tidak memperdulikannya.