"apa kau bercanda!! aku tidak bisa berpedang!! aku hanya seorang gadis pembuat roti!! mengapa aku terjebak bersama pria asing seperti mu!! sungguh merepotkan ku!"
aku sungguh menyesal berjalan mencari sumber suara yang membuat ku penasaran. ternyata suara itu berasal dari pertarungan yang terlihat tidak adil. satu lawan sepuluh bukan kah benar benar tidak adil.
tapi walaupun begitu aku mana bisa membantu nya. aku bukan wanita kuat yang tangguh dan mampu berpedang.
aku hanyalah seorang pembuat roti di salah satu kedai roti yang ada di pusat kota kekaisaran Amberland.
"tidak aku tidak bisa membantu mu!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Beban
Masih di tempat yang sama dan keadaan yang sama. Di bawah guyuran hujan di hutan Filent aku merasa kesialan tak henti-henti nya datang menghampiri ku.
Padahal keinginan hidup ku hanya sederhana yaitu menjadi kaya tapi kenapa jalan yang ku tempuh begitu sulit. Apalagi sekarang hidup dan mati ku sedang di pertaruhkan, karena rasa penasaran yang ada di diri ku tadi. Lain kali aku tidak akan mengikuti rasa penasaran ku lagi!
Argg!! Apa yang harus aku lakukan!! Aku tidak bisa menggunakan pedang. Dan pria brengsek itu juga terlihat sedang sibuk melawan para pria yang aku tidak tau siapa mereka dan apa tujuan mereka.
Jika di lihat lagi mereka juga bukan terlihat seperti perampok, apa yang akan mereka rampok? Pria itu terlihat tidak lah kaya.
"nona!!! Berhenti lah melamun di saat seperti ini!!"
Suara pria brengsek itu kini menyadarkan ku dari isi kepala yang hampir ingin meledak. Bagaimana tidak padahal beberapa menit lalu hidup ku baik-baik saja dan normal namun kini malah terlibat dalam pertarungan yang berbahaya.
"aku tidak melamun. Brengsek!! Aku hanya berfikir bagaimana aku bisa keluar dari tempat berbahaya ini! Kau pikir aku seorang kesatria wanita yang bisa bertarung. Aku katakan sekali lagi pada mu! Aku hanya seorang pembuat roti!!" ujar ku agar pria ini mengerti jika aku hanya wanita lemah dan mengijinkan ku untuk pergi dari tempat ini.
namun saat aku mengatakan hal itu tiba-tiba salah satu dari para pria yang memakai pakaian serba hitam dan tertutup itu ingin menyerang ku.
Namun bukan nya melawan aku malah mencoba untuk lari. Yah lari adalah jalan satu-satunya untuk selamat!
"argh!! Jangan bunuh aku tuan!! Aku hanya rakyat miskin yang lemah!!" teriak ku sambil berlari dan sial nya kaki ku malah tersandung akar pohon dan membuat ku terjatuh.
Habis sudah gaun sederhana yang ku pakai sudah sangat kotor dan tak berupa lagi. Begitu pula kaki ku yang terasa sakit akibat terjatuh.
Dengan ketakutan aku malah menutup mata ku dan menodongkan pedang ke arah depan untuk melindungi diri ku.
"ku mohon!! Ku mohon!!! Aku belum mau mati!! aku belum mau mati dewa. Aku janji,, aku akan menjadi wanita yang baik dan berhenti mengeluh. Aku janji dewa!! Tolong selamatkan aku!!" sekali lagi aku merapalkan doa untuk keselamatan nyawa ku yang berharga ini.
Dan beberapa detik kemudian terdengar suara seseorang menjerit kesakitan dan pedang yang ku pegang terasa sangat berat.
Aku memberanikan diri untuk membuka mata dan aku sangat sangat terkejut dengan apa yang ku lihat saat ini!! Pria yang mengejar ku tadi sudah tertusuk mata pedang milik ku. Dan kini dia mengerang kesakitan.
Seketika darah segar pria yang mengejar ku itu mengalir di pedang ini. Tubuh nya yang berat tak mampu untuk ku menahan nya. Hingga dia jatuh menimpa ku.
Hah!! Apa yang terjadi? kenapa pria yang mengejar ku malah tertusuk pedang ku! padahal aku tidak melakukan apa apa untuk melawan nya.
Dengan susah payah aku berusaha untuk menyingkirkan tubuh pria yang mengejar ku tadi dari atas tubuh ku. Dan yah aku berhasil. tubuh pria itu sudah terlentang bersama dengan pedang yang aku pegang menancap tepat di dada nya
"astaga!!!! Aku melukai seorang dan membunuhnya!! Apa yang harus aku lakukan. Aku membunuh seseorang!! Oh tuan ku mohon jangan mati!!"
Dalam sejarah hidup ku selama 20 tahun aku hidup. Ini pertama kali nya aku membunuh seseorang. Benar-benar hari yang gila!!. Tangan ku berlumuran darah dan bergetar semakin ketakutan.
Bagaimana ini!! Bagaimana jika yang aku bunuh adalah prajurit kekaisaran? Jika benar maka aku yakin mereka akan mencari ku dan menjebloskan ku ke dalam penjara. Aku tidak ingin itu terjadi. Sungguh tidak ingin.
"tidak usah dipikirkan!! Kau hanya melindungi diri mu! Bergerak lah jika kau tidak ingin kehilangan nyawa"
Terdengar lagi ucapan dari pria brengsek yang membawa ku dalam pertarungan gila ini. Aku marah sungguh marah dengan keadaan ini.
"kenapa kau menyeret ku dalam masalah ini!!" teriak ku dengan lantang dan nada yang marah. Yah aku benar-benar marah sekarang.
Namun sayang nya pria itu hanya menanggapi amarah ku itu dengan tatapan mengejek. Apalagi sekarang pria itu masih dengan gerakan santai melawan para pria yang mengejar nya.
"bukan kah kau sendiri yang masuk ke dalam situasi ini nona. Aku tidak pernah memaksa mu apalagi menyeret mu! Tapi jika kau mau aku akan memaksa mu dan menyeret mu ke ranjang ku setelah ini bagaimana? Apa kau mau!"
Apa!!! Pria ini benar-benar brengsek di tengah pertarungan seperti ini malah dia berusaha melecehkan ku!. Aku semakin geram melihat nya.
"dalam mimpi mu sialan!! Aku benar-benar sial bertemu dengan mu hari ini!" sudah cukup aku marah saat ini.
Tapi di tengah amarah ku yang tidak bisa berbuat apa-apa itu. dua orang pria penyerang mencoba kembali menyerang ku. Tidak bisakah mereka membiarkan ku pergi!.
Aku sudah tidak memegang pedang. Bagaimana cara nya kau bertahan hidup.
Dan sekali lagi pria brengsek itu menolong ku dan membunuh dua orang yang tersisa tepat di depan mata ku.
Ku kira aku sudah aman ternyata aku salah. Salah satu pria berpakaian serba hitam itu bangkit dan tiba-tiba menyerang pria yang ada di hadapan ku saat ini dari belakang nya.
Tak mampu menghindar pria itu terkejut dan terkena tusukan pedang tepat di bagian perut nya.
"ARRGGHH!!! Apa yang terjadi!!" aku kembali menjerit histeris melihat tubuh pria brengsek ini mengeluarkan darah yang banyak.
Namun demikian pria itu masih bisa bergerak dan mengayunkan pedang di tangan nya ke arah pria terakhir yang masih hidup. Dan pria terakhir tumbang dan mati bersamaan dengan pria brengsek ini yang juga ikut tumbang di hadapan ku.
"sial!! Apa yang harus aku lakukan!!"
hujan tiba-tiba semakin deras. keadaan di hutan ini juga sudah sunyi. Pertarungan tersebut sudah selesai dengan Pria brengsek ini terluka cukup parah di hadapan ku.
Huh!! Mau tidak mau aku memapah tubuh besar nya ke arah kuda ku berada. Dengan susah payah aku harus membalas budi pria ini yang sudah menolong ku tadi.
dengan kaki yang sakit aku membopong tubuh pria ini dan berusaha menaikan nya ke atas kuda ku yang tua.
Percobaan pertama, gagal. Tubuh pria ini jatuh saat aku berusaha untuk menaikkan nya ke atas kuda.
Baiklah aku akan mencoba nya kembali dan syukur lah aku berhasil. Tubuh nya dan tubuh ku sekarang sudah berlumpur.
Aku harus pulang sekarang! Dan merawat nya sebisa ku.
Namun kesialan ku kembali menghampiri. Kuda tua ku ternyata tidak mampu membawa kami berdua di punggung nya. Kuda ini malah terduduk tak mampu bergerak. Padahal tubuh ku tidak lah berat. Pasti ini karena tubuh kekar milik pria ini!. Merepotkan saja.
"kuda sialan!! Kau ingin aku berjalan menuntun mu pulang dengan kaki yang sakit seperti ini!"
ARRGGHH!!!! BENAR-BENAR HARI YANG SIAL!!!
aneh situ jd org,,
sebar kembar for u..😁