pernikahan merupakan impian setiap wanita. apalagi mengadakan perayaan layaknya negeri dongeng. namun hal tersebut pupus bagi seorang wanita bernama nadin.
nadin merupakan seorang gadis cantik berusia 22 tahun, kuliah nya harus terhenti disaat majikan orang tuanya memaksa nya untuk menikah dengan putranya yang bernama Andreas.
Baca cerita lengkapnya yaaa...
stay tune sayangkuu🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya genza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 2
Nadin yang baru saja dari dapur membawakan minum untuk bu ningsih langsung terdiam mendengar ocehan mertuanya. Baginya itu sudah biasa, karena setiap datang ke rumah selalu saja nadin jadi bahan cercaannya.
"ini diminum dulu ma" ucap nadin menyodorkan segelas teh hangat untuk mertuanya.
Prankkkkk.....
Gelas tersebut pecah berserakan di lantai.
"aduuuhhhhh... Tanganku" teriak bu ningsih.
Nadin yang kaget langsung mendekati bu ningsih, ia segera meraih tangan mertua nya.
"maaf ma, aku nggak sengaja. sini aku liat tangannya ma" ucap nadin khawatir takut mertuanya kenapa kenapa.
Bu ningsih menghempaskan pegangan tangan nadin,
"kamu itu sengaja ya mau buat saya terluka? Iya kan? " bentak nya.
"enggak ma, nadin beneran nggak sengaja"
"ada apa sih ma ribut ribut mulu" ucap andreas yang baru turun dari atas.
"ini nih perempuan kampung ini, dia sengaja mau bikin mama terluka. Tadi mama hanya nanya kenapa masakannya cuma ada tahu sama tempe, dia marah langsung menyiram mama dengan teh panas itu" ucap bu ningsih sekaligus menunjuk gelas teh yang telah berserakan di lantai.
"kau! " bentak andreas. Ia mencengkeram kuat lengan nadin.
"berani berani nya kau melukai mama saya! "
"enggak mas, aku beneran nggak sengaja. Tadi aku cuma mau ngasih teh sama mama, tapi teh nya terjatuh" jawabnya.
"dia bohong ndre, liat ini tangan mama melepuh, mana mungkin dia mau mengaku" tangis bu ningsih dibuat buat.
andreas menarik lengan nadin dan menghempaskan nya ke lantai.
"dasar wanita tak tau diuntung, harusnya dari awal aku tidak menikahi mu! "
nadin meringis kesakitan, ia mengusap pergelangan tangannya yang terbentur kaki meja.
"aku nggak bohong, aku benar benar nggak sengaja" lirih nadin.
"nggak usah dengerin dia ndre, lihat aja tuh diatas meja, masa kamu cuma dikasih makan tahu sama tempe doang. Dia pikir tinggal di kampung ya makanya anak saya dikasih makan itu"
andre melirik piring yang ada di atas meja.
Prankkkk..
lagi lagi andreas melempar piring tersebut kelantai, untung saja tidak mengenai nadin.
"dasar istri tak berguna! Susah kalo nikah sama orang miskin kampungan gini ma,udah dikasih uang tapi makan nya ini terus.mangkanya aku nggak betah makan dirumah" ucap andreas menghina nadin.
"kemana saja uang yang dikasih anak saya? Kamu kasih ke orang tua kamu yang miskin itu? " tanya bu ningsih.
"demi Allah enggak ma, aku nggak pernah ngasih orang tua aku uang yang diberikan mas andreas"
"uang yang dikasih mas andreas nggak cukup ma, semua nya ditanggung disitu, belum beli beras, listrik dan lainnya. "
"halaah, alasan. Mangkanya jadi istri pinter pinter pegang duit, bukannya boros" timpal bu ningsih.
"udah ma, kita pergi aja. Bisa naik darah aku lama lama disini" ucapnya membawa bu ningsih menjauh.
Bu ningsih tersenyum sinis melihat nadin yang meringis kesakitan. Sebenarnya bu nadin sengaja menghempaskan gelas tersebut, agar andreas tambah murka terhadap nadin.
andreas mengambil kunci mobil nya, lalu pergi meninggalkan rumahnya bersama bu ningsih.
Nadin menarik nafas dalam dalam. Sejak awal menikah bu ningsih memang tidak menyukainya karena ia hanya istri pengganti buat andreas, apalagi ia dari keluarga miskin. Nadin hanya dijadikan alat untuk menutupi aib keluarga nya. sedangkan casandra calon menantu tak jadi nya adalah keluarga konglomerat. pupus sudah harapannya untuk hidup dengan foya foya dan bergelimang harta dari casandra.
"ya Allah, apa salah ku? Kenapa aku selalu direndahkan begini. Apa kemiskinan membuat aku sehina ini? " gumam nadin lirih.
"ma, kenapa sih mama sampe kepikiran nyuruh aku nikah sama tuh perempuan itu? " tanya andreas sambil menyetir mobilnya.
"mama sih enggak kepikiran, cuma mau bagaimana lagi. Daripada kita malu pernikahan kamu batal, ya mending gitu aja. Ini gara gara casandra kurang ajar itu. Berani berani nya dia ninggalin kamu di acara pernikahan kalian" emosi bu ningsih.
"udah ah ma, aku lagi nggak mau bahas dia" potong andreas cepat. Ia masih sangat sakit hati pada casandra meskipun sudah beberapa bulan berlalu. Bahkan ponsel casandra tidak dapat dihubungi sampai sekarang.
Nadin membersihkan pecahan gelas yang berserakan di lantai, ia mengambil pecahan pecahan tersebut dengan sangat hati hati.
"Ya Allah, kenapa takdir ku begini? Aku salah apa ya Allah. Kenapa mereka ibu mertua ku sangat membenci ku ya Allah, suami ku sendiri juga malah ikut merendahkan ku" gumam nadin sambil mengusap air mata nya yang berlinangan.
Selesai membereskan pecahan gelas dan mengepelnya, nadin kembali ke belakang melanjutkan cucian nya yang belum selesai.
Drttt... Drttt.. Drttt...
Ponsel nadin yang terletak di atas rak dekat mesin cuci berbunyi. Bergegas ia mengelap tangannya dan meraih ponsel tersebut.
"siapa ini menelepon pakai nomor baru" gumam nadin. Lalu ia menggeser tombol hijau dan mendekatkan ponsel ke telinga.
"hallo.. " sapanya.
"hallo, nadin? " sapa seberang sana.
"iya, maaf ini siapa ya? " tanya nadin.
"ini aku nad, tania. "
"tania? Beneran ini tania? " tanya nadin tak percaya.
"iya, masa aku bohong sih, gimana kabar kamu sekarang nad? Kabar nya kamu udah nikah ya? Kok nggak undang undang aku sih" goda tania.
"kabar aku alhamdulillah sehat tan. hehe iya aku udah nikah, maaf ya waktu itu acara nya dadakan banget tan, jadi nggak sempat kasih kabar"
"lah kok dadakan? Gimana cerita nya? "
"aku nikah sama anak mantan majikan ibu ku dulu tan. "
Akhirnya nadin menceritakan seluruh kejadian saat ia akan menikah dengan andreas.
FLASHBACK ON
"bi arum! " teriak bu ningsih masuk ke dalam rumah tergesa gesa memanggil pembantunya.
"iya bu, ada apa" jawab bi arum buru buru jalan dari dapur.
"kamu punya anak perempuan kan? Dimana dia? "
"hmm iya bu, ada. Anak saya ada di rumah bu. Maaf kenapa ya bu"
"suruh anak kamu kesini sekarang juga. Dia akan menikah dengan andreas" perintahnya.
"apa? tapi kenapa bu? anak saya salah apa? kenapa harus menikah dengan den andreas"
"nggak usah banyak tanya. Kamu ingat, kamu punya hutang banyak sama saya buat biaya sekolah anak kamu itu. Jadi sekarang saya ingin anak kamu menikahi anak saya"
"enggak bu. Maafkan saya bu. Saya janji saya akan melunasi hutang hutang saya sama ibu. Kalo perlu saya enggak usah digaji bu, biar hutang hutang saya lunas"
"kalo begitu saya mau kamu bayar sekarang hutang kamu"
"sekarang.. Saya belum punya uang bu. Saya mau pinjam kemana? Kasih saya waktu bu. Saya janji akan melunasi semua hutang hutang saya sama ibu" ucap bu arum yang sudah tak dapat membendung tangisnya.
HAPPY READING♥
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA SAYANGKU♥