Asterion Estevan menjadi target utama seorang gadis kecil yang bernama Aily Calista untuk mencuri benih ideal miliknya, Aily sangat aktif untuk naik ke atas ranjang seorang pria tampan yang belum pernah tersentuh wanita manapun.
Dia sangat ingin mempunyai anak dari bibit sempurna seperti Asterion, rencananya itu untuk meluncurkan aksinya agar mempunyai ahli waris saat dirinya tiada, agar seluruh harta kekayaannya jatuh kepada anak semata wayangnya, Aily sangat tidak rela jika kakak tirinya lah yang akan menerima seluruh hak miliknya.
Namun Aily herus lebih keras lagi berusaha mendapat bibit unggul itu, karena Asterion yang kerap di panggil Rion itu sangat susah untuk di dekati.
Apakah Rion akan tahan ketika mendapat godaan dari gadis cantik dan juga sexy seperti Aily?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13
Rion terbangun lenganya merasa kebas, matanya melihat sesosok gadis yang sedang ia peluk. Gadis yang beberapa hari ini membuat dirinya gelisah, Rion menatap Aily dengan setengah sadar.
Bagaimana mungkin gadis ini terlihat cantik dan terlihat anggun saat tertidur pikir Rion, Rion merapihkan anak rambut yang menutupi wajah mulus Aily. "Apa karena di dalam mimpi, jadi kamu tidak barbar seperti biasanya." Gumam Rion sambil tereenyum.
Menurutnya Aily sangat cantik, sayangnya dia terlihat murahan dengan apa yang selalu ia lakukan pada Rion. Mata Rion tertuju pada bibir mungil strawberry nya, bibir itu yang membuatnya merasakan ciuman pertamanya. Tanpa permisi Rion langsung mengusap bibir itu dengan ibu jarinya, dan tanpa sadar wajahnya mendekat seolah terhipnotis dengan pesona bibir Aily Rion pun menempelkan bibirnya di bibir mungil Aily.
Kenyal dan sangat lembab yang pertama kali Rion rasakan, lidahnya mulai memasuki mulut Aily. Tapna Rion sadari matanya sudah terpejam menimkati ciuman yang sebelumnya sangat tidak ia nikmati.
Kali ini benar-benar berbeda, hati Rion menjadi hangat dan jantungnya berdebar merasakan hembusan napas Aily. Rion semakin memanas lidah nya dengan sangat lihai bermain-main di dalam rongga mulut gadis itu, dihisapnya lidah mungil milik Aily. Rion benar-benar merasakan ciuman yang berbeda dia sangat menyukainya, Rion menghisap kuat bibir bawah gadis itu.
Hingga samar-samar Rion mendengar suara rintihan gadis yang sudah berada di bawahnya, tangan Rion mulai mengelus leher gadis itu masih dalam keadaan terpejam.
Sementara Aily yang sedang tertidur merasa sangat terusik, Aily merasa jika bibirnya ada yang menarik-nariknya hingga mengganggu tidur pulasnya. Bibirnya terasa bengkak namun sentuhan dan hisapan yang ia rasakan mampu membuatnya ikut terhanyut dan membalas ciuman itu.
Dibukanya mata Aily dan betapa terkejutnya gadis itu saat mendapati pria yang selama ini ia rayu, tanpa bersusah payah harus menggodanya dengan suka rela memulai ciumannya sendiri.
Tanpa menyia-nyiakan kesempatan ini, Aily langsung membalas ciuman itu dengan lembut dan semakin menuntut hingga membuat Rion mengerutkan keningnya dan membuka matanya.
Rion melepaskan ciuman itu dan sedikit menjauhkan wajahnya agar bisa melihat wajah gadis yang ada di hadapanya, "Kenapa tidak di lanjut kak?" tanya Aily dengan mata yang sudah sangat sayu.
Aily menarik kembali tengkuk leher pria itu, dia sangat tidak sabar ingin melakuakn hal lebih dari ciuman panas yang barusan mereka lakukan. "Lepaskan!" pekik Rion lalu menjauh dari tubuh Aily. Kini dirinya sudah sadar sepenuhnya, bagai di sambar petir tubuh Rion mulai kaku, dirinya sangat tidak menyangka jika barusan yang terjadi bukan mimpi.
"Sayang, ayo ... " Ajak Aily sambil memajukan bibirnya bersiap mencium dan merentangkan tangan untuk memeluk Rion yang sedang terduduk dengan ekpresi kaget di wajahnya.
"Sayang! sayang! pala mu!" sentak Rion lalu mentoyor jidat Aily hingga gadis itu terjatuh kelantai.
"Aaw!" ringis Aily yang merasa kesakitan ketika pantat nya mencium lantai, diapun mengusap-usap pantat yang dirasa nyeri itu. "Kenapa kak Rion mendorongku! bukanya tadi kita sedang berciuman," ucap Aily merasa jika memang Rion lah yang mengajaknya lebih dulu sudah pasti pria itu menginginkan hal yang di pikirkan Aily selama ini.
"Kau gila!" saat hendak memarahi Aily tiba-tiba dirinya ingat apa yang barusan ia lakukan pada gadis, ciuman panas yang terjadi itu di sebabkan oleh dirinya sendiri. Rion menutup mulutnya dengan tangan kanan yang berurat itu dengan mata yang membelalak dan wajah yang terlihat kaget dia merasa tidak menyangka.
"Jangan mendekat! cuci iler mu itu Aily!" ketus Rion saat Aily hendak mendekatinya lagi, dia tidak mau hal seperti tadi terulang kembali.
"Apa? diamana?" tanyanya kaget lalu dengan cepat menyeka ilernya dengan kedua tangan mungil Aily. "Oh tidak! ini sangat memalukan," pekik Aily lalu berlari keluar kamar Rion untuk membersihkan diri.
.
.
to be continued...
itu sih kalo di dunia nyata ya .. tapi ini di dunia author.. jadi author yg berkehendak.. banyak keajaiban..
kalaungini yang modalin jadi erin🤣🤣
dan kalimat sebelumnya mengatakan ayahnya sayang padanya...Iki piyee kalimatnya gak konsisten Mulu😪
Yg gini nih gw bilang lu plin-plan, semua perasaan lu paparkan dari karakter Alvin gak cocok sama sekali. Dia tau salah tapi dia malah berlaku tdk adil pd kedua anaknya. Trus seolah" dia.menyalahkan aily yang tdk pernah mau mendengarkan penjelasannya. Iki piye toh, kalo Alvin aja bertingkah seperti ayah yang tdk mempedulikannya. Jadi pengorbanan ape yg dia lakukan?
Sebenarnya sifat Alvin yang mana toh 😵