NovelToon NovelToon
Di Benci Suami Karena Hamil

Di Benci Suami Karena Hamil

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fareed Feeza

Agistya dan Martin awalnya pasangan yang bahagia.
Namun, semuanya berubah saat Agistya hamil di luar rencana mereka.
Martin yang ambisius justru membencinya dan merasa hidup mereka berantakan.
Tak lama setelah anak mereka lahir, Martin menceraikannya, meninggalkan Agistya dalam kesendirian dan kesedihan sebagai ibu tunggal.
Dalam perjuangannya membesarkan sang buah hati, Agistya bertemu dengan seorang pria yang baik hati, yang membawa kembali kebahagiaan dan warna dalam hidupnya.

Apakah Agistya akan memaafkan masa lalunya dan membuka hati untuk cinta yang baru?

Bagaimana pria baik ini mengubah hidup Agistya dan buah hatinya?

Apakah Martin akan menyesali keputusannya dan mencoba kembali pada Agistya?

Akankah Agistya memilih kebahagiaannya yang baru atau memaafkan Martin demi keluarganya?

Semuanya terjawab di setiap bab novel yang aku update, stay tuned terus ya!✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fareed Feeza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku rela

Tya berdiri perlahan, lalu berjalan perlahan masuk ke kamar.

Matanya berkaca, karena sebelumnya Martin tidak pernah memperlakukannya seperti ini.

"Sebegitu bebankah kehadiran buah hati kita di dalam perutku? Sampai kamu memperlakukan aku seperti ini." Gumam Tya di balik pintu kamarnya sambil menangis terisak.

***

Pagi hari.

Pukul 05.00 Tya sudah bangun, dia hendak memaksa Martin untuk bangun sebelum penghuni rumah lainnya tau kalau Martin tertidur di sofa semalaman.

Tangannya kembali membangunnya Martin dengan perlahan, "Sayang, udah pagi ... Ayo pindah, nanti ibu ayah lihat, ga enak loh kalau orang tua lihat kamu tidur di sofa begini."

Martin mengucek matanya, lalu memaksakan diri untuk bangun dan masuk ke dalam kamar, tanpa berbicara apapun pada Tya.

Tya menghela nafasnya, akhirnya suaminya mau mendengar apa yang dia katakan, lalu dia bergegas membereskan sofa yang sedikit berantakan lalu mengambil selimut bekas Martin semalam, dan memindahkannya ke dalam kamar.

"Sayang, mandi ... Kerja kan hari ini?" Kata Tya saat melihat Martin yang melanjutkan tidurnya di atas kasur.

"Gak usah ngatur!" Kata Martin dengan mata yang masih terpejam.

"Engga ngatur, aku cuma ingetin ka — "

Tya menutup mulut nya dengan tangan saat tiba-tiba rasa mual datang dan ingin memuntahkan isi perutnya.

Melihat itu Martin langsung tersentak bangun dan langsung memasang wajah kesal, "Hey! pergi ke kamar mandi sana! Aku gak mau ya lantai kamar ini kena muntahan kamu yang menjijikan itu, pergi sana!!!!! Bikin mood aku jelek aja pagi-pagi."

"Engga jadi sayang, aku masih bisa nahan."

"Awas kamu ya, muntah pas sarapan nanti! minggir ... aku mau mandi." Martin mendorong sebelah bahu Tya lalu berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

Tya mengusap kembali perutnya, "Tumbuh sehat ya nak, mama menginginkan kamu." ucapnya dengan suara lirih.

.

.

Sarapan pagi bersama tiba.

Seperti semalam, suasana sarapan pagi hari ini sepi tanpa ada pembicaraan apapun.

Tapi karena tidak tahan saling diam seperti ini, akhirnya Yunita memulai pembicaraan lebih dulu.

"Kalian sedang ada masalah?" Tanya Yunita pada Martin dan juga Tya.

Martin tidak menjawab, dia terus fokus dengan isi piringnya, Tya yang sedari tadi menunggu jawaban Martin pun akhirnya memutuskan untuk bersuara.

"Tya hamil Bu."

karena awalnya memang sudah menguping perdebatan Tya dan juga Martin mereka tidak terkejut, respon mereka datar dan seperti tidak perduli.

"Hamil? bukannya kalian mau menundanya dulu? kamu tau kan Tya, kalau Martin itu banyak sekali tanggungan nya?"

"Iya Bu, awalnya memang seperti itu, tapi karena... "

"Karena dia ceroboh, lupa minum pil KB!" Sambung Martin sambil meletakan sendok di atas piring yang sudah kosong.

"Loh, loh ... kok bisa sih Tya? hal penting seperti itu bisa lupa? kamu tau gak, kalau punya bayi itu harus siap budget banyak, belum lagi kalau dia sakit ... itu biayanya besar." Ucap Yunita dengan nada tegas.

Tya tidak berani menjawab, dia hanya bisa menunduk, sebenarnya Tya ingin menjawab menurut persepsinya, tapi dia tahan. Dia tidak ingin terkesan seperti melawan.

"Agistya! ibuku sedang bicara, jawab pertanyaannya!" Sentak Martin pada istrinya.

"Iya Bu Tya salah, tapi Bu setiap anak yang lahir ke dunia pasti membawa rezekinya masing-masing. jadi Tuhan sudah pasti mencukupi."

"Oh ya? apa kabar dengan anak jalanan? atau orang yang terpaksa mencuri untuk memberikan anaknya susu. Itu semua adalah bukti, bahwa anak itu membawa beban ... terkecuali kalian sudah mapan dan tidak banyak urusan cicilan seperti sekarang. Gugurkan Tya ..."

*Degh

Tubuh Tya meremang, kala mendengar kata-kata itu keluar bukan hanya dari mulut suaminya, tetapi mertuanya juga.

"Tuh kan, kamu denger kan? bukan cuma aku yang berfikir kayak gitu, ibu ku juga. itu artinya aku belum siap menjadi orang tua, kasihan anak itu ketika lahir malah merasakan susah karena orang tuanya belum siap secara finansial."

Tya tidak meneruskan makannya, rasanya sungguh mual mendengar semua penolakan yang di ucapkan oleh suami dan mertuanya.

"Aku akan mengcover kebutuhan anakku, dari sisa gaji dan tabunganku nanti." Tya berusaha kuat, dia tidak ingin lagi menangis ... dia harus menjadi pelindung yang kuat untuk anaknya.

Mendengar kata yang tidak sesuai dari mulut Tya, Martin langsung memicingkan matanya seraya berkata "Sisa gaji? Apa maksud kamu?"

"Kantorku melarang karyawan nya untuk hamil, bukannya aku sudah menceritakan sejak awal aku bekerja disana? Mungkin kamu lupa sayang."

"Aku ingat betul Kak Tya pernah menceritakan itu, Lalu apakah kakak pernah berfikir jika kak Tya berhenti bekerja, otomatis jatahku dari kak Martin pasti berkurang." Ucap Komala menambahkan.

"Diam kamu anak kecil!" Sentak Martin saat Komala ikut berkomentar tentang masalahnya.

Wajah Komala langsung merah padam, menahan kesal saat di bentak oleh Martin.

"Kamu nih, ikut-ikutan aja."Tambah Erlangga yang baru bersuara, dia sedari tadi diam karena tidak mau ikut campur, pria paruh baya itu takut jika Martin menyarankan nya untuk bekerja kembali seperti dulu.

Komala langsung beranjak dari duduknya lalu pergi masuk ke dalam kamarnya.

"Adik kamu itu hanya mengingatkan, tidak usah di bentak Martin! Memang benar adanya istri kamu yang bersalah, orangnya tidak bisa berfikir panjang." Ucap Yunita yang wajahnya sudah berubah menjadi sinis saat melirik pada Tya.

"Maaf Bu, tapi seharusnya Komala tidak ikut—"

"Ahhhh sudahlah Tya, jangan malah menyalahkan Komala, sudah jelas disini kamu biang masalahnya." Yunita lalu pergi meninggalkan meja makan, dan menyusul Komala ke dalam kamar untuk membujuknya agar mau berangkat kuliah pagi ini.

Di susul oleh Erlangga yang meninggalkan meja makan, karena pria itu tidak tahu juga harus berkomentar apa.

Cerita flashback

Dulu sebelum menikah dengan Tya, keluarga Martin termasuk golongan keluarga yang cukup dan buka termasuk orang berada, untuk kuliah Martin saja, ibu dan ayahnya rela menjual rumah dan memilih hidup mengontrak. Erlangga bekerja sebagai supir taxi untuk membayar kontrakan dan makan setiap harinya.

Setelah Martin sudah bekerja, barulah Erlangga meminta Martin untuk menanggung semua bebannya yang selama ini dia pikul sendiri, sebagai bakti anak kepada ayahnya... Martin lalu menyuruh Erlangga untuk berhenti bekerja dan menyanggupi untuk mencukupi semua kebutuhan sehari-hari dan biaya sekola adiknya saat itu.

Flashback selesai.

"Ayo berangkat, ngapain masih bengong disini." Ucap Martin yang sudah siap degan tas kerjanya, sedangkan Tya masih merenungi semuanya di meja makan.

"Aku ambil tas dulu." Ucap Tya dengan nada datarnya.

Di dalam mobil.

"Aku ingatkan sekali lagi Tya, kamu jangan egois jadi manusia, anak itu harus di beri kebahagiaan bukan kesengsaraan, jika kamu berhenti bekerja nanti, keuangan kita pasti jatuh sedalam dalamnya. Apa kamu rela tidak bisa berbelanja sesuka hati kamu lagi, dan tidak bisa pula merawat wajahmu di salon kecantikan ternama seperti saat kamu belum hamil dulu?"

"Aku rela, demi anak kita."

"Anakmu bukan anak kita! Aku belum menginginkannya!"

"Sayang ... jangan begitu, kamu boleh tidak mau membiayai anakmu, tapi tidak dengan berkata seperti itu."

"Terserah apa katamu."

Aku yakin, jika anak ini sudah lahir ... kamu pasti akan menyayanginya.

1
Uthie
up yg sering dan banyakkk yaa 💪💪😆😆🤩🤩🤩
Fareed Feeza: Siaaaap kak, klo senggang aku pst up banyak, hari ini aku udah up dari jam 00.00 tapi slesai review-nya sama NT sampe siang begini/Sob/ ... maaf bikin nunggu.
total 1 replies
Uthie
Aku sukaa koq Thor 👍👍👍😘😍🤗🤗
Uthie
Cieee.. ada yg nagih makasih tohhh 😁😁
Uthie
karena katanya kasurnya bagus, si Dimas pasti jadi ketiduran juga dehh itu 😂😂😂
Uthie
Sukkkkaaa bangettttt pas liat notif ini ada Up nya .. ternyata triple update 🤩🤩🤩🤩🤗🤗🤗

thank you Thor 😘😍🤗
Uthie
Hahahaa... singa nya lagi mengaum karena penolakan 😂😂
Uthie
Thorrr... aku sukaaa banget sama ceritanya 👍👍👍👍🤩🤩🤩❤️

semangat lanjut terus yaaa 💪💪😘🤩🤗🤗
Uthie: okeee .. ditunggu selalu 💪😘😘🤩🤩🤩
Fareed Feeza: Waaah makasiii ya udah suka, sipp deh tungguin update an nya ya insha Allah aku tiap hari up, tapi klo ga ada halangan rintangan menghadang /Joyful/
total 2 replies
Uthie
Wadduuhhhh.... bos nya sensi banget gtu 😁😂😂😂
Uthie
Dimas jelaskan dong soal Mika 💪💪🤨
Uthie
Semoga lancar pedekate nya 😁😁👍
Uthie
Cieeee....pak bos sebenarnya modus 😁😁
Uthie
semangat Tya 💪💪🤩
Uthie
Semoga jodoh yg terbaik untuk Tya 👍👍🤗
Uthie
kasiannya 😟
Uthie
keluarga kurang ajar 😡😡
Uthie
Langsung tertarik dan suka dengan cerita nya 👍👍👍🤗🤗🤗🤗
Uthie: /Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Fareed Feeza: waaaah KA uthie ... makasih loh lak
total 2 replies
Uthie
suka ceritanya 👍👍👍
Uthie
tertarik mampir 👍👍🤗
Risman Afandi
Biasa
Fareed Feeza: tks kak ... tapi btw novelnya belum tamat ya
total 1 replies
Mukmini Salasiyanti
hahhhhhhhh
ini nih slh satu org Kufur..
Tdk bersyukur...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!