NovelToon NovelToon
Pesona Pasukan Orange Cantik

Pesona Pasukan Orange Cantik

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Poligami / Duda / Cinta Terlarang / Pelakor / Romansa
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

Mitha, Gadis Kaya yang mendadak miskin karena sang ayah direbut Pelakor. Hidupnya berubah 180⁰ sehingga pekerjaan apapun dia geluti demi menafkahi sang mama yang sakit-sakitan. Dia bergabung menjadi Pasukan Orange DKI Jakarta

Selama menjalani profesinya menjadi pasukan orange banyak ujian dan cobaan. Dan Mitha menemukan cinta sejati di lingkungan kerjanya, seorang lelaki yang berkedudukan tinggi tapi sudah beristri.

Apakah dia juga akan menjadi Pelakor seperti perempuan yang merebut ayahnya dari mamanya?? Yuk..di subscribe dan ikuti ceritanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Banyak kebaikan

Dengan sepatu boots berwarna orange, sarung tangan karet dan seragam pasukan orange juga tak ketinggalan Buff di wajah, Mitha dengan tidak ada rasa jijik turun ke selokan yang kotor dan bau, air di sana berwarna hitam pekat.

Dengan alat kerja berupa sekop, cangkul dia ambil sampah yang sudah berwarna hitam di dalam selokan. Kalau musim penghujan seperti ini, jika selokan mampet bisa mengakibatkan banjir hingga ke jalan raya.

Wajahnya terlihat serius mengerjakan pekerjaannya. Sampai ia tidak tahu ada atasannya memotret dan menshare kinerjanya di medsos kelurahan dengan Caption;

"Dengan alat terbatas, kinerja tanpa batas" disertai fotonya saat dia mengangkat sampah hitam dari selokan. Banyak komentar positif akan postingan foto tersebut.

Di tempat lain, Seorang pria executive muda sedang melakukan meeting dengan beberapa klien penting di perusahaannya. Wajah ganteng berkharisma dan memiliki kepintaran yang luar biasa dalam memimpin setiap project menjadi daya tarik baginya. Kaum hawa mana yang tidak tertarik padanya, tapi akhir-akhir ini dia terusik dengan seorang gadis yang tidak bisa melihat pesonanya

Dua kali Rey bertemu Mitha, tidak terlihat ketertarikan Mitha terhadap pesonanya. Gadis itu selalu menunduk jika berbicara dengannya atau memandang ke arah lain. Saat rapat tadi, Rey merasa terganggu dengan pikiran itu. Dia mencari info di medsos tentang Mitha, di sana dia tidak menemukan akun medsos Mitha. Dia coba membuka akun medsos kelurahan tempat Mitha bernaung, di laporan harian medsos hanya ada kegiatan ibu-ibu PKK dan kunjungan lurah ke masyarakat. Ada satu foto yang mengusik perhatiannya. Foto seorang wanita yang bekerja di sebuah selokan pinggir jalan raya dengan sampah yang sudah menghitam.

Wajah Rey mengernyit "Apa benar ini dia?"

Rey langsung menyambar jas hitamnya dan keluar dari ruang rapat dengan tergesa.

Sesampai di kelurahan tempat Mitha bekerja, dia tanyakan keberadaannya.

"Owh Mitha! Dia di zona 9 pak. tadi kayaknya masih angkut sampah" Jawab salahsatu rekan kerja Mitha

Hati Rey berdegub entah apa rasanya, dia penasaran dan sulit mempercayainya. Dia langsung melajukan mobil Pajero nya ke tempat yang dimaksud rekan kerja Mitha tadi. Mobilnya diparkirkan di tepi jalan. Dari dalam mobil bisa dia lihat Mitha sedang bercengkrama dengan atasannya. Mitha di dalam selokan dan atasannya di atas pinggiran selokan.

Rey menunggu Mitha sendirian. Lama dia menunggu dalam mobil sambil memperhatikan dengan seksama. Mitha naik ke atas selokan hanya untuk minum, dan kembali lagi ke bawah. Rey turun dari kendaraannya

"Aku cari kamu di kelurahan ga ada, tau-tau kerjanya di sini" Revaldo berdiri di pinggir selokan dengan tangan disimpan dalam kedua saku celananya, dan setelan jas mahal menghiasi penampilannya.

Mitha melongo, tubuhnya seketika nge-freeze.

Tapi buru-buru dia alihkan lagi pandangannya ke pekerjaannya

"Ngapain kamu ke sini, Rey"

"Ko gitu nanya nya" Mitha mendongak menatap Rey

"Trus aku harus nanya apa?" Rey mengernyit

"Kamu ga malu kerja begini Mit?" Rey bertingkah arogan

"Malu? Emang saya nyuri uang anda, barang berharga anda. Kenapa anda jadi ngurusin kerjaan saya" Mitha tau arah pertanyaan Rey, tapi dia malas menimpali

"Banyak kerjaan yang bisa kamu lakukan, kan ga harus kerja begini juga"

Mitha naik dari selokan. Membuka sarung tangan karetnya dan dia masukan ke plastik. Wajahnya dingin dengan bibir terkatup.

Tepat di depan Revaldo, Mitha berdiri tegak sementara Rey mundur memberi jarak dengan raut wajah menahan bau yang menyengat hidungnya.

"Bapak Revaldo yang terhormat, apa urusan anda mengatur kehidupan saya. Saya kerja di club malam anda menghina, saya kerja seperti ini anda menghina juga. Saya tahu apa yang harus saya kerjakan dan saya lakukan. Kenapa pekerjaan ini saya terima, alasannya cukup saya yang tahu. Anda tidak ada hak melarang ataupun menghina saya. Selagi anda bukan suami, Kaka atau keluarga saya. Saya anggap omongan anda tidak lebih dengan barang yang ada di karung itu!" Mitha menunjuk sampah yang sudah berpindah di dalam karung karena menyumbat selokan.

"Silahkan pergi!" Mitha langsung bergegas meninggalkan Rey yang berdiri tertunduk masih di pinggir selokan.

"Sialan! Ngasih kerjaan jadi temen tidur, apa dia engga menghina gue habis-habisan. Mending kerjaan begini halal. Banyak waktu buat mama"

"Go to hell Revaldo!!" Mitha merengut

Revaldo yang sudah masuk mobil segera melajukan mobilnya ke jalan raya, pikirannya terusik dengan kata-kata Mitha.

'Gila!! Banyak perempuan muda yang memilih menjadi Pelakor, sugar baby demi mencari cuan untuk berfoya-foya. Tapi dia memilih pekerjaan yang seharusnya dilakukan lelaki demi makan dan pengobatan mamanya'

Satu hal yang membuat Revaldo kagum, Mitha tidak memanfaatkannya untuk mendapatkan perhatian darinya atau meminta lowongan pekerjaan padanya. Secara dari awal Revaldo sudah menunjukan ke-mapanan nya.

****

"Kenapa wajah Lo kusut banget neng?" Tanya bu Een

"Biasa Bu, tadi ada yang melempar sampah di selokan" Mitha menunduk membersihkan kukunya.

"Sabar ya neng, namanya juga kerjaan kita masih dianggap remeh masyarakat. Padahal kalau gak ada kita, itu selokan mampet siapa yang bersihin. Hidup di Jakarta orang-orangnya individualis" Mitha tersenyum tipis.

Dia tidak goyah dengan keputusannya bekerja sebagai pasukan orange, juga tidak akan goyah dengan omongan orang-orang seperti Rey yang bukan siapa-siapa baginya. Bisa melihat mamanya setiap hari saat bekerja adalah hal terbaik untuk saat ini. Kalau dia bekerja di tempat lain belum tentu bisa. Menjadi budak korporat sudah pasti dia akan tenggelam di kantor selama delapan sampai sepuluh jam. Mamanya akan menangis sendiri di rumah seharian kalau dia ambil job seperti itu.

"Mitha, dipanggil Bu Laily" Teriak Mona

"Iya mba mon" Mitha bergegas ke lantai dua setelah membersihkan diri.

Tok tok tok

"Permisi ibu, kata Mona ibu memanggil saya"

"Masuk sini Mitha" panggil Bu Laily

"Mitha, tadi ibu dapat info dari Bu RT di kontrakan kamu, kalau mama kamu kena stroke. Betul?" Mitha mengangguk

"Kami ada program terapi gratis untuk manula yang sakit kronis, lumpuh dll. bekerjasama dengan perusahaan alat kesehatan. Kamu mau ibu daftarin?" mata Mitha berbinar

"Mau Bu, mau banget..selama ini dokter internis mama juga menyarankan mama terapi tapi biaya terapi kan mahal Bu, sekali datang minimal 750 ribu. Uang saya ga cukup. Belum biaya cek up tiap dua Minggu sekali" Mitha tanpa sadar curhat beban hidupnya selama ini. Bu Laily terenyuh mendengar cerita Mitha

"Kamu ga punya BPJS ta?"

"Ga punya Bu, BPJS juga kan harus bayar bulanannya Bu"

"Ada program BPJS KIS gratis, coba aja daftar ke mas Deo di lantai bawah ya"

"Baik Bu akan saya coba, terapinya mulai kapan Bu?"

"Mulai Minggu depan, Oh iya kinerja kamu bagus. Kalau mau nengokin mama kamu di rumah bisa jam istirahat ya Mitha" Bu Laily memberikan amplop

"Terima kasih Bu, ini buat saya Bu?" Bu Laily mengangguk sambil tersenyum

"Saya pamit Bu"

Di lantai bawah, Mitha menemui mas Deo untuk menanyakan program sosial pemprov DKI, Bersyukurnya mas Deo dan beberapa orang membantunya dengan mudah. Mitha juga di daftarkan program kesejahteraan yang sesuai dengan kondisinya.

Mitha merasa sejauh ini kerjaan yang menurut segelintir orang adalah kerjaan hina, baginya sangat membantu kondisinya saat ini.

1
Elia Rossa
bagus ceritanya ...semangat kaka author 👍💪
Aksara_Dee: Terima kasih ka Elia 🙏🩷
total 1 replies
Raihani Anhy
lanjut
Aksara_Dee: 2 episode sudah terbit..🙏
total 1 replies
Raihani Anhy
Penasaran dengan kelanjutannya
Aksara_Dee: terima kasih like dan komennya 🙏
total 1 replies
aqila wati
lanjut kak
Aksara_Dee: sieepp..
total 1 replies
Aksara_Dee
terima kasih likenya, ditunggu komen dan votenya ya 🩷
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!