NovelToon NovelToon
I LOVE YOU, KANARA

I LOVE YOU, KANARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Kontras Takdir / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mae_jer

Kanara Rusadi, wanita beranak satu yang menikah dengan laki-laki keji karena dijual oleh ibu tirinya. Kanara kabur dari rumah akibat mendapatkan kekerasan dari suaminya. Ia bersama putranya harus hidup serba berkekurangan.

Demi sang putra dan berbekal ijasah SMA, Kanara bertekad masuk di sebuah perusahaan besar milik laki-laki yang pernah dia tabrak mobil super duper mahalnya.

Pertemuan awal mereka meninggalkan kekesalan Brandon. Namun seiring berjalannya waktu, Brandon mengetahui bahwa Kanara sedang bersembunyi dari suaminya dan saat ini berada di dalam bahaya yang mengancam nyawanya.

Brandon yang diam-diam mulai ada rasa pada Kanara, berusaha menyelamatkan wanita itu dari ancaman sang suami yang berkuasa di dunia gelap. Tanpa ia sadari Kanara adalah wanita yang pernah pernah terjerat dengannya sepuluh tahun lalu dan bocah bernama Bian itu adalah putra kandungnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Bian yang tengah asyik menikmati es cream-nya menatap mamanya keheranan. Dia bingung kenapa mamanya berlari keluar pintu. Ia berhenti sebentar mengunyah es krimnya masih bingung dengan apa yang baru saja terjadi.

Bian mengalihkan pandangannya ke arah om Brandon yang duduk di sofa tengah ruangan kamar rawat itu. Laki-laki itu tampak santai, seperti tidak ada apa-apa yang terjadi. Bahkan, Brandon justru tersenyum lebar,  seperti sedang menikmati situasi aneh itu. Bian merasa ada yang tidak beres, dan kebingungannya semakin bertambah.

"Mama kenapa om?" tanya Bian polos, suaranya yang lembut memecah keheningan.

Bukannya memberi jawaban, lelaki itu malah tersenyum lebih lebar. Wajahnya terlihat seperti menyimpan sesuatu yang Bian tidak mengerti.

"Nggak kenapa-napa sayang, mama kamu hanya malu." jawab Brandon kemudian, suaranya terdengar ringan.

"Nanti kembali lagi kok." tambahnya.

Bian tetap tidak merasa puas dengan jawaban itu, namun dia tidak tahu harus bertanya apa lagi. Di saat kebingungannya semakin besar, Bian akhirnya memilih untuk kembali fokus pada es krimnya. Tanpa mengerti apa yang sebenarnya terjadi, dia melanjutkan menikmati rasa manis di mulutnya. Apa pun yang barusan terjadi bukanlah urusannya. Tugasnya sekarang adalah menghabiskan es krim enak yang masih ada setengah ini.

Sementara itu di luar kamar, Kanara duduk di sebuah bangku panjang yang berada di pinggir dinding koridor. Di depan kamar Bian. Wanita itu sedang berusaha menetralkan nafasnya yang masih memburu.

Astaga, dia telah melakukan kesalahan besar hari ini. Harusnya dia tidak terpesona dengan ketampanan Brandon dan menatap pria itu seperti tadi. Dia tidak menyangka seorang laki-laki yang awalnya dingin tak tersentuh itu malah menggodanya habis-habisan seperti tadi. Seumur hidupnya baru kali ini adalah laki-laki yang menggodanya seperti tadi. Dan itu membuat jantung Kanara berdebar-debar sangat keras.

"Jangan pikirkan pria itu lagi Kanara." gumam Kanara pelan. Tidak menyuarakan kalimat itu dalam hati seperti yang biasanya dia lakukan.

"Pikirkan saja, aku tidak keberatan kalau ingin memikirkanku tiap hari."

"Arghh!"

Sebuah suara yang tiba-tiba terdengar di belakangnya membuat Kanara memekik kaget hingga melompat dari bangku tempat dia duduk. Ketika ia menatap ke belakang, ia melihat Brandon sedang berdiri di belakang sana, menatapnya dari balik jendela kamar rawat Bian. Masih dengan raut wajah tengilnya.

Kamar Bian adalah ruangan VVIP. Brandon menyuruh dokter memindahkannya pada saat mengurus biaya administrasinya. Sudah di tolak sama Kanara tetapi pria itu memaksa. Hasilnya, Bian di pindahkan di ruangan kelas atas rumah sakit ini. Dan ada jendela besar di dekat pintu masuk, tempat pria itu sedang berdiri sekarang.

Dari dalam kamar, Brandon berusaha keras menahan agar dirinya tidak terbahak melihat Kanara yang melompat kaget akibat ulahnya.

Kanara memegangi dadanya, berusaha menenangkan detak jantungnya yang seakan ingin melompat keluar. Nafasnya masih terengah-engah, dan matanya beralih ke sosok yang kini berdiri di belakang jendela. Brandon. Pria itu, dengan senyum yang hampir tak bisa disembunyikan, menatapnya dengan tatapan penuh godaan.

"Brandon!" seru Kanara dengan nada kesal. "Kau bikin aku kaget tahu!" saking dongkolnya, ia tidak lagi memanggil Brandon dengan sebutan bos, tapi langsung menyebut nama pria itu. Brandon yang mendengar ucapan kekesalannya justru senang.

Di sisi lain, keberadaan Brandon di tempat ini membuat suasana jadi sedikit lebih cerah. Kanara merasa bebannya seakan berkurang kalau ada pria itu.

"Jangan main-main lagi." kata Kanara, mencoba menahan rasa kesalnya.

"Aku tidak main-main, aku hanya membalas ucapanmu tadi."

Brandon menyandarkan tubuhnya ke jendela, terus menatap Kanara. Wanita itu terdiam, tidak bicara apa-apa lagi. Dari ekspresi wajahnya kelihatan sekali dia malu. Dan untuk menutupi rasa malunya, Kanara memakan makanan yang di bawa Brandon tadi. Ia kembali duduk di bangku panjang tadi, membuka kotak makan di tangannya, lalu mulai makan dengan cepat. Tenaganya sudah hampir habis, jadi dia harus

"Om, mama kenapa? Kok teriak?"

Dari tempat tidurnya Bian bertanya. Anak kecil itu terus saja di buat bingung oleh kedua orang dewasa tersebut. Seperti sekarang, harusnya Bian khawatir mendengar mamanya berteriak di luar sana, tapi karena melihat Brandon yang hanya senyum-senyum, kekhawatirannya segera menghilang.

"Mama kamu kaget aja sayang, karena om tiba-tiba berdiri di sini. Mungkin mama kamu pikir om setan kali ya." Brandon mengucapkan itu sambil tertawa. Bian ikut tertawa.

Sementara Kanara yang duduk di luar, terus mengunyah makanannya dengan wajah dongkol. Dia mendengar semua ucapan Brandon, juga tahu Bian ikut-ikutan menertawainya. Dan hal itu bikin dia makin gondok.

Brandon berbalik keluar jendela lagi, ingin lihat apa yang dilakukan Kanara sekarang. Ternyata wanita itu masih terus makan. Pandangan Brandon beralih ke seorang wanita cleaning service yang sedang melakukan tugasnya, menyapu koridor. Brandon lalu melangkah hendak keluar kamar. Pria itu berhenti ke Bian sebentar sebelum lanjut keluar.

"Om keluar sebentar ya. Mau bujuk mama kamu masuk. Mama kamu lagi ngambek sama om karena sudah bikin kaget mama kamu." ucap Brandon pelan. Bian menganggukkan kepala.

Brandon pun keluar. Langkahnya berhenti di depan Kanara. Wanita itu membalikan tubuhnya ke arah lain, tidak mau menatap ke pria itu karena masih kesal.

"Aku minta maaf telah membuatmu kaget tadi." ucap Brandon kali ini tidak sedang menggoda wanita itu seperti tadi. Kanara masih cuek.

"Nara, jangan ngambek lagi mm? Masuklah, makan di dalam." belum ada tanggapan. Kanara masih terus mengisi makanan di mulut dan mengunyahnya.

"Di sini berdebu Nara. Makanannya jadi tidak sehat kalau makan di luar sini. Nanti makananmu penuh debu. Dengarkan aku, ayo masuk."

Belum ada pergerakan juga. Ternyata wanita ini termasuk wanita yang  keras kepala.

"Kau ingin masuk sendiri atau aku tarik ke dalam?" kali ini Brandon menggunakan ancamannya.

Ancaman itu baru berhasil membuat Kanara menoleh padanya. Mulutnya penuh makanan dan Brandon hampir tertawa melihat wajah kesalnya dengan beberapa butir nasi yang menempel di sekitaran mulutnya. Ada juga di dagunya. Brandon sedikit membungkukkan badannya dan mengambil butiran-butiran nasi yang menempel tersebut.

"Lihat cara makanmu, siapa yang akan percaya kau ibu beranak satu kalau cara makanmu saja masih belepotan begini."

Kanara ikut menyapu-nyapu area sekitaran mulutnya. Hari ini dia benar-benar di buat malu sekali.

"Ayo masuk," Brandon mengulurkan tangannya ke depan wanita itu untuk membantunya berdiri, tapi Kanara mengabaikan pria itu dan berdiri sendiri lalu masuk ke dalam kamar.

Brandon tertawa kecil menatap wanita itu dengan gemas. Ah, dia makin tidak sabar menunggu hasil DNA Bian keluar, karena dia merasa dirinya makin tergila-gila pada Kanara.

1
wiemay
kyknya cerita Damian seru
Yusni
😭😭 Damian aku ikut menagis melihat mu menangis 🥰
Ratna Mazdah
Gak sesuai ekspetasi🤣
Naufal Affiq
salah orang kamu buk nunu,aku yakin damian pasti menghukum kamu,atas perbuatan kamu terhadap kanara
Rojemah Awang
aduhh kenapa aku kasihan sekali pada Damian...semoga kelak dia akan bertemu dengan seseorang yg dapat membalas cintanya dengan sepenuh hati..😭😭😭😭
LB
baguslah kalian datang, cari mati 😄
Firda Odhe Ysd
lnjut,, lgi suka bgt part Damian ☺️
Retno Harningsih
lanjut
Winy Hardiyani
yuk lanjut kak 😊😊
༄༅⃟𝐐Loeyeolly𝐙⃝🦜
Si anak mau" aja di jual ma ibunya 😂😂😂

Damian gk perlu repot" mencari kalian,,, krn kalian telaah menyerah kan nyawa kalian sendri 🤣🤣🤣🤣
Sleepyhead
Bahhaahaa mengantarkan nyawanya dental sukarela
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
dan kau bahkan mengantarkan nyawa kalian kemari 😂😂
andi_wathy
gak perlu cape² Demian cari mereka Krn mereka sendiri lah yg dgn suka rela menyerahkan nyawanya ke Demian lanjutkan Demian, ketawa jahat dulu gue buahahahhaha
Rita
salah kalian sndri nganterin nyawa
Rita
puyeng doank atau pingsan nih???
Rita
detik2 dihukum
Rita
pas banget datang sendiri disaat yg tepat
Ita rahmawati
berarti mafia baik dong si damian,,tp knp membunuh temen kanara yg coba bantu kanara kabur ya 🤔
Salim ah
sukurin, kamu salah nunu vana datang ke kandang singa
kamu malah datang sendiri menyerahkan nyawa dgn suka rela😉
🕊️❦Teteh🕊️Reyna༂🕊️
Kandang singa di masukin ,ya abis deh kalian di terkam bringas ,selamat menikmati neraka dunia nya Damian King Mafia 🤫🤫🤫
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!