NovelToon NovelToon
Cinta Dibalik Kontrak

Cinta Dibalik Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mrs. y

Seorang wanita muda, Luna, menikah kontrak dengan teman masa kecilnya, Kaid, untuk memenuhi permintaan orang tua. Namun, pernikahan kontrak itu berubah menjadi cinta sejati ketika Kaid mulai menunjukkan perasaan yang tidak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jebakan untuk Aditya

Malam itu, Kaid duduk di ruang kerjanya bersama Luna. Di hadapan mereka, dokumen-dokumen yang Kaid bawa dari temannya terhampar di atas meja. Bukti-bukti tersebut menunjukkan betapa ambisiusnya Aditya dalam menghancurkan perusahaan Kaid. Namun, bukti itu juga memberi mereka peluang untuk berbalik menyerang.

“Kita tidak hanya bisa diam,” ujar Kaid sambil menatap Luna. “Kita harus menggunakan ini untuk memancingnya keluar dari persembunyian.”

“Bagaimana caranya?” tanya Luna.

Kaid berpikir sejenak. “Kita buat dia merasa bahwa dia sudah memenangkan permainan ini. Lalu, kita jebak dia.”

Luna mengerutkan dahi, tak sepenuhnya yakin. “Kaid, ini berbahaya. Aditya bukan orang yang mudah ditipu. Dia licik dan punya banyak koneksi.”

“Aku tahu,” jawab Kaid dengan nada serius. “Tapi ini satu-satunya cara. Jika kita bisa membuatnya percaya bahwa dia sudah berhasil mengambil alih proyek kita, dia akan lengah.”

Luna terdiam. Ia tahu Kaid benar, tetapi hatinya tetap cemas. Pertarungan ini bukan hanya soal bisnis, melainkan juga soal nyawa.

Keesokan harinya, Kaid mengadakan pertemuan rahasia dengan tim hukumnya. Mereka menyusun rencana untuk mempermainkan Aditya. Strategi ini melibatkan penyebaran informasi palsu tentang sebuah proyek baru yang tampaknya lebih besar dan lebih menguntungkan daripada proyek real estate yang sedang diserang Aditya.

“Kita biarkan dia percaya bahwa proyek ini akan menjadi peluang besar untuknya,” kata Kaid. “Kita buat dia mengerahkan semua sumber dayanya untuk menyerang proyek palsu ini.”

Tim hukum Kaid mengangguk setuju. Mereka tahu bahwa ini adalah langkah berisiko, tetapi jika berhasil, Aditya akan kehilangan banyak waktu dan sumber daya.

Sementara itu, Luna menjalankan perannya dalam rencana tersebut. Ia mengatur agar dokumen-dokumen palsu tentang proyek baru itu tersebar di lingkaran bisnis yang sering dikunjungi Aditya. Dokumen itu menunjukkan bahwa Kaid sedang memulai proyek besar dengan investor asing, yang jika berhasil, akan mendominasi pasar.

Clara, yang kini telah memutuskan untuk membantu Luna dan Kaid, juga memainkan perannya. Ia memberikan informasi palsu kepada salah satu orang kepercayaan Aditya, memastikan bahwa berita tentang proyek baru itu sampai ke telinga pria tersebut.

“Aditya akan mencium peluang ini,” kata Clara saat bertemu Luna di sebuah kafe. “Dia tidak akan bisa menahan godaan untuk menghancurkanmu sebelum proyek itu dimulai.”

Luna mengangguk. “Dan itulah yang kita harapkan. Terima kasih, Clara. Bantuanmu sangat berarti.”

Clara tersenyum tipis. “Aku hanya ingin memperbaiki kesalahanku. Aku tidak ingin hidup terus dihantui rasa bersalah.”

Beberapa hari kemudian, kabar tentang proyek baru Kaid mulai menyebar di dunia bisnis. Aditya, seperti yang mereka duga, langsung menunjukkan minat. Dia bahkan mengirim salah satu anak buahnya untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut.

“Dia sudah mulai bergerak,” kata Reno saat melaporkan perkembangan kepada Kaid dan Luna. “Salah satu orangnya mencoba menyusup ke kantor kita kemarin malam, tetapi tim keamanan berhasil menangkapnya.”

“Apa yang dia cari?” tanya Luna.

“Dokumen tentang proyek baru itu,” jawab Reno. “Tapi karena semuanya sudah kita rancang, dia tidak menemukan apa pun yang mencurigakan.”

Kaid tersenyum puas. “Bagus. Biarkan dia berpikir bahwa dia semakin dekat dengan tujuannya.”

Pada saat yang sama, Arman, penyelidik swasta yang bekerja untuk Kaid, melanjutkan penyelidikannya terhadap jaringan Aditya. Ia berhasil menemukan beberapa orang kunci yang bekerja di balik layar untuk Aditya.

“Aditya punya tim yang sangat solid,” lapor Arman kepada Kaid. “Tapi mereka juga manusia. Jika kita bisa membuat salah satu dari mereka berbicara, semuanya akan runtuh.”

“Siapa target kita?” tanya Kaid.

“Namanya Feri. Dia adalah tangan kanan Aditya, tetapi dia juga punya kelemahan: uang. Jika kita bisa menawarkan jumlah yang cukup besar, aku yakin dia akan berpihak pada kita.”

Kaid merenung sejenak sebelum mengangguk. “Hubungi dia. Pastikan dia percaya bahwa kita bisa memberinya perlindungan dan kehidupan yang lebih baik.”

Sementara Kaid dan timnya sibuk menjalankan rencana besar ini, Luna tetap waspada. Ia tahu bahwa Aditya adalah orang yang tidak bisa diprediksi. Di tengah situasi ini, ia mulai merasa bahwa dirinya juga harus lebih aktif berperan, bukan hanya mendukung dari belakang.

Luna memutuskan untuk bertemu dengan Aditya secara langsung. Ia tahu ini berisiko, tetapi ia merasa bahwa ini adalah langkah yang perlu diambil untuk menunjukkan bahwa dirinya tidak takut.

Pertemuan itu diatur di sebuah restoran mewah di pusat kota. Aditya tampak terkejut saat melihat Luna berjalan masuk.

“Luna,” katanya sambil tersenyum sinis. “Ini kejutan yang menyenangkan.”

Luna duduk di hadapannya, menatapnya dengan tajam. “Aku datang bukan untuk basa-basi, Aditya. Aku tahu apa yang sedang kamu lakukan.”

Aditya tertawa kecil. “Oh, jadi Kaid mengirim istrinya untuk mengancamku? Ini menarik.”

“Aku tidak datang untuk mengancammu,” jawab Luna dengan tenang. “Aku hanya ingin memberitahumu bahwa kami tahu semua permainanmu. Dan apa pun yang kamu rencanakan, kami akan selalu satu langkah di depan.”

Aditya menyipitkan mata, mencoba membaca niat Luna. Namun, senyumnya tetap terpampang di wajahnya. “Kamu percaya diri sekali. Tapi apakah kamu yakin Kaid bisa melindungimu dari semua ini?”

Luna tidak terintimidasi. Ia berdiri dan menatap Aditya dengan penuh keberanian. “Kami tidak butuh perlindungan darimu, Aditya. Kamu yang seharusnya mulai khawatir.”

Luna meninggalkan restoran itu dengan hati yang berdebar. Ia tahu risikonya, tetapi ia juga merasa bahwa langkah ini penting untuk menunjukkan kekuatan mereka.

Malam itu, Kaid menerima kabar dari Arman bahwa Feri setuju untuk bekerja sama. Pria itu memberikan informasi berharga tentang rencana Aditya untuk menyerang proyek palsu mereka.

“Aditya akan mengerahkan semua sumber dayanya minggu depan,” kata Arman. “Dia percaya bahwa dia bisa mengambil alih proyek ini tanpa perlawanan.”

Kaid tersenyum tipis. “Bagus. Kita akan membuatnya menyesal.”

Luna, yang mendengar percakapan itu, merasa lega. Mereka akhirnya memiliki keunggulan dalam permainan ini. Namun, ia juga tahu bahwa ini belum berakhir.

“Kaid, kamu yakin ini akan berhasil?” tanya Luna.

Kaid menggenggam tangan Luna. “Aku yakin. Denganmu di sisiku, aku bisa menghadapi apa pun.”

Luna tersenyum, merasa bahwa bersama-sama, mereka dapat mengalahkan siapa pun, termasuk Aditya.

1
Supriyatijunaidi Wicaksono
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!