*ini novel remaja bukan novel dewasa*
Amelia Chandra Kusuma sudah lama jatuh cinta pada
Arjuna Suryanata,namun cintanya bertepuk sebelah tangan
perjodohan yang diatur dua keluarga konglomerat itu menjadi beban untuk Juna
karena sebenarnya dia menentang perjodohan itu
karena mamanya yang terus mendesak
membuat Juna tak bisa menolak
berbeda dengan Amel yang dengan senang hati menerima perjodohan itu
apakah cinta Amel akan terbalas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lion Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
gaun pengantin
Juna yang sadar dirinya sedang di tatap oleh Amel, kemudian beranjak dari duduknya
"Tante boleh saya bicara denga Amel"ujar Juna
"tentu saja boleh,Amel kamu ajak Juna gazebo sekarang"ucap Bu Riska
Lalu Juna menggandeng tangan Amel,menuju gazebo di taman samping rumah
"gak suka kok gandeng tangan"gumam Amel dalam hati
"dengar Amel,,kamu tahu kalau aku gak setuju dengan pernikahan ini,jadi kamu jangan berharap apapun dariku"ungkap Juna
"maksud mu berharap tentang apa tuan Arjuna"Amel menatap tajam Juna
"tentang perasaan mungkin atau apapun itu"Juna pun bingung menjelaskan
"tak kenal maka tak sayang,dan perasaan itu akan muncul dengan sendirinya kalau kita sudah saling mengenal satu sama lain"ucap Amel dengan yakin
"kalau gitu kita kenalan lagi, kalau tidak boleh berharap lebih, setidaknya kita bisa mulai berteman"
Amel mengulurkan tangannya pada Juna
"perkenalkan tuan Arjuna,aku Amelia Chandra Kusuma"lalu Juna menyambut uluran tangan Amel
"tidak perlu panggil tuan cukup Juna saja,kita hanya berteman tidak lebih"ucap Juna
"kita lihat saja nanti Juna,apa sebaiknya kita beri judul saja pada hubungan kita,, pertemanan dalam pernikahan atau teman rasa suami gitu"kekeh Amel
"Udah kayak drama aja pakai judul segala"sahut Juna
Dirasa sudah cukup berbicara dari hati kehati,Juna dan Amel masuk kembali kedalam rumah
"Amel ayo sini kita makan dulu, Juna kamu duduk disebelah Amel"ujar Bu Laras
"Juna aku dan mamamu sudah memutuskan agar kalian menikah bulan ini, tidak usah pakai tunangan, langsung menikah saja"ungkap Bu Riska
"apa tidak terlalu buru buru ma"ungkap Juna
"sudah kalian nurut saja "ujar Bu Laras
"ya udahlah terserah mama"jawab Juna dengan nada ketus
Keesokan harinya,,
"Juna nanti kamu antar Amel, fitting baju pengantin, sekalian beli cincin pernikahan"ujar Bu Laras
"heeem"jawab Juna singkat
"mama serius Juna"ujar Bu Laras
"iya iya, nanti aku antar dia"Juna bicara dengan tangan yang sibuk mengetik laptop
"kenapa wanita itu selalu merepotkan,mau menikah saja ribet banget"gumam Juna
Siang harinya Juna menjemput Amel,dan Amel yang sudah siap sedari tadi, langsung menghampiri Juna yang menunggu di dalam mobil
Amel masuk kedalam mobil Juna,Amel begitu terpesona melihat ketampanan Juna,dan membuat jantung Amel berdetak kencang
"MaaasyaAlloh gantengnya menyala mirip artis negeri wakanda Varel Bramastha"gumam Amel dalam hati
"semoga aja dia gak denger detak jantung gue"bisik Amel
"ngomong yang jelas,biar orang gak salah paham ujar Juna
"ayo jalan,,"Amel mengalihkan pembicaraan
Juna melajukan mobilnya menuju butik gaun pengantin yang terkenal di ibukota, setelah beberapa saat mengemudi mereka sampai di butik
Amel nampak begitu antusias dan buru' masuk ke dalam butik,Amel memilih beberapa gaun,yang cocok dengan seleranya, kemudian Amel mencoba gaun itu satu persatu
Juna hanya duduk di sofa sambil memainkan ponselnya,dia sama sekali tidak peduli dengan Amel yang sedang sibuk memilih dan mencoba gaun
"Juna lihat sini,bagus gak"Amel meminta pendapat Juna, mendengar suara Amel, fokus Juna teralihkan dari ponselnya,lalu menatap Amel dengan tatapan kagum
laki laki mana yang tidak tertarik dengan kecantikan Amel, yang parasnya dan bodynya mirip artis negeri wakanda Prilly Latuconsina
"ganti gaun yang lain"ucap Juna
Kemudian Amel mengganti dengan gaun yang lain, lalu menunjukkan pada Juna,, dan Juna yang tadinya acuh tak acuh mulai, menunjukkan rasa pedulinya pada Amel
"ini terlalu terbuka,,ganti"ucap Juna lagi
Setelah 5 kali gonta ganti gaun,Amel yang tadinya semangat,kini mulai kesal
"Juna,jadinya aku harus pakai yang mana?!"ucap Amel dengan nada kesal
"mbak gaun yang dipesan mama saya sudah ready"tanya Juna pada pelayan butik
"sudah mas,ini sudah dikemas"kata pelayan
"kamu kasihkan ke dia"Juna menunjuk Amel
"maksud kamu apa Juna,,! kamu ngerjain aku ya,!"ucap Amel sambil menghentakkan kakinya ke lantai, dengan wajah kesal dia masuk ke ruang ganti
Juna tersenyum puas karena sudah berhasil ngerjain Amel
"emang enak dikerjain"ujar Juna
Lalu keduanya pergi ke mall, untuk membeli cincin pernikahan,Amel yang masih kesal dengan kejadian di butik, hanya diam saja dengan wajah cemberut
Juna yang sedang mengemudi, sesekali melirik ke arah Amel,lalu Juna menyalakan musik, untuk memecah kesunyian,namun Amel mematikannya,dan itu terjadi sampai berulang kali, membuat Juna kesal
"maksud lo apa,ini mobil gue,lo jangan seenaknya sendiri"ujar Juna kesal
"gue gak suka musik"ujar Amel kata kata itu terucap begitu saja, padahal Amel paling suka dengerin musik
"kalau lo gak suka,lo tinggal turun dari mobil gue sekarang,!"Juna mulai emosi
"ok,,gue turun sekarang,lo Minggiran mobilnya atau gue akan lompat dari mobil sekarang"Amel mengancam
lalu Juna menghentikan mobilnya,Amel langsung turun dari mobil, tanpa mengatakan apapun,lalu berjalan menjauh dari mobil juna
"S!al, kalau dia sampai ngadu ke mama bisa habis gue di ceramahi mama"gumam juna
Lalu Juna turun dari mobil,dan mengejar Amel yang berjalan lumayan jauh dari mobil Juna
"Amel tunggu,,"Juna memanggil Amel sembari berlari kecil menghampiri Amel
Juna menarik tangan Amel, karena Juna menarik terlalu kuat, membuat tubuh Amel,jatuh kedalam pelukan Juna,suasana romantis pun terjadi, keduanya saling bertatapan mata, dengan tatapan yang dalam
Jantung Amel berdetak kencang,hal seperti inilah yang sering muncul dalam mimpi Amel, bedanya saat ini yang Amel rasakan bukanlah mimpi
lalu Juna mendorong pelan tubuh Amel agar menjauh dari tubuh Juna
"Mel,gue minta maaf,gue emosi tadi,dan omongan itu keluar gitu aja dari mulut gue, sekarang lo masuk lagi kedalam mobil"Juna mencoba membujuk Amel
"lo pikir gue ini pegawai lo, kalau lo suruh keluar gue harus keluar, kalau lo suruh masuk gue harus masuk,sorry Juna gak segampang itu"
Lalu Amel menjauh dari Juna dan menghentikan taksi yang lewat, kemudian Amel pergi meninggalkan Juna
"S!al,gue harus ngomong apa nanti sama mama,"Juna memukul Angin
Lalu terbesit di pikiran Juna untuk mengikuti Amel,Juna segera masuk ke dalam mobil,mengejar taksi yang di tumpangi Amel, untungnya taksi belum terlalu jauh,jadi Juna masih bisa mengikutinya
Amel berhenti didepan Club Moonlight kemudian membayar taksi,lalu Amel turun dari taksi berjalan menuju cafe
Juna yang mengawasi Amel dari jauh, merasa penasaran dengan apa yang akan dilakukan Amel
"kenapa dia suka sekali ke club, siang' lagi,"ujar Juna sambil terus mengawasi Amel
Lalu Amel menyebrang jalan melewati pembatas jalan menuju sebuah ruko, melihat itu Juna mengerutkan keningnya,karena penasaran Juna melajukan mobilnya dan berhenti tepat di depan Club Moonlight
"oooh ternyata gue salah paham sama
dia,,gue pikir dia beneran pergi ke Club"gumam Juna
lagian mas Juna ini juga aneh, yang namanya Club malam bukannya ya pasti malam,mana ada siang' club buka, kecuali club sepak bola 😁
~£Q~