NovelToon NovelToon
Dikhianati Lelaki Mokondo,Dinikahi CEO Bucin

Dikhianati Lelaki Mokondo,Dinikahi CEO Bucin

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Nadhira ohyver

Lengkap sudah,kesedihan dan sakit hati yang Laura rasakan.
Baru saja ditinggalkan oleh ayahnya,ia harus kembali merasakan sakit hati karena
kekasih yang sebentar lagi akan menjadi suaminya,ternyata berkhianat dengan seseorang yang tidak pernah ia sangka.

Seperti apa kelanjutan kisah Laura,yuukkk baca kisahnya hanya di novel ini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Setelah merasa jauh lebih baik,Laura berdiri dan masuk ke dalam kamarnya.

Sementara sang ibu tiri,keluar dari persembunyiannya dan berjalan ke arah ruang keluarga.

Ia duduk,sambil memikirkan bagaimana cara menjelaskannya kepada Laura.

"Raaa...kamu mau kemana?,kenapa bawa kopor segala?"Tanya ibu tiri Laura.

"Ini rumah kamu,Ra...kalau pun ada yang harus pergi,ibu yang harus pergi,Ra".

"Maafin ibu Ra,ibu khilaf"Ucap ibu tiri Laura,bersimpuh di kaki Laura,dan juga menahan kaki Laura.

Laura menghembuskan nafas panjangnya terlebih dahulu,sebelum berbalik melihat sang ibu tiri.

"Bu...selama ini apa Laura berbuat jahat sama ibu?".

"Apa Laura tidak memperlakukan ibu dengan selayaknya?".

"Laura sayang sama ibu,sama seperti Laura sayang ayah dan juga mendiang ibu kandung Laura".

"Laura hormati ibu,sama seperti Laura menghormati ayah".

"Kenapa ibu tega melakukan hal seperti ini terhadap Laura?"Ucap Laura,ia tidak bisa lagi menahan air mata nya,Laura kembali menangis di hadapan sang ibu tiri.

"Sejak kapan bu?,sejak kapan kalian melakukan hal hina itu di belakang aku?".

"Bukannya aku udah pernah bilang ke ibu,aku gak melarang untuk ibu nikah lagi,aku tau,ibu masih butuh terhadap hal-hal seperti itu,ibu masih muda".

"Tapi bukan dengan mas Dika bu,calon suami aku,calon anak menantu ibu!".

Laura akhirnya jatuh terduduk di depan sang ibu tiri,lututnya benar-benar terasa lemas.

"Maafin ibu Ra...ibu dan Dika khilaf".

"Alasan klasik,selalu bersembunyi dibalik kata khilaf."Balas Laura.

"Tolong maafin ibu Ra,tapi kamu jangan pergi dari rumah ini,ini rumah kamu".

"Seharusnya ibu yang pergi,ibu memang pantas mendapatkan hal itu."Ucap ibu tiri Laura lagi.

"Memangnya ibu mau kemana?,ibu sama seperti aku,kita sebatang kara."Balas Laura sendu.

"Ibu satu-satunya harapan aku,cuma ibu yang aku punya di dunia ini,tapi kenapa ibu tega melakukan hal ini sama aku,bu?"Isak Laura.

Laura berusaha berdiri dari duduknya,dan mulai melangkah pergi.

"Tunggu Ra...kamu mau kemana?,tolong tetap disini,ibu janji,ibu gak akan melakukan kesalahan lagi."Ucap ibu tiri Laura.

"Semuanya sudah percuma bu,aku udah gak percaya lagi sama ibu dan juga mas Dika,aku juga akan membatalkan pernikahan kami".

"Aku gak mungkin hidup bersama seorang lelaki pengkhianat seperti mas Dika".

"Mulai hari ini,aku anggap kita tidak ada hubungan apa-apa lagi bu,hubungan kita terjalin karena ibu menikah dengan ayah aku".

"Dan sekarang ayah sudah tidak ada,aku ikhlas sin rumah ini untuk ibu,sebagai balas jasa ibu selama ini terhadap aku dan juga mendiang ayah".

"Dan mulai hari ini,ibu harus berdiri diatas kaki ibu sendiri,aku gak punya tanggung jawab untuk menafkahi kehidupan ibu".

"Ibu juga gak perlu lagi mengurus butik dan juga klinik milik mendiang ibu kandung aku,ibu gak ada hak apapun disana".

"Aku minta maaf,karena aku berbicara seperti ini sama ibu,tapi kenyataannya memang seperti itu".

"Jangan cari aku lagi,atau pun berusaha menemui aku bu,setelah aku keluar dari rumah ini,aku tidak ingin lagi bertemu atau pun melihat wajah ibu".

"Aku benci sama ibu."Ucap Laura.

Setelah itu dirinya melanjutkan langkahnya,baru beberapa langkah,Laura berhenti dan berbalik melihat ibu tirinya.

"Sebaiknya ibu menikah dengan mas Dika,agar ada yang membiayai kehidupan ibu,dan seharusnya kalian memang menikah".

"Kalian sangat cocok,sama-sama pengkhianat!".

Ibu tiri Laura pun meraung menangis,ia menyesali perbuatannya,hukuman yang diberikan Laura sudah sangat menampar dirinya.

Ia benar-benar lupa,bahwa dirinya pun sebatang kara,Laura lah yang selama ini membiayai segala kebutuhannya.

Karena nafsu sesaat ia harus kehilangan segalanya,kehilangan seorang putri yang baik seperti Laura.

Laura masuk ke dalam mobilnya,ia bingung hendak kemana.

Laura mengambil ponselnya,tanpa sadar,dirinya justru menekan tombol call,dan panggilan terakhir di ponselnya adalah pak Arya.

"Halo...".

"Hallo bu Laura...".

"Hallooo".

Laura terkejut saat mendengar suara lelaki di ponselnya,ternyata ia tidak sengaja memencet tombol memanggil.

"Maaf pak Arya,saya tidak sengaja,ponselnya terpencet."Jawab Laura.

"Anda baik-baik saja,bu Laura?".

"Saya dengar,suara anda parau,apa ada yang bisa saya bantu?"Tawar Arya.

"Saya baik-baik saja pak Arya,sekali lagi saya minta maaf,karena tanpa sengaja ponsel saya tersambung,memanggil anda."Balas Laura.

"Saya tutup dulu telponnya pak."Ucap Laura lagi.

"Tunggu,Raa...tolong jangan tutup dulu,saya ingin bertemu kamu,ada hal yang ingin saya sampaikan."Balas Arya.

"Kamu mungkin lupa sama saya,tapi saya gak pernah lupa sama kamu,Raa..".

"Kita ketemu di restauran hanggini,saya tunggu."Ucap Arya lagi.

Setelah itu,Arya langsung mematikan secara sepihak sambungan telpon mereka.

Laura menjadi bingung dengan apa yang barusan saja ia dengar,pak Arya berbicara dengannya seolah-olah seperti sedang berbicara dengan temannya.

Setelah menempuh perjalanan selama 10 menit lebih,Laura akhirnya sampai di depan restauran hanggini.

Ia langsung turun dari mobil,dan ketika akan masuk ke dalam restauran,ternyata ada Arya yang menunggunya di depan restauran.

"Loh pak Arya...apa anda menunggu saya di luar sejak tadi?"Tanya Laura.

"Iya,ayo kita masuk ke dalam."Jawab Arya.

Laura berjalan di belakang Arya,ia mengikuti langkah Arya.

Laura merasa heran,karena Arya dan dirinya berjalan melewati meja-meja makan yang ada di dalam restauran tersebut.

Laura yakin,jika pak Arya,pasti menggunakan ruangan Vip di restauran ini.

Dan benar saja dugaan Laura,pak Arya berhenti di depan pintu ruangan yang bertuliskan VIP.

"Silahkan masuk,Raa."Arya mempersilahkan lebih dulu kepada Laura.

Meskipun Laura bingung,dan memiliki banyak pertanyaan untuk pak Arya.

Tapi ia tetap berusaha menghargai pak Arya,dan duduk tenang di dalam ruangan VIP tersebut.

"Saya gak tau hal apa yang baru saja kamu alami,Laura".

"Saya bisa melihat,mata kamu sembab,seperti orang yang baru saja menangis".

"Saya juga tau,mungkin waktunya tidak tepat untuk kamu".

"Saya berfikir sangat lama untuk hal ini,sampai akhirnya saya memutuskan untuk memberitahukan hal ini terhadap kamu".

"Dan sepertinya,semesta mendukung saya,karena tanpa sengaja kamu menelpon".

Arya mengambil ponselnya yang ada di dalam saku jas.

Ia juga membuka galery dan memperlihatkan foto yang ia miliki kepada Laura.

Laura melihatnya dengan seksama,ia berusaha mengingat.

"Ini seperti aku."Ucap Laura.

"Iya,itu memang kamu,Laura."Balas Arya.

"Kok bisa foto ini ada di ponsel pak Arya?,ini foto SMA saya dulu."Balas Laura lagi.

"Kamu inget gak?,dulu pernah ada teman SMA kamu yang selalu di bully teman-teman yang lain".

"Hanya karena waktu itu wajah dia berjerawat parah."Ucap Arya lagi.

"Iya saya ingat,,,namanya Arya".

"Nama dia sama seperti pak Arya,tapi tunggu dulu,apa jangan-jangan Arya teman SMA saya,adalah pak Arya yang saat ini duduk di hadapan saya?"Tanya Laura.

Arya pun hanya menjawab Laura dengan anggukan kecilnya.

Laura menutup mulutnya sendiri,ia benar-benar merasa terkejut.

Ia tidak mengenali pak Arya ternyata adalah teman SMA nya dulu.

Karena pak Arya yang sekarang,sangat tampan,kulit wajahnya pun sangat mulus,lalat yang hinggap pun mungkin akan terpleset.

"Jadi pak Arya adalah Arya wijaya?,teman SMA saya dulu?"Tanya Laura sekali lagi.

"Iya Laura...ini Arya wijaya,teman SMA kamu dulu,cuma kamu yang mau berteman sama saya saat itu".

"Dan kamu tau,Ra?.Sampai saat ini,saya masih terus mengingat kamu".

"Saya jatuh cinta pada pandangan pertama sama kamu,waktu itu".

"Saya gak punya keberanian untuk mengungkapkan perasaan saya sendiri waktu itu,karena pada saat itu,saya dan kamu seperti tokoh yang ada di dalam serial kartun beauty and the beast."Ucap Arya.

Laura semakin syok,mendengar penuturan dari Arya.

Ia hanya terpaku sambil terus memandangi wajah Arya...

1
Anis Sumarni
ceritanya bagus
achilla 82
hdwww,,,,
sepertinya ibu tiri laura pergi dr rumah itu, dan laura menyendiri dlm kesunyian rumah itu,,,
moga aja arya datang dan menolong laura
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!