NovelToon NovelToon
Perjodohan Pengganti

Perjodohan Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Pengantin Pengganti / Pengganti / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Dhewy R

Aluna yang tidak mau membuat ayah nya malu dan kecewa karena sang kakak menolak menikah dengan pria yang sudah di pilihkan nya, harus rela menjadikan dirinya jodoh pengganti. Sang kakak menolak perjodohan karena lelaki pilihan ayah nya ternyata hanya lelaki biasa yang hanya bekerja sebagai karyawan paprik.

Dengan berbesar hati aluna menerima dirinya untuk menggantikan kakak nya dalam perjodohan yang sudah di atur oleh ayah nya .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesepakatan

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

.

.

.

⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️

Sebulan berlalu

Sampai hari ini hubungan perjodohan mala dan candra belum ada kepastian. Bahkan mala tidak mau jika di ajak bertemu oleh candra. Hari ini candra tidak bekerja karena hari minggu jadi dia mendatangi rumah orang tua mala. Sebenarnya candra tidak begitu yakin dengan mala, hanya demi menyenangkan papa nya saja dia mau mengikuti alur perjodohan ini.

" Loh nak candra ! Datang kok tidak kasih kabar dulu " Tanya pak andi kaget saat membuka kan pintu ternyata candra yang datang.

" Iya om. Mala nya ada om ?" Tanya candra sopan.

" Ada , ayok masuk nanti om panggil kan mala. " Ucap pak andi mengajak candra masuk ke dalam rumah.

Candra duduk di ruang tamu sedangkan pak andi ke kamar mala untuk memanggil mala. Meri sendiri saat ini sedang arisan bersama ibu - ibu komplek tempat tinggal nya, dan untuk aluna di hari minggu dia masih di sibuk kan dengan urusan kuliah nya.

" Mala di depan ada nak candra,segera kamu temui dia " Ucap pak andi.

" Hahh...kak candra ? Mau ngapain dia datang kesini pa ?" Tanya mala dengan malas.

" Kok tanya nya seperti itu sih Nak ?. Candra itu calon suami kamu loh , seharus nya kamu senang dong di datangi calon suami. Sudah sekarang cepat siap - siap kamu temui nak candra dan jangan lupa buatkan minuman dulu. " Ucap pak andi tidak mau di bantah.

" Iihhh... papa ini, Aku itu tidak mau menikah dengan kak candra yang miskin itu. Mala sudah punya pacar orang kaya pa. " Seru mala menggerutu.

" Pokok nya tidak ada bantahan, cepat temuai nak candra. Papa tunggu di ruang tamu " Ucap pak andi serius.

Pak andi kembali menemui candra di ruang tamu.

" Maaf ya nak candra lama, mala masih ada di kamar nya. Biasa hari minggu dia pasti bermalas - malasan. " Ucap pak andi.

" Hemm.. iya om tidak apa - apa. Tante kemana om ? kata nya om masih punya satu anak lagi, tapi candra tidak pernah melihat nya ?" Tanya candra dengan beruntun.

" Tante lagi arisan sama ibu-ibu komplek sini. Kalau aluna anak om yang satu nya sedang bekerja, dia satu paprik loh sama kamu. Tapi setiap minggu dia masih saja masuk kerja " Ucap pak andi .

" Oh mungkin hitungan lembur om " Ucap candra menimpali.

Di paprik memang hari minggu ada yang masih bekerja dan hanya sampai jam 2 siang saja. Tapi itu hanya untuk karyawan yang mendapat lemburan saja. Untuk Aluna sebenarnya tidak bekerja, tapi hari minggu dia gunakan untuk pergi ke kampus.

" Oh iya nak candra kapan orang tua mu datang untuk melamar mala ?" Tanya pak andi serius.

" Hemm... nanti candra bicarakan dulu sama orang tua candra ya om. Tapi mala kan masih kuliah om , apa dia mau menikah saat kuliah nya belum selesai ?" Tanya candra.

" Kalau om sih tidak masalah , setelah menikah dia masih bisa berkuliah lagi dan bekerja. Tentu nya harus persetujuan kamu sebagai suami nya " Jawab pak andi sambil terkekeh.

" Kalau candra tidak masalah jika setelah menikah nanti mala mau melanjutkan kuliah atau bekerja. Yang penring dia bisa atur waktu nya " Jawab candra pasti.

* Lagi pula seperti nya justru anak om yang tidak mau menikah denga lelaki miskin seperti ku * Gumam candra dalam hati nya.

Tiba - tiba mala datang dengan membawa nampan yang berisi dua cangkir teh. Mala meletakkan dua cangkir teh di hadapan candra dan papa nya.

" Silahkan diminum " Ucap mala singkat.

" Terimakasih mala" Jawab candra singkat.

Pak andi mengambil teh nya dan membawa nya ke halaman belakang. Dia sengaja meninggalkan mala dan candra berdua agar lebih leluasa saat mengobrol.

" Apa kak candra tetap mau melanjutkan perjodohan ini ?" Tanya mala dengan jelas.

" Kok kamu tanya nya seperti itu? Memang nya kamu tidak mau ?" Balik tanya candra.

" Aku itu tidak mau hidup susah kak, aku ingin punya suami itu yang kaya raya atau setidak nya dia bisa menjamin kehidupan ku. Biaya hidup ku itu mahal, aku butuh ke salon, shopping dan yang lain nya. Dan satu lagi aku ini calon sarjana, bukan seperti kak candra yang hanya lulusan SMA saja " Ucap mala dengan sombong nya.

Deg.

Candra sangat kaget dengan pernyataan sombong dari mala, selain matrealistis ternyata mala juga sombong dan tidak tahu diri. Candra sudah ingin menampar mulut wanita sombong yang ada di hadapan nya ini tetapi dia tidak mau menyakiti wanita.

" Kalau soal nafkah insya allah aku bisa memberikan cukup untuk mu. " Jawab candra dengan pasti.

" Aku ingin perjodohan ini di batalkan kak. Aku sudah punya pacar, dia orang kaya dan bisa memberi apa yang aku mau. " Ucap mala bicara jujur.

" Perjodohan ini batal aku pun tidak masalah. Karena dari awal aku memang tidak menyetujui perjodohan ini, aku mengikuti perjodohan ini lantaran ingin menyenangkan papa ku saja. Kalau kamu memang ingin membatalkan nya aku tidak keberatan, dan aku harap kamu bisa bicara terus terang kepada orang tua mu. " Ucap candra terlihat begitu tenang.

Mala menatap tajam candra, dia tidak percaya ternyata candra juga terpaksa menerima perjodohan ini. Bahkan selama ini mala mengira jika candra lah yang paling menginginkan perjodohan ini.

" Kamu yakin tidak menginginkan perjodohan ini ?" Tanya mala dengan senyum sinisnya.

" Aku yakin " Jawab candra tegas.

" Ok nanti aku bicara sama papa ku dan kak candra bicara sama orang tua kak candra. " Ucap mala.

Candra mengangguk setuju dengan apa yang di katakan oleh mala. Cukup lama candra dan mala berbincang , tepat jam 1 siang akhirnya candra pamit pulang. Candra masih mengendarai motor matic jadul yang dia dapat dari pak hadi.

Tiiinnnnnn.....

Suara klakson motor candra berbunyi dengan panjang, hampir saja candra menabrak pemotor yang sedang menepi di pinggir jalan.

" Hati - hati dong kak, klakson nya itu nyaring banget. Beruntung aku tidak jantungan " Gerutu aluna yang sedang menepi di pinggir jalan karena motor nya macet.

" Oh... maaf. Eh kamu ini yang waktu itu kan ? Yang bekerja di paprik minuman teh itu?" Tanya candra menunjuk ke arah aluna.

" Iya, memang nya kamu siapa ?" Tanya aluna yang memang sudah lupa dengan candra.

" Oh...aku ini yang anak baru di pabrik. Yang bagian pekerjaan nya satu lorong sama teman kamu si tika itu kalau tidak salah sih teman mu itu tika kan nama nya?" Ucap candra agak lupa.

Aluna mencoba mengingat - ingat dan akhir nya aluna pun ingat jika pertama kali bertemu candra saat itu dikantin dan candra yang menabrak nya sampai makanan aluna tabur berserakan di lantai.

" Oh iya ingat " Jawab aluna singkat.

" Motor kamu kenapa?" Tanya candra beralih melihat ke arah motor aluna.

" Tidak tahu, ini tiba - tiba mati dan aku sudah mencoba menghidupkan nya tapi tidak bisa juga " Jawab aluna dengan wajah sedih nya.

Candra pun mencoba melihat motor aluna, biar bagaimana pun candra sedikit tahu tentang mesin. Saat candra memeriksa motor aluna, sama sekali tidak ada yang rusak dan semua nya tampak normal.

" Ini semua nya bagus kok. Sudah coba periksa bensin nya belum ?" Tanya candra.

Haahhhh ?

Bensin ?

Kenapa aluna sampai lupa memeriksa bensin motor nya, betapa malu nya dia jika memang motor nya kehabisan bensin.

Aluna pun bergegas membuka jok motor nya dan melihat tanki bensin. Dan ternyata benar bensin motor aluna yang sudah habis.

" Iya bensin nya habis " Seru aluna malu.

" Huuh... mau di bongkar kayak gimana pun tidak akan hidup karena memang bensin yang habis " Seru candra sambil terkekeh.

Aluna tampak malu, dia menggaruk - garuk kepala nya yang tidak gatal sambil senyum meringis menahan rasa malu.

" Kalau begitu terimakasih ya mas, biar saya dorong sampai depan sana . Kebetulan di sana ada penjual bensin eceran " Ucap aluna.

" Mau saya bantu ?" Tanya candra.

" Tidak usah mas " Jawav aluna lalu mendorong motor nya menjauh.

*********

LIKE, KOMEN, VOTE, FAVORITE, BERIKAN HADIAH NYA DAN JANGAN LUPA RATE BINTANG 5 NYA YA KAK 🙏❤️❤️

TERIMAKASIH 🙏❤️❤️

1
Ihda Rozi
outhor nulis namanya suka kebolak balik bikin bingung tp aku maklum dan suka ceritanya, semangat terus berkaryanya
Muawanah
bang Marco nieh
Indira Ira
Luar biasa
Muawanah
🤣🤣🤣🤣🤣karmanya lgsg kontan untuk 3m🤭
Yuni Ngsih
dasar si mala wanita ular sm dengan si Meri Ibunya aku benci Thor dengan orang tidak tahu malu itu sok iye...😡😡😡
Muawanah
wah...apakah Adit,????
Muawanah
🤣🤣🤣🤣🤣salah sasaran si mala malah molor diruang keluarga 😁
Muawanah
gengsi digedein 🤣🤣🤣
Muawanah
keguguran dah...
Muawanah
🤣🤣🤣🤣siap siap nginep di hotel nieh pak Tirta
Muawanah
nah Lo....
Muawanah
dah aku ksh kopi thor
Muawanah
hedeh punya orang tua gitu amat ya,
Muawanah
🤣🤣🤣🤣hamidun dah si mala
Muawanah
jgn2 bapaknya Adit nieh yg sabotase hasil pabrik
Muawanah
keasikan bc sampai lupa komen 😁
Muawanah
mampir nieh Thor ☺️
Maya Alenchy
Buruk
Nur Aini
baru mampir mg crtanya seru smpk akhir Krn part nya 200lbh
Yuni Ngsih
wow Thor ceritramu keren tapi benci dengan tingkah si Mala & ibunya ada ya Thor ORTU yg ky gtu......tpi semangat buat Aluna pasti kamu sucses ...👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!