Dibenci keluarga karna di anggap pembawa sial, Azeeyra Briliant aksara di usia 17 tahun harus hidup menderita dalam caci maki keluarganya.
zee adalah pangilan gadis berpenampilan cupu itu dengan rambut kuncir dua, kaca mata bulat nan tebal serta baju dan rok kebesaran dari tubuhnya, zee kerap kali di bully oleh teman sekolahnya, meski memiliki otak yang pintar tak membuat ayah dan kakak kandung zee bangga atas prestasi yang didapatkan, ia di benci karna dianggap sebagai pembunuh mamanya yang meninggal sewaktu melahirkan zee karna pendarahan, sejak saat itu ayah zee tak pernah menggangap gadis kecil itu sebagai putrinya, ia di rawat oleh seorang pengasuh bernama bi jum, hanya dari pengasuh itulah zee mendapat kasih sayang, pun dengan kakak kandung zee daniel aksara juga membencinya, daniel kecil mengira zee sudah menyedot darah sang mama sehingga mengakibatkan mamanya meninggal, rasa benci terus berlanjut hingga mereka dewasa.
lantas apa zee akan bertahan di keluarga itu,?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gebi salvina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ABI DAN KAREN
Pukul 02:30
Dikamar yang berisi tiga gadis cantik yang tengah tertidur, karen yang tidur di tengah, terbangun karena merasa haus. Ia duduk di tepi ranjang dan mengumpulkan nyawanya, setelah matanya terbuka, gadis itu mengedarkan pandangan nya, ia tidak menemukan ada air minum dalam kamar.
karen membangun kan zee, dengan suara berbisik.
"zee bangun, gue haus nih, dikamar lo ngak ada air minum." karen mengoyang-goyangkan tangan zee.
"hmm, apa sih alen, kalo haus minum dong! " gadis itu kembali tidur bahkan terdengar dengkuran halus.
Melihat zee yang kembali tidur, karen berdecak kesal. Akhirnya ia keluar kamar, saat membuka pintu suasana di luar kamar agak gelap hanya ada cahaya remang-remang dari lampu luar teras, rumah zee sangat besar, dan juga ini pertama kalinya karen menginap, gadis itu sedikit takut, namun rasa haus sudah seperti mencekeknya.
karen masih berdiri di pintu kamar, sampai suara pintu di depan kamar zee terbuka, karen melihat bayangan hitam berjalan melewatinya.
"abi... " panggil karen setelah melihat jelas wajah orang di depannya.
langkah abi terhenti ketika karen memanggilnya, sebenarnya saat abi membuka pintu dia sangat terkejut melihat ada orang berdiri di pintu kamar zee, tapi setelah dilihat-lihat dia menyadari kalau itu karen, namun dia mencoba cuek saja dan melewati gadis itu.
"kenapa? " tanya abi datar.
Karen meneguk salivanya mendengar suara berat abi. "gue haus, dikamar ngak ada air minum. "
"terus? "
Karen menghela nafas pelan, dengan ragu-ragu ia kembali bersuara. "mau kedapur ambil minum, gue takut. "
Abi mengedarkan pandangannya, dilantai bawah memang gelap, wajar kalau karen merasa takut. akhirnya abi mengerti kenapa gadis itu hanya berdiri saja di depan pintu.
"ayo." abi melanjutkan kan langkah nya dengan cepat karena dia juga sudah sangat haus.
karen berlari kecil mengejar abi yang hampir menuruni tangga.
"abi, tungguin dong, jangan cepat-cepat jalannya. "
Abi menghentikan langkahnya, ia menoleh, tampak karen berlari mengejarnya.
Karen memegang ujung baju abi, laki-laki itu menatap karen bingung. Seolah mengerti arti tatapan abi karen kembali bersuara.
"gue takut, jangan tinggalin gue. " karen menjelaskannya.
"hmm."
Abi berjalan dengan langkah pelan, disampingnya karen masih memegangi ujung kaosnya.
Awalnya abi biasa saja, tapi ketika sampai didapur, dan menghidupkan lampu, abi dapat melihat dengan jelas, karen memakai piyama lengan pendek dan celana di atas lutut memperlihatkan pahanya yang mulus.
Piyama berwarna pink muda, sangat cocok di kulitnya yang putih. Abi menyadarkan dirinya dan melangkah menuju kulkas, ia mengambil sebotol minuman dingin, abi meneguk nya hingga tinggal setengah, ia sedikit merasa panas saat menghirup aroma tubuh karen, apalagi saat melihat karen dengan pakaian seperti itu.
"gue mau ke kamar kalau Lo ngak jadi minum. "ucap abi yang melihat karen masih diam menatapnya.
"ah.. Iya, jangan pergi dulu. " karen melangkah menuju kulkas dan mengambil sebotol minuman dingin.
Abi tersenyum smirk, otak jail nya muncul, ia menghabiskan minumnya, dia berjalan kearah kontak lampu dan mematikannya.
Ctaks....
karen yang sedang minum air terkejut karena lampu mati. Ia menoleh ke meja bar dimana abi duduk, namun karen tidak melihat keberadaan laki-laki itu.
"abi... " karen memanggil abi dengan jantung berdebar, rasa takut nya membuat kaki gadis itu tidak mampu berjalan.
"abi, lo dimana, jangan tinggalin gue dong, gue takut banget sumpah. " karen memanggil abi lagi dengan suara bergetar, kali ini gadis itu sudah menangis ketakutan karena tidak ada jawaban dari laki-laki yang dipanggilnya.
Melihat karen menangis abi yang bersembunyi di dekat kontak lampu berjalan mendekati gadis itu.
Karen melihat seseorang mendekat kearahnya, tanpa sadar di mundur kebelakang, dia akan berteriak saat orang itu memegang tangannya.
"siapa lo lepas atau gue teriak. "
"ssttt, jangan teriak ini gue abi. "abi memeluk tubuh karen yang gemetaran karena takut. Gadis itu malah semakin terisak.
Abi berjalan menuju kontak lampu dengan karen masih dalam pelukannya, ia menghidupkan lampu dapur kembali.
Abi membawa karen duduk di kursi bar dapur.
" maaf. " ucap abi, ia merasa bersalah sudah menakuti karen sampai gadis itu menangis.
"gu-gue takut. " ucap karen masih menangis. Abi menghapus air mata karen dengan ibu jarinya. Abi melihat mata karen agak sembab, hidungnya memerah, bibir gadis itu bergetar, malah membuat abi merasa gemas, ini pertama kalinya dia berinteraksi dengan karen, meskipun mereka teman satu sekelas.
"ngak usah takut, ada gue. "
"tadi lo kemana pas gue panggil. "karen mendongak menatap ke arah abi.
Abi merasa kikuk ditatap karen dari jarak sedekat ini.
"eh, ta-tadi gue keluar sebentar. " jawab abi terbata. Jangan sampai karen tahu kalau dia yang mematikan lampu. Bisa ngamuk gadis itu nanti.
"udah minumnya, mau balik kamar? "tanya abi yang diangguki oleh karen. Abi menarik tangan karen dan mematikan lampu lagi, karen memegang lengan abi dengan tangan kanannya, karena tangan kiri gadis itu di genggam abi.
Keduanya berjalan beriringan, abi mengantar karen sampai kedepan pintu kamar zee. ia menarik handle pintu dan membukanya.
" masuk. "titah abi.
" hmm, makasih udah nemenin. " ucap karen, kemudian masuk ke dalam kamar. Abi tidak menjawab, setelah karen masuk kamar dia pun kembali ke dalam kamarnya.
Di dalam kamar karen terduduk di tepi ranjang, ia menyentuh dadanya, gadis itu baru saja menyadari bahwa tadi abi mengandeng tangannya bahkan saat didapur laki-laki itu memeluknya, masih dapat karen cium aroma abi di piyamanya, gadis itu senyum-senyum seperti orang gila.
...****************...
Pagi hari di kamar zee, siska sudah bangun duluan, ia menatap kedua sahabatnya masih tertidur lelap, siska memang biasa bangun pagi, ia berjalan ke kamar mandi, mencuci muka dan gosok gigi, setelahnya ia keluar kamar, diatas ranjang siska melihat zee duduk bersila seperti orang yang sedang semedi.
"ngapain Lo? " tanya siska yang sudah duduk di depan gadis itu.
"ngumpulin nyawa. " jawab zee santai.
"oh.. Gue pikir ngumpulin energi spiritual. " tutur siska terkekeh melihat kelakuan absurd zee.
"ini dunia nyata ogeb, bukan dunia tiga di mensi para cogan. " balas zee dengan posisi duduk masih bersila, jika tadi tangannya berlipat di dada, sekarang kedua tangannya di rentang kan sambil menghirup udara. Siska masih memperhatikan gerak gerik gadis itu sambil terkekeh kecil.
Zee membuka matanya, yang di lihat pertama kali adalah wajah siska yang tersenyum.
"udah balik nyawa Lo? "
"udah . " jawab zee polos. Namun sedetik kemudian dia tertawa terbahak, melihat zee tertawa siska pun ikut tertawa.
****
Zee dan siska duduk dibalkon kamar. Mereka menikmati sejuknya udara pagi.
"gue ngak nyangka loh, ternyata dirumah lo pagi hari, udaranya seger gini. " ucap siska yang menutup mata sambil menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.
"lihat kebawah. " ucap zee.
Sesuai ucapan zee, siska melihat kebawah, di bagian agak belakang dekat taman semalam diadakan pesta. Ada beberapa pohon yang tumbuh subur, kemudian berbagai jenis bonsai, dan juga beberapa jenis sayuran.
"hmm, pantes udaranya seger gini, ada lahan hijau. " gumam siska.
"bunda suka tanaman, semua bunga dan sayur bunda yang tanam, kalau pohon tukang kebun yang tanam. " ucap zee menjelaskan. Siska hanya mangut-mangut pertanda mengerti.
Zee menoleh kebelakang, ia menatap karen yang masih tidur lelap.
"karen emang lama ya tidurnya. " tanya zee ketika siska juga menatap ke arah karen.
"biasanya sih enggak, ngak tau deh sekarang, terlalu nyaman kali kasur lo. "
"ya udah lo mandi duluan, biar gue yang bangunin si kebo ini. " ucap siska yang sudah naik ke atas ranjang.
Zee terkekeh mendengar ucapan siska, ia masuk kamar mandi, sepuluh menit zee sudah keluar dengan wajah segar. diranjang siska menatap karen yang masih mengerjap kan mata.
"kenapa? "
"nyawa nya belum ketemu? " jawab siska terkekeh.
Zee ikut tertawa melihat kedua sahabatnya itu, zee berjalan ke walk in closet, kemudian memakai pakaian.
****
Tiga gadis cantik yang bangun kesiangan itu sudah siap dengan outfit favorite masing-masing.
Zee memakai atasan kaos lengan pendek berwarna kuning muda dengan gambar mickey mouse, celana jeans warna putih dibawah betis, rambutnya digerai dengan sebuah topi berwarna senada dengan baju, tak lupa sepatu berwarna putih.
Karen memakai baju rajutan halus lengan panjang berwarna biru tua, celana jeans putih pendek sepaha, sepatu warna putih. Rambutnya di ikat ekor kuda,di bagian depan, sedikit rambut dibiarkan menjuntai menambah kesan manis diwajah imut gadis itu.
Sementara siska memakai kaos lengan pendek berwarna cream dengan kedua lengan bercorak warna merah hijau. Rambutnya dikepang dua menggunakan topi berwarna merah. Celana jeans warna hitam dan sepatu warna senada.
Ketiganya berjalan menuruni tangga sambil bercanda ria. Beberapa pasang mata diruang tamu terus memperhatikan mereka sampai ketiga gadis cantik itu tiba di meja makan.
Zee, siska dan karen, sudah duduk di meja makan, hanya mereka bertiga, keluarga yang lain mungkin masih tidur atau sudah pergi entah kemana. Mereka mulai menikmati sarapan nasi goreng seafood kesukaan zee. Saat asyik makan tiba-tiba sebuah suara berat menghentikan suapan mereka.
"bee... "zee menoleh, reynard sudah berdiri di belakang zee dengan outfit serba hitam, laki-laki itu menatapnya tanpa berkedip. keduanya bertatapan saling mengagumi keindahan di depan mereka.
" hem.. hem, eh karen ada lo disini, gue pikir zee s-e-n-d-i-r-i-a-n saja tadi. "sindir siska yang sengaja menekan kata sendirian, biar dua makhluk itu sadar ada orang lain disini.
Zee tergagap karena suara siska, ia melirik kedua sahabat nya sebentar kemudian menoleh pada reynard yang sudah duduk disampingnya.
" kapan datang? "tanya zee gugup, reynard masih menatap zee tanpa berkedip.
" baru saja. "jawab reynard tersenyum manis. Sebenarnya dia sudah disini sejak pukul 8 tadi, sementara sekarang sudah pukul 10.
" oh, udah ketemu sama abang, aku mau pergi sama siska dan karen. "
"hem, aku ikut. " ucap reynard datar.
"haaa." bukan zee, tapi siska dan karen. Keduanya langsung menutup mulut ketika zee dan reynard menatap tajam ke arah mereka.
*******
diruang tamu sudah ada ke empat inti dragon, membuat zee, siska dan karen semakin kesal karena mereka semua ingin ikut pergi ke mall.
Rencana yang sudah di susun semalam hancur dalam sekejap, padahal tadinya mereka ingin cuci mata dengan cogan-cogan di mall, jadi batal deh karena lima curut yang maksa ingin ikut.
mereka ingin berangkat dengan mobil, karena reynard ingin boncengan sama zee, akhirnya mereka semua pergi naik motor, karen bersama abi, siska dengan seno, tadinya saka menawarkan diri, namun langsung di tolak oleh gadis itu. Sepertinya siska masih ada dendam dengan saka.
Hai... Makasih sudah mampir jangan lupa like dan tinggalkan komen ya.