NovelToon NovelToon
Rockmantic Of Love

Rockmantic Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Wanita Karir
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: @Hartzelnut

Seorang laki laki yang bekerja produser musik yang memutuskan untuk berhenti dari dunia musik dan memilih untuk menjalani sisa hidupnya di negara asalnya. dalam perjalanan hidupnya, dia tidak sengaja bertemu dengan seorang perempuan yang merupakan seorang penyanyi. wanita tersebut berjuang untuk menjadi seorang diva namun tanpa skandal apapun. namun dalam perjalanannya dimendapatkan banyak masalah yang mengakibatkan dia harus bekerjasama dengan produser tersebut. diawal pertemuan mereka sesuatu fakta mengejutkan terjadi, serta kesalahpahaman yang terjadi dalam kebersamaan mereka. namun lambat laun, kebersamaan mereka menumbuhkan benih cinta dari dalam hati mereka. saat mereka mulai bersama, satu persatu fakta dari mereka terbongkar. apakah mereka akan bersama atau mereka akan berpisah??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Hartzelnut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 2

*****

Langit Beijing mulai tenang, menyisakan hanya bintang-bintang dan lampu kota setelah ledakan kembang api mereda. "Hiss... crackle..." Sisa percikan terakhir menghilang di antara kegelapan malam. Natalia Lee berdiri sendiri di rooftop gedung mewah itu, tangannya menggenggam gelas wine yang terus ia putar perlahan. "Srek... srek..." Matanya memandang kosong ke langit, sementara pikirannya tenggelam dalam ambisi dan tekadnya untuk tahun 2025.

"Malam yang panjang... ," gumam Natalia dalam hati, mencoba menata pikiran dan menyusun rencana di tengah keheningan pesta yang mulai mereda.

Suara langkah kaki terdengar mendekat. "Tap... tap... tap..." Natalia langsung mengenali ritme langkah itu. Dia tidak perlu menoleh untuk tahu siapa yang datang. Angelina, saingannya, dengan angkuh muncul di sampingnya, membawa segelas wine di tangan. "Klik... klik..." Suara sepatu hak tinggi Angelina terdengar jelas saat ia berhenti tepat di sebelah Natalia.

Natalia menahan napas sejenak. "sepertinya masalah akan datang," pikirnya, tetap berusaha mengendalikan diri agar tidak bereaksi terlalu cepat. Dia tahu bahwa Angelina tidak akan melewatkan kesempatan ini untuk menyindirnya.

Angelina memutar gelas wine-nya dengan perlahan, senyum sinis muncul di wajahnya. "Heh..." Dia meneguk sedikit wine sebelum membuka percakapan, nadanya jelas menunjukkan kesombongan.

"Apakah kau sedang memikirkan masa depanmu, Natalia Lee?" tanya Angelina, suaranya terdengar halus namun penuh sindiran. "Kau tampak begitu... tenggelam dalam pikiran..... Mungkin... sedang memikirkan apakah kau masih punya tempat di industri ini, hmm?" lanjutnya dengan tatapan meremehkan, sambil memandang Natalia dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Natalia menggenggam gelas wine-nya lebih erat. "Clink..." Suara kecil terdengar saat gelasnya bergetar di genggaman tangannya. "Dasar wanita sombong," gumamnya dalam hati, merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. "Thump... thump..." Namun, dia tetap diam, memilih untuk tidak menanggapi sindiran itu secara langsung.

Angelina tersenyum puas, menikmati bagaimana Natalia menahan diri. Dia kembali meneguk wine-nya, matanya memicing saat ia mendekatkan wajahnya sedikit ke arah Natalia. "Kau bisa berhenti sekarang, kalau kau mau," katanya dengan nada rendah namun tajam. "Dan aku beritahu satu hal bahwa kau tidak akan pernah bisa menyaingiku. Jujur saja, kau hanya akan buang-buang waktu."

Natalia bisa merasakan panas di dadanya meningkat. "Aku ingin sekali menamparnya," pikirnya. Tapi, dia tetap bertahan, menahan emosi yang bergolak. "Aku harus bisa menahan diri.... Dia hanya ingin memancingku," gumamnya lagi dalam hati, menegaskan agar dirinya tetap tenang. "Srek..." Natalia merapikan gaunnya dengan gerakan kecil, berusaha menjaga wibawa.

Namun, Angelina belum selesai. Dia tersenyum lebih lebar, nadanya semakin menusuk. "Aku akan memastikan karirmu berakhir di tahun 2025," katanya pelan namun penuh ancaman, matanya berkilat-kilat dengan niat jahat.

"Boom!" Suara kembang api terakhir meledak di langit, seolah menegaskan ancaman Angelina. Wajahnya tetap dingin dan puas, yakin bahwa Natalia tidak akan mampu menjawab tantangan ini.

Natalia akhirnya memalingkan wajahnya, menatap Angelina dengan senyum tipis, tatapannya tajam dan penuh ejekan. "Heh... kau mengatakan itu karena kau takut, kan?" ucapnya dengan suara rendah namun penuh makna. "Takut bersaing denganku," tambahnya, senyumnya semakin melebar, penuh keyakinan. "Takut aku akan mengalahkanmu."

Angelina terdiam sejenak, terkejut dengan balasan Natalia yang penuh keyakinan. "Apa? Apa yang dia katakan barusan? Dia menantangku?" pikirnya, merasa terganggu oleh keberanian Natalia. Namun, ia segera menutupi keterkejutannya, meski hatinya sudah sedikit terguncang.

Dengan gerakan anggun, Natalia mengangkat tangannya, seolah memberikan isyarat perpisahan dengan penuh kemenangan. "Srek..." Ia berbalik dan melangkah pergi dengan tenang, langkahnya mantap dan penuh kepercayaan diri. "Tap... tap... tap..." Suara sepatu haknya bergema, meninggalkan Angelina yang masih terpaku di tempat.

"Aku yakin. Dia takkan membiarkan ini berakhir begitu saja," gumam Natalia dalam hati, merasa puas namun tetap waspada. "Aku tahu dia pasti akan mencoba sesuatu... aku harus siap."

Angelina menatap punggung Natalia yang semakin menjauh, wajahnya berubah masam. "Awas kau natalia....," gumamnya dengan suara rendah, meneguk wine di tangannya dengan keras. "Slurp..." Rasa wine yang dingin tidak mampu meredakan kemarahannya.

Beberapa saat kemudian, Manajer Chen muncul di samping Angelina. "Tap... tap... tap..." Dia menatap Natalia yang semakin menjauh, lalu kembali memandang Angelina dengan senyum sinis."Apakah dia menantangmu?" tanya Manajer Chen, nadanya penuh sindiran. "Penyanyi rendahan seperti dia tidak pantas berada disini."

Angelina mendengus, tatapannya penuh kebencian. "Ya, lihat saja nanti. Dia akan tahu akibatnya," katanya dingin, menatap kosong gelas wine yang kini kosong di tangannya. "Aku akan pastikan dia akan menyesal."

Manajer Chen tersenyum puas. "Kita akan lihat bagaimana dia nanti," katanya dengan nada percaya diri.

Angelina mengangkat gelas wine-nya yang kosong, seolah-olah memberikan salam peringatan kepada malam. "Clink..." Suara lembut dari kaca itu menjadi janji terselubung untuk tahun yang baru—tahun yang akan dipenuhi rencana untuk menghancurkan karier Natalia.

"Dia akan tahu siapa aku sebenarnya," pikir Angelina dengan penuh kebencian, tatapannya tajam menembus kegelapan malam di atas kota Beijing.

*****

Natalia Lee berjalan dengan langkah yang stabil, meninggalkan percakapan yang penuh ketegangan dengan Angelina. "Tap... tap... tap..." Suara sepatunya terdengar di lantai rooftop, pikirannya berputar-putar dengan kemarahan dan ketegangan dari kata-kata Angelina yang menyakitkan tadi. Saat dia mendekati Manajer Lu, yang sedang berdiri mengamati beberapa produser musik, Natalia merasa sedikit lebih tenang. Manajer Lu selalu bisa memberikan ketenangan dalam situasi apa pun.

"Tap... tap..." Langkah terakhir Natalia berhenti di samping Manajer Lu. Manajer Lu meliriknya, menyambut dengan senyuman kecil, tetapi mata tajamnya memancarkan perhatian yang penuh.

"Dia mengusikmu lagi?" tanya Manajer Lu dengan lembut, matanya menelusuri ekspresi wajah Natalia, ingin tahu apakah percakapan dengan Angelina membawa sesuatu yang serius.

"Ah... seperti biasa, hanya hal sepele saja," jawab Natalia sambil tersenyum tipis. "Aku tidak ingin memperpanjang drama itu." Huff... Dia menghela napas, mencoba menghilangkan sisa ketegangan dari tubuhnya. Dalam hatinya, dia berusaha menahan rasa jengkel yang masih tersisa. "ga ada capek capeknya nenek sihir itu...."

Manajer Lu tersenyum, terlihat mengerti. "Natalia sudah bisa menahan dirinya," pikir Manajer Lu sambil meneguk sedikit wine dari gelasnya. "Srek..." Suara lembut wine yang berputar di dalam gelas menciptakan momen singkat keheningan di antara mereka.

Manajer Lu mengalihkan pandangannya ke arah seorang pria yang berdiri tak jauh di seberang ruangan, berbicara dengan beberapa orang. "Lihat laki-laki di depan itu," katanya dengan nada pelan, sedikit berbisik, "Dia adalah Produser Zhang."

Natalia mengikuti arah pandangan Manajer Lu. Di seberang ruangan, dia melihat seorang pria tampan dengan jas hitam yang sangat elegan. "Klik..." Suara sepatunya terdengar pelan saat dia menggeser posisinya, memberikan perhatian penuh kepada orang-orang yang diajaknya bicara. 

Pria itu tampak karismatik, penuh percaya diri, dan memancarkan aura seorang pemimpin.

"Hmm... dia memang tampan," gumam Natalia dalam hati. Dia tak bisa mengabaikan kehadiran pria itu. Sosoknya tampak begitu berwibawa, dan jelas dia adalah seseorang yang berpengaruh.

"Dia pemilik Heaven Music, label rekaman yang sedang populer sekarang," lanjut Manajer Lu, sedikit bersemangat. "Banyak penyanyi yang ingin berkontrak dengannya."

Natalia mendengarkan dengan seksama. Matanya terus tertuju pada Produser Zhang yang tampak sangat nyaman di lingkungannya. "Heaven Music... bisa jadi kesempatan yang bagus," pikir Natalia sambil merenung. Dalam hatinya, dia mulai mempertimbangkan potensi besar yang bisa dibawa oleh label tersebut.

Manajer Lu menatap Natalia dengan senyum kecil. Dia tahu bahwa Natalia mendengarkan dengan penuh perhatian. "Oh, kamu tau ngga?," tambah Manajer Lu dengan nada penuh rahasia, "Produser Zhang itu bertunangan dengan Angelina."

"Eh? Apa?" Natalia terkejut, matanya langsung melebar. "Tunangannya Angelina?" tanyanya sambil menatap Manajer Lu, ingin memastikan dia mendengar dengan benar.

Manajer Lu mengangguk sambil tersenyum kecil. "Ya, orang tua mereka teman sejak kecil. Jadi, mereka sudah dijodohkan sejak lama," jelasnya. Srek... srek... Wine di dalam gelasnya terus bergerak pelan, memberikan kesan seolah cerita ini sudah sering dia dengar.

Natalia terdiam, memproses informasi itu dengan cepat. "Angelina... bertunangan dengan produser sebesar Zhang? Ini... sungguh tak terduga," pikirnya, merasa situasi ini semakin rumit. 

Meski demikian, dia berusaha untuk tetap tenang. "Tapi..... Kenapa mereka belum mengumumkan tanggal pernikahannya ya....?" gumam Natalia dalam hati, penuh rasa penasaran.

Manajer Lu tersenyum, melanjutkan ceritanya. "ntahlah, Nat."

Natalia hanya mengangguk, mencoba mencerna semua ini. "Jadi, mereka punya hubungan seperti itu...." pikirnya sambil terus meneguk wine dari gelasnya. Slurp...

Lalu, Manajer Lu kembali bertanya, kali ini suaranya lebih lembut. "Natalia, apakah kau tertarik untuk berkontrak dengan Heaven Music?"

Natalia berpikir sejenak, mengarahkan kembali pandangannya ke Produser Zhang yang masih terlihat sibuk berbicara dengan orang-orang di sekelilingnya. "Ntah lah. Aku belum tahu pasti," jawabnya hati-hati. "Tapi jika ada kesempatan, aku juga ingin bergabung. Heaven Music adalah label besar, dan itu bisa menjadi kesempatan yang bagus untuk karierku."

Manajer Lu tersenyum, tampak puas dengan jawaban Natalia. Namun, dia belum selesai. "Tapi kau tahu, kalau kau bergabung dengan Heaven Music, itu berarti kau akan sering bertemu dengan Angelina," tambahnya dengan nada bercanda, sambil memandangi Natalia dengan ekspresi yang sedikit nakal.

Natalia hanya tersenyum kecil, meski dalam hatinya ada sedikit rasa bergejolak. "Heh..." Tawa kecil keluar dari bibirnya. "itulah yang aku tidak suka," jawabnya mantap. "Namun tujuanku hanya untuk berkarir di dunia musik, Musik adalah prioritas utamaku."

Manajer Lu menatapnya, kagum dengan ketenangan dan kedewasaan Natalia. "Semoga saja, Nat," katanya sambil menepuk pundaknya pelan, penuh rasa bangga.

Natalia tersenyum, mengangkat gelas wine-nya dan menyentuhkan gelasnya dengan Manajer Lu. "Kling..." Suara lembut gelas yang bertemu mengisi udara, menandai persahabatan dan kerja sama mereka yang kuat.

Mereka berdua meneguk wine bersama-sama. "Slurp..." Anggur dingin itu mengalir dengan lembut di tenggorokan, memberikan rasa hangat di tengah malam yang mulai semakin sepi. Suara angin berdesir lembut di antara gedung-gedung di sekitar mereka. "Wussh..."

Natalia menatap lurus ke depan, merasakan perasaannya semakin mantap. "Aku siap menghadapi apapun yang terjadi," gumamnya dalam hati. "Persaingan atau drama... itu bukan fokusku. Musik adalah segalanya."

*****

1
Jennifer Impas
Bikin ketawa ngakak. 🤣
hartzelnut: Terima kasih telah membaca novelku. jangan lupa episode selanjutnya ya /Smile//Smile/
total 1 replies
Kei Kurono
Thor, aku butuh fix dari obat ketagihan ceritamu! 🤤
hartzelnut: terima kasih telah menyukai novel saya. /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!