NovelToon NovelToon
Janji Cinta Di Usia Muda

Janji Cinta Di Usia Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam / Balas dendam pengganti
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Anjar Sidik

Dalam novel Janji Cinta di Usia Muda, Aira, seorang gadis sederhana dengan impian besar, mendapati hidupnya berubah drastis saat dijodohkan dengan Raka, pewaris keluarga kaya yang ambisius dan dingin. Pada awalnya, Aira merasa hubungan ini adalah pengekangan, sementara Raka melihatnya sebagai sekadar kewajiban untuk memenuhi ambisi keluarganya. Namun, seiring berjalannya waktu, perlahan perasaan mereka berubah. Ketulusan hati Aira meluluhkan sikap keras Raka, sementara kehadiran Raka mulai memberikan rasa aman dalam hidup Aira.
Ending:
Di akhir cerita, Raka berhasil mengatasi ancaman yang membayangi mereka setelah pertarungan emosional yang menegangkan. Namun, ia menyadari bahwa satu-satunya cara untuk memberikan kebahagiaan sejati pada Aira adalah melepaskan semua kekayaan dan kuasa yang selama ini menjadi sumber konflik dalam hidupnya. Mereka memutuskan untuk hidup sederhana bersama, jauh dari ambisi dan dendam masa lalu, menemukan kebahagiaan dalam cinta yang tulus dan ketenangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjar Sidik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19: Konflik dalam Diri

Aira duduk sendirian di taman, jauh dari keramaian. Pikirannya berputar, terjebak dalam pusaran kebingungan dan ketakutan. Bayangan pertemuan di gudang beberapa malam lalu terus menghantuinya, seolah tak memberinya ruang untuk bernapas. Sosok misterius itu mengklaim tahu rahasia masa lalunya—tapi bagaimana mungkin ada yang tahu lebih banyak tentang dirinya daripada ia sendiri?

Aira menghela napas panjang, mencoba mencari ketenangan. Namun, perasaan itu hanya sementara. Hatinya bergejolak, seperti ada dua suara yang saling beradu di dalam pikirannya. Suara yang satu mendesaknya untuk melawan rasa takut ini dan mencari kebenaran, sementara suara yang lain memintanya mundur, menghindari luka yang mungkin akan terbuka kembali.

Di tengah pergulatan batinnya, langkah seseorang terdengar mendekat. Aira menoleh dan melihat Adrian yang datang dengan wajah penuh kekhawatiran.

"Aira, aku mencarimu ke mana-mana. Kamu baik-baik saja?" tanya Adrian, duduk di sampingnya dengan tatapan penuh perhatian.

Aira tersenyum tipis, tetapi sorot matanya tidak bisa menyembunyikan kegelisahan yang melanda. "Aku... aku merasa seperti orang asing di dalam hidupku sendiri, Adrian. Sosok itu... kata-katanya masih menggema di kepalaku. Aku bahkan mulai meragukan diriku sendiri."

Adrian menggenggam tangan Aira dengan lembut, memberi kehangatan yang menenangkan. "Aira, dengarkan aku. Apa pun yang terjadi, kamu harus ingat bahwa kamu tidak sendirian. Aku dan Raka ada di sini untukmu. Apa pun yang kamu hadapi, kita akan melewatinya bersama."

Aira menunduk, menyembunyikan air mata yang mulai menggenang di pelupuk matanya. "Tapi bagaimana jika yang dia katakan benar, Adrian? Bagaimana jika aku memang memiliki masa lalu yang aku lupakan, dan masa lalu itu... menyakitkan?"

"Masa lalu adalah masa lalu," jawab Adrian dengan tegas. "Yang penting adalah siapa kamu sekarang, Aira. Siapa dirimu di masa kini, dan bagaimana kamu menghadapi setiap tantangan yang datang."

Namun, jauh di dalam hatinya, Aira tidak bisa menepis rasa takut. Ia merasa seperti sedang berjalan di atas benang tipis yang siap putus kapan saja, dan di bawahnya adalah jurang yang menunggu untuk menelannya.

---

Beberapa hari berlalu, namun rasa gelisah itu semakin menguat. Bahkan di kelas, Aira sulit berkonsentrasi, dan hal ini mulai menarik perhatian teman-temannya, termasuk Raka.

Saat jam istirahat, Raka menghampiri Aira yang terlihat linglung di meja kelas.

"Aira, kamu terlihat tidak seperti biasanya," Raka menyapa dengan nada khawatir. "Apakah kamu masih memikirkan tentang orang itu?"

Aira hanya mengangguk pelan, tanpa kata-kata. Ia merasa sulit untuk menjelaskan apa yang sedang ia rasakan. "Raka, aku merasa seperti ada yang salah dalam diriku. Seolah-olah ada bagian dari diriku yang selama ini tersembunyi, dan aku bahkan tidak tahu apa itu."

Raka mencoba mencari kata-kata yang tepat. "Aira, kalau kamu butuh waktu untuk memahami semua ini, ambillah. Kadang-kadang, menghadapi diri sendiri adalah pertempuran yang paling sulit."

Aira menatap Raka, mencoba menyerap kata-kata itu. "Tapi bagaimana jika bagian dari diriku itu justru... bagian yang buruk?"

"Tidak ada yang sepenuhnya buruk atau baik, Aira. Semua tergantung bagaimana kamu memilih untuk menanggapi kenyataan yang ada. Jika memang ada bagian dari dirimu yang tersembunyi, aku yakin kamu bisa menghadapi dan menerimanya."

Namun, jawaban Raka belum cukup menenangkan batinnya. Aira masih terjebak dalam keraguan, dan suara-suara di kepalanya terus mengganggu, seolah mencoba merobek ketenangan yang tersisa.

---

Malam itu, ketika semua orang sudah terlelap, Aira terjaga di kamarnya. Ia duduk di dekat jendela, menatap langit malam yang gelap dan berawan. Perasaan hampa menyelimutinya, seakan-akan ada sesuatu yang hilang dalam dirinya.

Tanpa sadar, ia mengambil buku harian lamanya yang tersimpan di laci meja. Halaman demi halaman ia buka, berharap menemukan jawaban atau petunjuk tentang siapa dirinya yang sebenarnya. Namun, semakin banyak yang ia baca, semakin kosong perasaannya.

Di halaman terakhir, Aira menemukan catatan yang ia tulis dengan penuh emosi beberapa tahun lalu. Catatan itu berbunyi: "Apakah aku harus melupakan semua ini? Apakah ini harga yang harus kubayar untuk kedamaian?"

Aira menggigil membaca kata-kata itu. Ia tidak ingat kapan tepatnya menulisnya, tapi rasanya seperti ada luka lama yang terkoyak kembali.

Tiba-tiba, suara ponselnya bergetar. Sebuah pesan masuk dari nomor tak dikenal, pesan yang seakan menjadi pemicu ketegangan baru.

"Kau sudah ingat sesuatu, Aira? Jangan lari dari kenyataan."

Aira menutup mulutnya, berusaha menahan tangis. Orang itu seolah tahu apa yang terjadi dalam dirinya, seolah-olah ia mengawasi setiap langkah dan pikirannya. Aira merasa terjebak, tidak bisa maju ataupun mundur.

---

Keesokan paginya, Aira akhirnya memutuskan untuk bertemu dengan Adrian dan Raka di taman sekolah. Dengan napas berat, ia menceritakan segala keresahan yang selama ini ia simpan.

"Aku merasa seperti dua orang yang berbeda, Adrian, Raka. Seolah-olah ada versi lain dari diriku yang tersembunyi, yang tidak ingin aku temukan."

Adrian menatap Aira dengan mata yang penuh pengertian. "Apa pun itu, kamu harus menghadapi semuanya, Aira. Tidak ada gunanya terus menghindar. Kami akan selalu di sini untuk mendukungmu."

Raka mengangguk, menambahkan, "Aira, terkadang kita harus menggali lebih dalam ke dalam diri kita sendiri untuk menemukan jawaban. Ini mungkin menyakitkan, tapi kamu kuat. Aku yakin kamu bisa melewatinya."

Aira menatap kedua sahabatnya dengan perasaan campur aduk. Ia bersyukur memiliki mereka di sisinya, namun ia tahu bahwa pertempuran terbesar ada dalam dirinya sendiri.

"Aku akan mencoba," jawab Aira, meski suaranya terdengar lemah. "Aku akan mencoba menghadapi apa pun yang menunggu."

---

Saat Aira berjalan pulang dari taman, ia menerima panggilan dari nomor yang sama. Suara di ujung telepon terdengar dingin dan penuh ancaman.

"Aira, permainan ini belum berakhir. Jika kau tidak segera mengingat, aku akan membuatmu mengingat, dengan cara yang tidak akan pernah kau lupakan."

Aira merasakan ketakutan yang mengalir deras di sekujur tubuhnya. Panggilan itu memutuskan segalanya—ia tak punya pilihan selain menghadapi kebenaran, meski itu berarti membuka luka yang mungkin tak akan pernah bisa sembuh.

1
jhon
keren kk ceritanya 🙂🙂🙂
jhon
keren kk
Pena dua jempol
semangat up nya Thor 🫰🏼
Delita bae
mangat up nya , seru loh cerita nya😇🙏
xXRaNdoM PErsoNxX
Seneng banget nemu cerita ini, buat hari-hariku lebih berwarna! 😄
luhax
Membawa saya dalam petualangan yang menggugah.
Rika Ananda: waaw bagus banget ceritanya
total 1 replies
Tadashi Hamada
ceritanya keren abis! Thor, kamu hebat!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!