NovelToon NovelToon
Pasukan Penjagal Dan Puteri Yang Hilang

Pasukan Penjagal Dan Puteri Yang Hilang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Epik Petualangan / Perperangan / Raja Tentara/Dewa Perang / Kriminal dan Bidadari / Penyelamat
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yurika23

Dominic seorang pemimpin pasukan bayaran yang dijuluki 'Pasukan Penjagal' terpaksa harus mencari keberadaan seorang puteri kerajaan yang hilang. Awalnya Dominic dan pasukannya menyerah karena tidak berhasil menemukan puteri tersebut. Tapi di tengah petualangannya tanpa sengaja ia menemukan sesuatu diluar dugaannya.

Apakah yang terjadi?
Mampukan Dominic menemukan puteri yang hilang.

Yuk simak kisahnya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yurika23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2

Pekerjaan.

...* * *...

Sebuah kedai agak besar di wilayah Curtburgh, menjadi ‘Base Camp’ (markas) tempat berkumpulnya anggota Pasukan Penjagal pimpinan Dominic. Pasukan sewaan yang terkenal kuat, ditakuti dan selalu memenangkan semua pertempuran, namun pasukan ini juga dikenal bar-bar dan sedikit keras.

Mereka juga sering mengikuti Guild Petualang jika tidak ada pekerjaan besar.

Di sebuah lorong himpitan bangunan yang sepi. Dominic bertemu seseorang yang mengenakan pakaian seorang Duke. Ia menghampiri Dominic sembunyi-sembunyi.

"Tuan Dom. Ini bayaranmu yang kemarin. Terimakasih, kerjamu bagus"

"Baik, sama-sama. Senang juga bekerjasama dengan anda" ujar Dominic.

Dominic menerima beberapa kantung koin emas darinya.

Kemudian mereka berpisah.

"Tuan, apa itu bayaran untuk pria gendut yang kita bunuh dua hari lalu?" tanya Axon sambil berbisik.

"Ya"

"Lalu pria yang tewas anda patahkan lehernya? apa sudah di bayar?" tanya Axon lagi.

"Sudah! Kau berisik sekali" ucap Dominic sambil mengantongi kantung koin emas itu.

Di hari yang sama,

Utusan dari kerajaan Franca yang datang menghampiri kedai milik pasukan Dominic seolah ragu untuk masuk dan bertemu kembali dengan pria yang tadi di temuinya. Kuda-kuda yang mereka tambatkan sedikit meringkik, seolah tahu disana adalah tempat para pria beringas.

Dua orang prajurit Kerajaan berjaga di luar kedai, sedangkan dua orang lainnya masuk dengan keringat melintasi dahi-dahi mereka.

Dibukalah pintu kedai. Pria bangsawan utusan kerajaan tersebut menelan sesuatu di tenggorokannya.

Dengan sedikit ragu mereka berdua berdiri di depan pintu masuk, diam bagai batang pohon, melihat suasana kedai yang lebih mirip ‘sarang bandit’.

Hampir semua pria disana berbadan besar, sebagian memegang gelas berisi minuman yang sedikit tumpah karena guncangan tubuhnya yang sempoyongan.

Beberapa bangku di depan meja sudah penuh terisi para pria yang hampir semua bertampang sangar menyeramkan. Mereka berdua memasuki kengerian tersebut.

Sontak semua yang berada di dalam kedai diam dan menoleh kearah dua utusan kerajaan tersebut.

“Maaf, kami ingin bicara dengan Tuan Dominic” ucap pria bangsawan tersebut dengan suara seolah sedang diintimidasi.

Seorang pria berambut coklat berbadan besar, Broody- menghampiri kedua utusan itu. “Ada perlu apa? Apa kalian dari Kerajaan?” tanya Broody yang sama sekali tidak sungkan dengan pakaian kerajaan yang dikenakan utusan tersebut.

“Ya, kami dari Kerajaan Franca. Kami ingin menawarkan sebuah pekerj-Emph…” tiba-tiba sang utusan tercekik ketika Broody menarik kerah baju pria itu sedikit keatas.

“Apa kalian yang diceritakan Axon di Guildnya Gill?!” tanya Broody menyeramkan.

“A-a..ti..”

“Broody!. Bukan begitu menyambut utusan Kerajaan. Lepaskan dia!”

Tiba-tiba sebuah suara terdengar dari arah pintu masuk kedai, dan membuat Broody seperti penurut. Pria berbadan besar itu langsung menurunkan sang utusan Kerajaan ketika melihat seorang pria melewati Broody.

“Kau harus sopan dan memberi sambutan yang layak pada utusan Kerajaan” ujar si pria yang ternyata adalah Dominic.“Maafkan anak buahku, Tuan utusan. Mari silakan duduk. Sepertinya kita sudah pernah bertemu” Sindir Dominic dengan senyuman di sudut bibirnya sambil menggeser kursi kayu untuk tamunya dan ia juga mulai duduk di hadapannya.

Si pria bangsawan dengan wajahnya yang sangat malu sekaligus takut, berusaha menenangkan diri. “Maafkan aku tadi Tuan Dominic. Aku tidak tahu ka-”

“Sudahlah Tuan utusan. Aku biasa mendapat hinaan dari cacing-cacing seperti kalian. Jangan terlalu dipikirkan” ucap Dominic membuat wajah sang bangsawan kecut.

“Hack, tolong minumannya untuk tamu kita!” perintah Dominic pada pria pelayan di balik meja pesan minuman. “Segera, Tuan!” jawab Hack semangat.

Beberapa saat berlalu …

Utusan Kerajaan yang seharusnya bicara pada Dominic saat itu tengah memegang gelas besar berisi minuman yang sebagiannya berhamburan tercecer di lantai. Ia bernyanyi-nyanyi sambil tertawa dengan wajah merah dan berantakan. Pria setengah baya itu merangkul wanita penghibur di dalam kedai. Semua anak buah Dominic tertawa terpingkal melihat pemandangan tersebut.

Alhasil utusan satunya yang tidak mabuk memijit keningnya sambil menggeleng melihat rekannya mabuk hingga tidak mampu menjelaskan maksud kedatangan mereka.

“Kalian dari Kerajaan Franca yang di sebelah timur sana kan?. Bisa memakan waktu lima hari perjalanan kesini” ucap Dominic sambil bersandar santai pada sandaran kursi kayu dan menikmati minuman di depannya.

“Ya benar, Tuan. Walaupun Kerajaan kami cukup jauh, tapi nama anda sudah terdengar sampai Franca”

“Benarkah? Yah walaupun aku sudah tahu, tapi aku cukup senang mengetahuinya. Lalu, apa yang membuat kalian kesini?”

“Begini, Tuan, um-Tuan Dominic. Kerajaan kami sedang mencari Puteri Elisa yang pergi diri dari Istana. Kemungkinan dia menolak untuk di jodohkan dengan Pangeran yang akan dinikahkan dengannya tahun depan. Kami ingin meminta bantuan pada anda untuk membantu mencari Puteri sebelum Ayahnya Raja Vin kembali dari peperangan”

“Ah, ternyata kalian yang memasang iklan pekerjaan di Guildnya si tua Gill. Aku sudah melihatnya tadi, dan aku tidak tertarik” ujar Dominic.

“Bagaimana bisa seorang Puteri Raja menghilang? apa tidak ada pengawalan dari pihak Kerajaan?” tanya Dominic sedikit aneh dengan kejadiannya.

“Semua penjagaan sangat ketat, tapi kami juga tidak tahu bagaimana dia bisa menghilang. Tolonglah bantu kami tuan Dom, jika kami tidak bisa menemukan Puteri Elisa maka kemungkinan kami akan dihukum setelah Raja Vin kembali ke Istana”

“Apa kalian sudah berusaha mencarinya?”

“Ya, bahkan hampir setiap hari di semua wilayah sudah kami sisir untuk mencarinya, tapi hasilnya nihil”

“Hm…” Dominic menghela nafas kemudian memajukan tubuhnya ke meja, “Begini Tuan, sebenarnya kami ini pasukan bayaran untuk berperang bukan untuk mencari orang hilang. Mungkin kalian bisa mencari orang yang lebih tepat untuk tugas ini. Carilah petualang di Gulid yang bersedia dengan pekerjaan ini” jelas Dominic.

“Tolonglah Tuan. Kami tahu kalian pasukan perang, tapi kami tidak menemukan siapapun yang lebih cocok untuk tugas ini selain anda dan pasukan anda. Petinggi Kerajaan akhirnya sepakat untuk meminta bantuan anda”

Dominic kembali bersandar pada sandaran kursi. “Baiklah. Tapi untuk bayaran kami, disamakan dengan bayaran untuk berperang, bagaimana?”

“Itu tidak masalah, bahkan bisa kami lebihkan, Tuan”

“Baik, sepakat!. Bagaimana ciri-ciri gadis nakal itu?” selidik Dominic.

“Puteri memiliki rambut coklat terang, matanya biru seperti batu safir. Usianya belum genap dua puluh. Lalu dipunggung belakangnya ada cap Kerajaan yang diberikan ketika dia kecil, jadi stempel itu tidak akan hilang”

“Apa tidak ada dari kalian yang bisa ikut kami untuk menunjukan wajah Puteri itu. Bagaimana kami bisa tahu wajahnya?” tanya Dominic lagi.

“Maaf, Tuan. Tapi kebanyakan dari kami memang tidak pernah melihat wajah Puteri Elisa, karena kami hanya prajurit dan tidak diperkenankan untuk melihat wajah Puteri Kerajaan. Yang bisa melihat hanya pelayan wanita dan pengawal di dalam kastil”

“Menyusahkan saja. Hm, baiklah kalau begitu. Kau boleh pulang sekarang, dan bawa kawanmu yang mabuk itu. Aku rasa baru kali ini dia bersenang-senang” Dominic tersenyum lebar melihat utusan Kerajaan yang masih mabuk tadi.

* * *

Siang itu, di pusat kota Curtburgh. Dominic dan beberapa pasukannya sudah siap untuk mencari si Puteri yang menghilang.

Pasukannya di kerahkan untuk mencari semua gadis yang memiliki ciri yang disebutkan olah utusan kemarin. Pencarian dilakukan di semua wilayah Curtburgh, wilayah tetangga bahkan ke arah timur dekat Kerajaan Franca.

Lima hari pencarian tidak membuahkan hasil. Mereka beristirahat dan bermalam di sebuah desa dekat perbatasan Franca dan sungai Bunco.

“Tuan, Bagaimana ini? Waktu kita tinggal beberapa pekan lagi sampai Raja itu pulang” tanya Axon, pria kekar berambut panjang yang selalu di kuncir dan terlihat bagian bawah kepalanya yang cepak dan memiliki tatoo di lehernya.

“Berisik!. Aku tahu!” Dominic terlihat lelah dengan pencarian itu. Ia menenggak air segar dari wadah minuman yang berada di pinggangnya.

“Awas saja jika kutemukan gadis nakal itu, akan kutendang pantatnya!. Menyusahkan orang saja!” gerutu Dominic gemas.

“Ayo kita turun ke desa, kita cari makanan dulu disana” perintah Dominic.

Mereka memasuki sebuah kedai sederhana di tengah desa. Ketika Dominic tengah menikmati roti lapis selai, tiba-tiba salah satu anak buah Dominic menghampirinya dengan terengah-engah.

“Tuan Dom!, aku lihat di toko pakaian sebrang kedai ini!, ada gadis dengan ciri-ciri sama se-” …

Dominic tanpa basa-basi dan belum rampung menghabiskan makanannya kemudian berdiri, keluar kedai lalu menghampiri gadis yang di maksud anak buahnya tadi.

“Maaf Nona, boleh aku melihat punggungmu?” karena sudah sangat lelah dengan pencarian itu, Dominic tanpa basa-basi memegang baju gadis itu.

Sontak si gadis berteriak minta tolong. Dominic yang kaget dengan teriakan itu berusaha menenangkan si gadis. “Shh!, jangan berteriak!. aku tidak bermaksud jahat!”

Dominic menurunkan pundaknya, kemudian memutar bola matanya malas ketika melihat di hadapannya sudah banyak pria yang tengah marah dengan kelakuan Dominic dan siap menghajar dirinya.

“Hey!, aku tidak bermaksud jahat pada gadis ini, aku hanya-”

“Hajar dia!” salah satu pria yang memegang sebuah balok berteriak sambil melangkah maju siap memukul Dominic.

1
🌸ReeN🌸
lanjut tbor
🌸ReeN🌸
kopi meluncur biar othornya semangat up
Yurika23: siyaaap kak....sukses buat kakak ya yg udah mampir..
total 1 replies
Bilal Bingang
Kecewa
Yurika23: ya kasih masukannya dong bang..biar lebih bagus lagi...othor juga kan manusia...
total 1 replies
Bilal Bingang
Biasa
Bunga Lili
bagus alur ceritanya tapi sambungannya tergantung.

makin mencabar episode
x sabar nak tunggu episode seterusnya
Bunga Lili: lambat betul update episode seterusnya
Yurika23: belum up lagi kak...sabar yah
total 2 replies
yumin kwan
nah...benar kan luppy itu putri Elisa...
ckckck....putri putri....ga takut bahaya sama sekali, KL ketangkap ma kelompok borg, mati lah kau...
Yurika23: haaa kebongkar juga ya kak...
total 1 replies
yumin kwan
jangan jangan luvy memang putri elise, rambutnya merah Krn buat bit....🤔
Yurika23: Hee....coba ikutin lanjutannya ya kak...saya up yah ..maap blm bisa up banyak...
total 1 replies
Saras Wati
cerita yang bagus, lanjut thot. Semangat /Determined//Determined/
Yurika23: Terimakasih kakak udah mampir...siyap...sukses ya buat kakak...
total 1 replies
inda Permatasari
aku mampir kak,
Yurika23: silakan kak.. terimakasih sudah mampir ya kak...
total 1 replies
Ummu Saif
Dominic bisa gombal juga heehee
Yurika23: hee...makasih udah mau mampir ya kak....
total 1 replies
Yurika23
ok kak... terimakasih koreksinya ya...
Sang_Penyendiri
Singkat padat dan jelas... Wkwkwkwk
Sang_Penyendiri
mestinya di gabung dengan kalimat sebelumnya + ditambahi kata "Lalu"
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!