Kehidupan Alexa dibuat berubah sejak kedatangan lelaki yang berhasil membuat setetes air matanya jatuh dipertemuan pertama mereka. Dalam kekosongan hidupnya, Alexa menemukan Elio lelaki yang mengubah segalanya. Bersama Elio, ia merasakan kebebasan dan kenyamanan yang tak pernah ia miliki sebelumnya. Meskipun banyak yang memperingatkannya tentang sisi gelap Elio, hatinya menolak untuk percaya. Namun, ketika sebuah peristiwa mengguncang dunia mereka, keraguan mulai merayap masuk, memaksa Alexa untuk mempertanyakan pilihannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhea Annisa Putri Sofiyan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Unpredictable
Alexa dan Elio memutuskan untuk masuk kedalam timezone mereka membeli banyak koin dan mengisi penuh kartu timezone tersebut. Mereka bertaruh yang paling banyak memenangkan permainan hari ini maka dia yang akan mentraktir lawannya.
Game pertama mesin bola basket dibatasi oleh sekat Alexa berhasil mendapatkan 12 poin, melihat Elio yang menyusul skornya Ia berinisiatif menyembunyikan bola basket milik Elio menaruhnya dikeranjang basket miliknya. Usaha Alexa tak mempengaruhi poin milik Elio yang berjumlah 26, game selanjutnya giliran Alexa yang memilih Ia memilih game dance, kali ini Alexa yakin akan memenangkannya benar saja Alexa berhasil menang dari Elio. Game mesin capit boneka entah ini terhitung atai tidak kedalam taruhan, tapi sudah enam kali Ia mencoba Alexa tetap tidak mendapatkannya.
"Lo mau yang mana?" tanya Elio menunjuk boneka yang ada didalamnya.
"Lo kok yakin banget bisa menang?"
"Tunjuk aja" Elio terlihat bersiap mengendalikan tombol.
"Apa aja selagi Lo dapat"
Percobaan pertama Elio gagal begitupun dengan percobaan kedua begitu dipercobaan ketiga Ia berhasil mendapatkan sebuah boneka.
"Boneka apanih kok mirip spongebob" ucap Elio membolak-balikkan boneka ditangannya.
"Itu minions" gerutu Alexa tak terima karakter favoritnya diejek seperti itu.
Alexa bahkan mempunyai baju tidur sinchan saking menyukai karekter animasi jepang itu.
Permainan kali ini Elio memilih boxing sengaja agar ia bisa menang dari Alexa pikirnya. Elio mendapatkan skor 820, Ia tersenyum puas melihat skornya.
"Apakah ini saatnya untuk mengeluarkan segala kekesalannya selama ini?" pikir Alexa.
Alexa mengambil ancang-ancang satu langkah kebelakang bersiap dengan kakinya seolah banteng yang hendak mengamuk. Tak disangka-sangka entah mesinnya yang rusak atau belum siap Ia berhasil mendapatkan skor 901 hampir mendekati sempurna. Alexa melompat kegirangan berbeda dengan Elio yang dibuat mati kutu diam ditempat.
Elio kini menanamkan dalam hatinya bersumpah tidak akan berani mencari masalah dengan Alexa. Alexa tanpa sadar menarik lengan Elio membawanya ke dalam photo box. Sebelum itu mereka memilih terlebih dahulu aksesoris Alexa memilih topi baret berwarna merah bata dan kumis palsu kontras warnanya dengan bando bunga matahari yang dikenakan oleh Elio tentu saja Alexa yang memilihkan untuknya.
Satu dua tiga cekrek
Pose pertama Alexa yang menusuk pipi Elio dengan jari telunjuknya dan Elio dengan wajah datar andalannya.
123 cekrek
Dipose kedua terlihat Elio yang mencoba untuk melepaskan bando bunga matahari yang ada dikepalanya dan Alexa yang memaksanya untuk tetap memakainya
123 cekrek
Dipose yang ketiga mereka bertukar aksesoris dengan kepala Alexa yang bertumpu diatas kepala Elio dan tangan Alexa yang memegang tiap sisi kumis palsu yang sedang dikenakan oleh Elio.
Elio bersumpah tidak akan pernah masuk kedalam tempat yang bernama photo box bukan apa masalahnya adalah apa pencipta tempat itu tidak memikirkan terkait luas dan lebar tempatnya apa, Ia sudah berusaha sekuat mungkin agar lebih pendek dan masuk kedalam kamera bahkan kakinya sampai menbentuk v terbalik, apalagi dipose yang ketiga Ia benar-benar merasa tersiksa.
"Nih buat Lo kak masing-masing simpan satu" ujar Alexa menyerahkan hasil gambar dari photo box.
Elio menyadari satu hal mengenai perempuan yang ada dihadapannya ini Alexa mempunyai tingkah yang bisa dibilang unik atau mungkin aneh seperti tadi saat bermain. Ada game memukul tikus kesal karena tidak dapat menebak dimana sang tikus akan muncul bukannya memukul dengan palu Alexa malah menutupi keenam lobangnya dengan lengannya agar sang tikus tidak dapat keluar. Adalagi game yang mengisi koin lalu menunggu kapan permen yang diatasnya akan jatuh, karena tidak jatuh-jatuh akhirnya Alexa malah memiringkan mesinnya kedepan sehingga permen tersebut jatuh berhamburan, beruntung Elio sempat mencegah Alexa melakukan untuk yang kedua kalinya dan perbuatannya tersebut tidak ada yang melihat kalau tidak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi kedepan.
Setelah makan direstoran saat ini keduanya sedang berada ditoko eskrim gelato Alexa benar-benar memanfaatkannya dengan baik sesaat setelah Ia mengatakan akan mentraktir Alexa apa saja. Perempuan dihadapannya saat ini sedang asik menikmati eskrim dengan senyum yang mengembang sempurna.
Terakhir Alexa mengajak Elio untuk menonton film horror jurnal risa. Elio menyuruh Alexa untuk mengantri membeli popcorn dan soda sehingga Ia bisa memilih tempat duduk mereka. Elio memilih tempat duduk disudut ruangan sengaja agar bisa berduaan dengan leluasa, dalam benaknya Alexa pasti akan sangat ketakutan jadi disaat itulah Ia akan menjadi pahlawan kesiangan.
Sial ternyata dugaannya salah gadis itu bahkan tidak berkedip sama sekali dia bahkan tertawa dibagian yang menurutnya seram.
Elio kini menyadari beberapa hal Alexa ternyata mempunyai sifat yang berkebalikan dengan wajahnya. Jika orang yang tidak mengenal gadis itu pasti akan beranggapan kalau Alexa mempunyai sifat yang dingin, ketus, judes, dan jutek, tapi ternyata Ia mempunyai pribadi yang ceria, ramah, hangat, baik jika orang yang mengenalnya lebih dalam lagi pasti tidak akan menyangka ternyata Alexa mempunyai sisi yang cerewet.
Elio berniat mengantar pulang Alexa kerumahnya beruntung hari ini Ia membawa mobil, Ia hanya takut mereka berdua akan pulang dengan kondisi kehujanan seperti yang sebelumnya.
"Mau pulang bareng? Gue bawa mobil" Elio menawari tumpangan.
"Boleh deh sekalian"
Elio berniat membukakan pintu mobil untuk Alexa tapi aksinya keduluan oleh gerakan gesit Alexa.
Masuk kedalam mobil Elio memasang sabung pengamannya.
"Lho kenapa diam ayo jalan" ajak Alexa.
Elio medekat kearah Alexa seolah sudah bisa membaca gerakannya Alexa dengan sigap langsung memasak sabuk pengamannya. Sial Ia keduluan untuk yang kesekian kalinya pikir Elio.
Selama berada didalam mobil sepanjang perjalanan Elio dan Alexa banyak berbagi cerita.
Alexa yang melihat ada mobil kedua orang tuanya yang terparkir mengajak Elio untuk mampir kedalam rumahnya. Kini Elio sedang mengobrol dengan Papa Mamanya diruang tamu Aliexa bisa mengamati interaksi ketiganya dari sini. Axel datang menghampiri Alexa yang tengah berdiri dibawah tangga.
"Darimana?"
"Mall"
"Sama dia?"
"Kebetulan ketemu"
"Jangan terlalu deket sama orang asing" ucap Axel membuat Alexa mengerutkan kening.
Sebelah alis Alexa terangkat naik seolah bertanya maksud dari Kakaknya tersebut.
"Banyak rumor buruk tentang Elio yang ga lo tau" ungkap Axel.
"Oh ya? contohnya?" tuntut Alexa.
"Intinya Dia bawa pengaruh buruk buat Lo" ucap Axel sebelum melanjutkan langkahnya menaiki undakan tangga.