NovelToon NovelToon
Mamaku Simpanan Suamiku

Mamaku Simpanan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor / Wanita Karir / Romansa / Pelakor jahat
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Grace caroline

"Simpanan Suamiku selama ini ... MAM4?!!! nggak mungkin, nggak mungkin mam4 tega melakukan ini padaku. Aarrgghhh!!!"

Ungkapan kekecewaan Kimberly terdengar melalui jeritan kerasnya setelah menemukan kebenaran yang tersembunyi di ponsel suaminya. Mam4 yang selama ini dihormatinya dan sangat disayanginya, ternyata adalah simpanan dari suaminya sendiri.

Bagaimana jadinya jika orang yang kau anggap sebagai mam4 tiri yang begitu kau cintai melebihi siapapun, dan kau perlakukan dengan penuh kasih sayang seperti mam4 kandungmu sendiri, tiba-tiba menjadi sumber konflik dalam pernikahanmu?

Di depannya ia terlihat begitu baik, namun di belakangnya ia bermain peran dengan licik. Penasaran dengan kisahnya? Segera simak perjalanan emosional Kimberly hingga akhir cerita!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Grace caroline, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 33. Karena Faktor Usia

Beberapa saat setelah Dania selesai membuat sarapan dan meletakkan sarapan yang dibikinnya itu di meja makan, Kimberly dan Tasya terlihat berjalan kearahnya. Mereka duduk berdampingan dan langsung mengambil menu sarapan itu.

Tasya memakan roti panggang bikinan Dania dengan lahap. Dia mengambil lagi dan lagi, hingga setelah merasa kenyang, tapi makanannya masih ada Tasya memutuskan untuk berhenti makan. Perutnya sudah seperti mau meledak rasanya.

Penuh. Tasya kekenyangan. Roti panggang dengan isian telur ini sangat enak. Dania memang juaranya membuat makanan.

Kimberly masih memakan makanannya. Dia sesekali melirik kearah Dania yang saat itu hanya berdiri diam tidak jauh dari mereka. Kimberly ingin tertawa keras melihat Dania begitu nurut dan takut padanya.

Meskipun semalam dia menemukan hal mengejutkan dari wanita itu. Dania yang berencana untuk menghancvrkan kariernya dan membuat semua orang membencinya, Kimberly tidak takut sama sekali.

Dia justru merasa tidak sabar menunggu sampai Dania melancarkan aksinya itu. Ingin tahu Dania bisa melakukannya sampai mana.

Pasti akan sangat lucu. Dania orangnya ceroboh. Pasti dia tidak bisa melakukannya dengan benar. Apalagi jika hanya dibantu oleh temannya semalam. Kimberly yakin Dania tidak mampu melakukannya.

Jika pun bisa melakukannya, Kimberly tidak akan pernah membiarkan hal tersebut berjalan lancar. Lihat saja bagaimana Kimberly akan menggagalkan rencana Dania nanti dan membalasnya sedemikian rupa.

Tasya yang kekenyangan segera bangkit dari duduknya dan pergi ke kamarnya untuk bermain. Setelah Tasya pergi dan langkahnya yang tak lagi terdengar, Kimberly segera memalingkan wajahnya kearah Dania. Menatap mantan ibv tirinya itu dengan tajam dan menohok.

"Bereskan ini dan makanlah. Aku mau keluar. Hari ini kerjaanku banyak. Aku akan pulang pukul empat sore nanti." ucap Kimberly. Dia bangkit dari duduknya dan menyodorkan piring bekasnya kepada Dania. Meminta Dania untuk membersihkannya.

Dania menganggukkan kepalanya dan meraih piring Kimberly. Dia bergegas membereskan semua bekas makanan Tasya dan Kimberly, lalu membawanya ke dapur untuk di cuci.

Setelah semua cucian piring itu selesai, Dania kembali ke meja makan. Disana Dania masih menemukan Kimberly duduk di meja makan. Kimberly terlihat fokus pada ponselnya.

Sebelum akhirnya melihat Dania datang, Kimberly dengan cepat bangkit dari duduknya, menyimpan ponselnya di dalam tas selempang miliknya yang tergantung lemas di pundaknya.

Dia memalingkan wajahnya kearah Dania. Tatapannya masih sangat tajam dan dingin. Seperti akan memberikan perintah layaknya yang pernah dilakukan Kimberly pada Dania sebelumnya.

"Jagalah rumah dan bersihkan. Saat aku pulang kerja nanti aku minta seisi rumah bersih dan rapi. Kamu masakan juga makanan untukku nanti. Aku mau keluar dulu. Ingat ya, jangan kemana-mana. Tetap di rumah, atau resikonya tanggung sendiri!" ancam Kimberly.

Kimberly merasa puas bisa berbicara dengan menggunakan nada tinggi seperti ini pada Dania. Dengan senyum di wajahnya, Kimberly meninggalkan tempat tersebut dan bersiap-siap untuk bekerja.

Hari ini dia memiliki banyak pekerjaan yang menanti. Beberapa pembeli meminta agar dia mengantarkan mereka melihat beberapa tanah dan rumah.

Dania merasa sedikit kesal dengan perlakuan Kimberly yang akhir-akhir ini memerintahinya dengan nada tinggi. Namun, dia tidak bisa berbuat banyak selain menuruti semua perintah Kimberly. Setelah Kimberly pergi, Dania segera membersihkan rumah dan beres-beres kamar.

Dia mengepel, menyapu, menyirami tanaman dan juga mencuci pakaian semua orang di rumah ini. Termasuk Kimberly. Sejak dulu Dania lah yang selalu mencucikan bajunya.

Kimberly selalu sibuk dengan pekerjaannya, hingga tidak ada waktu untuk mengurusi pekerjaan rumah. Kimberly selalu memberikan Dania uang bulanan, tapi tidak dengan membantu Dania bersih-bersih rumah.

Bagi Kimberly, tugas membereskan rumah adalah tugas Dania, toh Dania tidak bekerja dan hanya mengurusi Tasya. Jadi Kimberly sudah memberikan semua urusan rumah pada Dania. Termasuk hari ini.

Setelah menjadi art di rumahnya, Kimberly merasa senang karena akhirnya ada yang akan membersihkan rumahnya. Dulu sesaat Dania pergi, rumah seperti kapal pecah. Berantakan, kotor dan semua sampah di dalam rumah menumpuk.

Tidak ada seorangpun yang membuangnya. Kimberly sibuk. Dia tidak ada waktu untuk itu semua, sampai akhirnya Dania datang dan semua masalah rumah akan teratasi.

****

Kimberly memasuki mobilnya dengan senyum cerah di wajahnya. Hari ini adalah hari yang sibuk baginya sebagai agen properti. Dia harus mengantarkan seorang pembeli untuk melihat rumah yang ingin dibelinya.

"Selamat pagi, Pak Budi! Siap untuk melihat rumah yang Anda tanyakan kemarin?" sapa Kimberly sambil tersenyum ramah.

"Pagi, mbak Kimberly! Tentu saja saya siap. Saya sangat excited untuk melihat rumah yang Anda post di story kemarin," jawab Pak Budi dengan antusias.

Mereka pun berangkat menuju rumah yang akan dilihat oleh Pak Budi. Selama perjalanan, Kimberly dan Pak Budi berbincang-bincang tentang berbagai hal. Mereka tertawa dan saling berbagi cerita lucu.

"Ternyata mencari rumah baru juga bisa menyenangkan ya, Pak Budi?" tanya Kimberly sambil tersenyum.

"Iya, mbak Kimberly. Apalagi kalau ditemani oleh agen properti yang ramah dan humoris seperti anda," balas Pak Budi sambil tertawa.

Sesampainya di rumah yang akan dilihat, Kimberly membawa Pak Budi untuk melihat setiap sudut rumah tersebut.

"Bagaimana menurut anda, Pak Budi? Apakah rumah ini sesuai dengan keinginan Anda?" tanya Kimberly setelah melihat seluruh ruangan rumah.

"Pertimbangannya masih panjang, mbak Kimberly. Tapi saya suka dengan rumah ini. Terima kasih sudah membantu saya melihat rumah ini," jawab Pak Budi sambil tersenyum.

Setelah selesai melihat rumah, Kimberly dan Pak Budi kembali ke mobil. Mereka berdua masih terus bercanda dan tertawa sepanjang perjalanan pulang. Menunjukkan betapa Kimberly adalah seorang agen properti yang asik dan bisa diajak bercanda.

"Terima kasih, mbak Kimberly. Saya benar-benar senang hari ini. Siapa sangka mencari rumah baru bisa seasyik ini," ucap Pak Budi sambil menepuk singkat tangan Kimberly.

"Senang bisa membantu, Pak Budi. Jangan ragu untuk menghubungi saya jika ada yang perlu ditanyakan," jawab Kimberly sambil tersenyum.

Mereka berdua pun berpisah dengan senyum di wajah masing-masing. Kimberly menaiki mobilnya dan berlalu pergi menuju ke kantornya untuk menyelesaikan kerjaannya yang lain.

****

Di tempat lain, William yang saat itu jadi kuli sedang sibuk bekerja di proyek pembangunan gedung tinggi. Hari itu, cuaca sedang panas terik dan William merasa kelelahan setelah bekerja seharian. Saat sedang mengangkat ember penuh semen basah, tiba-tiba kakinya terpeleset dan semen itu tumpah ke tanah.

"Bod0h! Apa yang kau lakukan, William?" teriak bosnya sambil menghampiri William dengan wajah merah padam.

William merasa malu dan cemas. "Maaf Pak, saya tidak sengaja. Jalanan tadi licin sekali, saya tidak terlalu memperhatikan jalan, makanya kepeleset." ucapnya sambil mencoba membersihkan tumpahan semen dengan cepat.

Bos William menghela nafas panjang. "Ini sudah yang kedua kalinya, William. Kau harus lebih berhati-hati dalam bekerja. Kalau terus begini, saya harus mempertimbangkan untuk menggantikanmu dengan orang lain."

William merasa semakin cemas. Dia tidak ingin kehilangan pekerjaannya karena kesalahan bod0h seperti ini. "Maaf Pak, saya janji tidak akan terulang lagi. Saya akan lebih berhati-hati," ucapnya dengan penuh penyesalan.

Bos William mengangguk pelan. "Baiklah, saya akan memberikanmu kesempatan terakhir. Tapi ingat, jangan sampai terjadi lagi. Sekarang cepat bersihkan ini dan lanjutkan pekerjaanmu."

William mengangguk seraya berterima kasih kepada bosnya. Dia berjanji untuk lebih berhati-hati dan tidak membuat kesalahan lagi. Setelah membersihkan tumpahan semen, William kembali melanjutkan pekerjaannya dengan mengaduk semen dan mengantarkannya ke kuli yang lain.

****

Sore harinya setelah pulang dari bekerja, Kimberly merasa lelah dan memutuskan untuk mampir sebentar di cafe favoritnya untuk minum-minum kopi dan istirahat sejenak. Saat masuk ke dalam cafe yang nyaman dan hangat, Kimberly langsung memesan secangkir kopi dan duduk di salah satu sudut ruangan.

Tak lama kemudian, secara tidak sengaja matanya tertuju pada sosok yang duduk di meja seberang. Itu adalah Jennifer, teman baiknya. Kimberly tersenyum senang melihatnya dan tanpa ragu, dia menghampiri meja Jennifer.

"Hey Jen, apa kabar?" sapa Kimberly ramah.

Jennifer tersenyum lebar melihat kedatangan Kimberly. Mereka pun mulai ngobrol santai seperti biasa, mengupas beragam topik mulai dari kehidupan pribadi, cerita sehari-hari, hingga rahasia yang tak luput dari perbincangan mereka.

"Lo tau, tadi pagi suami gue hampir terlambat ke tempat proyek karena kehilangan kunci mobilnya," cerita Jennifer sambil tertawa.

Kimberly ikut tertawa mendengar cerita lucu dari Jennifer. Mereka berdua memang selalu bisa membuat satu sama lain tertawa dengan tingkah konyol mereka.

Saat obrolan semakin seru, mereka memesan beberapa makanan ringan dan minuman lain untuk menemani percakapan mereka. Kimberly merasa senang bisa menghabiskan waktu bersama Jennifer, meskipun hanya sebentar.

Setelah beberapa jam berlalu, mereka pun akhirnya harus berpisah. Kimberly merasa sedikit sedih namun juga bahagia karena bisa menghabiskan waktu sorenya bersama teman baiknya itu.

"Makasih udah menemani sore gue, Jen. Lain kali kita bisa ketemu lagi," ucap Kimberly sambil berdiri dari kursi.

Jennifer mengangguk setuju. Mereka pun berpelukan sejenak sebelum berpisah dan berjanji untuk akan bertemu lagi lain kali.

Di parkiran, saat akan naik ke mobilnya, Kimberly terdiam sejenak. Lagi-lagi dia lupa untuk akan mengatakan tentang Dania pada Jennifer. Karena terlalu asik berbincang dengan Jennifer, Kimberly jadi lupa dengan keinginannya untuk mengatakan hal tersebut.

"Gue lupa lagi. Si4lan dah. Gue kan pengen dia tahu ini, siapa tau dia ikut seneng. Kok ya lupa lagi. Hadeh ...," Kimberly menjeda ucapannya.

Sembari menggelengkan kepalanya, Kimberly melanjutkan ucapannya. "Ini faktor usia atau emang guenya yang suka lupa ya? heran. Dari kemaren lupa mulu." 

Kimberly kembali menaiki mobilnya, meluncur pergi meninggalkan tempat itu, menuju pulang ke rumahnya.

Bersambung  ...

1
Ira
Aduh hallu nya jgn keterlaluan msk sekelas artis aja bayaran gk semahal itu jadi wanita panggilan .. Apalagi kelas ibu dpt 75 jt.. Bokis bgt..
◍•Grace Caroline•◍: hehe ini ada daya tariknya tersendiri kak. baca terus ya
total 1 replies
Masitoh Masitoh
isshh muka mu letak d mana dania
◍•Grace Caroline•◍: di dengkul kali ya/Curse//Curse/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!