NovelToon NovelToon
Istri Yang Tidak Dihargai

Istri Yang Tidak Dihargai

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Single Mom / Janda / Beda Usia / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sulastri

Istri yang tak dihargai adalah sebuah kisah dari seorang wanita yang menikah dengan seorang duda beranak tiga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sulastri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rindu yang mendalam

Perpisahan di Kos-kosan

Sudah larut malam, dan setelah berjalan cukup lama mengobrol, Dody menawarkan untuk mengantarkan Hesti pulang ke kos-kosannya. Mereka tiba di depan kos-kosan Hesti yang sederhana.

 

"Terima kasih sudah mau ngobrol, Mbak Hesti. Senang bisa mengenal lebih banyak tentang hidup Mbak." kata Dody sesampainya di kontrakan Hesty

Hesti tersenyum lembut "Saya juga senang bisa berbicara dengan Bapak. Terima kasih sudah menemani sampai malam begini."

Dody tersenyum "Sama-sama. Kalau Mbak butuh teman bicara lagi, saya selalu ada."

"Baik, Pak. Hati-hati di jalan, ya."Jangan khawatir, Mbak. Istirahat yang cukup, ya."

Dody berbalik dan pergi, sementara Hesti masuk ke dalam kos-kosannya. Namun, begitu masuk ke kamarnya yang sepi, suasana hatinya berubah.

 

Di dalam kamar kos yang kecil, Hesti duduk di tepi tempat tidurnya. Rasa lelah bekerja seharian tak mampu menutupi kerinduan mendalam yang tiba-tiba menyerang. Dia teringat wajah anaknya yang jauh di kampung, bersama ibunya. Mata Hesti mulai berkaca-kaca.

 

Hesti berbisik pelan "Aduh, Nak... Ibu rindu sekali sama kamu..."

Dia meraih ponselnya, membuka galeri foto, dan melihat foto anaknya yang tersenyum ceria. Air matanya mulai mengalir deras.

Hesti menangis pelan "Kenapa jaraknya harus sejauh ini, ya Allah? Ibu kangen sekali... Ibu ingin memeluk kamu..."

Hesti berusaha menenangkan diri, tetapi semakin dia mencoba, rasa rindunya semakin menguat. Setiap malam, inilah rutinitasnya. Merasa sepi, jauh dari anaknya, dan hanya bisa menangis diam-diam di dalam kamar.

Dia terbaring di tempat tidur, masih memegang ponselnya, menatap foto anaknya sampai akhirnya air mata membasahi bantal.

Hesti berdoa dalam hati "Ya Allah, jaga anakku di sana. Beri dia kesehatan, dan kuatkan hati ini supaya aku bisa segera pulang dan memeluknya lagi."

Hesti terus menangis dalam keheningan, sementara pikirannya dipenuhi dengan kerinduan yang tak terhingga kepada anaknya. Suara tangisnya hanya terdengar oleh dirinya sendiri di kamar kecil itu. Malam itu, Hesti tertidur dengan rasa rindu yang mendalam, berharap waktu segera berlalu agar dia bisa segera berkumpul lagi dengan anaknya di kampung.

Kerinduan yang teramat sangat tentang anaknya akhirnya terbawa kedalam mimpi,Hesti memeluk bocah laki2 semata wayangnya dengan penuh kerinduan

Setelah menangis hingga tertidur, Hesti memasuki alam mimpi yang terasa begitu nyata. Dalam mimpi itu, dia berada di kampung halaman, di rumah ibunya. Hesti melihat anak laki-lakinya, bocah kecil yang begitu dirindukannya, sedang bermain di halaman. Wajah anaknya tampak begitu ceria dan berlari ke arahnya.

 

Anak Hesti tersenyum lebar "Ibu! Ibu pulang!"

Hesti tersentak terharu. Dia berjongkok dan membuka tangannya lebar-lebar, air mata kebahagiaan mengalir di pipinya.

Hesti dengan suara bergetar penuh cinta"Nak, Ibu kangen sekali..."

Anak laki-lakinya berlari kencang ke arah Hesti dan langsung memeluknya erat. Hesti memeluk bocah kecilnya dengan penuh kehangatan, merasakan tubuh mungilnya yang sudah lama dirindukan. Sentuhan itu terasa begitu nyata, seolah kerinduannya terjawab.

Hesti memeluk erat "Maafkan Ibu, Nak. Ibu harus jauh, tapi Ibu selalu sayang dan rindu sama kamu."

Anaknya hanya tersenyum, memeluk Hesti lebih erat. Hesti menciumi pipi anaknya, memeluknya seakan tak ingin melepaskan.

Anak Hesti tertawa "Ibu jangan pergi lagi, ya. Ibu di sini saja sama aku."

Hesti pun menangis bahagia "Iya, Nak. Ibu tidak akan pergi. Ibu akan selalu ada untukmu."

Mimpi itu terasa begitu indah, penuh dengan kehangatan dan cinta yang selama ini hanya bisa Hesti simpan di dalam hati. Kerinduannya terobati, meskipun hanya dalam mimpi. Ia bisa melihat senyum anaknya, bisa merasakan debaran hatinya saat memeluknya.

Namun, seiring waktu, mimpi itu mulai memudar. Hesti mencoba memegang erat anaknya, tapi seperti kabut, anak itu perlahan menjauh. Tangannya terasa kosong, dan Hesti terbangun dengan air mata di pipinya.

 

Hesti terbangun, matanya berkaca-kaca. Kamar kosnya kembali sunyi, dan kenyataan bahwa anaknya masih jauh di kampung kembali menghantamnya. Tapi mimpi tadi memberikan sejenak rasa damai, meski hanya sementara.

 

Hesti berbisik pelan "Ya Allah, terima kasih sudah pertemukan aku dengan anakku, meskipun hanya dalam mimpi..."

Dia menatap langit-langit, memeluk bantalnya erat-erat, berdoa dalam hati agar kerinduan itu segera terwujud dalam kenyataan. Hesti tahu bahwa hari-hari berat masih menantinya, tapi dia tetap kuat, bertahan demi masa depan anaknya yang ia cintai dengan segenap hati.

1
DJ. Esa Sandi S.
moga-moga viral, nyah tok wai bintang 5 /Sly/
Sul Astri: okeeee trimakasih..
total 1 replies
kairalomps
Aku jadi terbawa suasana dengan ceritanya, bagus sekali! ❤️
Sul Astri: Makasih yaaa...moga bisa menghibur
total 1 replies
♞ ;3
Ceritanya seru banget, aku udah gak sabar nunggu kelanjutannya thor!
Sul Astri: Siaaaapppp...tunggu ya
total 1 replies
DJ. Esa Sandi S.
mantap biyung. lanjutkan!/Grin/
Sul Astri: oceee
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!