Velicia dianggap berselingkuh dari Jericho setelah seseorang memfitnahnya. Jericho yang sangat membenci Andrew—pria yang diyakini berselingkuh dengan istrinya, memutuskan untuk menceraikan Velicia—di mana perempuan itu tengah mengandung bayi yang telah mereka nanti-nati selama tiga tahun pernikahan mereka, tanpa Jericho ketahui. Lantas, bagaimanakah hubungan mereka selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lilylovesss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Satu Mobil
****
"Aku minta maaf jika perkataanku membuatmu tersinggung, Velicia."
Di hadapan Andrew, Velicia memasang wajah datar. Andrew jelas tahu jika Velicia masih menyimpan rasa kesal padanya. Akan tetapi, baginya meminta maaf adalah jalan paling terbaik untuk saat ini sebelum ia meninggalkan tempat itu.
"Andrew, aku akan di sini untuk satu malam lagi. Jika kau akan pulang, aku bisa memakai kendaraan umum."
Mendengar perkataan Sharine, Velicia merasa terpancing. Perempuan itu sontak menoleh ke arah Sharine dengan tatapan sedikit mengancam. Jelas ia tidak suka jika Sharine masih bersikap berpura-pura seakan ia baik-baik saja.
"Kau datang bersamanya, kenapa kau harus pergi seorang diri? Jika Andrew akan pulang malam ini, kau juga harus okut bersamanya, Sharine."
"Urusanku tidak begitu penting besok. Aku bisa bekerja di sini, Velicia. Aku juga belum sanggup untuk meninggalkanmu di sini."
"Tidak bisa. Kau harus ikut dengannya." Velicia sedikit mengotot.
"Jika kau ingin tetap di sini untuk malam ini, maka aku juga akan tetap di sini, Sharine. Benar apa yang Velicia katakan. Kau datang bersamaku dan kau juga harus pulang bersamaku. Kita menginap satu malam lagi di sini."
Sharine tidak bisa berkata apa-apa lagi. Mulutnya mendadak terkunci dengan jantung yang mulai berdegup kencang. Ia senang? Tentu saja. Akan tetapi, ia merasa cemas sekarang. Perasaannya mendadak mengkhawatirkan Velicia yang bisa saja mengatakan kepada Andrew secara langsung tentang perasaannya.
"Baiklah. Untuk malam ini, aku terima kalian di sini dengan senang hati," ucap Velicia sembari menoleh ke arah Sharine dengan sedikit kode rahasia.
****
Seina akhirnya pulang bersama Jericho setelah perempuan itu mendadak berpura-pura sakit perut. Jericho yang tidak tegaan terhadap orang lain, akhirnya terpaksa membawa Seina pulang bersamanya.
Saat di pertengahan jalan, Jericho sempat menawarkan Seina untuk pergi ke dokter. Akan tetapi, perempuan itu menolak dengan tegas bersama alasan yang mengklaim bahwa dirinya sangat tidak menyukai bau obat-obatan di rumah sakit. Jadi, Jericho menawarkan tawaran terakhir dengan membelikannya obat pereda sakit di sebuah apotek yang mereka lewati.
"Obat ini harus diminum setelah makan. Kau sudah makan, atau kau akan makan dulu sebelum kita pulang?" Tawar Jericho yang baru saja masuk ke dalam mobil lagi.
"Sa-saya memang belum sempat makan. Akhir-akhir ini saya juga sempat jarang makan, Tuan."
"Kenapa? Itu tidak baik untuk perutmu, Seina. Kau bisa saja sakit dan dirawat di rumah sakit. Kau tidak mau jika hal itu sampai terjadi, bukan?"
Seina berpura-pura menundukkan kepalanya setelah ia menerima obat yang diberikan oleh Jericho. Menggenggam obat tersebut dengan pikirannya yang mulai sibuk mencari cara bagaimana caranya agar Jericho tidak memaksanya meminum obat tersebut saat mereka sampai di tempat makan nanti.
"Saya akan bawa kamu ke restoran terdekat, ya. Setidaknya kau harus makan terlebih dahulu agar perutmu tidak sakit."
"Ta-tapi, Tuan ... saya bisa makan di rumah Tuan Jericho saja. Mie instan juga enak," ucap Seina berbohong. Padahal, ia sangat anti dengan makanan instan satu itu. Nyaris tidak pernah memakannya sejak kuliah.
"Tidak. Mie instan tidak baik untuk perut. Anggap saja saya melakukan ini sebagai imbalan untuk kamu karena beberapa hari ini telah membantu saya selama di rumah kedua orang tua saya."
Jebakan yang sempurna. Seina dengan cepat-cepat menganggukkan kepalanya. Raut wajah lemasnya tidak lupa ia perlihatkan pada Jericho agar pria itu semakin iba kepadanya. Setelah Jericho merasa iba, Seina bisa dengan gampang mendapatkan perhatian pria di hadapannya tersebut.
****
Jericho membawa Seina ke restoran yang terkenal dengan sup abalonenya. Perempuan itu nampak semangat, sebab ia memang nyaris tidak pernah datang ke restoran yang menurutnya mewah itu.
Saat makanan datang, Jericho meminta Seina untuk memakan semua yang ia pesan. Jericho tidak merasa lapar, jadi ia hanya bisa melihat Seina memakan hidangan di atas meja dengan penuh semangat.
"Ini sangat enak, Tuan. Terima kasih banyak karena telah membawa saya ke restoran mewah ini."
"Silakan kau habiskan, Seina. Jika kau ingin menambah menu makanan lain, katakan saja. Saya akan membayar semuanya."
Seina menganggukkan kepalanya dan kembali sibuk menyantap makanan dengan senang hati. Sementara Jericho, pikirannya mulai membayangkan Velicia di hadapannya. Restoran yang sedang ia datangi sekarang adalah salah satu restoran yang sering kali Velicia datangi bersamanya. Membawa Seina ke sana membuatnya seakan kembali pada kebersamaannya dengan Velicia.
"Kau pernah datang ke sini, Seina?" tanya Jericho, demi mengalihkan pikirannya yang mulai sibuk mengarah pada Velicia.
"Tidak pernah, Tuan. Harga menu-menu di sini sangat mahal. Mungkin bisa memakan seluruh gaji ibuku selama satu bulan bekerja denganmu, Tuan Jericho."
Jericho mengulas senyum. Baginya, ada sesuatu yang lucu saat Seina berkata demikian di hadapannya. Jauh dari apa yang Jeremy katakan padanya, menurut Jericho Seina masih menjadi perempuan yang polos sejak terakhir kali ia bertemu saat Seina belum masuk kuliah.
"Jika kau menyukainya, kau boleh memintaku untuk mentraktirmu di sini, Seina."
Seina tentu saja sangat terkejut dengan tawaran yang diberikan Jericho kepadanya. Perempuan itu sampai ternganga saking terkejutnya.
"Tu-tuan ... kau sedang tidak berbohong, kan?"
"Untuk apa saya berbohong? Anggap saja saya sebagai kakak laki-lakimu, Seina."
"Tidak. Aku maunya menganggapmu sebagai suamiku, Jericho. Bukan sebagai kakak laki-lakiku."
****
*mereka selalu merasa benar, paling tersakiti, dan tidak pernah melihat kesalahannya
*mereka kebaperan dan memuja kebaikan pria lain
dalam novel ini jelas2 biang masalahnya adalah velicia dan andrew
*velicia seorang istri tapi masih berhubungan dengan pria lain bahkan lelaki yang tidak disukai suaminya, velicia tidak pernah menjaga perasaan suami dan menjaga dirinya dari fitnah, velicia berbuat semaunya, dekat dengan prian bahkan pergi ke hotel dengan pria lain yang jelas2 bisa menimbulkan fitnah yang bisa melukai perasaan dan harga diri suaminya
*andrew lelaki licik yang selalu licik mendekati dan memberi bantuan pada istri orang yang jelas2 bisa membuat fitnah dan menghancurkan rumah tangga orang, tapi dia tidak peduli karena terlihat jelas andrew menyukai velicia jadi kehancuran rumah tangga velicia itu yang dia harapkan
ini lah masalah kalian wanita dalam membuat novel, kalian selalu membenarkan kelakuan pemeran utama wanita dan selalu membela pebinor
jelas2 novel kalian biang masalahnya adalah velicia dan andrew
tapi..mesti hati2 pada 2 manusia jahat macam mereka 👍😡