Axelo kembali ke masa lalu untuk memperbaiki semua kesalahan pada istrinya, tapi semua tidak mudah karena....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atika Azizah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua
Axel pergi kesebuah apartment mewah di Jakarta dengan hadiah yang sangat mewah di tanganya, apartment ini adalah tempat tinggal Marsha dan Axel sendiri yang membelikannya untuk Marsha. Berjalan dengan angkuh dan berwibawa, semua orang yang ada di sana menatap segan Axel bahkan ada yang menatapnya dengan lapar. Tapi Axel mengabaikan semua tatapan itu, dia sedang dalam keadaan bahagia karena sebentar lagi ia akan menikah dengan orang yang dia cintai.
Sampai di unit apartment Axel memasukan pin dan masuk kedalam sana, dia melangkah menuju kamar Marsha namun langkahnya terhenti saat ia mendengar percakapan di dalam sana.
"Sayang sebentar lagi aku akan menikah dengan si bodoh Axel itu, setelah itu aku akan mengalihkan semua aset menjadi namaku dan kita menikmati semua harta itu" suara seorang perempuan terdengar di telinga Axel.
"Kamu memang pintar Marsha, hahaha liat dia bahkan rela menyiksa istrinya dan bela kamu dasar manusia bodoh" suara laki-laki menyahut.
"Hahaha" keduanya tertawa.
"Ahh jangan kasar sayang" Axel mengepal kuat tanganya, dia sangat emosi terlihat dari urat yang tercetak jelas di pelipisnya.
Dengan emosi Axel mendobrak pintu itu hingga engsel pintu terlepas "SIALAN KALIAN BERDUA"
"Axel" kaget keduanya.
Marsha mencoba berdiri namun tidak bisa karena miliknya baru saja di tusuk "Axel ini gak seperti yang kamu liat...dia perkosa aku" ucap Marsha mencoba menggapai Axel namun tidak sampai karena Axel terus menghindar.
"Menjijikan, dengar kalian manusia yang tidak tahu diri, kalian harus mendapat hukuman" ujar Axel, dia mengeluarkan pistol di balik jasnya.
Dor
Dor
Seketika keduanya tewas setelah mendapat tembakan di kepala mereka. Tubuh Axel jatuh bertekuk lutut air matanya menetes perlahan, isak tangis terdengar pada kepala yang sedang menunduk itu.
"Azura" kata yang keluar dari bibirnya.
Dalam benak ku kenapa Axel tidak menyiksa mereka terlebih dahulu?, kenapa langsung membunuh mereka?, apa Axel tidak bisa menyiksa orang yang di cintainya?, tapi...
Axel bangkit dari duduknya bergegas pergi ke mansion dia ingin melihat wajah Azura, walaupun terlambat tapi dia ingin melakukan hal terakhir untuk Azura.
Dengan mengemudi seperti orang kesetanan Axel sampai di mansion lalu masuk kedalam dan betapa terkejutnya Axel saat melihat kondisi di dalam mansion.
Rapih
Itu satu kata yang keluar, semua telah kembali ke tempatnya bahkan bercak darah telah menghilang, Axel termenung dia hanya pergi selama dua jam tapi dalan mansion sudah kembali seperti semula.
"Bodyguard" panggil Axel.
Beberapa bodyguard datang menghampiri Axel "Ya tuan"
"Dimana Azura?" para bodyguard mengerut kening bingung dengan pertanyaan tuan nya, apa tuan mereka tidak puas dengan membunuh nyonya dan calon tuan muda? Sampai-sampai tuan masih mencari nyonya yang bahkan sudah tidak bernyawa.
Mereka bungkam tak tahu harus jawab apa " Kenapa kalian diam JAWAB SAYA DIMANA AZURA?"
"Nyonya....dibawa pergi tuan" jawab salah satu bodyguard memberanikan diri.
Kening Axel mengerut "Siapa yang membawanya?"
"Salah satu dari kami tuan, sampai sekarang dia belum kembali"
"Sialan siapa bodyguard yang berani membawa istri ku" mereka semakin bingung dengan ucapan tuan mereka. Istri katanya sejak kapan tuan nya menganggap nyonya sebagai istrinya?.
"Jawab sialan" marah Axel.
"Dia Pram tuan"
"Pram? Telpon dia suruh dia kembali dengan istri saya" titahnya. Salah satu dari mereka melakukan tugas itu.
"Maaf tuan, kata dia jasad nyonya telah di bawa oleh tuan Arzuna" ucap bodyguard yang di beri kabar oleh Pram.
"Arzuna?" Axel diam, dia memikirkan kenapa Arzuna membawa jasad istrinya. Mata Axel membola saat mengingat bahwa Arzuna adalah orang yang selalu ada untuk Azura bahkan disaat Axel menolak Azura, Arzuna lah yang selalu menerima Azura. Dan banyak orang yang berspekulasi bahwa Arzuna dan Azura adalah sepasang kekasih.
"Tidak, itu tidak mungkin" Axel berlari kearah kamar Azura untuk mencari ponsel Azura untuk menghubungi Arzuna, kenapa tidak memakai ponsel sendiri?, Axel dan Arzuna telah lama bermusuhan sejak pernikahan Azura dan Axel, dan Axel tidak tahu jika Arzuna dan Azura adalah kembar, bahkan teman-teman mereka tidak ada yang tahu.
Sejak sekolah dulu Azura selalu mencari perhatian kepada Axel tapi Azura pun selalu melakukan hal yang sama pada Arzuna dan disana lah Axel menganggap bahwa Azura adalah wanita murahan.
Sampai di kamar Azura dia melihat interior kamar yang elegan dan nyaman, di dinding pojok kanan terpasang figura pernikahan mereka, Axel tersenyum nanar saat melihat foto itu, mengalihkan pandangan ia mencari ponsel Azura namun tidak ketemu tapi Axel tidak menyerah ia membuka lemari putih disana, dan saat mencari lengannya tidak sengaja menyenggol sebuah kotak dan terjatuh.
Axel mengambil kotak itu karena penasaran Axel membuka kotak polkadot itu. Saat di buka Axel terkejut saat mendapatkan sebuah tespack dan foto USG, Axel mengambil amplop putih berlebel rumah sakit itu, membuka dan membaca setiap deretan kata yang tertulis di secarik kertas itu.
Air mata Axel perlahan keluar dari pelupuknya "Jadi Azura sedang hamil" ucapnya tak percaya. Masih ada satu surat lagi, Axel mengambil kertas itu dan membacanya.
^^^Dear my husband^^^
...Hai mas, kamu suka hadiah yang aku kasih?,...
...Semoga kamu suka mas, sebentar lagi ada malaikat kecil di rumah kita dan keluarga kita akan sempurna mas....
...Aku berharap dengan adanya malaikat kecil ini mas akan berubah. Tapi mungkin saja mas tidak menerima dia kan? Karena dia hadir karena sebuah kecelakaan. Tapi gak papa jika mas gak bisa menerima dia tapi setidaknya mas anggap dia sebagai anak mu, aku tahu mas tidak mungkin melakukan itu karena mas benci aku bahkan aku masih ingat dengan perkataan mas dulu, saat mas bilang jika aku hamil sekali pun mas tidak akan menganggap dia sebagai anak kamu....
...Aku akan membesarkan dia meskipun seorang diri. Dan dia akan menjadi alasan aku hidup dan bertahan di dunia ini. Entah kenapa aku merasa tidak akan lama bersama kamu mas jadi aku buat hadiah lain buat mas ada samping kotak hadiah ini....
...Terimakasih untuk semuanya walaupun hanya ada luka tapi aku bahagia setidaknya aku yang menjadi istri pertama mu....
...I love you Axelo....
Axel membaca itu dengan derai air mata yang mengalir jadi benar perasaan saat dia merasa jika tidak membunuh satu orang. "Maaf sayang...maafin papah yang udah bunuh kamu..."
Teringat dengan isi surat itu Axel berdiri dan mengambil apa yang di tulis di kertas itu. Dalam lemari itu ada sebuah kotak namun atensi Axel bukan pada kota itu melainkan sebuah map yang terselip di samping kotak itu.
Axel mengambil maap itu membuka dan membacanya "Surat gugatan cerai?" tunggu itu artinya Azura berniat menceraikan dirinya. Axel kembali terisak, ia harus menemui Arzuna.
Axel mengambil ponselnya lalu menelpon seseorang
[Bagi nomor Zuna] ucapnya setelah panggilan di terhubung.
[Hah apaan?] tanya Kai, yah Kai yang di hubungi oleh Axel.
[Bagi nomor Zuna] ulang Axel.
[Zuna? Maksud lo si Arzuna?]
[Ya]
Axel menutup panggilan itu ia berjalan kearah ranjang dan mengambil figura kecil yang terletak di atas nakas. Axel menatap wanita yang ada di dalam foto itu andai ia tahu kebenaran sebelum Azura tiada mungkin sekarang dia akan memeluk wanitanya itu. Tapi nasi sudah menjadi bubur, tidak mungkin di ubah kembali menjadi nasi.
Ting..
Axel membuka pesan dari Kai dan tanpa basa basi Axel menelpon nomor yang di kirim oleh Kai.
[Siapa?] suara dingin terdengar di telinga Axel.
[Dimana Azura?] ucap Axel.
[Bajingan] tuttttt...
Arzuna memutus panggilan.
Axel menggeram marah ia kembali menelpon Arzuna namun suara operator lah yang terdengar. Sudah berulang kali Axel menelpon Arzuna namun tak bisa hingga ia kesal dan membanting ponselnya.
"Sialan" umpatnya.
Tbc..
Smngttt....🌹🌹🌹
ada jg yg bkl saingan sm axel....jd biarin aja dia brjuang,tnggal nnti dkung kputusan azura dia bkln mlih spa....sbg kk' sm shbtnya,yg pnting sllu dkung dia apa pun yg trjdi....ok....