NovelToon NovelToon
DEWI ULAR

DEWI ULAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:55.4k
Nilai: 5
Nama Author: akos

Malam itu terdengar tangisan di tengah gelapnya malam. Seorang bayi terbungkus kain putih di letakkan begitu saja diantara tumpukan sampah yang berbau.

Keluarga Anggoro, keluarga yang di kelilingi orang-orang kejam tega membuang darah daging mereka demi sebuah gengsi.

Bayi malang Dewi yang lahir kembar dengan Bintang anggoto. Dewi memiliki sisik emas, sisik yang keluar saat dia marah atau sesuatu akan menimpa sedangkan adiknya bintang juga memiliki kekuatan yang luar biasa hebatnya.

akankah mereka bersatu ataukah mereka akan jadi musuh satu dengan yang lain?


ikuti terus kisahnya sampai tamat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 2. BIKSU TONG.

Di sebuah biara diatas gunung yang jauh dari pemukiman penduduk. Seorang biksu tua bernama biksu Tong sedang bersemedi di ruangan khusus.

Entah sudah berapa lama biksu tua duduk menyendiri di dalam ruang gelap gulita.

Tujuannya satu, mendapat keabadian dengan munculnya mustika ular yang bisa membawa keabadian.

Ada sedikit cahaya yang masuk melalu ventilasi tepat di depan ia duduk sebagai pertanda kalau hari sudah siang.

Mulutnya tak henti komat-kamit membaca mantra sambil memutar juzu di tangan kanannya.

Tiba-tiba sebuah cahaya kuning keemasan berkelebat mengelilingi tubuhnya, mengangkat kemudian menghempaskan lalu pergi begitu saja melalui lobang ventilasi.

Dadanya sesak, biksu tua itu berdiri mengejar cahaya kearah ventilasi. Menengadahkan ke langit, bentuk bulan sempurna dengan cahaya kuning terang benderang.

Fenomena seperti ini jarang, hanya sekali dalam satu abad, itupun jika ada peristiwa alam yang akan terjadi.

Wajah keriput, tubuh kurus kerempeng seketika menjadi tegap dan perkasa hanya terkena sinar bulan.

"Mustika itu akhirnya muncul juga. Keabadian sebentar lagi menjadi milikku."

Diusap seluruh tubuhnya untuk mengembalikan energi yang hilang selama dalam pertapaannya.

Sang biksu keluar dari dalam ruangan, kondisi biara sudah sangat berbeda sebelum dia mengasingkan diri.

Beberapa biksu memandang anah padanya, apalagi biksu yang baru beberapa tahun tinggal di sana.

"Guru, maaf kalau sambutan kami kurang berkenan."

Seorang biksu paruh baya berlari mendekat, memberi kode pada teman-temanya.

Semua biksu berkumpul lalu bersujud mengikuti biksu paruh baya itu di hadapan biksu Tong.

Dengan kedua tangannya, biksu Tong menyuruh mereka berdiri.

"Biksu Sudarta, lakukan pemujaan sekarang sebelum fajar menyingsing. Aku akan menangkap ular emas itu lalu mengambil pusakanya."

Dengan arahan dari biksu Sudarta, para biksu mulai menyiapkan semua peralatan pemujaan.

Tungku raksasa di isi dengan air, bunga melati lalu dibakar menggunakan kayu di tengah-tengah lapangan. Api menyala membumbung tinggi di udara. Aroma bunga melati menusuk hidung seiring keluarnya gelembung air dalam tungku.

Biksu Tong berdiri menghadap tungku, bibirnya komat-kamit membaca mantra.

Cahaya merah keluar dari dalam tungku membentuk bola-bola kecil berputar lalu bersatu membentuk lingkaran.

Tubuh biksu Tong melayang mengelilingi api. Para biksu segera bersujud memberi menyembah.

"Mustika keabadian sudah turun ke bumi dan sebentar lagi akan jadi milikku."

Tubuh biksu Tong semakin cepat berputar mengelilingi api menyatu dengan cahaya merah, cahayanya begitu terang menyinari tempat itu.

Para biksu terkesima, pandangan mereka disilaukan oleh cahaya yang keluar dari tubuh biksu Tong.

Dari atas langit berkelebat sinar emas berbentuk seekor ular menyerang biksu Tong.

Pertempuran tidak bisa dielakkan. Keduanya saling serang satu sama lain.

Para biksu berhamburan mencari perlindungan, takutnya serangan meleset dari kedua cahaya yang sedang bertarung mengenai mereka.

Aaa......

Ular emas menyemburkan api dari mulutnya, dengan cepat cahaya biksu Tong menangkis semburan api itu, bertahan dengan kekuatan yang ada.

"Kekuatannya terlalu kuat, aku tak sanggup menahanya."

Biksu Tong terdesak mundur.

sebuah ledakan dashyat terjadi di udara, biksu Tong terlempar dan jatuh ke tanah.

Sambil memegang dadanya biksu Tong mencoba berdiri.

"Guru......"

Biksu Sudarta datang membantu biksu tong berdiri.

"Sungguh tidak disangka kalau kekuatannya ular emas bisa sekuat itu. Tambah api lebih besar lagi dan tuangkan bunga ke dalam tungku sebanyak mungkin agar aromanya semakin semerbak. Aku akan mengalihkan konsentrasi ular itu agar tidak pergi sebelum fajar menyingsing."

Biksu Sudarta mengangguk paham lalu memerintah sebagian biksu mengambil kayu bakar dari gudang penyimpanan dan sebagainya lagi disuruh memasukan bunga kedalam tungku.

Mereka bekerja cukup cepat, hanya sebentar saja api sudah membesar dengan aroma bunga dan kemenyan tercium tajam.

Aaaa.......

Kembali semburan api keluar dari mulut ular emas tapi kini lebih sedikit dari yang pertama.

Biksu Tong maju, tangan diletakkan di depan dada. Kedua matanya terpejam dengan mulut komat-komat kamit membaca Matra.

Tubuh biksu Tong melesat ke udara lalu berubah menjadi cahaya berwarna merah menyala seperti api, berputar mengelilingi ular emas.

Dari dalam tungku keluar bola-bola kecil berwarna merah seperti tadi, tapi kini jumlahnya semakin banyak. Bola-bola kecil dengan cahaya merah mendekat biksu Tong lalu bergabung membentuk bola besar dan mengeluarkan cahaya yang luar biasa.

Cahaya itu ikut mengelilingi ular emas mengikuti biksu Tong. Makin lama kedua cahaya itu makin mempercepat putar dan membungkus ular emas dalam bola api.

Aaa.....

Ular emas menyemburkan api, semburannya memantul mengenai dirinya sendiri.

Ular emas semakin mengamuk, di semburkan api ke segala penjuru tapi tetap saja senjata makan tuan, semburan apinya mengenai dirinya sendiri.

Cahaya dari ufuk timur mulai terlihat, kesempatan baik itu tidak disia-siakan oleh biksu Tong dan biksu Sudarta.

Biksu mengerahkan seluruh kemampuannya walau dia tahu kalau itu membahayakan jiwanya. sedangkan biksu Sudarta memerintahkan biksu lain untuk menambah kayu bakar agar nyala api semakin berkobar dan aroma bunga semakin keluar.

Inti dari kekuatan biksu Tong ada pada kedua elemen itu. Api dan aroma yang berasal dari tungku.

Lama kelamaan kekuatan ular emas semakin melemah. Api yang keluar dari mulutnya mengecil dan tak bertenaga.

"Kenna kau sekarang."

Biksu Tong berubah jadi manusia lalu menarik ekor sang ular dan memutarnya. Makin lama putaran biksu Tong makin cepat dan kuat, melempar sang ular ke arah tiang biara.

Tiang biara patah, reruntuhan atap terbuat dari genteng menimpa tubuh sang ular.

Ular emas tersungkur tak berdaya, tenaganya hilang seketika. Sedikit demi sedikit tubuhnya mulai menghilang seperti gumpalan asap akibat terkena sinar matahari pagi.

Mulai dari ekor merambat naik ke bagian perut.

Menyadari hal itu biksu Tong datang dengan membawa guci berwarna kuning keemasan.

Kembali mulut biksu Tong komat-kamit membaca matra lalu membuka penutup guci. Asap yang menguap dari tubuh ular emas berubah haluan masuk kedalam guci.

Makin banyak sinar matahari menerpa tubuh si ular emas maka makin cepat proses penguapan hingga habis tak tersisa sedikit pun.

Biksu Tong menutup kembali guci emasnya. Tampak kegembiraan di wajah biksu tua itu.

"Akhirnya, aku akan abadi, tidak ada lagi yang sanggup melawanku. Ha..ha....ha...."

Di usapnya guci itu dengan harapan asap dalam guci berubah menjadi mustika.

Di goyang-goyangkan tapi hasilnya masih sama, kosong melompong.

Dengan cepat biksu Tong membuka penutup guci. Kedua matanya melotot. Mustika yang diharapkan dari ular emas itu ternyata tidak ada sama sekali.

"Kurang ajar. Dimana siluman ular itu menyimpan mustikanya."

Biksu Tong begitu marah, di memasukannya guci kelantai. Harapannya untuk hidup abadi pupus sudah.

1
Nur Chasanah
lanjut kak..sllu d tunggu updatenya...☺️
Astuti Setiorini
hadeh dibawah dlm bahaya di atas laut juga bahaya...ayo gorila semg menyelamatkan memey
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
lanjut KK thor sllu di tgu yahh
Nur Chasanah
Luar biasa
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
ohh di sini yg td di bantai bintang dan nyai Roro
semoga aja ada keajaiban Krn Dewi penolong
Pak Yan
UDAH HAMPIR SAKRATUL MAUT PON SI MONSTER UDANG INI MASIH AJA JAHAT , KEJAM DN BENGIS..... BUNUH AJA SEKALIAN DEW.....!!!!! KLO UDAH BENAR 2 MOKAT SI MONSTER UDANG INI. ..... DIBAKAR / DIGORENG AJA, LALU DISIRAMI SAMA SAMBAL...... MAKAN DEH KITA.....HHHHHMMM YAMMY......☝☝☝☝🤔🤔🤔🤐🤐😲😲😢😖😖😖😡😡😡😠😠😠😠👎👎👎👎👍👍👍👍👍👍👍😂😂😂😂😂😂😀😀😀😀😀😀😀
Astuti Setiorini
klu mustika wulan habs gmn nnt dia melawan biksu tong dan bintang yang tambh hebat
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hahhh kasihan Dewi
beda sekali dengan bintang yahhh didikan yg slh JD nya seperti itu
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
ada apa ini KK thor
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
manusia klo sudah serakah yah ttp begitu
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
ada2 saja yahhh kuyang oh kuyang hadehhhh
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
kasihan sekali begituakha nasib mu Wulan dr awak terlunta karna sllu di sakiti trus
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hai kk thor maaf yaah AQ lam g on
ttp smgt km thor
Ita Xiaomi
Dewi berkorban dgn memberikan mustika utk yg membutuhkan.
Sedangkan Bintang mengambil paksa yg bukan miliknya.
Ita Xiaomi
Moga Wulan dan bayinya selamat. Wulan, baby dan Dewi hrs bahagia. Kasihan mereka selalu dianiaya.
Ita Xiaomi
Mommy ama datok nya si Memey sama tak jelasnya. Tamak, serakah suka nak ambil hak org.
anis suranti
Luar biasa
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
haahhhhh apa yg terjadi ini
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
kerennn
kan Dewi baik makanya selalu menang punya kekuatan di gunakan utk kebaikan bukan untuk kejahatan apa kabar saudara kembar si Dewi yaaa apakah jadi musuh
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
gila biksu tong namanya biksu tapi kok yah serakah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!