Rey Clifford, tuan muda yang terusir dari keluarganya terpaksa menjadi gelandangan hingga dipungut dan direkrut kedalam pasukan tentara. Siapa sangka bahwa di ketentaraan, nasibnya berubah drastis. dari yang tidak pandai menggunakan senjata, sampai menjadi dewa perang bintang lima termuda di negaranya. setelah peperangan usai, dia kembali dari perbatasan dan di sinilah kisahnya bermula.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ancaman Jacob untuk Tuan Marlon
...Bab 26...
Tiga orang pengawal Ryden tadi menarik kembali serangan mereka kearah Ramon begitu mendengar suara bentakan tadi.
Mereka serempak menoleh kearah datangnya suara dan melihat seorang lelaki tua berusia sekitar kepala tujuh berdiri dengan kokoh sambil ditopang dengan tongkat emas berukir kepala macan.
Lelaki tua yang tidak lain adalah Tuan Marlon itu berjalan menuju kearah Ramon, kemudian membantu pemuda itu untuk berdiri. Setelahnya, dia menatap kearah Ryden dan Jacob sembari bertanya. "Begini'kah sikap kalian memasuki kantor perusahaan lain? Bar-bar dan tidak beradab?!"
"Salam saya, junior kepada Elder Marlon," kata Jacob sambil membungkukkan badannya. Kemudian Ryden juga menyusul untuk memberikan penghormatan.
"Sudah besar kau sekarang. Sudah pandai membuat onar. Dulu, untuk membuang ingus pun harus aku yang membantu mu. Mengapa? Apakah aku sudah terlalu tua sehingga anak-anak muda tidak lagi menaruh rasa sungkannya?" Tanya Tuan Marlon dengan nada dingin. "Kau Jacob, lupa siapa yang mengajarkan mu tentang moral dan etika? Lupa siapa yang mengangkat mu dari tempat sampah? Lupa siapa yang membawa mu masuk ke keluarga Clifford? Lupa siapa yang mendidik mu?"
Sebagai kepala pelayan keluarga Clifford, terlebih lagi sangat akrab dengan tuan besar Clifford, bahkan sudah seperti saudara kandung, Tuan Marlon adalah orang yang sangat dihormati di dalam keluarga walaupun jabatannya hanyalah kepala pelayan. Bisa dikatakan, sebelum mengecap pendidikan secara formal, Tuan Marlon adalah guru pertama bagi anak-anak di keluarga Clifford. Itulah mengapa dirinya sangat dihormati. Hanya karena tuan besar Clifford telah meninggal, perlahan dirinya pun tersingkir dan digantikan oleh Jacob.
"Anda masih tetap seperti dulu, Tuan Marlon. Masih berdarah panas walaupun sudah tua. Tapi anda lupa bahwa kita bukan bergerak hanya di tempat. Waktu berubah, zaman berubah, begitu juga dengan seseorang. Apakah anda menyesal karena mendidik saya dan sekarang menggantikan anda sebagai kepala pelayan di kediaman Clifford?"
Tuan Marlon mengangkat tangannya mengisyaratkan agar kedua orang itu tidak perlu berbasa-basi. "Langsung saja pada intinya!" Pinta Tuan Marlon. Dia terlalu malas bertele-tele seperti kisah novel terjemahan.
"Tuan besar Hendrix menitip salam kepada anda!" Balas Jacob dengan sopan santun yang penuh kepalsuan. Baginya, untuk apa bersikap sopan kepada mantan mentor nya tersebut. Seharusnya, sebagai kepala pelayan keluarga Clifford saat ini, Tuan Marlon lah yang harus menghormati dirinya.
Tuan Marlon memberikan isyarat agar seluruh petugas keamanan yang telah mendapatkan perawatan untuk segera meninggalkan ruangan. Begitu juga dengan Resepsionis, para staf, bahkan pengawal yang dibawa oleh Ryden pun tidak luput.
Setelah semuanya meninggalkan ruangan itu, kini hanya tinggal Tuan Marlon, Ryden dan Jacob yang tersisa.
"Hendrix Clifford kah yang meminta mu untuk datang ke kota Utara ini?" Tanya Tuan Marlon sambil menatap tajam kearah kedua orang tersebut.
"Lancang!" Ryden tampak gusar ketika Tuan Marlon hanya memanggil nama terhadap kepala keluarga Clifford yaitu Hendrix. "Orang tua, jangan mengira hanya karena kau telah meninggalkan kediaman keluarga Clifford, maka kau bisa memanggil Tuan besar Clifford hanya dengan nama saja. Kau harus tau posisi mu. Anjing keluarga tetaplah anjing walaupun telah meninggalkan kediaman Clifford," tegur Ryden dengan perkataan yang penuh ekspresi ketidaksenangan.
"Tuan Marlon. Sepertinya kami tidak perlu basa-basi kepada anda. Tuan besar telah mengetahui bahwa perusahaan Sky provider ini adalah milik mu. Yang menjadi pertanyaan adalah, dari mana kau mendapatkan modal untuk membuka perusahaan ini? Jadi, agar tidak menyulitkan Anda, Tuan besar berinisiatif untuk menutup mata atas penyelewengan yang anda lakukan di dalam keluarga, asalkan anda dengan suka rela menyerahkan perusahaan ini untuk diakuisisi oleh Clifford Group corporation. Itupun jika anda setuju dengan niat baik dari Tuan besar. Jika tidak, maka Tuan besar akan merebutnya dari anda dengan cara apapun. Kemungkinan, jika tuan besar bertindak, anda pasti akan berada pada posisi yang sulit. Anda tau seperti apa temperamen Tuan besar. Beliau tidak suka ditolak," Nada bicara Jacob sangat penuh dengan ancaman.
"Penyelewengan? Hahaha...," Tuan Marlon mencibir dengan tawa. "Penyelewengan seperti apa yang dimaksudkan oleh Hendrix? Menurutmu, apakah dengan uang pensiun yang aku dapatkan, aku tidak bisa membuka perusahaan? Apa hanya keluarga Clifford saja yang berhak menjadi kaya, sedangkan aku tidak? Sejak dulu kalian memang tidak pernah masuk akal. Pantas saja setelah Tuan Besar mangkat, keluarga Clifford terus mengalami kemunduran. Kalian terlalu sibuk mengurusi perusahaan orang lain daripada mengembangkan perusahaan sendiri. Sekarang, setelah perusahaan Clifford group mengalami kemunduran, ingin merampok milik pelayan. Benar-benar kepala keluarga yang hina-dina,"
Ryden ingin marah ketika mendengar hinaan dari Tuan Marlon terhadap kepala keluarga Clifford. Akan tetapi, Jacob segera menghentikannya. Jacob, adalah manusia bermuka tembok dengan ketebalan maksimal. Hanya dengan kata-kata seperti itu, mana mungkin dia terprovokasi. Dia bahkan rela merangkak dihadapan orang lain demi mencapai tujuannya. Apalah kata-kata seperti itu. Tidak berpengaruh baginya.
"Anda sudah tau bahwa Tuan Hendrix tidak masuk akal. Menurut anda, cara apa yang haram baginya? Semua cara dia anggap halal. Menurut anda, Tuan Marlon, ketika keluarga Clifford bertindak, apakah Sky provider ini akan tetap aman-aman saja? Mimpi mu terlalu jauh, Tuan. Sekarang, saya hanya bisa mengatakan bahwa anda tidak memiliki pilihan. Jual perusahaan ini, dan Tuan besar akan memberikan kompensasi sebesar satu milyar dollar. Uang sebanyak itu sudah cukup untuk anda menjalani masa pensiun anda dengan tenang. Atau opsi kedua, yaitu, keluarga Clifford akan menjadikan perusahaan Sky provider ini menjadi sulit. Hanya dengan satu jari, Clifford Group bisa menutup pasar untuk Sky provider. Menjadikan perusahaan ini hidup segan, mati tak mau," setelah berucap, Jacob melemparkan dokumen serah terima di atas meja tepat dihadapan Tuan Marlon.
Tuan Marlon merasakan sensasi sulit bernafas ketika mendengar ancaman dari Jacob. Memang, keluarga Clifford telah direduksi dari keluarga nomor satu menjadi keluarga nomor empat dalam waktu delapan tahun. Akan tetapi, keluarga itu memiliki akar yang kuat dan pondasi yang dalam. Tidak sulit untuk menghancurkan Sky provider. Jika ingin berperang, maka Sky provider harus memiliki keuangan yang kuat. Dari mana Sky provider memiliki banyak uang, sedangkan dia mengenal perusahaan ini seperti mengenal anaknya sendiri. Memang nilai pasar perusahaan mencapai puluhan Miliar, namun siapa lawan mereka? Lawannya adalah Clifford Group corporation. Mereka hanya mampu berperang andai Rey memiliki uang tanpa batas.
Ada yang tidak diketahui oleh Tuan Marlon. Bahwa uang, bagi Rey hanyalah angka. Mana mungkin Kekaisaran membiarkan Rey hidup melarat setelah berkorban untuk kepentingan negara. Terlebih lagi, Rey sudah menjadi Raja Utara, yang berarti, kota Utara telah menjadi daerah istimewa dengan sumber daya yang hanya berputar disekitar kota Utara demi pembangunan otonomi daerah. Kota Utara hanya perlu membayar upeti lebih kecil dari daerah lain ke ibukota kekaisaran sebagai tanda bahwa kota Utara masih tunduk dan patuh kepada kaisar. Itu saja. Jadi, sebagai Raja dengan otoritas yang tinggi, apa mungkin Rey akan kekurangan uang?
Melihat keragu-raguan dari Tuan Marlon, Jacob kembali membuka mulutnya untuk bersuara. "Tidak perlu terburu-buru, Tuan Marlon. Kami masih ingin bersenang-senang di kota Utara ini. Kami menyukai pantai yang indah di Seaside city dan berniat untuk menikmati keindahan kota. Tapi ingat! Waktu untuk anda berpikir hanya dua puluh empat jam. Kami akan datang lagi besok,"
Setelah mengucapkan kata-kata, Jacob pun bangkit berdiri dan menarik tangan Ryden yang enggan untuk meninggalkan kantor besar Sky provider tersebut.
Kini, tinggallah Tuan Marlon dengan kepala pusing tingkat kabupaten memikirkan bagaimana caranya untuk membuat keputusan. Bagaimanapun, perusahaan ini adalah milik Rey. Sedangkan Rey dua hari ini tidak dapat dihubungi.
"Masih ada waktu dua puluh empat jam. Semoga Tuan muda bisa dihubungi. Jika tidak, perusahaan akan mengalami kehancuran," pikirnya dalam hati. Dia lalu mengambil dokumen yang dilemparkan oleh Jacob tadi, kemudian meninggalkan ruangan pertemuan tadi menuju ke ruangan kerja pribadinya.