21++
sebagian cerita ada adegan panasnya ya.
harap bijak dalam membaca.
bocil skip aja. jangan maksa 😂😂
caera Anaya. rumah tangganya yang berakhir dengan perceraian karna penghiatan suami dan sahabatnya.
rasa sakit yang membuat hatinya membatu akan rasa cinta. tetapi ia bertemu dengan seorang lelaki dan selalu masuk dalam kehidupannya. membuat ia berfikir untuk memanfaatkan lelaki itu untuk membalas sakit hati pada mantan suaminya.
akankah caera dapat membalas sakit hatinya?
yuk ikuti karya pertama ku ya 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bennuarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 30
"Dev, Zaki bilang.."
"ibu, jangan dengarkan Zaki"
Deva memotong bicara ibunya.
"iihh.. kamu ini. tidak sopan loh memotong bicara orang tua"
wanita enam puluh tahun yang masih terlihat sisa kecantikannya itu mencubit lengan Deva. mereka duduk di sofa yang ada di kamar ibu.
"memang sudah pantas kamu menikah Dev. ibu kan maunya itu"
"iya Bu, iya"
"coba cerita sama ibu, gimana orangnya Dev?"
ibu terlihat antusias.
"ibu, Zaki berbohong"
Deva menghindari ibunya.
""Dev" ibu mengusap pipi Deva lembut. " ibu tahu ibu sudah salah telah membuat mu terluka dulu. tapi jangan selalu menutup diri. ibu mu ini sudah tua. tak banyak waktu lagi"
"ibu. ngomong apa sih"
Deva memegang tangan ibu yang berada di pipinya.
"ibu hanya minta satu Dev. kamu menikah"
saling berpandangan penuh kasih sayang. Deva tersenyum dan membuang pandangannya ke arah lain. menumpukan kedua lengannya di lutut.
"Zaki bilang, kau sangat khawatir padanya"
Deva menarik napas panjang dan menghempaskannya perlahan. memutuskan berterus terang pada ibunya.
percuma menutupi jika Zaki sudah bicara banyak.
"dia belum bercerai Bu"
"astaga, istri orang Dev?"
ibu terkejut.
"akan bercerai Bu"
"oh begitu"
"ibu tidak suka?"
Deva menatap ibunya lagi yang ada di samping kanannya, dan belum merubah posisi tubuhnya.
"kau masih menanyakan itu pada ibu setelah apa yang terjadi?"
"Deva harus minta izin ibu"
Soraya, ibu Deva memeluk punggung putra tercintanya itu dari belakang. mengelus punggung Deva dengan sayang.
"ibu restui apapun pilihan kamu Dev"
"jangan menerimanya karena Deva Bu. ibu harus menerimanya karena ibu memang menerima"
"ibu hanya mau kamu bahagia nak. ibu tidak mau berbuat kesalahan lagi"
Deva bergerak merebahkan kepalanya berbaring di pangkuan ibunya. Soraya mengelus Surai di dahi Deva.
"dia cantik Bu. lugu, dan lembut" mata Deva menerawang membayangkan caera tersenyum menatapnya.
"dia terluka seperti ku dulu. aku melihat kelembutan pada dirinya"
soraya diam saja. menantikan Deva melanjutkan ceritanya.
"tapi.." Deva berhenti, tersenyum pahit. "dia belum mengenal ku. terlihat takut dan menjaga jarak"
Soraya tersenyum menatap anaknya yang sedang jatuh cinta.
"itu namanya cinta tersembunyi Dev"
Soraya tersenyum geli.
"yah, seperti itu lah Bu. tapi aku mencintainya. dia hanya belum terbiasa"
"kapan di bawa ke sini Dev?"
Deva mendongak menatap wajah ibu di atasnya.
"segera Bu"
Soraya tersenyum bahagia. putranya telah membuka hatinya lagi setelah sekian lama sangat menjauhi yang namanya wanita.
****
Arya memasuki sebuah club malam untuk bertemu seseorang yang menelponnya tadi siang. seorang pengacara kondang bernama Richard alexar.
penasaran apa yang ingin di bicarakan Richard. dia merasa tidak punya masalah hukum tapi Richard bilang masalah ini penting.
Richard adalah seorang pengacara ternama. menangani banyak masalah hukum orang-orang kaya dan terkenal. itulah yang membuat Arya penasaran. seseorang Richard ingin bicara dengannya yang bukan siapa-siapa itu, menimbulkan banyak pertanyaan di hati Arya.
seorang pelayan mengarahkan Arya ke ruang VIP. setelah mengetuk dan pintu terbuka, Arya melihat di dalam ruang karaoke itu Richard sedang di kerumuni tiga gadis.
dengan gaya casanovanya, Richard tersenyum mempersilahkan Arya masuk. gadis-gadis cantik itu terkikik-kikik menggoda Richard.
"kalian pergi lah dulu. aku ada urusan penting"
ujar Richard pada ke tiga gadis itu.
"jangan lupa kau harus datang nanti"
jawab salah satu dari mereka.
menarik dasi Richard dengan sikap manja yang menggoda. Richard menaruh jari-jarinya ke bibir dan memberi kucupan jauh untuk mereka semua. gadis-gadis itu terkikik dan pergi.
Richard mematikan layar televisi yang menayangkan musik. menatap Arya dan tersenyum tenang.
"ah tuan Arya. apa kabar?"
Richard berbasa-basi.
"cukup baik"
jawab Arya.
"aku kira kau sudah mengenal ku bukan?"
"ya, begitulah"
Richard menuangkan minuman beralkohol pada gelas kosong, memberinya es batu dan menyodorkannya pada Arya.
"terima kasih"
Arya tersenyum dan meneguk sedikit minumannya. Richard meneguk minumannya dengan santai.
"apa yang ingin anda bicarakan dengan saya tuan Richard?"
tanya Arya memperhatikan Richard dengan seksama.
"ah ya. bagaimana kabar keluarga anda? apa baik-baik saja?"
Arya mengernyitkan dahi. tidak mengerti mengapa Richard menanyakan hal keluarganya.
"mereka baik. tapi ada apa sebenarnya tuan Richard?"
Arya mulai merasakan perasaan gelisah.
"baik lah. kita to the point saja" Richard mulai bersikap serius "saya adalah pengacara istri anda"
Richard mengeluarkan selembar kertas Photocopy di meja.
Arya melirik kertas itu dan agak tersengat listrik rasanya. tidak menyangka caera bisa menyewa pengacara kondang sekelas Richard yang harganya melambung ke langit.
"istri anda Nona Caera, akan menggugat cerai anda tuan Arya"
rahang Arya mengetat. tampak jelas keterkejutan di mata Arya.
"jadi apa maksud anda?"
Arya mulai bicara datar. rasa sakit mulai berdesakan di dadanya.
"dia wanita yang sangat lembut" Richard masih menatap Arya dengan santai "nona caera itu tidak menuntut Anda apapun. hanya menginginkan hak asuh anak jatuh ke tangannya"
"lalu?"
"saya tahu dengan mudah anda akan mengabulkan itu bukan?"
" mudah sekali anda bicara. saya tidak akan menceraikannya"
Arya mulai panas. bicaranya mulai berapi-api. pancingan Richard berhasil.
"hmmm.. begitu ya" Richard manggut-manggut. "tapi jika anda tidak menceraikannya, anda ada dalam masalah"
"apa maksud anda? masalah apa?"
Arya bicara marah. suaranya mulai naik satu oktaf.
"akan jadi masalah hukum tuan. kasus perselingkuhan anda akan naik ke permukaan, dan saksinya adalah istri anda sendiri. dan jika tuan Sanjaya mengetahui ini, anda akan lebih kehilangan segalanya"
"Anda mengancam saya"
Arya marah. wajahnya memerah menahan emosi.
"tidak. saya bukan mengancam. tapi saya hanya mengingatkan saja apa yang akan terjadi pada anda, jika menolak menceraikan istri anda"
Arya diam. dia sangat geram menahan emosi. menahan diri untuk tidak menerjang Richard. pikirannya langsung dapat melihat bahwa lelaki ini sungguh licik.
"lagi pula, kekasih anda sudah hamil bukan? hakim akan sangat mudah menjatuhkan hukuman"
Richard bicara sangat tenang dan santai. menambah emosi Arya memuncak.
"jangan emosi tuan Arya. tapi harus anda pikirkan"
Arya terengah-engah menahan marah.
"apa yang kau inginkan?"
Arya nenggeram.
"tidak banyak. saya hanya menyarankan, agar anda menerima menceraikan istri anda dengan dana kompensasi yang sepantasnya. nona cantik itu sungguh baik hati tidak meminta apapun pada anda. tapi jangan membuatnya lebih merasakan sedih jika anda tidak memberikan apapun"
Arya melunak. mendengar perkataan Richard mengatakan caera bersedih, hatinya terasa di pelintir nyeri.
"hanya itu saran saya tuan. jangan mempersulit perceraian ini. jika anda tidak mau, terpaksa kami mengambil tindakan hukum dengan menaikkan perselingkuhan anda ke permukaaan"
Richard benar. dia sudah baik mengajak bicara Arya terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan hukum yang menjerat Arya.
Arya tertduduk lemas. menyandarkan tubuhnya di sofa. seperti besi lumer terkena panas seribu derajat. mencair.
hatinya nyeri. dia mencintai caera. tidak dapat berpisah hingga mengambil keputusan bodoh. matanya memanas. air mata memaksa keluar. tapi Arya sedapat mungkin menahannya.
"baiklah tuan Arya, saya hanya ingin menyampaikan ini. saya harap, Minggu depan kita sudah bisa bertemu di persidangan. bersikaplah kooperatif agar tidak menjadi sulit"
Richard bergerak berdiri. dia tahu Arya sangat terpuruk sekarang. pria itu hanya diam tertunduk lesu di tempat duduknya.
"saya permisi tuan Arya"
Richard pergi keluar dari ruangan karaoke meninggalkan Arya yang mulai terisak menyedihkan. pertahanannya jebol. tak tampak lelaki gagah nan rupawan lagi. kini hanya penyesalan yang datang menghantui diri.
"aaaakkkggrrr"
pyaaaarrrr....
Arya melemparkan gelas minuman yang di pegangnya. gelas itu pecah berantakan di pintu yang telah menutup. menyisakan titik sunyi di dalam ruangan itu.
Arya merasa mati kini. semangatnya terbang. ada yang hilang di hatinya. cintanya. ya cintanya hilang. menjauh pergi meninggalkannya dalam ke hampaan.
Daan sayang bngt aku ga punya Deva hhhh