Melani seorang wanita yang hidup sederhana padahal sebenarnya dia adalah anak orang kaya. Melani selalu menerima hinaan dan cacian dari sang ibu mertua.
Melani harus menerima kenyataan pahit dari sang suami Raka, yang menikah secara diam diam dengan cinta masa kecil nya.
Dan disaat Raka dan keluarga nya tahu jika melani orang kaya, justru harta kekayaan melani yang mereka perebutkan.
Mampukah Melani menghadapi keluarga mantan suami nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu teman lama
Seperti biasa hari ini Week end Raka dan Melani hanya bersantai dirumah. Menghabiskan waktu untuk berdua.
"Mas , tabungan mas sudah ada berapa juta?" tanya melani saat Raka duduk di samping nya.
Raka terkejut dengan pertanyaan Melani yang tiba tiba menanyakan soal tabungan.
"Kenapa Ma kok tumben tanyak soal tabungan?" Tanya Raka dengan penuh heran.
" Gak apa apa mas cuma pengen tahu aja, soalnya mas bilang tabungan nya untuk beli rumah nanti kalau kurang aku yang tambahin " Jawab Melani spontan.
Hahahahaaaaaaa
Bukan nya menjawab Raka justru tertawa dengan sangat keras, membuat melani terkejut dan heran dengan prilaku suami nya.
"Melani... melani... kamu kira beli rumah itu harga puluhan ribu, kamu mau nambahin pakai apa ? pakai kertas? selama ini kamu cuma mengandalkan uang bulanan dari ku, berlagak mau nambahin uang beli rumah ! kamu itu cuma penganguran Mel !!!" Ucap Raka dengan nada mengejek.
Melani terdiam, dia tidak menyangka jika suami nya akan biacara seperti itu. Kamu belum tahu Raka siapa melani sebenarnya.
"Kok bicaranya seperti itu sih mas, seolah merendahkan aku ?" tanya melani dengan menatap intens sang suami.
"Seharusnya kamu itu sadar diri dong Mel, kamu itu tidak punya penghasilan. Jadi tidak usah bahas soal uang buat beli rumah" jawab Raka dengan masih tertawa.
"Aku bercanda mas! " ucap melani singkat.
Memang belum saat nya melani membuka identitas soal pekerjaan nya. Ditambah lagi ibu mertua dan adik ipar nya selalu merongrong soal duit, bahkan sikap mereka pun sepertinya tidak menyukai melani.
Karena semakin hari ibu mertua dan adik ipar nya selalu ketus saat berbicara dengan melani.
Ibu mertua selalu membahas soal anak dan anak, bahkan tak segan segan ibu mertua ku mengatakan aku wanita yang tidak subur.
"Mas, sudah dong ketawanya aku tadi cuma bercanda. " Seru melani dengan mengerucutkan bibir nya.
"Iya sayang Mas diem nih" Jawab Raka dengan menutup mulutnya dengan tangan nya.
Tok Tok Tok
Pintu rumah ada yang mengetok, sepertinya ada tamu yang datang.
"Ma, sepertinya ada tamu ? Biar Mas yang bukain pintu nya ya " Ucap Raka sambil meletakkan cangkir kopi nya di meja.
Aku hanya menganggukkan kepala sembari fokus nonton Tv sambil makan keripik pisang kesukaan ku. Mungkin teman Mas Raka, seperti biasa saat Week End teman mas Raka memang sering berkunjung untuk sekedar main catur.
Setelah mas Raka membuka kan pintu, terdengar suara orang mengobrol di luar. Aku hanya diam saja tidak mau melihat siapa yang datang.
"Ma, ada ibu sama Nina ?" ucap mas raka tiba tiba. Dan aku pun kaget, pasti ada saja nanti yang ibu bahas dan selalu aku disalahkan.
Belum sempat aku menjawab mas Raka suara ibu sudah membuat ku naik darah.
"Enak ya , duduk santai sambil nonton tv terus ngemil. Duch seperti Ratu hidup kamu Mel. " Seru ibu mertua ku secara tiba tiba.
"Ehh Ibu, maaf bu Mel kira tadi teman mas Raka " Jawab ku sambil menahan emosi. Lalu mengulurkan tangan untuk menyalami ibu. Tapi tangan ku di tepis oleh ibu.
"Gak usah basa basi, siapkan minuman dan cemilan ada tamu kok gak di suguhin apa apa ? jangan lupa buatin jus Mangga 3" Ucap ibu ketus..
Tumben 3 untuk siapa yang satu nya, apa bapak mertua ku juga ikut? Ahhh lebih baik aku buatkan dulu daripada kelamaan nanti pasti ibu marah.
Akhirnya 3 jus mangga dan kue kering aku hidangkan di meja tamu. Saat aku memasuki ruang tamu aku kaget ada seorang wanita muda yang cantik seumuran dengan ku sedang berbicara dengan Mas Raka, dan duduk di samping mas Raka. Siapa dia? Sepertinya mereka akrab sekali?
"Silahkan diminum Bu, Nin dan Mbak....?" Ucapa ku dengan senyum manis.
"Oh iya Mel, ini Vera teman masa kecil nya Raka. Vera ini kerja di perusahaan loh, dia wanita karier dan punya kerjaan yang bagus" ucap ibu mertua ku membanggakan Vera.
"Iya bu . " ku jawab dengan singkat dan jelas.
Ku lihat mas Raka dan Vera makin asik saja mengobrol tanpa menghiraukan ku yang ada di depan nya.
"Mel, kamu kedapur saja sana siapkan makan siang. Kami mau makan siang disini. Ingat masak yang enak enak kamu kan sudah terima uang bulanan dari Raka " Ucap mertuaky dengan ketus, seolah aku seorang pembantunya.
Kulirik Mas Raka yang sedang asik bercerita dengan Vera. Sesekali mereka tertawa entah apa yang mereka bicarakan.
"Iya Ma, kamu masak yang banyak dan enak ya siang ini aku kedatangan teman masa kecil ku " Ucap Mas Raka seenak nya.
Tanpa menjawab aku pun pergi ke dapur untuk memasak makan siang.
Siang ini aku memasak ayam goreng , sambal ati sapi dan cah kangkung lengkap dengan tempe tahu goreng serta sop telur puyuh. Sekitar 45 menit masakan pun sudah selesai dan tinggal aku hidang kan di meja makan.
Setelah selesai aku panggil mas raka dan para tamu nya untuk makan siang, kebetulan ini juga sudah jam nya makan siang.
Kini kami semua sudah berada di meja makan, tanpa sungkan Vera mengambilkan Mas Raka makanan.
"Maaf ya mbak Vera, tolong hargai saya sebagai istri mas Raka. Mbak vera tidak perlu melayani mas Raka, saya istrinya yang lebih berhak " Ucap ku dengan sedikit marah tapi masih ku paksakan tersenyum.
"Ehhh Maaf mbak Melani, tadi aku refleks " jawab Vera dengan malu malu.
"Iya Ver, biar istriku saja yang melayaniku " Seru mas Raka membela ku.
Ku ambil piring yang ada di depan mas Raka yang telah terisi nasi dari tangan vera tadi, ku letakkan piring itu di depan Vera. Dia sedikit terkejut tapi sepertinya dia menahan emosinya.
"Mel, apa yang kamu lakukan ?" Ucap ibu mertua ku sedikit berteriak.
"Aku hanya ingin melayani suamiku dengan baik" jawab ku singkat.
"Lebay banget sih" Seru Nina dengan jutek.
"Sudah sudah gak usah ribut di meja makan, sekarang kita makan dulu" ucap mas Raka menghentikan perdebatan.
Kami pun makan dengan tenang, kulihat sesekali vera melirik dan senyum senyum ke arah mas Raka.
Bibit bibit Pelakor nih.
Disela sela makan, tiba tiba ibu mertua melani berbicara dengan sangat ketus dan merendahkan melani.
"Kamu hidup sama anak saya terjamin kan mel, hidup enak makan pun enak enak dan bergizi. Coba kalau kamu hidup sama orang tuamu, mungkin yang ada kamu hanya makan tahu tempe " Ucap ibu mertua melani dengan senyum sinis.
Rasa nya mendidih emosiku sampai ubun ubun, ingin rasa nya ku tampar mulut ibu mertua ku. Tapi ku tahan, aku redam emosi ku.
"Segitu susah nya hidup mu dulu mbak? " tanya vera dengan sok akrab nya.
"Kalau tidak tahu kehidupan ku tidak usah banyak bicara " jawab ku dengan ketus.
"Gak ada sopan sopan nya kamu mel, sudah tidak punya anak juga tapi belagu" teriak ibu mertua dengan emosi.
"Bu sudah ini di meja makan,jangan ribut !!" Seru mas Raka mencoba menengahi.
Segera kuhabiskan makanan ku , setelah habis aku pergi dari meja makan tanpa sepatah kata pun. Aku masuk kedalam kamar dan aku merebahkan tubuhku di ranjang ku. Tanpa terasa air mata ku pun menetes. Aku pun ingin sekali punya anak, tetapi Allah belum memberikan kami kepercayaan. Padahal sudah 3 kali aku perikasa aku baik baik saja bahkan aku subur.
*****
"Lihat istri mu itu,bukan nya membereskan meja makan malah masuk kedalam kamar " gerutu ibu mertua melani.
"Sudah biarkan bu, nanti juga melani bereskan kok " jawab Raka.
"Raka ! Ibu sudah ingin sekali menggendong cucu.. apa tidak sebaiknya kamu menikah lagi?" ucap ibu mertua melani.
"Apa ???""" Raka kaget dengan pernyataan ibu nya.
"Bu, apa harus dengan menikah lagi? Melani pasti bisa punya anak bu ?" jawab raka sendu.
"Mau sampai kapan? Hari ini ibu membawa Vera kesini dengan tujuan ingin kamu menikah denga Vera, kalian kan sudah saling mengenal dan dulu kalian juga ada hubungan." ucap ibu mertua melani dengan semangat
"Dulu hanya cinta monyet bu" Jawab Raka singkat.
"Ka, kurang apa melani sudah cantik, berpendidikan, punya kerjaan tidak seperti istri mu itu yang cuma dirumah saja ngabisin uang kamu, apa yang mau di banggakan?" seru ibu dengan nada mengejek.
"Tapi bu, aku bahagia dengan melani" ucap Raka meyakinkan.
"Kamu lihat istri mu, tiap hari dirumah saja ngabisin uang kamu untuk belanja ini itu, ibu lihat barang barang melani bermerek semua" ucap ibu dengan kesal.
"Tidak tahu bu, itu urusan melani tiap bulan aku kasih uang itu memang kewajiban ku" jawab Raka.
"Pokok nya ibu tidak mau tahu kamu harus menikah dengan Vera, bila perlu secepat nya? " ucap ibu dengan nada memaksa.
Raka hanya bisa diam, dari lubuk hati nya memang dia masih ada rasa sayang untuk Vera. Vera lah cinta pertamanya.
"Nanti aku fikirkan lagi bu" ucap Raka datar
"Ya sudah ibu pulang dulu, ingat kata kata ibu tadi. Setuju dan tidak setuju nya melani kamu tetap menikah dengan vera. " ucap ibu sambil berlalu dari kamar tamu, berjalan menghampiri Nina dan Vera yang berada di ruang tamu.
"Mas Raka, vera pulang dulu ya.? " Ucap vera dengan tiba tiba mencium bibir raka dengan lembut. Raka terdiam dengan kejutan vera tadi.
Raka pun tersadar dari lamunan nya saat ibu nina dan cera sudah menaiki taxi online nya.
"Untung Melani tidak melihat nya" gumam Raka dalam hati.
*****
#Raka
Sejak pertemuan ku dengan Vera di rumah ku, aku sering ketemuan dengan vera walaupun hanya sekedar makan siang. Bahkan tiap pagi vera selalu ku jemput untuk ku antar ketempat kerja nya.
Saat ini aku dan vera berada di sebuah restorant, sepulang kerja aku langsung menjemput Vera untuk makan malam di sebuah restorant. Aku beralasan lembur sama melani, untung nya melani percaya.
"Ver, kamu yakin mau jadi istri mas yang ke dua? bahkan kita hanya bisa nikah siri dulu?" tanya ku kepada Vera.
"Iya mas gak apa apa aku mau dan siap. Yang penting aku hidup sama mas, itu impianku dari dulu mas" ucap Vera dengan senyum manis nya.
"Baiklah lusa kita menikah, dirumah orang tua ku saja ya Ver" ucap Raka .
"Iya Mas, orang tua vera kan di luar kota. Mereka tidak bisa datang, mereka menyerahkan semua nya sama Vera asal vera bahagia mereka setuju kok" ucap vera.
"Terimakasih ver, untuk sementara kita rahasiakan pernikahan kita dari melani kalau sudah saat nya nanti kita beritahu dia " Ucap Raka dengan memeluk Vera.
"iya Mas " jawab Vera tersenyum manis.
Tanpa memberitahu melani bahkan tanpa persetujuanM Melani, Raka dan Vera hari ini akhirnya melakukan pernikahan siri dirumah orang tua Raka.
Yang hanya di hadiri Orang tua Raka, Nina, Paman Vera, pak Rt dan penghulu.
Hari ini Raka dan Vera sudah sah menikah secara siri. Dan mulai hari ini Vera tinggal dengan orang tua Raka .
Ibu Raka tidak setuju jika vera harus ngontrak. Jadi di putuskan Vera tinggal dengan orang tua Raka.
******
jalang akan kmbali ke asalnya....
lah Nina dapat Bimo , seorang Casanova yg slalu berakhir di ranjang.🤦🤦
ga usah ngejar² Fadil lg,terima suamimu dan syukuri semua a yg telah ada..
tggu aja harta yg kamu kpulkan dan tak pernah kamu beri sedikitpun utk istrimu akan hbs diembat sama Vera..
permainan yg sangat cantik Mel 🤣