NovelToon NovelToon
Cinta Ceo Posesif

Cinta Ceo Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Time Travel / Persaingan Mafia
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Desfitri

**Karlina/Lina**: Seorang pekerja kantoran yang berdedikasi untuk ibunya yang sakit. Saat mengunjungi ibunya di rumah sakit, Karlina kecelakaan fatal dan meninggal. Rohnya kemudian bertransmigrasi ke tubuh Alia, yang dikenal sebagai Lia, di dalam buku novel romantis yang sedang populer. Karlina memiliki tekad kuat untuk mengubah alur cerita yang mengarah pada kisah tidak bahagia dalam novel tersebut.

**Alia/Lia**: Protagonis utama wanita, siswi SMA yang cerdas dan berbakat. Dia adalah target cinta dari Langit, pacarnya yang memanfaatkannya dan dari Dora, antagonis wanita yang iri padanya. Setelah diselamatkan dari penculikan oleh Levi, Lia jatuh cinta pada pandangan pertama. Perjalanan cintanya dengan Levi penuh dengan rintangan, termasuk pernikahan tidak bahagia dengan Keyla yang dipaksa oleh situasi.

**Levi Nata Samudra**: Protagonis pria, CEO muda yang cerdas dan posesif terhadap Lia. Dia adalah anak dari seorang pemimpin mafia luar negeri, Dafi, dan menemukan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desfitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 02

**Pagi yang Berbeda**

Karlina, yang kini menempati tubuh Alia, menatap bayangannya di cermin dengan rasa takjub. Rambut hitam panjang yang berkilau dan mata cokelat besar yang memancarkan keraguan menyambutnya dari cermin. Seragam SMA Bhakti Nusa terpasang rapi, tetapi setiap detail tubuh Alia terasa aneh dan tidak familiar.

“Wow, kamu cantik banget, Lia. Pasti banyak yang ngiri sama kamu,” gumamnya sambil tersenyum sedikit ragu. "Semangat, ya. Kamu bisa."

Pikirannya melayang ke kehidupan lamanya, tapi dia tahu sekarang dia harus fokus pada kehidupan barunya sebagai Alia. Dia mengambil napas panjang, mencoba menenangkan debaran jantungnya.

“Ini cuma awal hari baru, gak perlu panik. Kamu bisa hadapin semuanya,” bisiknya lagi, mencoba meyakinkan diri.

---

**Sarapan Bersama Keluarga**

Karlina menuruni tangga dengan langkah mantap, mencium aroma roti panggang dan kopi. Di meja makan, Alfa duduk dengan koran terlipat di tangan, sementara Bulan sibuk menyiapkan sarapan.

“Pagi, Lia,” sapa Alfa tanpa mengalihkan pandangannya dari koran. “Siap sekolah?”

Karlina tersenyum lebar. “Pagi, Ayah. Siap, dong. Gak ada alasan buat gak siap.”

Bulan berbalik dari dapur dengan jus jeruk di tangan, tersenyum lembut. “Ujian matematika hari ini, ya? Semoga lancar. Kamu pasti bisa, kok.”

Karlina menerima jus jeruk dari Bulan. “Makasih, Bu. Doain aja gak zonk.”

Alfa melirik dari balik korannya. “Zonk? Bahasa apa itu?”

Karlina tertawa kecil. “Ya, semoga gak gagal lah, Ayah.”

Bulan ikut tertawa. “Anak zaman sekarang memang punya bahasa sendiri, ya?”

Alfa mengangguk sambil melipat korannya. “Iya, kita harus ikutin perkembangan.”

---

**Di Sekolah**

Di sekolah, perubahan sikap Karlina dalam tubuh Alia langsung terlihat. Dengan langkah lebih percaya diri, dia memasuki kantin. Vera, sahabat Lia, segera melambaikan tangan dengan semangat.

“Hei, Lia! Kamu keliatan beda deh hari ini. Ada yang baru?” seru Vera sambil menariknya ke meja tempat biasa mereka duduk.

Karlina tertawa kecil, merasa agak canggung tapi berusaha tetap santai. “Gak tau ya, mungkin lagi dapet pencerahan hidup kali.”

Vera menatapnya dengan mata berkilau. “Apa pun itu, kamu kelihatan lebih pede. Keren banget.”

“Thanks, Ve. Lagi pengen jadi versi terbaik dari diri sendiri aja,” balas Karlina, menikmati interaksi yang hangat ini.

Di sudut kantin, Dora dan gengnya, Dela dan Devi, memperhatikan dengan tatapan dingin. Dora menyipitkan matanya, rambutnya yang selalu sempurna berayun saat dia memutar-mutar sedotan di gelasnya.

“Liat deh, si Lia sok berubah. Emang dia pikir dia siapa?” gumam Dora sinis, nada suaranya penuh sindiran.

Karlina, merasakan tatapan Dora, menatap balik dengan tenang. “Terserah deh kalian mau ngomong apa. Yang penting aku pengen jadi diri sendiri.”

Dora tertegun mendengar jawaban tegas Lia, tapi dia berusaha menjaga wajah tetap dingin. “Oke, kita lihat aja seberapa lama kamu bisa bertahan.”

---

**Pertemuan dengan Levi**

Hari-hari Karlina dalam tubuh Lia makin menantang, terutama dengan sikap Dora dan gengnya. Tapi tak disangka, dia menemukan dukungan dari Levi Nata Samudra, pemuda misterius yang baru saja pindah ke sekolah. Pertemuan pertama mereka terjadi ketika Karlina berlari menuju ruang kelas, terburu-buru untuk tidak terlambat, dan tanpa sengaja menabrak seseorang. Sebelum jatuh, sebuah tangan kuat menangkapnya.

“Oh, maaf! Aku gak liat...” ucap Lia buru-buru, merasa pipinya memerah karena malu.

Levi, dengan sikap dingin, menatapnya beberapa detik sebelum bicara. “Kamu oke? Hati-hati ya, koridor ini bukan tempat buat lari-larian.”

Lia merasa jantungnya berdebar. “Iya, makasih. Aku beneran gak bakal ngulangin lagi.”

Levi mengangguk, masih menatapnya dengan mata yang tajam. “Bagus. Gak mau ada kecelakaan gara-gara ketidaksengajaan.”

“Thanks ya. Aku... eh, aku pergi dulu,” kata Lia dengan cepat, melanjutkan langkahnya dengan perasaan campur aduk.

Setelah menjauh, dia merasakan tatapan Levi masih tertuju padanya. 'Cowok itu… siapa sih? Misterius banget,' pikirnya sambil melanjutkan langkahnya ke kelas.

---

**Bertumbuhnya Hubungan**

Hari demi hari berlalu, Karlina dalam tubuh Lia semakin menunjukkan perubahan positif. Keberaniannya semakin menarik perhatian Levi. Di perpustakaan, Karlina duduk dengan buku matematika di depannya ketika Levi tiba-tiba duduk di sebelahnya.

“Kamu sering ke sini?” tanya Levi, membuka percakapan dengan nada santai.

Karlina terkejut tapi berusaha tetap tenang. “Iya, suka suasananya yang tenang. Bikin bisa fokus.”

Levi mengangguk, memperlihatkan senyum tipis. “Aku juga suka di sini. Buku kadang lebih asik daripada dunia nyata.”

Karlina tertawa pelan. “Setuju. Dunia nyata kadang bikin capek.”

Levi menatapnya dengan sedikit rasa ingin tahu. “Kamu keliatan beda dari yang lain. Apa ada yang berubah?”

Karlina tersenyum, merasa sedikit bangga. “Cuma pengen jadi diri sendiri aja. Capek jadi orang lain.”

Percakapan mereka mengalir dengan mudah, membuat Karlina merasa semakin nyaman di dekat Levi. Di balik sikap dinginnya, dia menemukan Levi yang cerdas dan penuh misteri.

---

**Reaksi Langit**

Langit, mantan pacar Lia, merasa kehilangan kendalinya. Dia mencoba mendekati Lia di kantin, merasa frustasi dengan perubahan yang dilihatnya.

“Lia, kita perlu bicara,” kata Langit dengan nada memaksa.

Karlina menatapnya dengan tatapan tenang. “Gak ada yang perlu dibicarain, Langit. Aku udah mutusin buat jalanin hidupku sendiri.”

Langit terlihat bingung dan marah. “Kamu berubah, Lia. Apa yang terjadi?”

Karlina menatapnya dengan tegas. “Gak usah khawatirin aku. Aku bisa urus diriku sendiri.”

Langit merasa tersinggung dan kesal. Dia terbiasa memiliki kendali atas Lia, dan perubahan ini membuatnya merasa terancam. Tapi ada juga rasa kagum yang tumbuh terhadap keberanian baru Lia.

---

**Menuju Masa Depan yang Baru**

Interaksi yang semakin sering dengan Levi membuat Karlina dalam tubuh Lia merasa hidupnya mulai berubah. Dia lebih kuat, lebih mandiri, dan lebih siap menghadapi segala tantangan. Meski ancaman dari Dora dan gengnya masih ada, dia tidak lagi merasa takut. Dengan semangat baru, dia yakin bisa mengubah alur cerita menjadi akhir yang bahagia, untuk dirinya dan orang-orang yang dia sayangi.

Ancaman dari masa lalu dan konflik dengan musuh baru mulai muncul, membuat Karlina dalam tubuh Lia harus terus bersiap menghadapi ujian yang lebih besar. Namun, dengan keberanian dan keteguhan hatinya, dia yakin bisa menciptakan akhir yang bahagia untuk semua.

---

Bersambung

1
Giuliana Antonella Gonzalez Abad
Gua setia nungguin update lo, thor! jangan bikin gua kecewa 😤
♥\†JOCY†/♥
Bikin susah move-on, semoga cepat update lagi ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!