NovelToon NovelToon
Transmigrasi Dan Pembalasan Gadis Yang Ternoda

Transmigrasi Dan Pembalasan Gadis Yang Ternoda

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Time Travel / Mengubah Takdir / Dendam Kesumat / Transmigrasi Copyman
Popularitas:41.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rositi

Setelah diperkosa beramai-ramai hingga nyaris meregang nyawa oleh Jeam dan keempat rekannya, Titi justru mendapati jiwanya menempati tubuh wanita bernama Jia. Titi terlempar ke kejadian satu tahun sebelum dirinya diperkosa!

Kejadian tersebut membuat Titi mengetahui sederet fakta mencengangkan. Beberapa di antaranya masih berkaitan dengan kasus Titi. Karena ternyata, Jia merupakan mantan kekasih Jeam, dan kini menjadi saudara tiri setelah mama Jia menikah dengan papa Jeam. Selain tengah hamil, Jia yang belum menikah juga menjadi budak nafsu orang tua mereka maupun oleh Jeam sendiri.

Awalnya, Titi hanya berniat balas dendam untuk kasusnya. Namun mengenal Jia yang rapuh, membuat Titi bertekad untuk MENGUBAH TAKDIR. Titi akan membuat takdir baru untuk dirinya tanpa membuatnya ‘dirusak’ Jeam apalagi berakhir menjadi gadis ternoda!

Mampukah Titi melakukannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Bantuan Dari Syukur

“Aku mohon tolong aku!” ucap Bian berat kepada Syukur yang ia tatap. Ia menghela napas dalam di tengah kegaduhan jauh di lubuk dadanya yang paling dalam.

Di hadapan Bian, Syukur yang kembali memakai jaket kulit langsung menyikapinya penuh keseriusan.

“Karena apa yang Titi alami, hubungan kami makin jauh dari restu.” Selain berat, kali ini Bian juga berucap sambil menahan tangis

“Tolong ceritakan semuanya kepadaku. Apa pun itu, ... aku akan selalu membantumu!” tegas Syukur sungguh-sungguh.

Balasan penuh kesungguhan dari Syukur membuat Bian mengakhiri tatapannya dari Syukur. Namun bersamaan dengan itu, isak tangisnya pecah. Bian menangis tersedu-sedu bahkan sampai sesenggukan. Tangis yang terdengar sangat memilukan bahkan di telinga Bian sendiri.

Di depan restoran milik Elra dan itu masih di tempat parkir, Syukur sengaja memberikan pelukannya.

Suasana yang agak ramai pengunjung restoran membuat kebersamaan Bian dan Syukur menjadi pusat perhatian. Namun, baik Bian maupun Syukur tak peduli.

Kini, semesta alam bahkan Sang Pemilik Kehidupan menjadi saksi untuk keakuran kedua pria tersebut. Karena sebelumnya, keduanya apalagi Bian, anti dan selalu menghindari Syukur. Semua ini terjadi karena mereka sama-sama mencintai Elra. Bedanya, ketika Bian terus mengejar Elra hingga yang dikejar ketakutan, Syukur justru sibuk menghindari Elra karena tidak enak pada Bian sekeluarga.

“Menjadi keluarga angkat saya, bisa membuat hubungan ibu dengan keluarga mas Bian, tidak begitu runyam. Kasihan juga Titi dan mas Bian andai mereka harus berpisah hanya karena perbedaan kasta di antara mereka,” ucap Syukur yang duduk sila di hadapan ibu Tuti.

Syukur dan ibu Tuti duduk di ruang depan. Namun karena suasana terlalu sepi, Titi yang baru kembali dari tubuh Jia, bisa mendengarnya. Lebih tepatnya, keadaan Titi seolah dirinya baru saja bangun tidur. Tubuhnya diselimuti di tengah tempat tidur. Padahal, ia telah menjalani perjalanan waktu. *Time travel* bahkan transmigrasi kehidupan.

“Kira-kira, apa saja yang sudah terjadi? Ini aku beneran baru bangun, atau ada yang sudah berubah lagi?” pikir Titi yang kemudian langsung ingat ponsel Jeam.

Titi sengaja membawa ponsel Jeam untuk membuktikan bahwa di ponsel Jeam di tahun sekarang, ada videonya saat digili.r.

Ajaibnya, ponsel tersebut sungguh ada di tangan kanan Titi. Titi meraihnya dari balik selimut tebal warna kuning yang menyelimuti tubuhnya.

“Beneran!” heboh Titi yang langsung memastikannya. Masalahnya, sandi di ponsel Jeam tak mungkin bisa Titi buka karena jari Jeam saja tak ada di sana.

“Aku beneran kecolongan ...,” batin Titi langsung menunduk lemas.

Namun kemudian, Titi yang merenung serius berpikir, apakah hari ini dirinya akan bertemu Jeam? Karena kemarin saja, dirinya bisa langsung bertemu polisi Pram tak lama setelah Titi menjadi dirinya lagi.

Titi yakin, dalam waktu dekat, ia akan dipertemukan dengan Jeam. “Selain ponsel, apa yang harus aku bawa? Jika aku membun.uhnya seperti saat kemarin, apakah keadaan juga akan menjadi kecelakaan?” pikir Titi.

Beberapa saat kemudian, ibu Tuti masuk ke dalam kamar. Karena sekat pembatas hanya berupa gorden, ia bisa dengan sangat mudah dalam melakukannya.

“Cepat ke sini. Mas Syukur ingin berbicara denganmu,” ucap ibu Tuti berat.

Titi tidak tahu, kenapa kini hidupnya tak lebih dari hanya untuk balas dendam? Selebihnya, Titi tak memiliki pilihan lain, selain dari Titi yang berniat untuk selalu menghindari Bian.

Mau tak mau Titi menemui Syukur. Biar bagaimanapun Syukur sudah sangat berjasa kepadanya. Selain itu, sejauh mengenal pun Syukur selalu bersikap baik. Meski sebenarnya, Titi juga khawatir bahwa hadirnya Syukur masih ada hubungannya dengan Bian.

“Mas Syukur akan mengangkat aku sebagai adiknya agar bisa mempermudah hubungan kami?” pikir Titi yang kemudian berkata, “Aku tidak mengharapkan apa pun selain aku yang tak ingin merusa.k hubungan anak dan orang tua, Mas. Aku tidak mau mengambil kak Bian dari keluarga apalagi orang tuanya!” ucap Titi sangat santun.

“Biarkan kak Bian menikah dengan wanita lain sesuai restu orang tuanya. Karena aku tidak mungkin melakukannya dengan siapa pun. Aku sadar diri!” yakin Titi sambil menunduk dalam.

“Ti, ... konsepnya tidak begitu,” lirih Syukur.

“Ini beneran yang terbaik loh, Mas. Bayangkan saja kalau Mas yang ada di posisi saya. Bayangkan saja andai Mas yang ada di posisi orang tua apalagi mamanya kak Bian,” yakin Titi yang kali ini memberanikan diri untuk menatap Syukur. Ia melakukannya sambil susah payah menahan tangis. Agar air matanya tidak berlinang meski keadaannya benar-benar menyakitkan. Hatinya terlalu pedih, terlebih jika Bian terus mengharapkannya.

“Aku tidak akan menikah, jadi biarkan kak Bian saja yang melakukannya. Sumpah aku tidak akan menikah. Biar semuanya tidak berlarut-larut,” lanjut Titi yang pada akhirnya tetap berlinang air mata meski ia sudah susah payah menahannya.

Di balik tirai, di depan kasur, ibu Tuti yang mendengar ucapan sang putri juga jadi menangis tersedu-sedu. Namun, layaknya Titi, ia juga susah payah menahannya. Kedua tangannya menekap wajah erat, agar suara tangisnya tak terdengar orang lain.

“Beginilah sakitnya jadi orang kecil, Ti! Namun andai kamu ikut papamu, ... andai dia tahu bahwa ini kamu ... semua orang pasti akan segan kepadamu,” batin ibu Tuti masih sesenggukan parah.

Suasana di luar masih cukup cerah karena hari ini memang agak mendung. Titi berniat keluar kontrakan agar dirinya bisa secepatnya bertemu Jeam.

“Aku mau coba cari pekerjaan. Mumpung masih siang dan suasananya cerah, Mas!” Sambil mengelap air matanya, Titi sengaja mengakhiri pertemuan mereka.

“Lanjutkan pendidikanmu. Tidak usah bekerja, biar sku yang mengurus semuanya!” tegas Syukur.

“Enggak, Kak. Tidak perlu!” yakin Titi jadi takut jika Syukur terus ingin memberinya pertolongan.

“Kamu tahu, setiap gerakmu diawasi? Aku lihat, kamu menjalani dua kehidupan, dua kisah, tapi satu pemeran utama,” ucap Syukur yang lagi-lagi melihat sosok Jia di dalam diri Titi. Kebetulan, Syukur memang seorang indigo yang bisa melihat kejadian tak kasatmata tanpa disertai suara. Selain itu, Syukur juga bisa melihat masa lalu maupun masa depan.

“Aku melihat wanita penuh luka. Dia berusia lebih dewasa dari kamu. Dia memiliki sebagian kehidupanmu,” ucap Syukur lagi.

“Hah ...? Mas Syukur bisa melihat yang *begituan*, ya? Dia indigo?” pikir Titi jadi ketar-ketir sendiri.

“Katakan kepadaku, apa yang sebenarnya terjadi agar aku bisa membantumu!” sergah Syukur lagi. “Karena yang kemarin saja, ... itu sangat aneh dan di luar nalar!”

“Sebenarnya, ... aku mengetahui pelaku utamanya, Mas!” tegas Titi yang juga menyinggung pemuda bertato kalajengking di tangan kirinya.

“Dan sekarang, aku punya ponsel pelaku utamanya, Mas! Saat kejadian, hape ini yang digunakan untuk mengabadikan perbuatan biadab yang mereka lakukan kepadaku!” yakin Titi lagi sampai detik masih berbisik-bisik agar tidak terdengar orang lain. Syukur makin menyikapinya penuh keseriusan.

“Coba aku lihat. Harusnya ada jejak sandi di layar. Sandi pola setipis apa pun jejaknya!” yakin Syukur optimis, terlepas dari dirinya yang juga nota bene merupakan ketua mafia utusan mbah Syam. Karenanya, ia juga ingin menolong Titi hingga tuntas.

1
Suryani Bu
semangat , sehat sehat semuanya mba Rosi...semakin penasaran tentang pak Tomy dan Titi , benarkah mereka ayah dan anak?
Susi Akbarini
alhamdulillah kalo putranya udah sehat...

❤❤❤❤
Arryanti Ar
lekas sembuh mas azki,,, dan buat k ros sekeluarga juga sehat selalu
Hilmiya Kasinji
semoga kak Ros dan keluarga selalu sehat . aamiin
Dessy Sugiarti
Sehat2 kak juga semuanya...
Jaga Kesehatan cz Cuaca tdk menentu bgt....
Bikin Badan meriang...
W_E_N_A
Cepet sembuh y Dek Azki sayang...
Mb Ros jg jaga kesehatannya...

semangat ❤️❤️❤️❤️❤️
Meli Anja
bikin penasaran ceritanya
Ainisha_Shanti
so complicated
Hilmiya Kasinji
mas syukur iku multitalenta mbak Titi, apa aza bisa 🤭. semakin seru kak Ros, tak tunggu update nya. untung wae aku tipe sing ketemu bantal langsung budal, lek gak ISO gak turu sampai end gara2 penasaran 🤭😅
Zuriana Nisa
makin seru aja ni 💪💪
Suryani Bu
orang yg punya jabatan tinggi ya begitu , bertindak semaunya sendiri , tinggal perintah ini itu dan harus terlaksana ga peduli bagaimana caranya
W_E_N_A
Ketika novel ini tamat...kita akan lulus sekolah detektif 🤣🤣🤣
Lanjut Mb...
semangat yuaaa...
❤️❤️❤️❤️❤️
Dahwi Khusnia
hiihh bom saja syukur
Susi Akbarini
waaahhhh..
kok ada jia di rumah jeam..
apa dia sembunyi2 atau bagaimana?
padahal pak tomy bilang ke jeam kalo jia menghilang...


lanjutttt..
❤❤❤❤❤
Dessy Sugiarti
Jadi penasaran dgn Ulah si Jendral yg sok2an bertindak sesuka hati gara2 tuh Dakjal punya pangkat, kuasa jg Uang...
Lanjut kak...
Jangan sampai Titi punya darah dari Jendral Dakjal ituuuu....
Susma Wati
mungkinkah titi adalah anak dari pak romy , kan ibunya titi berbicara dalam hati kalau sekira orang2 tau siapa ayahnya titi yang d segini orang
Srikandi Aulia Deandra
kayaknya Titi anak Pak Tomy,,, kan di bab sebelumnya bu Tuti bilang kalo tau siapa bapak Titi pasti orang pada segen ama Titi 😁😁 bener nggak Thor😃
Nanik Arifin
ibunya Titi, kekasih Tommy ? Krn suatu kejadian mereka terpisah & Titi sebenarnya darah daging Tommy. 'suatu kejadian' itu yg merubah Tommy, jadi layaknya monster sekarang.. ? 🤔🤔
Hilmiya Kasinji
waduh kak Ros , ngajak maen tebak tebakan. aku tmbh penisirin
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Biar seru Kak 😂
total 1 replies
Dahwi Khusnia
ayuuk.kak lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!