NovelToon NovelToon
Duchess Who Lost Her Memory

Duchess Who Lost Her Memory

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Selingkuh / Aliansi Pernikahan / Mengubah Takdir / Gadis Amnesia
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: ldya ambar

seorang Duchess yang dikenal kejam tiba tiba hilang ingatan. melupakan suaminya sang Grand Duke rian Vosger serta anak nya Felix Vosger. dikenal sebagai seorang yang kejam seketika berubah menjadi baik akan kah Duchess mengingat kenangan nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ldya ambar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

eps 2 : peti rahasia clara

"Leah apa kamu perna melihat sekotak peti berisi surat? ".tanya clara sembari meneguk tehnya.

" Tidak nyonya , saya tidak perna melihat peti seperti itu".

"Tapi beberapa tahun lalu nyonya memang memesan peti, tapi setelah itu saya tidak pernah melihat nya lagi".lanjut Leah pada clara. Clara yang mendengar itu mencoba mengingat sesuatu.

'Mungkin di peti itu aku bisa menemukan sesuatu'. Gumam clara.

Keesokan harinya clara dan Leah berjalan di lorong vosger menuju sebuah perpustakaan milik keluarga vosger. Clara yang melihat itu seketika takjub pada perpustakaan yang terlihat buku tersusun rapi dan perpustakaan yang besar. Namun pandangan nya tertuju pada seorang laki laki muda yang tengah sibuk menyusun buku kerak buku, mungkin ia bekerja sebagai penjaga perpustakaan tersebut. Clara pun mendekati nya.

"Apa tuan Duke memang suka membaca buku? ".ujar clara pada penjaga perpustakaan tersebut

"Benar nyonya, apa ada buku yang ingin anda cari? ".jawab nya

" Apa disini ada buku novel yang bisa saya baca?".

"Hm.. Mungkin ada beberapa nyonya, saya akan mencari nya"

"Tidak perlu, saya akan cari sendiri tunjukan saja rak nya dimana"

"Baik nyonya, akan saya tunjukan".ucap pria itu sambil berjalan kearah rak buku lain nya.

" Disini nyonya, anda bisa mencari buku yang anda maksud kan".lanjut pria itu.

"Baiklah Terima kasih, kau boleh pergi".

Pelayan itu kemudian pergi meninggalkan clara yang sedang mencari buku di rak tersebut. Setelah beberapa waktu ia pun menemukan buku yang ia cari namun saat hendak melangkah ia mendengar suara anak kecil dari rak lain nya. Ia pun mencoba mencari asal suara tersebut, ia melihat Felix yang mencoba meraih buku yang tinggi namun ia tidak bisa meraihnya

"Apa Felix butuh bantuan? ".ujar clara pada Felix

" I-ibu kenapa ibu disini? ".ucap anak itu terbata bata.

" Ibu sedang mencari buku". Clara meraih buku yang sedari tadi Felix ingin kan dan memberinya pada Felix.

"Ini ambilah".lanjut clara.

" Te-terima kasih bu".

"Lain kali jika kau tidak bisa mengambilnya kau bisa minta pada penjaga perpustakaan, bahaya jika kau mencoba memanjat rak buku seperti tadi".pinta clara

"Baik ibu, Felix tidak akan melakukan nya lagi"

"Apa Felix sedang sibuk sekarang? "

"Tidak kok"

"Bagus, bagaimana jika kita minum teh ditaman sambil makan cemilan"

"T-tapi bu, saya tidak ingin mengganggu waktu bersantai ibu".ucapnya dengan raut wajah yang sedih.

" Tidak kok ibu malah senang jika Felix mau, tidak akan seru jika sendiri an saja".

"Benarkah? Kalau begitu Felix mau ikut".ujar anak itu dengan raut wajah yang berubah menjadi senang.

Mereka pun berjalan menuju taman Kastil vosger yang terletak di barat Kastil. Mereka duduk beralaskan karpet putih sembari meminum teh dan cemilan yang dibawah oleh Leah. Dibawah pohon dengan angin sepoi sepoi dan cuaca yang cerah hari itu membuatnya menjadi senang.

"Ah.. Aku senang sekali".ucap clara sambil menutup mata dan menghirup udara secara perlahan.

" Apa karna itu kamu suka disini ya Felix?. Ibu tau dari tukang kebun kastil, katanya kamu suka disini".lanjut clara.

"I-itu benar bu, tapi bukan kah ibu melarangku untuk pergi kesini".

'Aku hampir lupa, Felix juga mengatakannya saat aku pertama kali melihat nya setelah hilang ingatan".

"Itu dulu tapi sekarang kau bisa pergi kemana saja yang membuat mu senang, jadi jangan takut lagi pada ibu ya. Percaya lah pada ibu Felix ibu akan berubah dengan baik".kata clara sambil tersenyum pada Felix. Mendengar itu Felix tersentuh dan menitik kan air mata lalu memeluk wanita disamping nya dengan erat.

Saat malam harinya clara berjalan tergesa gesa dengan membawa sebuah lentera sebagai alat penerang. Seketika ia melihat ruangan Duke yang masih terang dengan pintu yang sedikit terbuka membuat nya penasaran. Ia mengintip dari pintu dan melihat tuan Duke yang masih sibuk bekerja. Ia mengetuk pintu tersebut.

"Masuk lah".ucap grand Duke yang masih sibuk dengan pekerjaan nya.lalu ia menoleh pada seseorang wanita yang masuk keruangan nya.bukan nya ia senang malah ia tampak terkejut melihat sesosok wanita yang berdiri didepannya.

" Kenapa kau belum tidur? ".lanjutnya pada clara

" Aku tadi haus jadi aku tadi kedapur, tapi seperti nya kau sedang sibuk dengan pekerjaan mu ya".

"Ini sudah malam, pergilah tidur".pinta grand Duke yang masih sibuk menulis.

" Tidak, aku ingin tau dimana peti milikku".mendengar hal itu grand Duke menghentikan kegiatan nya dan suasana hening seketika.

'Ingatan ku memang samar samar, namun aku yakin jika grand Duke tau dimana letak peti itu'. Batin clara.

"Nampaknya kau sudah mengingat nya ya, pergilah clara aku tidak ingin berdebat dengan mu sekarang".ujar grand Duke dengan nada yang marah sambil berdiri dan melangkah keluar dari ruang kerjanya meninggal kan clara sendiri.

Keesokan harinya saat clara termenung di jendela kamarnya ia terkejut dengan Leah yang berlari tersengal sengal menuju kamarnya clara.

"Leah, ada apa kenapa sampai begitu"

"A-anu nyonya, tuan count Robert abelard datang mengunjungi nyonya diruang tamu"

"Apa? Kakak datang".raut wajah mendadak berubah menjadi senang ia berlari dari lorong yang gelap menuju arah ruang tamu ia melihat punggung seorang laki laki yang berdiri tegak memandang jendela di ruang tamu.

" Kakak! ".pekik clara sambil memeluk pria itu.pria itu menerima pelukan adiknya dengan hangat.

" Sudah lama sekali kita tidak bertemu clara ". Ucap pria itu yang dikenal sebagai anak pertama keluarga abelard yang berarti ia adalah kakak pertama clara. Mereka pun duduk disofa ruang tamu dengan seteko teh dan cemilan yang berada diatas meja.

" Kenapa kakak tidak memberi tahu ku dulu jika kakak ingin kemari". Gerutu clara pada kakaknya dengan wajah cemberut.

"Haha.. Ini kejutan untuk mu"

"Baik lah, aku sangat senang kakak disini. Bagaimana kabar ayah? ".

" Ayah baik baik saja, ia sedang sibuk dengan pekerjaan sekarang ".

" Ouh iya katanya kamu hilang ingatan saat jatuh pingsan di taman ya".lanjutnya bertanya pada clara.

"Iya tapi kakak tidak perlu khawatir tentang itu, tapi bagaimana kakak tau".

" Aku bertemu dengan nya di Kerajaan kaisar dan aku bertanya mengenai dirimu, Duke menceritakan segalanya lalu meminta maaf padaku karna ia tidak bisa menjaga mu dengan baik".

"Begitu ya, tapi kenapa kakak berada di Kerajaan kaisar? ".

"Haha... Kau mungkin lupa, sekarang aku bekerja sebagai guru sejarah bagi pangeran ketiga".

" Wah! Itu luar biasa kakak".ucap clara dengan gembira.

"Aku juga tidak menyangka bisa dititik ini, namun aku akan tetap berusaha".

" Lalu dimana Felix? Aku ingin memberikan kado dari ayah untuknya ".lanjut Robert

" Hari ini dia sedang ada kelas, tapi mungkin akan selesai sebentar lagi ".

" Baiklah aku menunggu nya".ucap Robert sembari meneguk segelas teh.

"Kakak, apa kakak tahu mengenai count alex lorenzo? ".ucap nya ragu ragu namun ketika mendengar pernyataan dari adiknya count terhenti meneguk tehnya dan menaruh nya kembali ke atas meja.

" Maaf clara kakak tidak bisa memberi tahu kan mu soal itu karena aku telah berjanji pada Duke untuk tidak memberi tahu mengenai ini. Duke bilang ia akan memberi tahu kan nya sendiri ".

" Begitu ya, kupikir kakak akan membantu ku".

'Kenapa Duke ingin menyembunyikan nya dariku'. Gumam clara dengan kesal

"Maafkan kakak clara, tapi ini demi kebaikan dirimu, felix, dan juga Duke".

Tiba tiba suara langkah kaki berlari dari arah lorong menuju ruang tamu.

" Paman! ".teriak felix mendekati Robert. Kemudian Robert memeluk anak kecil itu dengan rasa gembira karena telah melepas rindu nya pada anak itu.

" Kau semakin tumbuh besar ya felix".

"Tentu saja karena aku ingin jadi seperti ayah nantinya, ou iya paman apa paman ingin melihat bunga yang ku tanam ditaman? ".

" Baiklah mari kita lihat bagaimana felix menanam nya, clara aku akan pergi dengan felix sebentar ya".

"Baiklah"

"Ayo paman, cepat".ucap felix menarik jemari tangan Robert dengan tidak sabaran.

Ditaman alex menunjukan tanaman kaktus yang ia tanam bersama pengasuhnya saat itu.

" Wah ini terlihat bagus ya".ucap Robert memuji felix.

"Tentu saja karena felix yang menanam nya"

"Baiklah karena alex telah melakukan hal yang baik paman akan memberikan hadiah untuk felix".

" Benarkah".raut wajahnya amat gembira mendengar hadiah.

"Tara! ".ujar Robert memberi sebuah kotak yang berisi pedang mainan.

" Ini hadiah dari paman dan ini dari kakek".lanjut Robert yang memberikan sebuah liontin berwarna biru berkilau.

"Wah Terima kasih paman, kakek" . Kata felix dengan senang diberi sebuah hadiah.

"Alex, apa ibu sekarang menjadi berubah? ".

" Hm... Iya ibu sekarang baik pada ku, kemarin kami minum teh ditaman terus ibu bilang felix tidak boleh takut lagi pada ibu".

'Mungkin yang dikatakan Duke memang pilihan yang tepat untuk tidak memberi tahu clara tentang count alex lorenzo'.Batin Robert.

1
Nia Kurnia
masih menyimak
Evian Ningsih
Kecewa
Evian Ningsih
Buruk
eritaaee aa
daebak thorr👏👏
Withealth Manttrim
keren banget
Agus Tina
Semakin penasaran ..

.
Lestari Ratnawati
lanjut author 🫰
Annida Annida
ceritanya bagus dan bikin penasaran, lnjut tor
Kuri
Ngakak guling-guling 😂
Dallana u-u
Jangan lupa update yaa, ini fan berat nih
Gladys
Jalan ceritanya keren, endingnya bikin nagih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!