Cerita ini series kedua dari Skandal Mr. Mafia.
jika ada kesamaan di awal bab 1-18 mohon di maklumi karena cerita yang membedakan dari series ini dan yang satunya di mulai dari bab 19.
Selamat membaca.
Nathania tercengang mendengar suara desahan dari dalam kamar Tunangannya. Niat hatinya untuk pulang secara mendadak, tanpa memberi kabar Saka memang sudah jauh-jauh hari ia rencanakan untuk memberi Kejutan ulang tahun kekasihnya.
Namun siapa sangka Malam itu menjadi malam kelam yang membuatnya begitu Trauma akan cinta.
Nia berjalan cepat menuju sebuah pintu kamar yang menjadi saksi bisu pergulatan sengit antara dua insan yang tengah saling memberikan kepuasan satu sama lain. Nia menutup bibirnya rapat-rapat sembari menahan tangis saat melihat Saka begitu bersemangat menyetubuhi seorang wanita di bawah kungkungan nya.
Akankah Nathan ia Collins Haditama, menemukan cinta sejatinya setelah mendapatkan pengkhianatan dari Aldo Askha?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queenindri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sinis
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Namanya Satria Haditama, Dia putra tunggal Tuan Saputra Haditama Sepupu dari Nyonya Naira Collins Haditama, Dia dokter Muda yang sedang menemui Specialis Jantung," Ucap Nicholas setelah membaca Biodata pria itu yang ada di Ponselnya.
"Hah, Ya Tuhan, Ya ampun.... " Valdo begitu Shock hingga memegangi kepalanya sendiri karena tidak bisa membayangkan jika ia harus menikah dengan Wanita yang bernama Nathania Collins Haditama.
Seorang wanita aneh yang memiliki keluarga Yang aneh Juga. Bagaimana bisa satu keluarga tidak ada yang saling menghargai satu sama lainnya.
"Kau lihat tadi, lihat kan?" Valdo menunjuk pada Ponselnya agar Nicholas melihat kepada layar benda pipih itu. "Coba kau bayangkan! Bagaimana bisa aku kuat hidup dengan wanita seperti dirinya?" Valdo berdiri dari duduknya, Lalu meletakkan ponselnya ke atas meja.
Kini pria itu berjalan mondar mandir demi mencari cara agar terbebas dari beban tanggung jawab pada Nathania.
Nicolas meneruskan keningnya tak mengerti sebenarnya apa yang di takutkan Tuannya? Padahal Dia adalah salah satu pemimpin mafia terhandal di benua Asia, tapi kenapa ia begitu takut menjalin hubungan serius dengan seorang wanita hanya karena alasan Trauma.
"Tuan, Sebenernya anda ini kenapa?"
Valdo Sontak menghentikan langkahnya, Lalu ia menoleh ke arah Valdo seraya berjalan Dengan wajahnya yang berubah garang. "Kau itu sebenarnya paham tidak apa yang aku katakan tadi?" Valdo mencengkeram kuat kerah kemeja Dari Asistennya dan sedikit mengangkatnya.
"Kata-kata yang mana Tuan?" Nicholas sampai menelan ludahnya dengan sangat kasar akibat rasa takut yang menjalar di seluruh tubuhnya
Entah sebab apa yang mendasari Tuannya itu marah padanya, Hanya saja ia berfikir mungkin saja dari kata-katanya sebelumnya yang mungkin kurang berkenan di hati Tuan Revaldo Mahendra.
Valdo menghela nafasnya dalam-dalam Seraya melepaskan Cengkeramannya, Lalu memalingkan muka dari wajah Nico agar tak lagi terpanjang emosi. "Hais, sudahlah bicara denganmu hanya buang-buang waktu saja! Kau hanya cerdas dalam bidang akademik dan Urusan Mafia. Tapi kalau urusan cinta dan perasaan, kau itu NOL besar!!"
Valdo sampai memperagakan tangannya membentuk huruf Nol di depan wajah Nicholas untuk menyindirnya. "Kau Lihat ini! Nol sama seperti pengalamanmu soal cinta,"
Lagi-lagi Valdo mengulangi Ucapannya untuk mempertegas sindirannya pada Asisten pribadinya itu.
"Padahal Aku seperti ini juga karena sibuk mengurusnya! Lagi pula siapa yang mau jomblo abadi seperti dirinya yang hanya terpaku pada satu cinta buta."
Balas Nicholas mencibir balik kisah cinta Tuannya yang sejak pertama hanya mencintai satu wanita, Itupun kisah cintanya tak pernah berjalan mulus karena sang Wanita lebih memilih Menikahi Sahabat Tuannya, yang notabene adalah Kakak kembar Nathania Collins Haditama yang bernama Nathaniel Collins Haditama.
"Apa Kau bilang?" Geram Valdo sembari kembali menghampiri Nicholas yang sudah berani melawannya.
"A-ampun tuan, Maafkan saya!"
Buru-buru Nicolas kabur agar terhindar dari amukan Revaldo yang sudah siap ingin menghajarnya jika saja ia tak berhasil kabur.
****
Sedangkan Sore hatinya Di tempat yang berbeda, Nathania sudah berhasil melakukan tugasnya. Kini ia baru saja keluar dari ruang ganti setelah melakukan Operasi beberapa pasiennya tadi.
CRUK CRUK
Perut Nathania berbunyi begitu nyaring hingga membuat Satria yang baru saja melewati Kakak sepupunya itu menghentikan Langkahnya, lalu berbalik untuk melihat keadaan Nathania yang saat ini tengah tersenyum canggung ke arahnya.
"Kau lapar?" Tanya Satria basa basi.
Reflek Nathania mengangguk, Tanpa curiga ia malah berfikir mungkin saja Adik sepupunya itu ingin mengajaknya makan siang karena kebetulan tadi mereka juga berada di ruang Operasi yang sama. Apalagi saat ini sudah lewat jam makan siang.
"Ohhh Makanya makan, Jangan sampai tidak makan Nia." Ucapnya sembari berbalik untuk melanjutkan langkah kakinya.
"What? Cuma begitu saja, Apa kau sudah gila? Ku pikir Kau akan mengajakku makan siang, dasar bocah."
Deg
Satria kembali menghentikan langkahnya karena tersinggung dengan cibiran Nathania yang mengatasinya bocah barusan.
Nia Tau Sebentar lagi Adik sepupunya itu pasti tersinggung dengan kata-kata nya, Maka dari itu ia sudah bersiap dengan melipat kedua tangannya dj depan dada untuk menantikan Ocehan tidak terima yang keluar dari Mulut Satria. Karena Nathania tau betul jika Satria tidak suka jika Dirinya di katai Bocah.
Beberapa detik kemudian, Akhirnya setelah berusaha mengendalikan Emosinya. Satria berbalik lalu tersenyum Manis ke arah Kakak sepupunya itu.
Namun Senyumnya itu malah membuat Nathania curiga dan mengernyit heran. Bukannya seharusnya Adik sepupunya itu marah seperti yang sudah-sudah.
Tanpa di sadari Satria, Kini Nathania berjalan perlahan mendekat ke arahnya sementara Satria terus mengomel ke arahnya.
"Baiklah Nona Nathania Yang cantik jelita, Ku maafkan Kesalahanmu kali ini dan ku anggap kau hanya salah bicara. Tapi ingat ucapanku baik-baik!Aku akan mengatakan pada Keluargamu Jika Kau Semalaman tidak pulang ke apartemen mu, Dan...."
GREP
HEmght
Nia berhasil membekap mulut Satria hingga Pria yang itu tak bisa melanjutkan kata-katanya, karena jika sampai pria itu terus di biarkan bicara maka bisa saja ada orang lain yang mendengarnya. dan Itu sangatlah beresiko untuk dirinya.
Mungkin saja Satria tak akan bicara pada orang tuanya namun tidak menutup kemungkinan orang yang tidak sengaja mendengar ocehannya lah yang akan buka suara di mana-mana hingga sampai di tingkat kedua orang tuanya yang memiliki anak buah di mana-mana.
Nia menyeret Asisten pribadinya itu untuk masuk ke dalam ruangannya, namu sebelum Pintu ruangannya di tutup. Nathania kembali memastikan jika tidak ada seorangpun yang berada di lorong itu selain dirinya dan Satria.
Setelah Nia melepaskan bekapan mulutnya, Satria benar-benar di buat kesal Hingga ingin sekali mencakar wajah kakak sepupunya itu jika tidak ingat kalau ia mencintai wanita itu.
Ya, Aneh memang namun itu nyata. Satria mencintai Nathania sejak pandangan pertama saat mereka masih duduk di bangku sekolah dasar. Hampir setiap hari bertemu dengan kakak sepupunya itu membuat Satria acap kali merasakan getaran yang berbeda saat Nathania meme melakukannya dengan baik.
Bukannya hal yang wajah jika saudara saling mengasihi dan Membantu satu sama lainnya, namun tidak di mana Satria. Perlakuan baik Nathania malah membuatnya terobsesi terhadap kakak sepupunya sendiri, hingga ia memaksakan diri untuk terus mengikuti Nathania kemanapun dan apapun tujuan hidupnya sepeti saat ini.
Nyatanya pilihan menjadi seorang dokter hanya untuk tetap bisa dekat dengan Nathania setelah dewasa. karena saat Nathania sudah lulus sekolah, Wanita itu langsung melanjutkan pendidikannya di luar negeri, hingga membuat Satria yang berusia 2 tahun lebih muda darinya merasa kesepian dan patah hati.