Di malam merayakan hari pernikahannya dengan wanita yang sangat Dia cintai, Zean jatuh pinsan membuat seluruh keluarganya baru tau kalau Zean selama ini mengidap kanker stadium akhir yang sudah tidak bisa di tolong lagi.
Zean menghempuskan napas terakhirnya.
Olivia yang sudah sah menjadi istrinya sangat terpukul atas kepergian Zean.Dia pernah menyangka suaminya akan meninggalkan dirinya selamanya.
Karena Cintanya yang sangat besar kepada suaminya Olivia memilih tidak mau menikah lagi dan memilih hidup dengan status jandanya selama bertahun tahun,namun tidak sadar nanti hidupnya akan berurusan dengan Adik iparnya yaitu Zein,setelah kematian kakaknya,dia sering pulang menemui Mommynya.
Bagaimana Kisahnya,yuk simak,menarik sekali ya...==>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.8
Olivia sudah berada di dalam kamarnya,lalu dia duduk lalu mengambil foto suaminya.Olivia mencium foto suaminya itu.
"Kamu tau kak,Aku terus mendapat masalah di tempat kerjaku tapi aku tidak pernah mau memberitahu mereka Mommy,karena aku pikir aku bisa menyelesaikan sendiri masalahku,tapi aku salah Aku malah membuat orangtua kamu malah kuatir.. maafin aku kak.." Olivia memeluk foto suaminya itu lalu kemudian dia meletakan lagi di samping tempat tidurnya.
Olivia pergi menuju kamar mandinya untuk segera membersihkan tubuhnya.
Selesai itu dia pergi kebawah untuk segera makan malam.
"Mom..." Olivia menyapa Mommy Lenora.
"Ayo Makan sayang.." Ucap Mommy Lenora. Olivia duduk di samping Mertuanya itu.
"Mommy sudah makan?" Tanyanya sembari mengambil makanan.
"Sudah,barusan Mommy sama Papi makan tapi Papi kamu sudah keruang kerjanya lagi,ada kerjaannya belum selesai..oh ya sayang..Mommy mau minta pendapat kamu?" Ucap Mommy Lenora.
"Emm...Mengenai Apa Mom?" Ucap Olivia.
"Itu..Mommy mendapat kabar,kalau Zein lagi dekat sama seorang wanita.Anak itu beda sekali dengan Zean kamu.Dia tidak pernah mau memberitahu Mommy mengenai pasangannya siapa.Mommy bisa kan minta tolong kamu tanyain Zein,siapa wanita yang tengah dia dekati sekarang.." Ucap Mommy Lenora membuat Olivia mengerutkan keningnya.
"Emm...Rasanya tidak nyaman aku yang nanyain dia,Mom.."Ucap Olivia.
"Coba dulu..Mommy sudah nanyain Zein tapi selalu jawabnya nggak ada.." Ucap Mommy Lenora.
"Begitu...Emm..nantilah aku coba tanyain,Mommy tenang aja.." Olivia tersenyum mengusap tangan Mommy Lenora.
"Makasih ya sayang..Mommy nggak mau aja Zein salah pilih istri.." Ucap Mommy.
"Aku rasa Zein juga sepertinya tidak akan melakukan kesalahan Mom,apalagi mengenai hubungannya Mom.." Olivia meyakinkan mertuanya itu.
"Semoga saja nak.,Oh ya,besok Mama arisan, kamu mau ikut?" Ucap Mommy.
"Emm kayaknya nggak ya Mom.." Mommy Lenora paham,dia mengusap bahu Menantunya itu.
"Mommy juga nggak maksain kamu..Ya sudah kamu makan,Mommy mau mengantarkan kopi ke Papi.."
"Iya Mom.." Ucap Olivia.
Mommy Lenora pergi sedangkan Olivia melanjutkan makannya.
Tidak lama ponsel Olivia berdering terlihat nama Zein.
"Ya Zein?" Ucapnya sembari mengunyah.
"Kamu lagi makan?" tebaknya disana.
"Hem hem..Iya aku lagi makan.."
"Sorry..Oh ya Mommy kemana,Aku telepon 3 kali tapi Mommy tidak jawab." Ucapnya.
"Mommy barusan pergi dari sini menemui Papi keruang kerja Papi..kenapa,mau bicara sesuatu?" Ucap Olivia.
"Nggak..Aku hanya ingin menanyakan kabar.. Lanjutkan makanmu kalau begitu.." Ucapnya mematikan Telepon.
Olivia kembali meneruskan makannya,setelah selesai Olivia membereskan makanan membantu Bibik lalu dia kembali kekamar lagi.
Deringan ponsel Olivia kembali terdengar.
"Ya Dokter Anas..?" Dokter Anas yang menghubungi Olivia saat itu.
"Dok,bisa bantuin saya nggak..?" Ucapnya.
"Emm..Bantuin apa?" Tanyanya.
"Saya kan lagi liburan sama keluarga saya,Abang saya sakit,Dokter Doni lagi di luar kota,Dokter mau kan bantuin lihat abang saya.." Ucap Dokter Anas.
"Dari kapan sakitnya?" Tanya Olivia.
"Dari siang tadi Dok,anak itu keras kepala,suruh periksa nggak mau..Dokter bisa bantuin nggak kerumah kami mengeceknya.." Ucap Dokter Anas.
"Emm.." Olivia melihat jam di pergelangan tangannya masih jam 8:25 malam.
"Baiklah,saya akan kesana,share aja lokasinya.." Ucap Olivia.
"Terimakasih banyak ya Dokter,saya sharekan.."
"Iya.." Ucap Olivia lalu dia mengakhiri telepon mereka.
Olivia mengganti pakaiannya,lalu bersiap turun kebawah menemui Mertuanya.tiga kali ketukan baru Tuan James menyuruh Olivia masuk.
"Maaf Pi,Mom menganggu kalian..Aku ada pasien, Aku keluar sebentar..." Ucap Olivia.
"Kerumah sakit atau kemana sayang..?" Tanya Mommy.
"Itu Ma..kerumahnya Dokter Anas,putrinya Pak Bagas Dirgantara.." Ucap Olivia.
"Bukannya mereka lagi liburan..?" Ucap Mommy Mommy mengenal baik Mamanya Dokter Anas.
"Iya Ma..di rumah ada kakaknya Dokter Anas yang sakit..Dokter pribadi mereka lagi di luar kota juga Mom.." Ucap Olivia
"Emm begitu..,pergilah bawa Velita ya..hati-hati.." Ucap Mommy.
"Ia Mom.."
Olivia keluar menghampiri Velita untuk memberitahu dia ikut bersama dirinya.
Mereka pergi menuju kediaman keluarga Dirgantara. Pengusaha pabrik Rokok dan perkebunan cengkeh itu.
15 menit kemudian,Mereka sampai disana.Anak buah Tuan Bagas Dirgantara yang berjaga di rumah itu lansung mengantar Olivia masuk.
"Tuan Muda,Dokter datang ingin mengecek kondisi anda.." Ucap Asisstennya.
Mendengar itu dia terbangun lalu menoleh kearah Olivia seketika itu dia tidak berkedip.Olivia saat itu memakai maskernya namun aura kecantikan wajahnya tetap terpencar.
"Selamat malam Tuan,Saya Dokter Olivia, saya temannya Adik anda,saya kemari di minta Dokter Anas untuk memeriksa kondisi anda.." Ucap Olivia.
"Ems..Baiklah.." Ucapnya ingin bangun.
"Berbaring saja Tuan,maaf ya saya buka bajunya sedikit.." Ucap Olivia lalu mendekati Pria itu yang Bernama Bastian Dirgantara.
Olivia mulai memeriksa Kondisinya semantara Bastian terus menatap Olivia.
"Bagaimana Dok..?" Tanya Asisstennya.
"Asam lambung Tuan naik,tensi anda juga naik, karena itu membuat anda sakit kepala dan juga di tambah Insomia anda juga. Nanti saya resepkan obatnya,nanti Obatnya jangan lupa di minum ya.." Ucap Olivia sembari membuat resep obatnya.
"Emm terimakasih.." Ucap Bastian
"Sama-sama Tuan,semoga lekas sembuh ya.. Jangan lupa makan makanan yang bergizi.." Olivia tersenyum di balik maskernya.
"Baik."Ucap Bastian.
"Baiklah,saya permisi kalau begitu.." Ucap Olivia ingin pergi keluar dari kamar itu.
"Tunggu!" Olivia berhenti lalu menoleh kearah Bastian.
"Bisa aku meminta kontakmu?" Ucapnya membuat Olivia berpikir sejenak.
"Bisa Tuan...Ini.." Ucapnya lalu memberikan Nomornya kearah Asissten pria itu.
"Saya permisi.." Ucap Olivia lalu keluar di antar Asissten Bastian.
"Aku tidak pernah melihat dia dengan Anas sebelumnya.. Siapa wanita ini?" Guman Bastian.
"Adam,dari keluarga mana Wanita itu?" Tanyanya.
"Tuan Dokter Olivia merupakan menantu dari keluarga Tuan James,Tuan..Nona Istri dari Alm Tuan Zean.."Jelas Asisstennya membuat dia terdiam.
Di dalam mobil.
"Nona,tatapan pria itu saya tidak menyukainya.." Ucap Velita membuat Olivia tersenyum.
"Kenapa memangnya,biasa aja aku lihat" Ucap Olivia.
"Tidak nona,tatapannya seperti orang menginginkan sesuatu..." Ucap Velita
"Hah kamu ini..selalu..Berpikir positif aja,jangan bayangin yang jelek terus..Oh ya antarin aku beli Pizza ya.." Ucap Olivia.
"Baik Nona.." Ucap Velita
Mereka sampai di Resto menjual berbagai macam jenis Pizza..
"Aku kangen makan sama kamu sini kak.." Guman Olivia menatap layar ponselnya ada foto Zean.
"Aku mencintaimu,hanya mencintai kamu kak.." ucapnya lagi.
Di dalam mobil Velita melihat gerak gerik Nonanya tengah menunggu pesanan Pizzanya.
Dering ponsel Velita bersuara dan lansung dia angkat.
"Ya Tuan Muda..?" Ucapnya.
"Kau belum mengirim data yang aku minta.." Ucapnya disana.
"Maaf Tuan saya belum selesai mengerjakannya. Saya sedang menemani Nona Keluar." Mendengar itu membuat Zein disana mengernyit keningnya.
"Malam begini keluar kemana kalian?" Ucapnya ingin tau.
"Nona baru saja memeriksa Tuan Bastian,putra sulung Tuan Bagas Dirgantara sakit,Tuan.Dokter Anas temannya Nona,adiknya Tuan Bastian.." Velita menjelaskan.
"Bukannya mereka ada Dokter pribadi..kenapa Olivia..?" Ucapnya.
"Saya Dengar,Dokter pribadi mereka tidak berada disini Tuan.." Ucap Velita.
"Tetap awasi siapa saja yang Olivia temui.." Ucapnya disana lalu mematikan telepon.