Duchess Who Lost Her Memory
"Nyonya duches anda telah sadar!! "Teriak seorang pelayan yang menghampiriku
Yang saat itu tengah terbaring diranjang.
" Siapa kau? Ada apa denganku? "Ucap seorang wanita yang bersandar diranjang dengan kondisi setengah sadar sambil memegang kepalanya dengan satu tangan.
" Saya Leah nyonya, apa nyonya tidak ingat? " Lanjut pelayan itu dengan tatapan terkejut pada beberapa orang yang berada di ruangan itu.
"Situasi macam apa ini, tolong panggilkan Mia segera. aku tidak mengerti kenapa aku bisa berada disini"wanita itu beranjak bangun dari ranjang nya.
" Tapi nyonya saya tidak bisa, karna beliau telah wafat tiga tahun lalu"ucap pelayan tersebut sehingga membuat wanita itu amat terkejut.
"Apa yang kau katakan, SIAPA PUN TOLONG PANGGIL KAN MIA SEKARANG!! " Ujar wanita itu dengan marah dan beranjak berdiri di tepi ranjang.
"Tenang lah clara, kau baru saja sadarkan diri kau butuh banyak istirahat" Kata pria dengan bahu lebar kekar menghampiri nya dan meraih tangan wanita itu agar tidak terjatuh dan menuntun wanita itu untuk duduk di tepi ranjang.
"Ada apa ini dokter? Kenapa clara tidak mengingat apa pun? "
"Saya rasa itu karna ia mengalami benturan ringan dikepala nya sehingga membuatnya amnesia sementara" Ucap dokter yang berada diruang itu.
"Apa ada cara untuk menyembuhkan nya? "
"Saya akan jelaskan nanti, namun sekarang nyonya butuh waktu untuk istirahat karna beliau pasti amat terkejut akan situasi ini. Saya akan resep kan obatnya juga nanti".
" Baiklah, Terima kasih dokter. Mari saya antarkan sampai depan"
"Suatu kehormatan bagi saya tuan Duke"
Mereka pun berjalan keluar dari kamar tersebut. Kini hanya tinggal clara dan pelayan yang bernama Leah disana.
Keesokan harinya, clara duduk di tepi kaca jendela sambil melihat kearah pantulan wanita berambut perak panjang terurai dengan mata biru seperti laut dari balik kaca jendela.
Aku pikir itu hanya mimpi tapi seperti nya itu nyata. Aku ingat saat umurku 15tahun rambut ku pendek namun sekarang tampak panjang. Tapi aku sama sekali tidak ingat apa pun sekarang. Batin clara
"Leah, berapa umurku sekarang? Lalu bagaimana Mia pelayan ku meninggal dunia?"
"Tahun sekarang nyonya berumur 23 tahun nyonya, dan nyonya Mia meninggal saat anda berumur 16 tahun karna sakit keras"
"Lalu siapa pria itu? " Clara tampak melontarkan beberapa pertanyaan pada Leah.
"Maksud nyonya, tuan Duke? "
"Iya, siapa namanya dan kenapa aku berada di kastil ini"
"Beliau adalah grand duke rian Vosger tepatnya suami anda nyonya"
"Suami? Sejak kapan aku menikah dengan keluarga Vosger? "
"Saat anda berumur 18 tahun nyonya"
Sejenak clara diam, ia seperti mencoba mengingat semua nya namun hasil nya ia tetap tidak dapat mengingat apa pun selain ingatan nya saat berusia 15 tahun.
"Leah aku ingin keluar mencari udara segar"
"Baik nyonya, saya akan mendampingi nyonya"
Clara berjalan keluar kastil menuju taman, setibanya ditaman tatapan nya tertuju pada seorang anak kecil yang sedang duduk dibawah pohon besar ditaman. Ia mencoba menghampiri anak laki laki itu namun anak itu menyadari keberadaan Clara sehingga membuatnya terkejut. Anak itu kemudian berdiri dan membungkuk.
"S..salam nyonya duches"ucap anak itu dengan gugup
" Leah siapa anak ini? " Bisik Clara pada Leah
"Beliau adalah tuan muda Felix vorger nyonya, ia adalah anak nyonya"ucap Leah
Apa dia anak ku? Tapi kenapa dia tampak canggung bahkan memberi salam pada ibunya, seperti orang asing saja bahkan tubuh anak ini tampak gemetar. Batin clara
" berdiri lah kau tidak perlu membungkuk ketika bertemu ibumu sendiri Felix"
Felix pun mendongak dan berdiri berhadapan dengan Clara.
"Baik nyonya" Ucap Felix
"Apa yang sedang kamu lakukan disini sendirian? "
"Saya sedang mencoba menulis beberapa angka nyonya" Jawab Felix
"Berapa usia mu? "
"Saya 3tahun nyonya"
"Mau ibu bantu menulis? " Ucap clara dengan tersenyum.
"Benar kah? Tapi kan nyonya bilang aku harus mandiri jika tidak nanti nyonya tidak senang pada Felix, Felix tidak ingin dikurung ditempat gelap itu lagi "
Apa? Apa aku melakukan hal seperti itu pada anak ku sendiri? Tapi kenapa aku melakukan hal seperti itu. Gumamnya
"Tidak Felix, ibu akan selalu membantu mu. Jadi datang lah pada ibu jika kau butuh bantuan".tangan nya meraih pundak anak itu.mereka pun duduk dibawah pohon taman sebelah barat sambil menulis beberapa huruf pada buku Felix.
" Nyonya ini sudah malam, saya akan nyala kan dupa segera "ujar Leah sambil memegang dupa. Clara masih memandangi kaca jendela seperti orang yang kebingungan.
" Leah, apa aku pernah melakukan kesalahan pada Felix? "Ucap Clara menatap Leah.
" I.. Itu nyonya s... Saya"ucapan tampak seperti takut sambil menunduk kebawah.
"Tidak apa katakan lah, kau tidak perlu takut"
"Iya nyonya benar, beberapa hari yang lalu tuan muda Felix dikurung digudang penyimpanan barang di kastil oleh nyonya akibat dia memanggil anda ibu" Jawab Leah
Kenapa aku begitu membenci anak itu? Bahkan beberapa pelayan bergosip tentang ku yang buruk. Gumam Clara
"Apa kau tahu kenapa aku bisa membenci Felix, maksud ku kenapa aku melakukan hal itu pada anak kecil itu. Aku jengkel karena aku tidak mengingat apa pun"
"Saya tidak tau pasti mungkin ini ada kaitannya dengan count alex lorenzo. Karena anda sangat jatuh cinta padanya namun beliau telah meninggal dunia bersamaan dengan saat anda mengetahui bahwa anda hamil anak tuan Duke"
"Count alex lorenzo? Bisa kau cerita kan lebih detail nya" Pinta Clara
"Saat itu anda berumur 16 tahun yang datang pada ulang tahun seorang lady dan anda terpukau pada count muda saat itu.anda mulai saling mengirim surat, namun saat umur anda menginjak 17 tahun anda dijodohkan kan oleh tuan muda Duke Vosger. Tentu saja anda tidak menyukai nya dan menolak hal tersebut namun ayah anda terus mendesak anda".
"Baiklah Terima kasih telah memberi tahu ku Leah, aku akan istirahat karna aku lelah"
"Baik nyonya, kalau begitu saya akan keluar".
Clara berbaring diranjangnya sambil menatap atap atap langit kastil sesekali menghela napas.
Siapa count alex lorenzo ini, apa dia ada kaitannya hingga aku membenci grand Duke juga Felix. Gumamnya
BRUKK!! Terdengar suara pintu terbuka dengan keras.
" Siapa itu? Apa ada seseorang? "Clara mencoba berdiri dan menyelidiki siapa itu
" Grand Duke!! "Ucap Clara terkejut melihat pria itu dihadapan nya. Pria itu tampak sempoyongan dan berbau alkohol kuat menyengat dari tubuhnya
" Ah maaf aku mengganggu mu"ucap nya
"Anda seperti nya mabuk berat, mari duduk dulu saya akan ambilkan minum untuk anda" Ucap Clara memapahnya untuk duduk di tepi ranjang. Kemudian ia menuangkan secangkir air minum yang berada diatas meja sebelah ranjang.
"Ini minum lah dulu agar baikan" Clara menyodorkan kan secangkir minum dan pria itu menerima nya dan meneguk minum tersebut.
"Apa anda akan marah pada saya karna datang ke kamar anda" Ujar rian dengan raut wajah kecewa.
"Bagaimana bisa saya marah pada anda, bukankah kastil ini milik anda yang mulia".
" Iya dulu anda tidak seperti ini, beberapa pelayan mengatakan bahwa anda menjaga Felix dengan baik. Terima kasih ya"rian tampak tersenyum pada Clara.
"Tidak perlu berterimakasih itu juga sebuah kewajiban saya untuk menjadi seorang ibu yang baik" Kata Clara membelai wajah pria yang berada di depan nya namun pria itu sedikit kaget seolah-olah itu adalah hal pertama yang dilakukan oleh Clara pada nya.
Sinar fajar menyinari dari balik jendela kamar Clara. Kicauan burung terdengar seperti sebuah musik di pagi hari.
"Umm, dimana aku? Ahk kepala ku sakit sekali" Ucap rian terbangun dari ranjang.
"Kau sudah bangun? Selamat pagi tuan Duke" Ucap Clara yang sedang duduk dikaca rias milik nya. Namun rian terkejut karna terbangun dikamar Clara pagi itu.
"Maaf kan aku Clara, aku pasti membuat kekacauan semalam aku sungguh minta maaf" Ucapnya berdiri dari ranjang.
"Tidak apa apa itu bukan masalah besar, jadi tidak perlu khawatir. Karna anda sudah bangun mari bersiap untuk sarapan bersama Felix pasti sedang menunggu"
"Baiklah aku akan bersiap dulu kalian duluan saja , tidak perlu menunggu"
Mungkin aku bisa menemukan sesuatu diruang kerja milikku. Mungkin dengan hal itu aku akan mengingat kembali. Batin Clara sambil memeriksa laci meja
"Ketemu! " Ucapnya dengan mendapatkan sepucuk surat juga buku diary miliknya. Kemudian ia membuka sepucuk surat yang ia temukan tadi. Surat itu berisi ucapan terimakasih juga kata kata cinta yang diucapkan untuk terakhir kalinya sebelum count meninggal dunia.
Ini surat terakhir yang dikirim oleh count lorenzo, mungkin ia mengakhiri hidup nya sendiri. Gumam Clara. Lalu Clara membuka buku diary lama miliknya, buku itu berisi tentang kata penuh cinta untuk count lorenzo namun tiba tiba pada suatu halaman buku tersebut terdapat sebuah kunci dan bertulisan dibuku bahwa Clara menyimpan surat cintanya didalam sebuah peti.
'Peti? Aku tidak pernah melihat peti yang mencurigakan diruang kerja ku ataupun dilemari ku'. Batin clara
"Nyonya" Ucap Leah sambil membawa nampan berisi cemilan juga seteko teh
"Ada apa Leah? "Ucap Clara menoleh padanya
" Ini nyonya saya bawahkan cemilan juga teh untuk anda, saya khawatir beberapa hari ini anda makan sedikit"ucap Leah sembari menaruh nampan berisi cemilan diatas meja.
"Jika anda tidak makan dengan baik anda akan sakit" Lanjut Leah
"Terima kasih Leah karena telah mengkhawatirkan saya, leah duduk lah" Ucap Clara mempersilahkan Leah untuk duduk dibangku yang berhadapan dengannya.
"Nyonya i.. Itu tidak perlu... Itu sudah kewajiban saya untuk melayani nyonya" Tolak Leah dengan terbata bata.
"Anggap saja ini permintaan maaf ku karena telah menyusahkan mu, meskipun saya tidak ingat pasti namun beberapa ingat an samar samar muncul, jadi terimalah permintaan maaf saya"
"B.. Baik nyonya"
Kini leah duduk berhadapan dengan clara majikan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
eritaaee aa
daebak thorr👏👏
2024-07-19
1