Melati harus menjadi janda, sepeluh menit setelah ijab qabulnya.
Di saat yang bersamaan berita kecelakaan yang menimpa kakak nya menjadi salah satu penyebab diri nya harus kehilangan sosok ayah di dalam hidupnya.
Menjadi janda setelah ijab serta kehilangan ayah dan kakak serta kakak iparnya.
Bersama Ibu dan keponakannya
Melati pun memilih hijrah ke Ibu Kota untuk melanjutkan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon reindranovita Ristiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Clarissa
Ander menolehkan kepala kearah sumber suara pun demikian juga dengan Melati yang menoleh kearah Clarissa berada .
"Hei ,apa aku menganggu kalian ?"tanya Clarissa melangkah maju menghampiri Ander dan Melati .
Melati mencoba tersenyum ramah ,sementara Ander hanya terdiam membisu dengan sorot dingin menatap kearah Clarissa .
Melati pun menggelengkan kepala ,melirik sekilas kearah Ander .
"Sepertinya aku mengganggu waktu kalian "ujar Clarissa ,sebab sedari tadi Ander hanya diam tak bergeming dari tempatnya .
"Tidak kok Ris ,".
"Maaf ,mari duduk "ucap Melati dengan ramah .
Melepas apron yang di kenakannya lalu melangkah menuju ruang kerja milik Ander .
Sementara Ander masih diam tak bergeming .
Membuat Clarissa merasa tak enak hati .
"Sepertinya Ander masih menyimpan kemarahan terhadapku "ucap Clarissa setelah meletakkan bobot tubuhnya di kursi jepara yang ada di ruang kerja Ander .
Sementara Melati hanya tersenyum canggung .
"Ohya mau minum apa ?"tanya Melati beberapa saat kemudian .
"Tidak perlu repot repot"sahut Clarissa mengulas senyum .
"Tidak mengapa ,sebentar ya saya buatkan dulu "ucap Melati hendak beranjak dari duduknya namun terhenti karena tak lama kemudian salah seorang karyawan suaminya datang sambil membawa dua cangkir teh hangat di atas nampan bersama dengan beberapa potong kue .
"Terima kasih mbak "ucap Melati mengurai senyum mengangguk kearah karyawan suami nya yang baru saja mengantarkan makanan dan minuman .
Karyawan tersebut pun kemudian keluar ruangan setelah menyuguhkan makanan dan minuman tersebut pada Clarissa dan juga Melati .
"Silahkan di minum Ris "ucap Melati mempersilahkan .
"Terima kasih Mel ,jadi merepotkan ".ucap Clarissa meraih cangkir teh nya dan menyesapnya perlahan .
"Tidak mengapa kok ,hanya sekadar teh "ucap Melati pun sama meraih cangkir teh nya dan menyesapnya perlahan ,menemani Clarissa meminum tehnya .
Sebagai bentuk penghormatan pada sang tamu .
Clarissa pun tersenyum canggung .
"Sebenarnya ada hal yang ingin aku bahas dengan Ander ".
"Tapi sepertinya ,dia masih menyimpan kemarahan terhadapku "ucap Clarissa kembali menyesap teh di dalam cangkirnya .
Sedang Melati pun hanya diam dan tersenyum canggung sebab tak tau harus menanggapi seperti apa .
"Ohya ,kamu bilang ada hal yang ingin kamu bahas dengan Ander ".
"Kalau kamu tidak keberatan ,mungkin kamu bisa menceritakannya padaku ".
"Maaf ,sepertinya Ander sedang banyak pekerjaan ,itulah mungkin kenapa dia tadi hanya diam saja saat melihatmu "ucap Melati ,merasa tak enak
"Ini tentang Fabian !".ujar Clarissa menyesap kembali teh miliknya .
Melemparkan pandangan lurus ke depan .
"Aku tidak tau ,tapi sepertinya ada hal yang di sembunyikan Fabian dariku ".ucap Clarissa kemudian .
"Akhir akhir ini dia sering pergi dan punya alasan untuk pulang larut malam ".lanjut Clarissa lagi .
"Ehmmm ,apa kamu sudah mencoba hubungi teman teman atau orang orang di kantornya ?"tanya Melati setelah beberapa saat kemudian .
"Sudah tapi mereka tidak tau kemana ,Fabian pergi ".
"Bahkan pernah aku nya menghampiri ke kantor ,tapi kata security Fabian sudah keluar kantor dari jam lima sore sedang waktu itu adalah hari sabtu ".lanjut Clarissa lagi .
"Mungkin saat itu Fabian sedang ada urusan "hibur Melati .
"Tapi ?"ujar Clarissa menghela nafas .
"Kenapa dia harus tidak jujur "ucapnya lagi dengan nada pelan lalu kembali menyesap teh miliknya dan mengambil sepotong kue lalu mengunyahnya perlahan .
"Apa aku boleh minta tolong sama kamu Mel "ucap Clarissa beberapa saat kemudian .
"Minta tolong ,tentang ?"tanya Melati sedikit mengernyitkan alisnya .
"Bujuk Ander untuk menanyakan hal tersebut pada Fabian ".
"Maaf aku tau ini egois ,tapi aku tidak ingin jika Fabian memang sedang lalai ".
"Dia semakin jauh melangkah dan akhirnya mengorbankan pernikahan kami "ucap Clarissa dengan wajah memohon kepada Melati.
"Akhir akhir ini kami berdua jarang punya waktu untuk berpillow talk ".
"Aku semakin merasa Fabian mulai menjauh dan terlalu sibuk dengan urusannya ".
"Bila kah aku boleh minta tolong padamu Mel ,tolong bujuk Ander agar mau menanyakan pada Fabian ".
"Sebenarnya ,ada masalah apa ".
"Mungkin saja sebagai sesama pria mereka bisa lebih saling terbuka ".ucap Clarissa kemudian .
"Aku tidak bisa janji Ris ,tapi insha ALLAH akan aku usahakan "sahut Melati mengurai senyum yang di balas senyum pula oleh Clarissa .
"Terima kasih ya ,maaf sudah merepotkanmu "ucap Clarissa kemudian beranjak berdiri .
"Ohya aku harus segera pamit ,sebentar lagi anak anak pulang sekolah ,aku harus segera menjemput mereka "ucap Clarissa melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kanannya .
Melati pun ikut beranjak dari duduknya lalu tersenyum mengangguk .
"Apa perlu ku minta Ander untuk mengantarmu ?"ujar tanya Melati ,saat mengantar Clarissa hingga keluar pintu restoran .
"Tidak ,terima kasih ,sampaikan saja maafku karena telah menculik waktu istrinya barusan "ujar Clarissa lalu tergelak .
Melati pun hanya menanggapi dengan senyum kecil .
Mobil Clarissa pun kemudian berlalu pergi meninggalkan restoran milik Ander tersebut .
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung
untung si Clarissa nolak.
lierrrr
ko di kmr