NovelToon NovelToon
I Hate You, Mr. Lucifer

I Hate You, Mr. Lucifer

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Paksa / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: JackRow

Demi mempertahankan kedai roti peninggalan sang ibu, Alexa harus berurusan dengan rumit serta kakunya pria dingin yang menjebak nya dalam sebuah ikatan pertunangan.

Pria yang selalu tampil jutek itu justru perlahan menaruh perasaan karena sifat Alexa yang konyol,ceria, namun juga bijaksana, beberapa trauma masa lalu yang dialami oleh Lucifer justru membuat pria itu semakin tak ingin kehilangan Alexa, sang kekasih palsu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keputusan Alexa?

Akan kuberikan waktu dua hari! kau bisa memikirkan kembali tentang tawaran menarik dariku Nona!

Temui aku di tempat yang tertera pada kartu nama itu jika memang kau bersedia untuk bernegosiasi.

Alexa menghela nafas dalam, ia mengubah posisi tubuh hingga akhirnya pandangan nya tepat tertuju pada sebuah figura berukuran kecil yang terpajang di atas meja samping ranjang.

Gadis itu akhirnya terduduk, jemarinya tampak meraih bingkai foto yang berisikan gambar sang ibu bersama dirinya.

"Ibu ..., apa yang harus kulakukan sekarang? haruskah diriku menemui pria asing yang kutemui beberapa hari lalu?"

"Tunggu -, dia belum kembali mengunjungi Blomshoore Bakery's bukan?" Lexa terperanjat ia menyambar hoodie hitam gombrong miliknya dan berlari meninggalkan ruang kamar.

"Kakak! ayah juga ibu, mereka -,"

"Maaf Lana aku buru-buru!"

Pergerakan langkah kaki Lexa yang tak lagi terdengar seketika membuat keluarganya saling beradu pandang.

"Ayah! apa ayah tak akan mengikuti kemana kakak pergi? aku-, aku sedikit mencemaskan nya! boss besar yang ingin menguasai area kedai roti kemarin-, dia-,!"

"Ada apa Lana?"

"Dia orang yang cukup mengerikan ayah! aku pernah melihatnya membuntuti kak Lexa! dan aku juga pernah melihat seseorang meregang nyawa di tangan nya!"

Perkataan dari Alana seketika membuat Tuan Antonio juga Nyonya Brenda membulatkan mata.

Apa itu alasan dari orang-orang di Blomshoore street lebih memilih untuk menyerahkan tanah mereka?

Oh Tuhan! kemana putri ku pergi sekarang?

*****

Nafas Alexa memburu ia tampak memegangi area perut nya dan membungkuk sembari mencoba untuk mengatur nafas.

"Huuuuufft! dia menepati janji! dia belum membongkar kedai roti ini! astaga Tuhan! apa ini pertanda baik?" Alexa kembali menegakkan gesture tubuh, kepalanya mendongak meskipun netra coklat nan indah miliknya tampak terpejam.

"Kenapa justru kemari? aku sudah menunggumu lebih dari satu jam di tempat yang sudah kita sepakati sebelumnya!"

"Astaga!"

"Kau! tak bisakah kau mengucapkan kata permisi atau semacamnya!"

"Tak ada waktu! ikut lah dengan ku, sekarang!"

"A-apa! tidak!!"

"Aku sudah menepati janji untuk tidak membongkar kedai roti itu hari ini! jadi-, jangan membangkitkan iblis dalam diriku sehingga aku berujung melukai mu!" Lucifer melangkah perlahan, tatapannya tajam hingga membuat Lexa memundurkan langkah meski wajah gadis itu masih tampak datar.

Alexa membeku cengkeraman erat serta tarikan kasar pada pergelangan tangannya seketika membuat gadis itu melangkah terhuyung mengikuti Lucifer.

*****

Apa ini? kenapa dia membawa ku kemari?

Lexa memperhatikan sekeliling,

Beberapa kostum dengan label Old Navy juga Lacoste nampak terpajang berdampingan serta tampak rapi elegan.

"Aku ingin kalian membawakan beberapa pilihan kostum terbaik untuk wanita yang berdiri di sana!" Lucifer berucap tegas dengan wajah datar.

"Kami mengerti Tuan,"

Memperhatikan arloji yang melingkar pada pergelangan tangan berurat miliknya, pria dengan netra abu-abu itu kembali memperhatikan Lexa yang masih tampak mengagumi detail ruangan yang mereka kunjungi.

"Apa ini pertama kalinya kau mengunjungi tempat seperti ini?"

"A-apa? ee-,"

"Sungguh gadis yang udik!"

"Permisi Tuan, kami membawa beberapa gaun hitam elegan sesuai keinginan Tuan!"

Apalagi ini? apa maksudnya?

Mata Lexa membulat sempurna saat beberapa pegawai gerai luxury menghampiri nya dengan berbagai model gaun yang nampak classy.

"Kau! pilih lah yang mana yang kau sukai! dan segera ganti dengan salah satu gaun ini! penampilan mu sungguh membuatku sakit mata!"

"Bagaimana kalau saya tidak mau?" Lexa berucap ketus dengan meninggikan dagu.

"Aaa-ah! apa kau benar-benar ikhlas jika diriku meluluhlantakkan bangunan kedai roti tua di atas tanah yang kini menjadi milikku?"

Pria sialan!!! bisa-bisanya diriku mengikuti keinginannya,

Lexa nampak hening meskipun dalam hati ia mengumpat dan memaki seorang Lucifer.

****

Gaun hitam yang kini dikenakan oleh Alexa berhasil membuat beberapa pegawai di gerai luxury goods terbelalak mengagumi pesona nya, ia juga semakin nampak memukau dengan sentuhan make up natural yang berhasil diselesaikan oleh orang kepercayaan Lucifer yang begitu lihai dalam memoles wajah Alexa.

Dia? benarkah gadis tengil itu? kenapa auranya sungguh berbeda jika ia berpenampilan seperti ini?

Lucifer seketika menggelengkan kepala sembari sedikit memukul area wajah, tatapan mata yang tak ingin beralih dari Alexa membuat pria itu akhirnya terperanjat dan beranjak ke arah sudut jendela.

"Lekas selesaikan make up nya! aku harus segera dari sini pergi beberapa menit lagi!"

"Oh Mr. Lu! kenapa Anda baru membawa kekasih mu ini padaku? tapi-, apa benar dia kekasih mu? kenapa penampilan nya sangat kuno sebelumnya? apa kau kembali menyewa wanita untuk bisa mengelabuhi orang tua juga nenek mu?"

"Diam lah Brian!"

"Emmmm, no no no! my name is Jeane! don't you forget! Jeane!"

"Terserah dasar wanita jadi-jadian!"

"Yyuuuhuuuu!! eike-, wanita jadi-jadian? daripada yoouu!! penyuka sesama pisang!" Brian berbicara dengan nada manja saat Lucifer melangkah berlalu menuju sofa pada sudut ruangan.

Apa maksudnya? menyewa wanita? penyuka sesama pisang? apa dia merupakan seorang! pemain perempuan atau bagaimana? astaga apa yang harus ku lakukan sekarang?

Lexa semakin terpenjara dalam diam, ia hanya mampu menatap wajah Lucifer juga Brian secara bergantian.

"Okay sweetie! you're so gorgeous! ohh, sentuhan tangan lentik ku ini memang tak pernah gagal" jemari Brian kembali nampak memoleskan pemerah bibir untuk Alexa.

"Siapa namamu sweetie?"

"Aku-, aku Al-,"

"Tak perlu berbasa-basi dengan nya!" Lucifer yang tiba-tiba muncul seketika menarik pinggang ramping Alexa dan membawa gadis itu kembali melangkah menjauhi Brian.

"Aaa-aawwh! lepass! tolong lepaskan aku Tuan!"

"Apa maksudmu?"

"Apa maksudku? justru saya yang seharusnya bertanya seperti itu! apa maksud Anda melakukan semua ini?" Alexa menghempas cengkeraman Lucifer pada lengannya.

"Diam dan masuk mobil sekarang!"

"Tidak!!!"

"Ooowhh! selagi diriku ini masih menggunakan kesabaran, tolong menurut lah! jangan membuat ku meluluhlantakkan kedai roti tua itu malam ini juga!"

Lucifer yang akhirnya meninggikan suara seketika membuat Lexa bungkam dengan raut wajah datar.

Astaga! dia selalu mengancam ku dengan kedai roti milik ibu! aku harus bagaimana sekarang Tuhan? apa sebenarnya yang diinginkan oleh pria ini?

****

"Thares apa semuanya sudah siap?" seorang wanita dengan rambut yang telah memutih tampak mondar-mandir memeriksa ruangan sembari meninggikan dagu.

"Tentu Nyonya Besar! saya sudah memastikan bahwa tidak ada sedikitpun kekurangan pada acara penyambutan Tuan Muda juga kekasih nya malam ini,"

"Bagaimana dengan cincin nya?"

"Saya sudah memperlihatkan pada Madam Levin dan beliau sangat kegirangan karena desain yang di tampilkan benar-benar sesuai dengan keinginan beliau!"

"Syukurlah! jangan sampai gadis yang dibawa oleh cucuku kali ini kembali kabur! kalian harus membantu Lucifer untuk meyakinkan nya! kalian mengerti bukan?"

"Kami mengerti Nyonya Besar! " seluruh maid terdengar bersuara dengan kompak dihadapan sang majikan.

Tak berselang lama,

Daun pintu utama yang menjulang begitu tinggi di kediaman itu akhirnya terbuka, menampilkan sosok Lucifer bersama gadis asing di samping tinggi tubuh tegapnya.

"Thares! dia benar-benar gadis asli bukan?"

"Apa maksudmu Nyonya?"

Thares sang pelayan kepercayaan senior di kediaman mewah itu tampak kebingungan menanggapi pertanyaan sang majikan tua.

"Aku menyukainya! gadis itu, calon cucu menantu ku, Thares!" Nyonya Brigitta kembali berbisik di samping Thares sang pelayan.

"A-apa Nyonya yakin?"

"Apa maksudmu? apa kau benar-benar berpikir bahwa cucuku itu seorang pria yang menyukai sesama jenis?"

"M-maaf Nyonya! bukan maksud saya-,"

"Diam! kita lihat saja nanti! gadis itu pasti akan tinggal dan menjadi ratu di kediaman ini!"

Thares kembali bungkam, ia juga nampak kesakitan karena sang Nyonya Besar menginjak kaki kirinya.

1
Alex
aku mampir thor
JackRow: Terima kasih kak, dan salam kenal 🙏
total 1 replies
octa❤️
tetap semangat menulis yaaa😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!