NovelToon NovelToon
Gantian Kamu Yang Mengejarku

Gantian Kamu Yang Mengejarku

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:517.2k
Nilai: 4.6
Nama Author: @nariana

Savana Mahesa (20tahun) mencintai Adrian Santoso (27tahun).

mereka dijodohkan oleh kedua orang tuanya,
tak ada yang bisa menolak kesepakatan itu selain dari pada kedua belah pihak.


Adrian membenci Savana yang selalu mengejarnya, karna prinsipnya adalah sejatinya wanita adalah dikejar bukan mengejar.
Savana menghalalkan segala cara agar bersama dengannya, membujuk kedua orang tua Adrian agar dijodohkan.
orang tua Adrian yang begitu menyayangi Savana akhirnya setuju dengan sarannya.

tapi setelah hari kematiannya, jiwanya tersangkut dan tidak sampai pada alam baka,
memohon pada Tuhan agar diberi kesempatan ke dua untuk menjalani kehidupan yang baik, dan berjanji tidak akan mengusik Adrian lagi, dan pergi sejauh mungkin dari kehidupan Adrian, itu adal tekadnya.


tapi bagaimana jadinya jika Adrian malah tidak ingin melepaskannya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @nariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menjauh

Setalah merasa keadaanya telah membaik Savana diizinkan pulang oleh dokter, bibi Jen membantunya pulang dari rumah sakit.

Didalam mobil sopir mengemudi secara perlahan Savana memejamkan mata dan bersandar di jok mobil,

"bibi apakah ibu masih belum bisa dihubungi?"

Bertanya pada bibi Jen yang duduk disampingnya.

"belum non, ini sudah dua hari tapi masih belum bisa dihubungi" ucap Bibi Jen.

"biarkan saja bi, jangan beritahu ayah dan ibu apa yang terjadi saat ini, aku hanya tidak ingin dia khawatir"

"baik nona Savana"

Setelah mobil itu Sampai di rumah yang cukup mewah, Savana keluar dari mobil yang dibuka supir untuknya.

Savana melihat sekeliling, dua tahun setelah dia menikah dengan adrian, dia tidak lagi mengunjungi ayah dan ibunya di rumah ini, mengobrol dengan ibunya hanya lewat telpon, itupun sekali sebulan.

Fokusnya saat itu hanya terpusat pada Adrian, hingga tidak lagi mengingat ke dua orang tuanya. yang amat sayang.

Menghembuskan napas kasar dan berjalan masuk kedalam.

Dia melewati ruang tamu, terdapat banyak sekali foto keluarga terletak di sana, tersenyum dan menyentuh salah satunya, di sana terlihat Savana kecil sedang tersenyum indah bersama ibu ayahnya.

Keluarga bahagia yang hangat, dia merindukan saat saat itu, akhirnya dia tidak lagi merasakan kesepian yang mencekik.

 kelantai dua dimana kamarnya berada. membuka pintu dan melangkah masuk, kamarnya terlihat rapih dan bersih, terlihat dinding yang berwarna pink salem dan meja hias serta meja belajar miliknya, kamar sesuai dirinya yang saat ini berusia delapan belas tahun,

Duduk dipinggir ranjang dan tidak sengaja netra nya melihat bingkai foto seorang pemuda tampan, tanpa ekspresi. dan terlihat muda usianya sekitar 25 tahun.

itu adalah foto Adrian yang diambil di rumah orang tuanya saat itu.

Mengambil dan meletakkan ditempat sampah, kedepannya dia akan mengindari yang berkaitan dengan Adrian.

Bukankah itu semua bukan miliknya?

Seperti perhatian ayah dan ibu Adrian, teman teman Adrian, dan kekasih Adrian. tekadnya sudah bulat, dia akan menjauhi semuanya.

Melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah membersihkan diri dia akan keluar sebentar, bertemu sahabatnya Rina di kampus.

Setelah bersiap dia menuruni tangga dan berpamitan pada bibi Jen.

Bibi Jen melihat punggungnya yang menghilang dibalik pintu mobil berpikir,

bukankah dia baru saja pulih?

Savana mengemudi menggunakan mobil Audi miliknya yang berwarna merah.

Tujuannya saat ini adalah ke kampus.

Di jalan raya, mobil itu melaju dengan kecepatan sedang, membuka kaca jendela hingga angin masuk menerpa kulit putih pucat nya.

Di lampu merah, beberapa mobil berhenti salah satunya adalah mobil Savana, di samping mobil Savana terdapat mobil BMW hitam dan penumpang belakang sedang menatap ke arahnya, entah apa yang ada dipikirannya.

lampu merah berganti menjadi hijau, mobil Savana melesat dengan kecepatan penuh.

Ketika sampai di kampus, Savana memarkir mobilnya, dan tidak lama setelah Savana turun dari mobil, mobil lainnya berhenti disampingnya,

Pintu mobil terbuka menampilkan seorang gadis cantik sedang memeluk lengan pria berdiri didekat mobilnya. mereka adalah Adrian dan kekasihnya sedang berdiri di samping hingga menghalangi jalan Savana turun dari mobil.

membuka jendela dan berkata,

"Tuan nona, bisakah menyingkir sebentar? saya akan turun dan anda menghalangi jalanku"

Ucap Savana tenang tanpa ekspresi.

membuka pintu mobil dan melangkah keluar, dan kembali menutup lalu meninggalkan dua orang sedang menatap kepergiannya dengan ekspresi rumit di wajah. terutama serli yang sedang menunjukkan kemesraannya didepan Savana, berbeda dengan Serly, Adrian menatap punggung Savana dengan kernyitan di dahi,

apa yang sedang dia lakukan?

"baiklah aku akan kekantor, belajarlah dan jangan mengecewakanku."

Ucap Adrian berbalik dan masuk kedalam mobil.

Dan mobil BMW itu meninggalkan parkiran kampus.

Di kelas Savana sedang mengobrol dengan Rina, tentang ketidak kehadirannya beberapa hari yang lalu,

"kamu terlalu konyol, mencoba bunuh diri karena pria"

Cibir Rina.

Mendengar ini Savana meringis didalam hatinya, memang benar yang dikatakan Rina, dia konyol dan bodoh.

"anggap saja aku khilaf ok?" menggaruk kepala yang tidak gatal.

Rina menertawakan kebodohannya,

"Rin kamu terlalu jahat, kamu tidak mengkhawatirkan aku, yang hampir mati tahu" berpikir

bukankah dia sudah mati?

"um aku sedih makanya aku tertawa"

Ucap Rina sedikit bercanda, Savana semakin jengkel mendengar ucapannya.

"sudahlah aku tidak ingin berbicara denganmu"

kesal savana

"ok aku berhenti bercanda, ngomong ngomong, sudahkah kamu menghubungi orang tercintamu?" tanya Rina menarik turunkan alisnya,

"Rin, kedepannya aku tidak ingin kamu menyebut dirinya di depanku. aku tidak lagi ingin berurusan dengannya, semuanya, bahkan aku akan menjauhi mu, jika seandainya aku tahu kamu berhubungan dengannya"

Rina mengernyit bingung,

"sungguh? kamu ingin menjauh dari Adrian? aku sedang tidak salah pendengaran kan? Savana kamu tidak sedang mengigau kan?"

Berbagai pertanyaan yang dilontarkan Rina padanya, seakan tidak percaya dengan sahabatnya yang diucapkan barusan.

Rina mendekatkan tangannya ke kening savana.

"Rin aku serius di atas serius"

Ucap Savana tenang dan mendorong tangan sahabatnya.

"ok baiklah, aku senang sekarang kamu berhasil melupakannya, sudah berapa kali aku menasehati, dia bukan pria yang cocok untukmu, meski dia sangat tampan tapi dia adalah pria yang buruk"

Ucap Rina bersungguh sungguh.

Seketika kelas itu hening dengan kedatangan dosen mereka.

Savana dan Rina kembali ketempat duduknya masing masing.

"astaga Savana dosen itu lagi, aku akan mengantuk jika dia yang mengajar dikelas kita, lihat saja aku sudah menguap sekarang hanya dengan melihat wajahnya"

ucap Rina dibalas gelengan oleh Savana dan kekehan kecil.

"Rina handayani, apa yang sedang kalian diskusikan? kalian boleh keluar jika tidak ingin mengikuti kelasku"

Suara cempreng dosen itu.

"tidak Mrs, tidak sama sekali"

Ucap Rina kaku. berpikir

dosen galaknya ini

Setelah kelas itu berakhir, Savana dan Rina sedang duduk di kantin sambil memesan makanan. pasta adalah makanan favoritnya.

Makan sambil mendiskusikan pelajaran, sudah menjadi kebiasaan untuk keduanya.

Aktifitas keduanya terganggu oleh serli yang duduk disampingnya,

"bolehkan aku duduk disini? meja sudah penuh"

Rina menatap sekeliling memang sudah penuh, akhirnya menyetujui, Savana mendengar suara serli, makan perlahan tanpa repot menyapa serli,

Dia tidak ingin berurusan dengannya, termasuk berbicara.

Melihat keduanya yang saling terdiam dan makan dengan tenang, serli seketika kesal melihat Savana yang mengabaikan dirinya, bukankah seharusnya dia bertengkar atau berbicara tentang hubungan dia dan Adrian,

Yah Serly lah yang selalu memulai agar pertengkaran itu terjadi, dan yang pasti Adrian akan datang dan melerai pertengkaran itu.

Tentu saja yang disalahkan selau Savana.

Dan itu menambah kebencian Adrian pada Savana.

Jahat memang, dia tidak sebaik yang Adrian kira, tapi apakah saat ini Savana peduli? tentu saja tidak.

Seperti sekarang ini Serly akan bertingkah seperti sedang dirundung oleh Savana sebelum Adrian menjemputnya.

1
Anonymous
ok
Ida Stela
Rina nyampah menjijikan..
Dian Rahmawati
sweet nya
Ida Stela
Rina kok lancang Si..hilangkan tokoh Rina,nyampah ..
Ida Stela
si Rina gak usah dilibatkan terlalu bnyk dicerita,gk penting..apalagi bau2 lgbt
Ida Stela
knp baru kutemukan cerita sebagus ini
Dhika Chawla
jgn bilang klo Rina blom sembuh...apa tuh y istilah nya SM cowo oke, SM cewe juga oke..
N∆🥂
Baru seneng liat tulisannya rapi, eh balik lagi mereng2 eh
Dian Rahmawati
wah Rina apa blm sembuh total ?
@nariana: 🤭🤭🤭 sudah yakin kok. dia bisa sembuh.
total 1 replies
Yuli Purwati
urusan ala Adrian🤭
@nariana: iya😂😂😂
total 1 replies
Yuli Purwati
derisa=Dean,Rina,Savana,iya Ndak sih Thor😁😁😁🙏
@nariana: wah kok tahu?🤭🤭🤭
total 1 replies
Dian Rahmawati
Rina udh normal
Yuli Purwati
lanjut
Yuli Purwati
😅😅😅😅 ya ampun...kalian berdua sukses banget jahilin papa nya🤣🤣🤣🤣
Yuli Purwati
lanjut....
Yuli Purwati
lanjut Thor
Yuli Purwati
lanjut
Ika Wahyuni
🤣🤣🤣
Jue
Apa yang Adrian alami sekarang tak seteruk Savana di masa lalu , Kehidupan Savana penuh luka hanya kerana Adrian .
Dian Rahmawati
hahahahah papa nya diisengin si kembar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!