Seorang lelaki yang hampa dan memilih menjalani hidup jauh dari keluarga hanya untuk membuktikan keberadaannya di dunia ini .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dzulhilmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Takdir Besar
Matahari mulai tenggelam , perlahan langit pun menjadi gelap.
tibalah waktunya Aziel melakukan tirakat .
kali ini Aziel merasakan hal yang berbeda , yang biasanya pada saat melaksanakan amalan Aziel tidak merasakan apa-apa dan bahkan setelah amalan pun Aziel merasa badannya sangat segar dan bugar , kali ini Aziel merasakan hal yang berbeda .
"bismillahirrahmanirrahim.." Aziel mengawali amalan dan hendak melaksanakan amalan.
baru beberapa menit badan Aziel bergetar , keringat bercucuran , jantung yang berpacu kencang , sampai Aziel sendiri tak bisa mengungkapkan .
tapi dengan tekad yang bulat Aziel pun tetap melanjutkan amalannya walaupun badan sudah tidak karuan.
aura yang sangat pekat mengitari kamar aziel , malam ini berbeda dengan malam sebelumnya , yang biasanya aura itu keluar hanya mengitari sekeliling padepokan , kali ini aura mengitari jauh lebih luas dan bahkan terlihat lebih tebal .
#Subhanallah , energi dari Aziel . tapi mengapa terasa lebih besar dari sebelumnya ? terasa lebih pekat dan kali ini tekanannya jauh lebih berat dari sebelumnya...Aziel , apakah tujuanmu berpuasa berkaitan dengan ini ? aku akan menunggu apa yang akan kau sampaikan nanti ..# gumam kiyai Ismajati dalam hati .
Kiyai Ismajati pun bergegas keluar untuk melihat keadaan .
dengan ekspresi wajah yang terkejut , kiyai Ismajati sejenak terpaku melihat apa yang terjadi diluar .
#Subhanallah ... ini aura yang keluar dari tubuh Aziel ? apa kekuatan yang begitu dahsyat ini dimiliki oleh aziel ? aura kali ini bukan hanya disekitar padepokan , namun kulihat sepertinya sudah melewati batas padepokan , namun apa mungkin sampai mengitari di desa Giriasem ? sungguh kekuatan tersembunyi yang luar biasa , aku tak sabar mendengar berita apa yang akan kau bawa padaku Aziel" kiyai Ismajati kembali bergumam dalam hati .
tak terasa amalan pun selesai di laksanakan . namun Aziel begitu letih sampai berdiri pun sudah tak berdaya .
kepalanya seakan berputar , keringat yang tak ada hentinya keluar saat aziel melaksanakan amalan pun membuat baju yang aziel kenakan basah seperti terguyur hujan.
Aziel bingung dengan efek dari amalan yang ia kerjakan tadi , terasa berbeda dengan yang sebelumnya ia rasakan .
"Kali ini mengapa aku merasa sangat letih ? seakan semua tenagaku terkuras , sampai-sampai untuk berdiri pun aku tak sanggup , bajuku sampai seperti ini , Subhanallah... sebaiknya kuganti dahulu bajuku , baru aku beristirahat" gumam Aziel yang heran melihat dan merasakan keadaannya .
Tak terasa sudah 5 hari Aziel berpuasa , selama 5 malam itu pula kejadian yang sama terjadi pada Aziel ketika melakukan dan selesai melaksanakan amalan .
kiyai Ismajati pun diselimuti rasa tak sabar yang besar , beliau yang terus memperhatikan aziel seakan tak percaya bisa bertemu dan memiliki murid seperti aziel yang ternyata seseorang yang terpilih oleh semesta sebagai titisan raja .
" Sangat tak disangka dan tak diduga , seorang anak yang polos dan terlihat tidak memiliki potensi justru memiliki takdir yang sangat besar " Gumam Kiyai Ismajati yang sedang duduk dikursi pekarangan kediamannya .
mungkin karena terlalu terkesima dengan Aziel , kiyai Ismajati pun sampai tak sadar kehadiran putrinya saat ia bergumam .
" Ehemmmm...abi .." ujar Syifa yang ternyata berada di belakang kiyai Ismajati
" Subhanallah, putriku .. mengagetkan abi saja .. ada apa nak ?" ujar kiyai Ismajati yang terkejut.
" Ini teh nya abi , bukankah tadi abi meminta untuk dibuatkan teh ?" Ujar Syifa .
" Astaghfirullah abi hampir lupa , maafkan abi nak . letakkan saja di meja nak" ujar kiyai Ismajati yang hampir lupa segala hal karena terlalu terkesima dengan Aziel .
" Apakah aziel begitu istimewa abi ? hingga abi tak sadar aku datang dan abi pun hampir lupa dengan apa yang abi minta tadi " Ujar Syifa yang sebelumnya tak sengaja mendengar ayahnya bergumam mengagumi Aziel .
sontak kiyai Ismajati pun terdiam , karena ternyata putrinya mendengar ketika ia bergumam .
" Hehe .. sepertinya putriku mendengar aku bergumam tadi " Ujar kiyai Ismajati.
" Jelas aku mendengarnya abi , sebenarnya ada apa dengan aziel ?" Tanya Syifa kepada ayahnya .
" Tidak ada yang perlu di khawatirkan , dan bukan persoalan buruk tentang aziel nak " Jawab kiyai Ismajati sembari menatap putrinya dengan alis sebelah kirinya sedikit naik .
" Syukurlah kalau begitu , dan aku harap bukan hal buruk yang meliputi aziel " Ujar Syifa .
" Sepertinya putriku sedikt bersimpati kepada muridku yang bernama Aziel ini .." Ujar kiyai Ismajati sembari tertawa tipis .
" Abi , mengapa abi menyimpulkan hal seperti itu ? hmmmn sebaiknya aku kembali ke dalam saja " Ujar Syifa sembari membalikkan badan hendak kembali ke dalam dengan wajahnya yang memerah .
Kiyai Ismajati pun tertawa tipis melihat tingkah putrinya yang terlihat sedang bersimpati dan memperhatikan seseorang itu .