Selingkuh Dengan Ayah Mertua

Keduanya pun berciuman sangat panas, bahkan tangan Andra sudah berkeliaran kemana-mana dan tidak lupa dia juga meremas benda kenyal yang menjadi favorit nya saat ini.

Mungkin kalau waktu memungkinkan saat ini mereka akan mengulang kembali kenikmatan yang pernah mereka rasakan sebelumnya. Rina benar-benar membuatnya melupakan segalanya, entah kenapa tubuhnya begitu sangat nikmat dan membuat Andra tidak bisa melepaskan nya begitu saja.

Setelah cukup lama mereka berciuman akhirnya Andra pun mengakhiri nya juga, jika terus seperti ini mungkin sampai pagi mereka akan terus bermain.

"Aku pulang ya, terimakasih untuk malam ini" Andra pun mengecup kening Rina sebentar sebelum benar-benar menurunkan wanita itu.

Setelah mengatakan itu Andra pun segera pulang dan meninggalkan Rina seorang diri, sedangkan Rina kini sedang bahagia bukan hanya uang yang banyak tapi juga kenikmatan yang Andra berikan juga kini di dapatkan nya.

Untuk masalah uang dia tidak perlu khawatir lagi karena rekening nya kini sudah penuh terisi oleh bos yang sudah memberinya tugas yang begitu menyenangkan seperti ini.

🌸🌸🌸🌸

Sesampainya di rumah Andra langsung membuka pintu kamar, tapi dia sangat terkejut ketika tidak mendapati sang istri yang biasanya sudah terlelap dan kini entah dimana keberadaannya.

Ada perasaan lega sekaligus cemas, dimana sekarang istrinya itu berada, mungkin istrinya itu sedang marah karena melihat dia tengah berciuman dengan Rina tepat di depan matanya.

"Tania..!!" panggil Andra sambil berteriak tapi yang di panggil tidak menampakan batang hidungnya sama sekali.

Andra segera berjalan ke arah kamar mandi, dia mengetuk pintu kamar mandi beberapa kali tapi tidak ada tanggapan dari dalam sana.

"Tania dimana kamu...!" kembali Andra berteriak sambil membuka pintu kamar mandi dan memeriksa apakah Tania berada di dalam sana.

Tapi tetap saja Tania masih belum juga ketemu, entah kemana istrinya itu pergi. Setelah lelah mencari sang istri ke seluruh kamar akhirnya Andra pun menyerah juga, dia sudah sangat lelah dan kantuk pun sudah menyerang sejak tadi. Andra pun lebih memilih tidur dan mengistirahatkan tubuhnya dari pada harus repot mencari istrinya yang mungkin saat ini sedang marah.

Bahkan tanpa membersihkan diri dan berganti baju Andra langsung saja naik keatas tempat tidur dan tidak lama mulai terlelap.

Pagi pun tiba, Tania membuka mata ketika merasakan sinar matahari yang menyinari wajahnya. Dia mulai mengerjap-ngerjapkan matanya dan mulai melihat ke sekeliling, dia sadar kalau saat ini dia tidak berada di dalam kamarnya.

Sesaat Tania mulai mengingat kejadian semalam, dan ketika dia melihat ke arah kiri ternyata Haris juga masih terlelap dan jangan lewatkan tangannya yang masih berada di atas tubuhnya.

Tania mengingat kejadian semalam dimana dirinya menangis di dalam pelukan sang ayah mertua sampai dia pun akhirnya tertidur di kamar ini, bahkan kini mertuanya itu masih memeluknya dengan sangat erat.

Tania melihat kearah Haris yang masih tertidur, bahkan dalam keadaan masih tertidur pun Haris masih sangat tampan dan mempesona, mata Tania jatuh tepat di bibir Haris. Bibir yang selalu saja tiba-tiba melumatnya dan bodohnya Tania sangat menyukai itu.

Haris benar-benar laki-laki yang sangat sempurna, sungguh beruntung wanita yang akan menjadi miliknya kelak. Tania memutuskan untuk segera bangun dan pergi dari kamar itu sebelum ayah mertuanya ini bangun, tapi belum juga berhasil menjauhkan tangan pria itu dia sudah lebih dulu terbangun.

"Kamu mau kemana...?" tanya Haris dengan suara khas orang bangun tidur.

Otomatis Tania langsung menoleh kearah suara, dia dapat melihat Haris kini sedang menatapnya dengan penuh cinta bahkan pria itu kini tengah tersenyum.

"Aku mau kembali ke kamar pah, jika berlama-lama disini takut mbok Yun atau mas Andra lihat" sahut Tania

"Aku sudah pernah bilang kalau mbok Yun tidak akan naik ke lantai atas tanpa adanya ijin dari ku jadi kamu tenang saja dan untuk suami kamu itu, mungkin saat ini dia masih tidur.. Jadi sebaiknya kamu juga kembali tidur" Haris kembali menarik Tania dan memeluknya lagi dengan erat, entah kenapa rasanya sangat tidak rela jika wanita ini harus pergi.

"Tapi pah, aku harus kembali ke kamar ku.. jadi aku mohon papah lepaskan aku sekarang. Pah, ini semua tidak benar, aku ini masih istri sah mas Andra dan kita tidak boleh seperti ini" ucap Tania yang masih berusaha melepaskan pelukan Haris.

Haris menghela nafas panjang, memang benar yang dikatakan menantunya ini, tapi apa daya dia begitu tergila-gila dengan wanita yang ada di sampingnya ini. Haris mendekatkan wajahnya dan lama-kelamaan semakin dekat dan di detik berikutnya bibir nya sudah melumat bibir Tania dengan rakusnya.

Setelah puas bermain dengan bibir sang menantu Haris pun mengecup kedua pipi Tania dengan lembut membuat wanita itu merona dibuatnya.

"Kalau kamu sudah mempunyai keputusan tolong katakan kepada ku, aku janji akan membantumu sampai selesai" ucap Haris sebelum melepaskan wanitanya

"Baik pah nanti akan aku katakan kepada papah" Tania segera bangun dan merapikan bajunya yang sedikit berantakan karena ulah Haris barusan.

"Terima kasih pah, kalau begitu aku kembali ke kamar dulu" pamit Tania

"Iya"

Sesampainya di dalam kamar Tania kaget melihat sang suami tampak tertidur sangat lelap, bahkan lelaki itu tidak mengganti baju yang dia pakai kemarin. Sontak saja Tania kembali merasa marah ketika mengingat video perselingkuhan Andra semalam, dia pun bergegas menghampiri suaminya itu dan membangunkannya secara paksa.

"Bangun mas, bangun....!!" teriak Tania sambil mengguncang tubuh Andra dengan kasar

"Apa sih...!" sahut Andra tanpa berniat membuka mata sedikit pun, rupanya dia masih sangat mengantuk karena aktivitas nya semalam.

"Aku bilang bangun....!" teriak Tania lagi dia sudah tidak sabar ingin meminta penjelasan tentang video yang semalam dia terima.

"Kamu ini bisa diam tidak...! Aku masih sangat mengantuk...!" Andra pun langsung duduk dan membentak Tania tak kalah kerasnya.

"Kenapa kamu terus mengganggu ku...!"

"Semalam kamu kemana mas....? Apa kamu tahu aku menunggu kamu disini dengan cemas bahkan kamu tidak memberikan aku kabar, kamu anggap apa aku ini mas...!" Tania sekarang benar-benar meluapkan semua emosinya bahkan dia sudah tidak perduli jika seisi rumah mendengar dia berteriak.

"Semalam aku... aku.. Ya tentu saja semalam aku bekerja lalu kamu pikir aku dari mana hah...! jangan macam-macam kamu Tania.." ucap Andra terbata-bata

Dia juga berusaha menghindar dan tidak mau menatap mata Tania sedikitpun, tingkahnya sudah seperti pencuri yang sedang tertangkap basah, sedangkan Tania hanya bisa menggelengkan kepalanya saja mendengar alasan yang di berikan Andra barusan.