Sumiyem gadis desa yang menjadi rebutan banyak lelaki di alam nyata maupun alam ghaib
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Durahman Kedu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Balas dendam bos preman
"Assalamualaikum nek.." sapa Sumi di depan rumahnya.
"Walaikum salam nduk.. Sudah pulang.?"
"Iya nek. Harusnya sudah pulang pagi tapi ada kendala di jalan nek."
"Ayuk duduk sini dulu." kata neneknya.
Sumi dan neneknya duduk di dipan bambu, Sumi mengambil minum dari kendi lalu meminumnya dan duduk di samping neneknya.
"Tadi sepulang jualan di pasar Sumi di cegat sama preman nek, lalu datang lagi temannya yang masih sekolah SMA malah anaknya pak lurah ikut dalam mengeroyok Sumi."
"Kurang ngajar sekali Pambudi itu, terus kamu lawan nduk.?" tanya nenek dengan emosi.
"Iya lah nek.. Bahkan semua Sumi lumpuhkan, bahkan si Pambudi tak bikin rontok giginya." kata Sumi memberikan penjelasan apa yang di alami tadi sampai menyembuhkan ibunya Vidya.
"Bagus lah nduk. semua daganganmu habis nduk."
"Iya nek Alhamdulillah. Habis semua."
"Syukurlah, kamu sholat dhuhur dulu terus makan, sudah nenek siapin."
"Baiklah nek.
Sumi berjalan ke belakang rumah berwudhu dan sholat dhuhur lalu makan dan istirahat.
*****
Sementara di kota besar S sebuah rumah besar yang di jadikan markas oleh kelompok preman terlihat seseorang yang gagah dengan kumis tebal dan sorot mata yang tajam sedang menahan marah karena anak semata wayangnya sedang sakit dalam.
Kata dokter yang di panggil ayahnya Alex si Robert bahwa Alex terkena serangan pukulan yang menyebabkan paru-parunya terluka.
"Panggil Pambudi sekarang.!" perintah Robert kepada anak buahnya.
"Baik bos.." jawab Kento orang kepercayaan Robert.
Kento segera berjalan keluar menuju rumah bagian samping yang merawat Pambudi dan dua temannya.
Tak lama kemudian Pambudi sudah berada di rumah utama bersama Kento. Pambudi memegangi pipinya yang bengkak dan berwarna merah.
"Kamu tahu siapa yang membuat kalian seperti ini, bahkan anakku Alex terluka dalam.?"
"Maaf om.. Yang melakukan semua itu seorang gadis kecil seusia 13 tahun."
"Apa...??. Hanya seorang gadis cilik... Kenapa kalian kalah melawan anak kecil hah..?"
"Om.. Gadis itu bukan gadis sembarangan, ahli beladiri om."
"Siapa nama bocah itu.?"
"Su... Sumiyem om.. "
"Sumiyem...??. Kamu tahu di mana rumahnya.?"
"Tahu om, dia tetangga saya om, cuma dia di gang melati om."
"Baiklah.. Kento dan kau Mbesur kumpulkan teman-temanmu kita balas Sumi sekarang."
"Om... Maaf sebelumnya, kejadian ini murni kesalahan kami bahkan Alex yang memulai profokasi Sumi."
"Halah tidak peduli siapa yang brani menyentuh keluargaku maka itu menjadi musuhku."
"Ada berapa temanmu.?" tanya bos Robert.
"Ini semua ada 10 orang bos. Kami sudah siap kapan berangkatnya."
"Siapkan mobil kita berangkat dan Pambudi ikut kami."
"Baik om.."
Setelah semuanya beres dan siap berangkat. Sebuah mobil minibus Elf sudah mendekat dan masuklah semua orang ke dalam bus.
Pambudi sangat ketakutan jika nanti ketemu dengan ayahnya dan tahu apa yang di perbuat. Ayahnya tidak akan memaafkan karena ini sudah ke 3 kalinya ia berbuat kesalahan.
"Kamu kenapa Pam kayak takut..?" tanya Kento yang menyopiri mobil mereka.
"Ngak apa - apa om, saya cuma takut ketahuan ayah saya om." jelasnya.
"Kamu jadi pemandu saja biar kami yang menyelesaikan dan kamu cukup di mobil saja nak." kata Robert.
Rasa lega di hati Pambudi dengan tugas yang di berikan oleh ayahnya temannya.
Bus melaju dengan kecepatan penuh karena memang desa Sumi jauh 1 jam perjalanan. Jalanan yang mereka lewati hanya jalanan kampung yang masih cor dengan pecahan cor di mana mana bahkan ada yang berlubang.
Mobil tetap terus berjalan tanpa henti, anggota yang menumpang ada yang sakit perut akibat jalanan yang jelek.
samirah atau marsinah sih ??
jadi bingung 😕
Di lanjut kak author 👍🌹