Dimas prayoga- cowok berkulit putih, tinggi, hidung mancung,alis tebal,dan berwajah bak seperti panggeran dubai. Memiliki senyum yang manis membuat siapa pun yg melihat nya bakal jatuh hati sekali pandang.
Anak penggusaha terkaya di indonesia, siapa yang tidak kenal dengan dimas prayoga cowok keren yang selalu menjadi incaran para ciwi-ciwi di sekolah nya.
"Lihat tuh kak dimas baru masuk gerbang SMA Megantara." Ucap seorang siswi sma megantara pada teman temannya.
"Ih iya ganteng banget woy."
"Kapan ya bisa dapatin hati kak dimas?"
"Mau banget gue jadi istri nya kak dimas."
"Halu aja terus lagian nih ya kak dimas mana mau sama kita kita."ucap siswi berambut pendek mengigatkan para teman teman nya, agar tidak terlalu berharap.
"Iya tuh si tiwi emng kalau menghayal terlalu tinggi nanti jatuh baru tau rasa."
Semua mata siswa siswi SMA Megantara tertuju pada dimas prayoga yang baru turun dari dalam mobil nya yang mahal. Pria itu berjalan dengan santai dan acuh terhadap pandangan se
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon TauFik Akbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26.Chat
Haii girls👋
Sebelum baca follow dulu yah akun Author🤓
Mohon maaf apabila ada kesamaan cerita, tokoh, dengan cerita lain yah🙏
...Part kali ini gimana menurut kalian?...
...Seru atau biasa aja??...
...Kasih terus comment ya buat aku🪷...
Rame–in terus cerita Ketos Galak Benci jadi Cinta
...Thankyouuuuuuu!!!...
...Selamat datang dalam cerita ku girls🦋...
...----------------...
Bar
Bulan gadis itu pergi ntah kemana, setelah pergi dibentak oleh dimas rasa pikiran–nya sangat kacau. Dia sangat butuh penenang saat ini. Gadis itu mengendari Mobil toyota berwarna silver milik–nya menuju sebuah bar bulan akan melampias–kan sakitnya dengan mabuk–mabukan.
Malam itu juga ia tak sendiri,gadis itu di temanin oleh beberapa sahabat–nya yang telah terlebih dahulu berada di sana. Diatas meja mereka telah terdapat beberapa botol wine yang memang telah mereka pesan, dengan sengaja di tempat itu.
..."Kenapa, muka lo gitu amat?"Ujar tika. Yang melihat bulan duduk di samping diri–nya....
..."Ya–elah. Tik, kayak lo kagak tau aja si–bulan kenapa." Sahut elsa, yang tengah menikmati wine –nya dengan santai....
..."Emang dia kenapa?"Lilis bertanya kepada teman–temannya, gadis itu agak sedikit lemot. Yang dimana membuat Elsa–Tika memutar bola mata males menanggapi pertanyaan lilis si lemot....
...Bulan gadis itu tak menghiraukan ocehan ke–tiga temannya. Hati–nya sakit hingga tak dapat mencerna apa yang di katakan oleh sahabat–nya....
..."Nih, Minum. Gue tau lo butuh ini." Elsa menuang kan wine tersebut untuk bulan, ia memberikan nya kepada bulan yang ada di depan diri–nya....
...Bulan gadis itu menerima wine tersebut, lalu dengan gerakan cepat ia meminum abis wine tersebut dengan tuntas tak meningalkan setetes pun wine di gelas tersebut....
...Tidak hanya satu gelas saja, bulan sudah meneguk beberapa gelas wine, yang dimana membuat ia merasa pusing....
..."Woy.Ya–elah pelan dikit lo minum nya, lo kalau mabuk nyusahin kita nanti–nya." tika berdecak melihat bulan yang tak henti–henti nya menuangkan wine ke dalam ke gelas nya....
..."STOP LAN." bentak tika yang kini merebut gelas wine tersebut dari tangan bulan. Membuat gadis itu menatap–nya dengan tajam....
..."MAKSUD LO APA HA?" bulan mengebrak meja lalu berdiri menodong jari telunjuk–nya pada tika....
..."Balik–in minuman gue.BANGSAT."...
..."Lan, udah stop lo udah kebanyakan minum." elsa menengahi perkelahian kedua sahabat–nya. Meski pun kepalanya pusing elsa masih menahan nya agar tak terjadi perpecahan antara bulan dam tika....
Lilis juga ikutan membantu menengahi kedua–nya agar tak semakin ribut. Meski lemot tapi kalau dalam situasi begitu gerak–nya cepat yah si lilis.
Tika gadis itu kembali duduk di sopa. Ia tak ingin berdebat dengan bulan gadis itu sangat keras kepala jika di beritahu. Dan akhir–nya nanti membuat tika dan yang lain–nya repot membawa ia pulang kerumah. Di–rumah selalu sepi hanya tinggal seorang pembantu dan satpam rumah saja. Kedua orang tua gadis itu sangat jarang pulang, selalu sibuk mengurusi bisnis mereka hingga tak sempat memberikan perhatian kepada anak–nya.
Ting!
Ponsel naya bergetar menanda–kan ada notif pesan yang masuk. Tapi gadis itu tak mengetahui nya, setelah selesai ber–kerja naya menganti seragam dengan baju yang sore tadi ia pakai.
..."Nay....Lo udah selesai?" tanya lisa....
..."Udah, kok. Ayo lis..." naya mengajak lisa untuk keluar dari ruang ganti pegawai....
Kedua gadis itu sudah terlihat tampak dekat, naya juga tak segan–segan untuk mengajak lisa berbicara atau lisa yang mengajak naya terlebih dahulu ngobrol.
Ketika sudah keluar dari pintu toko, lisa akan berpisah dengan naya gadis manis itu.
..."Naya....gue duluan yah." lisa gadis itu pergi bekerja mengunakan sepeda motor milik–nya meski tak secantik yang lain tak sepeda motor nya juga sangat bagus dan layak untuk di pakai....
Naya mengganguk." Hati–hati Lis...." gadis itu juga tak lupa melambaikan sebelah tangan‐nya kepada lisa.
Sepeda motor lisa telah melesat meninggalkan perkarangan toko toti itu. Kini tinggal naya seorang yang berada di parkiran mengambil sepeda milik–nya.
Ting!
Ketika hendak mengambil setang sepeda–nya naya di kejutkan oleh getaran di dalam tas nya. Ia gadis itu memang menaruh ponsel‐nya di dalam tas kerjanya.
Naya membuka ponsel–nya ia tertegun begitu banyak pesan dari nomor yang tak ia kenal. Baru saja gadis itu ingin membalas pesan dari nomor tak di kenal.
Drrrttttttt!
Nomor itu ternyata menelpon naya. Gadis itu mengangkat telpon tersebut dan menempelkan ponsel di–samping kuping nya.
..."Hallo....." ujar naya dengan suara lembut....
..."Kemana aja, lama banget sih lo." terdengar di sembrang sana suara seorang pria....
..."Ini siapa?"...
..."Gue dimas, sv nomor gue." ujar pria itu dengan suara yang berat....
..."Ka—kak dimas, dari mana dapet no—nomor aku?" tanya gadis itu dengan heran. Setahu diri‐nya ia tak pernah memberikan nomor nya kepada pria itu. Hanya vino saja yang mengetahui nomor–nya....
Dimas tak menghiraukan ucapan gadis itu. Langsung ia matikan telepon itu secara sepihak yang dimana membuat alis naya menyatu ter–heran heran melihat tingkah pria tersebut yang mood–nya suka berubah.
Ting!
+623156*****
"Datang ke–Apartemen gue sekarang."
Naya
"Tapi kak ini udah malem."
Sebelum itu naya sudah menyimpan kontak nomor dimas terlebih dahulu.
Kak Dimas🥶
"Gue udah serlok, alamat apartemen gue.Lo tau kalau nggak kesini akibat–nya apa?"
Naya
"Tapi kak—"
Kak Dimas🥶
"Nggak ada tapi ANAYA MALIKA. Gue bilang lo harus datang kesini."
Naya
"I–iya kak."
Pesan terakhir yang di kirim oleh naya tak di bales oleh pria tersebut. Naya berdecak kesal melihat tingkah dimas yang suka berubah–ubah itu.
..."Apa—an sih. Nggak jelas banget jadi cowok. Mood–nya itu bikin pusing aja." gadis itu menggerutu sepanjang jalan menuju apartemen dimas. Padahal selepas kerja ini ia ingin menjenguk sang nenek. Tapi niat itu harus ia urungkan setelah dimas mengancam diri–nya....
..."Nggak, pengertian banget sih. Kan aku pengen jenguk nenek tapi—"...
..."Ssstttt, Kak dimas nyebelin banget. Untung aku sayang."...
Sepanjang jalan naya terus saja menggerutu, hingga ia menyadi pusat perhatian banyak orang yang berlalu–lalang malam itu. Tidak sedikit yang menanggapi naya gadis aneh, yang berbicara sendiri di–atas sepeda pink milik nya.
..."Neng,Setres ya......" Teriak seorang pejalan kaki yang tak sengaja berselisihan dengan‐nya....
..."Haa? Ya—tuhan, aku nggak sadar kalau lagi di jalan. Aduhh, malu banget kayak gini. Ini gara–gara kak dimas sih, aku jadi makin kesel. Udah di katain Setres sama orang gak kenal."...
untung nya Naya rasa yg terpendam
jadi Naya ok ok aja 🤭😬
buka Naya yg cariin tapi ketos yg ngedatangin