[Support, Like, dan Komen ya untuk karya baruku gengs] Bulan Desember seharusnya terasa menyenangkan. Bonus tahunan akan cair, cuti panjang di depan mata, liburan yang tak perlu dilewatkan, dan hadiah natal yang akan didapatkan. Tapi, Catalina malah mendapatkan pengkhianatan dari Delon kekasihnya dan perpisahan ini berpeluang menghancurkan banyak rencana yang sudah dia siapkan jauh - jauh hari. Demi tetap menjalankan rencana mereka Catalina dan Delon akan bersama setidaknya sampai melewati Hari Natal. Bagaimanakah kelanjutan kisah 2 orang asing yang sudah tidak bersama tapi terpaksa menjalani momen indah bersama karena keadaan? Kisah romantis, lucu, dan sedih dari pasangan ini siap menemani hari - hari anda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Calistatj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kegelisahan Aaron
Akhir tahun seharusnya menyenangkan bonus sudah cair dan masuk ke dalam rekening. Cuti yang masih bersisa bisa dihabiskan, dan Natal akan segera tiba membuat kita bisa berkumpul bersama keluarga. Ya, semuanya terasa menyenangkan kecuali tentang perselingkuhan Aaron.
Talin duduk di hadapan Aaron. Lelaki itu memang tampan, tapi di balik ketampanannya Aaron seolah memiliki sisi misterius yang membuat banyak orang penasaran. Dia terlalu tegas. Auranya mengintimidasi lawan bicara.
“Ada apa, Talin?” Aaron memutuskan untuk bersabar saat mendekati Talin. Wanita itu sepertinya butuh banyak waktu untuk jatuh cinta lagi. Talin sama sekali tidak mengungkit tentang ‘malam itu’ kepada Aaron seakan tidak pernah terjadi. Namun, Aaron mengerti keadaan Talin memang tidak baik - baik saja. Talin sedang menyusun kembali hati yang dipatahkan.
“Saya mau mengajukan cuti, Pak”
“Tanggal berapa?” Tanya Aaron langsung mengambil kalender yang ada di meja untuk menandakan tanggal cuti Talin.
“Tanggal 17 sampai tanggal 27, Pak”
“Lama banget” Komentar Aaron menyadari permintaan cuti Talin sampai 9 hari.
“Saya mau liburan akhir tahun sekaligus acara Natal sala keluarga”
“Kamu memang mau liburan kemana, Talin?” Aaron penasaran.
“Saya mau ke Jepang, Pak. Kenapa Bapak mau nitip sesuatu?”
“Kamu pergi sama siapa?” Aaron mengekerutkan dahinya.
“Sama mantan saya” Jawab Talin terus terang. Sejak kejadian malam itu Talin tidak menutupi banyak hal lagi dari Aaron.
“Oh, kamu masih berhubungan sama mantan kamu? Mau rujuk?”
“Saya nggak berniat rujuk. Hanya rencana ini sudah ada dari sebelum saya putus. Kenapa harus saya yang mengalah dari selingkuhannya?”
“Ya sudah kamu cuti saja. Saya liat kamu juga butuh istirahat”
Talin tersenyum sumringah. “Makasih, Pak”
Sepeninggal Talin. Aaron jadi merasa sulit fokus dengan pekerjaannya. Bagaimana mungkin Talin mau pergi bersama mantan pacarnya? Apa yang akan mereka lakukan selama berlibur bersama?
Pertanyaan - pertanyaan memenuhi benak Aaron dan membuatnya menjadi gelisah. Rasanya Aaron tak ingin membiarkan Talin pergi bersama mantannya itu. Namun, apa dia punya hak untuk melarang?
Sabar - sabar. Cinta terbaik tidak datang dengan mudah.
...**************** ...
“Bagus lo udah keliatan lebih bahagia” Komentar Celine begitu melihat wajah ceria Talin yang keluar dari ruangan Aaron.
“Bagaimana nggak ceria? Bonus udah cair. Cuti di izinin. Liburan ke Jepang gratis” Jawab Talin sambil tersenyum.
“Jangan mau keluar duit buat Delon. Dia yang harusnya bayarin lo full sebagai kompensasi”
“Iyalah sudah malas gue. Masa udah sakit hati terus dompet kering. Padahal gue punya banyak rencana sama dia. Dia malah mengkhianati gue”
“Rencana apa?” Celine penasaran.
“Padahal gue mau pesen kamar hotel yang paling bagus, seru, romantis. Mau Disneyland date. Mau pakai bando couple. Mau makan malam romantis. Mau tidur bareng. Pokoknya semua yang berdua dia”
“Aduh, Talin. Kalau cuma mau kayak gitu juga masih bisa kali walau udah putus” Kata Celine gemes.
“Guenya nggak mau, Cel. Gue pingin langsung pisah begitu sampai bandara”
“Jangan langsung pisah memang lo nggak butuh porter?” Celin tertawa.
“Tapi, liat Delon tuh bawaanya kesel terus”
“Lo udah kepalang sepakat kan sama dia? Sampai hari Natal lewat”
“Makanya”
“Jangan jatuh cinta lagi sama dia. Lo pantas dapat yang lebih baik, Catalina”
Talin menerawang jauh. “Gue lebih ingin ikut lo ke Bali deh. Senang - senang”
“Kita bisa outing kantor ke Bali kalau kalian mau” Kata Aaron yang tiba - tiba keluar dari ruangannya dengan tangan dimasukan ke dalam saku.
“Serius, Pak?” Celine langsung berdiri dengan antusias.
“Saya bisa ajukan kalau kalian mau atau kalian punya ide yang lebih bagus?”
“Bali aja, Pak. Ada yang bilang bawa lukamu ke Bali biar Bali yang menyembuhkan” Talin tertawa mengingat sebuah video sosial media yang tak sengaja dilihatnya setelah mencari tentang cara move on dalam sekejap.
“Boleh. Saya ajukan ya” Kata Aaron sembari kembali ke dalam ruangan.
“Gile Aaron tuh ganteng dan keren banget. Lihat dia bawaannya pingin minta dinikahin” Kata Celine sambil senyum - senyum ke arah Aaron yang sudah hilang di balik pintu ruangannya.
“Hmm, kalau lo nih nggak sengaja mabuk bareng sama si bos terus kalian nggak sengaja making love. Apa reaksi lo?” Tanya Talin hati - hati.
“Omg! Ya langsung gue minta dia nikahin gue. Tipikal suami idaman gitu. Siapa perempuan beruntung yang bisa tidur bareng Aaron?” Celine menaikan sebelah alisnya.
“Ya kan gue cuma bilang kalauu…” Talin sedikit salah tingkah.
