NovelToon NovelToon
Patah Tumbuh

Patah Tumbuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Sistem / Berbaikan / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Matri

Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang perempuan setelah berpisah dari orang yang dicintainya. Namun, takdir berkata lain karena ada kisah lain yang muncul setelah mereka berpisah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Matri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 9

Pagi ini Senja baru saja tiba di sekolah. Seperti biasa, dia langsung melangkahkan kakinya menuju ke dalam kelas.

Tanpa sengaja dia berpapasan dengan Virgin di depan kelas.

"Minggir lo" Virgin menyenggol bahu Senja hingga Senja hampir saja jatuh. Dan dalam waktu yang singkat itu, Hazel yang tepat berada di belakang Senja langsung menghindar sehingga Senja jatuh ke lantai.

Entah apa yang dipikirkan oleh Hazel. Namun, dia bisa saja memapah Senja agar tidak terjatuh, namun dia memilih untuk menghindar.

"Hahahahahahahaha" Suara tawa anak-anak yang melihat itu memecah kesunyian di pagi hari.

Senja terlihat kesal. Dia lebih kesal mengapa Hazel menghindarinya. Entah apa yang dia harapkan dari Hazel, namun dia merasa kecewa.

Senja segera bangun dan berlari masuk ke dalam kelas. Timbul satu perasaan bersalah dalam hati Hazel.

.

.

Pelajaran sedang berlangsung, ketika Kepala Sekolah masuk ke kelas mereka bersama dengan Elena. Rupanya Elena sedang berkunjung dan kepala Sekolah sedang memperlihatkan aktifitas di pagi ini.

"Ini adalah kelas 1 Exclusive" Kepala Sekolah menjelaskan.

Hazel dan seisi kelas melihat kedatangan Mama Elena dan Kepala Sekolah. Mereka mengerti dan paham betul siapa sosok yang bersama Kepala Sekolah. Setelah melihat-lihat, mereka segera pergi dan meninggalkan kelas.

"Tante Elena makin cakep aja" Ujar Virgin pada Hazel.

Hazel tersenyum mendengar itu. Mama Elena memang cantik.

"Tumben Mama datang ke sekolah. Apa jangan-jangan ini salah satu cara dia buat ajakin Senja jadi guru les aku ya?" Hazel penasaran. Dia kemudian melirik ke arah Senja.

Saat jam istirahat, Senja dipanggil untuk menghadap ke ruang Kepala Sekolah. Dia segera bergegas pergi ke ruangan Kepala Sekolah.

Krieeeetttt....

Suara pintu terbuka dan Senja muncul dari balik pintu.

"Permisi. Selamat pagi. "

"Oh Senja, kamu sudah datang? Silahkan masuk" Pak Toni, selaku Kepala Sekolah mempersilahkan.

Senja masuk dan menutup kembali pintu. Di dalam ruangan itu sudah ada Pak Toni, Elena dan Senja sendiri.

"Senja, perkenalkan. Beliau ini adalah Pemimpin Yayasan sekaligus Donatur terbesar serta pemilik sekolah ini. Ibu Elena Galasky. Oh ya, Beliau ini juga adalah Mama dari teman kelas kamu Hazel Galasky" Pak Toni memperkenalkan Elena pada Senja.

"Wahhhh Keren.. Cantik sekali. Ternyata dia Mamanya Hazel." Puji Senja dalam hati.

"Hai Ibu. Saya Senja" Senja memberi hormat dan salam pada Elena.

"Bu Elena, ini Senja. Murid beasiswa pertama kita" Pak Toni kembali memperkenalkan Senja pada Elena.

"Nama yang cantik. Dan dia juga memiliki wajah yang sangat cantik. Pantas saja Hazel memuji" Elena memuji Senja dalam hati.

"Saya Elena. Elena Galasky"

Senja menunduk dan memberi hormat sekali lagi.

"Senja, bagaimana dengan sekolah di sini? "

"Sejauh ini baik, Bu. Terimakasih sudah memberikan full beasiswa pada saya. Saya akan memanfaatkan ini sebaik mungkin."

"Ya. Kamu adalah murid beasiswa pertama di sekolah ini. Saya harap kamu tidak kesulitan dalam bersosialisasi. Semoga saja di tahun yang akan datang, ada lebih banyak murid yang mendapat beasiswa seperti kamu"

"Amiiin. Pastinya Bu" Elena tersenyum bangga.

"Semangat belajar ya Senja. Saya harap kita akan bertemu lagi"

"Ba.. Baik Ibu. Terimakasih"

Setelah percakapan beberapa saat, Senja kembali ke ruang kelas.

Hazel yang melihat kedatangan Senja benar-benar penasaran dengan apa yang Senja dan mamanya biacarakan.

"Apa Mama sudah memintanya untuk menjadi Guru Lesku? Dari raut wajahnya, sepertinya tidak ada percakapan yang berarti. Ya sudah. Aku tanya ke Mama aja langsung deh" Gumam Hazel penasaran.

.

.

Sore ini, Senja sedang melangkahkan kakinya menuju ke pasar. Suasana sedang hujan dan Senja berjalan kecil menggunakan payung. Setelah selesai berbelanja, dia hendak kembali ke rumah. Karena jarak dari rumah ke pasar tidak begitu jauh, dia memilih untuk berjalan kaki.

Namun, ketika hendak melanggar jalan, Senja dikejutkan dengan munculnya sebuah mobil yang tiba-tiba.

"Aaaaaaaaaaaaaaaa" Senja berteriak kaget.

Senja tersenggol mobil tersebut dan jatuh terpental ke jalan.

Seketika mobil itu berhenti. Orang-orang yang melihat itu mulai berkerumun dan memaksa pemilik mobil untuk segera turun.

Senja pun segera dibantu oleh orang-orang sekitar. Untungnya, benturan itu tidak begitu keras, sehingga hanya ada beberapa luka gores.

"Wee turun wee. Jangan kabur. Tanggungjawab lo" Ucap salah seorang warga sambil menggedor kaca mobil tersebut.

Pintu mobil terbuka. Dan ternyata, yang turun dari mobil itu adalah Hazel.

"Sa.. Saya akan tanggungjawab Bapak Ibu" Hazel panik dan segera menemui Senja sebagai korban.

"Senja? "

"Hazel? "

Keduanya sama-sama terkejut.

"Kamu ngga apa-apa? " Hazel khawatir.

Senja hanya terdiam, meringis kesakitan karena sikunya yang luka cukup besar.

"Segera dibawa ke Rumah Sakit aja" Ucap salah satu warga.

"Ba.. Baik. Senja, mari kita ke Rumah Sakit"

Senja bangun dan segera masuk ke dalam mobil Hazel.

"Maaf. Aku ngga lihat gara-gara ponselku jatuh." Hazel menjelaskan.

"Ng.. Ngga apa-apa. Bisa ngga kita jangan ke Rumah Sakit?" Senja tidak ingin ke rumah sakit.

"Tapi gimana dengan luka itu? "

"Ee.. Ituu. Kamu punya kotak obat?"

"Iya ada. Tapi kamu yakin ngga perlu ke Rumah Sakit?"

"Iya"

"Kalo gitu kita obatin di apartemen aku aja. Kotak obatnya juga ada di sana"

"A.. Apartemen?"

"Iya. Ngga jauh kok dari sini. Bagaimanapun aku harus tanggungjawab karena sudah buat kamu terluka"

"Apa ngga apa-apa kalo aku ikut dia ke Apartemennya? Yaaa. Lebih baik begitu daripada harus pergi ke Rumah Sakit. Toh hanya diobati terus aku pulang. Ayah juga pasti khawatir nungguin aku di rumah." Senja berdebat dalam hati.

"Ya sudah kalo begitu"

Mereka segera pergi ke apartemen milik Hazel.

Setibanya di sana, Hazel segera mengambil kotak obat miliknya dan memberinya pada Senja. Namun, karena melihat pakaian Senja yang sudah basah, Hazel kemudian mengambil ponsel dan mengirim pesan pada seseorang.

Senja masih terus membersihkan luka dan hendak memberi obat di lukanya.

"Sini aku bantu" Hazel yang melihat Senja kesulitan segera membantu.

"Awwww..." Rintih Senja sakit.

"Maa.. Maaf. Sedikit lagi" Dia meniup luka Senja pelan dengan maksud agar Senja tidak terlalu merasa sakit.

Jarak mereka begitu dekat, membuat jantung Senja berdetak tidak menentu. Wajahnya tiba-tiba terasa panas. Dia menatap Hazel. Baru kali ini dia berada begitu dekat dengan Hazel.

Hazel yang sedang membalut luka Senja tiba-tiba mengangkat kepala dan seketika mereka saling menatap dengan begitu dekat dan langsung memalingkan wajah satu sama lain. Mereka salah tingkah.

Bel apartemen berbunyi. Hazel segera bangun dan membuka pintu. Ternyata seseorang baru mengantar pesanan Hazel. Kemudian dia kembali menutup pintu.

"Senja."

"Ya? "

"Ini.. " Hazel menyodorkan tas kecil yang baru saja diterimanya pada Senja.

"Ini apa? "

"Kamu ganti dulu pakaianmu. Tadi aku meminta asisten perempuanku untuk membelikanmu pakaian. Semoga kamu suka" Hazel malu-malu.

"Ngga perlu Hazel. Aku harus langsung pulang. Orangtuaku pasti sudah menunggu" Senja menolak.

"Jangan begitu. Pakailah. Pakaianmu basah semua. Lebih aneh kalau kamu pulang rumah dalam keadaan seperti ini" Hazel membujuk.

Setelah berpikir sejenak, Senja akhirnya mau mengganti pakaiannya.

Setelah berganti pakaian, Senja akhirnya mau diantar Hazel setelah beberapa perdebatan antara mereka.

"Maaf aku benar-benar minta maaf" Ucap Hazel saat di atas mobil.

"Ngga apa-apa kok. Toh kamu juga ngga sengaja"

"I.. Ini ada sedikit untuk ganti rugi kamu" Hazel menyodorkan segepok uang.

Senja kaget melihat uang yang begitu banyak.

"Ngga usah Hazel. Aku ngga apa-apa. Kamu ngga harus memberiku uang." Senja menolak.

"Aku turun di sini saja" Ucap Senja saat mereka tiba di ujung gang menuju rumah Senja.

"Rumah kamu di mana? Biar aku antar sampai ke sana"

"Tidak perlu. Sudah dekat. Aku tinggal jalan kaki sebentar" Jelas Senja.

"Baiklah."

Senja turun dengan sedikit kesal.

"Apa dia kira aku mau minta ganti rugi? Dasar orang kaya. Semuanya seolah-olah akan selesai kalau pake uang. Huuuhh sebal" Umpat Senja dalam hati.

Senja baru saja tiba di rumah dan untung saja kedua orangtuanya sudah berangkat ke acara syukuran di tetangga dekat rumah mereka..

.

.

BERSAMBUNG...

1
FDIAMV_
done saya mampir
Dante's: maksih ya kak udah mampir
total 1 replies
YunHuaJing
semangat yaa
Dante's: makasih ya
total 1 replies
Dante's
semoga suka ya kak 🤗
Yg ptg manusia
baru baca 2 eps aja dh nagih lohh, serius ga boong...
𓆩🇸🇦ولاJis𓆪
terus yang masih berteduh menunggu hujan reda itu siapa orang nya🧐
Dante's: itu Senja
total 1 replies
𓆩🇸🇦ولاJis𓆪
awas jangan tarik-tarikan orang sebentar orang nya pusing
Dante's: hahhaha. hampir pusing kak 🤣
total 1 replies
authorpisces
hai kak aku mampir yaa
Dante's: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Allamanda Cathartica
Niceee 👌
Semangat berkarya yaa... 💕
Dante's: terimakasih
total 1 replies
Manik🌼
2 kuntum🌹🌹bunga mawar untuk kamu😍
Manik🌼: sama sama
Dante's: thanks ya
total 2 replies
Manik🌼
aku mampir ya
Manik🌼: sama sama
Dante's: maksih kak
total 2 replies
𓆩🇸🇦ولاJis𓆪
novel nya bagus kak/Smile/ tapi di kasih space ya tulisan nya/Ok/ semangat update untuk episode berikutnya😉
Dante's: makasih sudah mampir ya
total 1 replies
SECRET AUTHOR
sematawayang=semata wayang
dikasih space kak
SECRET AUTHOR: sama-sama kak
Dante's: thanks kak masukannya🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!