Siapa sangka, niatnya ingin menenangkan diri di sebuah taman, karena stress terus di paksa sang ibu untuk segera menikah karena umurnya sudah tidak muda lagi. Di taman itu Kanaya malah bertemu gadis kecil yang sedang menangis.
Pertemuan itu malah awal menjadikan dirinya seorang ibu dari gadis kecil yang membutuhkan kasih sayang seorang ibu itu
Bagaimana selengkapnya yu langsung mampir saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iin Suryani iin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 2
Semua maid yang bekerja di rumah itu sudah biasa melihat ibu dan anak itu selalu berdebat setiap pagi, dan menjadi tontonan serta hiburan tersendiri untuk mereka yang bekerja di rumah itu.
Sedangkan Kanaya sendiri sebenarnya bukan tidak ingin menikah, hanya saja ia masih belum menemukan yang cocok dan menerima dirinya apa adanya bukan karena harta.
Tapi sang ibu terus menuntut untuk segera menikah, dan meneruskan untuk memimpin perusahaan, sehingga membuat Naya jadi galau dan sangat stres dengan semuanya.
" Ya sudah mommy sudah selesai, mommy berangkat ke kantor dulu, kamu baik - baik di rumah ya, kalau bosan kamu bisa langsung menyusul mommy ke kantor untuk bantu - bantu sambil belajar di sana " kata Nadiya sambil mencium pucuk kepala Kanaya.
" Iya Mom " sahut Naya.
" Oh ya, jangan lupa cari pacar ya Naya, kalau tidak mommy yang akan bertindak mencarikan kamu jodoh dan sampai itu terjadi mau tidak mau kamu harus menerimanya. " kata Nadiya sebelum meninggalkan putrinya itu di meja makan.
" Mommy, kenapa harus begitu, tidak adil itu namanya Mommy... " teriak Naya karena sudah di tinggalkan ibu.
" Haaah... Mana bisa begitu, pakai di carikan jodoh segala kaya aku tidak mampu saja mencari jodoh, susah tahu jaman sekarang mencari yang benar-benar tulus, keterlaluan Mommy ini huuuh... " gumam Naya dan langsung berdiri berjalan ke luar sambil menghentakkan kakinya karena sangat kesal.
Padahal umur sudah dua puluh lima tahun, tapi sifatnya masih kekanak-kanakan karena manja dan pemalas sehingga ia jadi seperti itu.
Karena stress memikirkan ucapan sang ibu, sekarang Naya memutuskan pergi ke taman untuk menghilangkan stress nya.
" Mau kemana nona muda ?" tanya sekuriti yang berjaga di rumahnya itu.
" Mau keluar sebentar pak, bosan di rumah terus " jawab Naya sambil melangkahkan kakinya keluar.
" Kenapa jalan kaki non, kan ada banyak kendaraan yang bisa di gunakan untuk pergi " kata sekuriti itu lagi.
" Pengen jalan aja pak, lagian juga tidak jauh cuma mau ke taman yang ada di depan sana saja " sahut Naya.
" Oh begitu, ya sudah hati - hati nona muda. " kata sekuriti itu.
" Iya pak, ya sudah saya pergi dulu " kata Naya lagi pamit pada sekuriti itu.
" Iya Non " sahut sekuriti itu.
Setelah berpamitan Kanaya langsung melangkahkan kakinya menuju taman, dan langsung duduk di kursi bawah pohon yang agak jauh dari kerumunan orang.
" Haaah... Jaman sekarang mana ada pria yang benar-benar tulus, sangat susah mencari pendamping yang benar-benar setia. Mommy ah, pakai ngancem segala, bagaimana ini haaah... pusing deh " gumam Naya yang sangat bingung dengan tuntutan sang mommy untuk segera menikah dan berkeluarga.
" Bagaimana kalau aku menyamar saja ya, aku pura - pura jadi orang miskin, dengan begitu aku bisa tahu mana yang tulus dan yang tidak padaku. Yah sebaiknya begitu saja, mudah - mudah bisa bertemu dengan orang yang benar-benar tulus menerima ku apa adanya " gumam Naya lagi dengan semangatnya karena menemukan ide seperti itu.
" Tapi aku harus mulai dari mana, bagaimana dengan mommy ya, di ijinkan tidak ya haah... bingung bingung. " gumam Naya lagi memikirkan semuanya.
Sampai - sampai galau dan stress yang Naya rasakan saat ini, dan saat Naya sedang memikirkan semuanya sayup - sayup terdengar suara orang yang sedang menangis dan langsung membuat bulu kuduk Naya merinding.
Huhuhuhu....
Huhuhuhu...