Cerita ini mengisahkan rombongan anak-anak SMA yang melaksanakan study tour, dan salah satu Bis rombongan mengalami kecelakaan maut yang menewaskan hampir seluruh penumpangnya, serta sopir dan kondekturnya.
Dalam kisah ini menceritakan, 10 arwah yang merasa mereka belum mati dan mengalami perjalanan ghaib. Di alam ghaib itu, mereka saling membunuh satu sama lain. Ada beberapa arwah yang berhasil pulang ke rumahnya, arwah itu menangis histeris ketika melihat kenyataan badannya sudah hancur terbujur kaku, arwah-arwah itu masih shock tidak percaya, bahwa mereka sudah mati.
Dan hanya satu orang yang selamat dari maut mengerikan itu. Siapa dia???
......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 27
Setelah menghabisi Andi, dengan tenang nya Robi meninggalkan jasad Andi begitu saja dengan usus terburai tak karuan di perut nya yang sudah terkoyak. Dia kembali melangkah mengikuti insting nya untuk segera mengeksekusi Diah dan Dewi.
"Dewi, Diah, di mana kalian?" Panggil nya dengan suara tenang, sambil terus melangkah pelan.
Setelah memastikan di ruang gudang tidak ada Dewi dan Diah, ia melangkah cepat menuju pintu keluar gudang untuk mencari ke ruangan yang lain nya, sambil kembali menyelipkan pisau itu ke dalam celana depan nya.
Sementara itu, Dea kembali merangkak cepat di atas plafon untuk segera keluar dari persembunyian nya, supaya bisa menyelamatkan Dewi dan Diah.
Jika ingin menyelamatkan kedua teman nya tersebut, Dea harus bisa menemukan kedua teman nya itu lebih dahulu sebelum Robi.
Klek,ngiiiiiiit
Robi membuka salah satu pintu ganda yang ukuran nya cukup besar. Ternyata di balik pintu itu adalah ruangan aula yang lumayan luas, dengan banyak kursi-kursi beserta meja dan di ujung depan ruangan itu ada lantai yang lebih tinggi dari lantai sekitar nya, yang berfungsi sebagai podium.
Dug,dug,dug,dug,dug
Suara sepatu sneaker nya melangkah pelan menyusuri kursi dan meja yang tertata rapi. Pencahayaan di ruangan tersebut tidak begitu terang, sehingga sepasang mata nya harus teliti memeriksa tiap-tiap sudut ruangan itu.
"Robi!" Panggil nya dari arah podium.
Spontan sepasang mata nya langsung memandang ke arah sumber suara itu, kemudian ia bergegas melangkah ke arah podium.
Ternyata yang memanggil Diah dan di samping nya ada Dewi, mereka belum tahu bahwa Robi sudah berubah menjadi seorang psikopat yang keji.
"Robi, mana yang lainnya? Kamu kok sendirian?" Tanya nya kepada Robi yang masih terus melangkah dan semakin dekat ke arah mereka. Tanpa rasa curiga sedikit pun, mereka pun melangkah turun dari podium untuk menghampiri Robi.
"Kenapa kalian cuma berdua, mana Andi?" Tanya nya pura-pura, setelah mereka berdiri saling berhadap-hadapan.
"Tadi kami terpisah karena terlalu asik menelusuri tiap ruangan gedung ini" jawab Dewi tenang.
"Lah, Jaka dan Dea mana? Kamu kok sendirian?" Tanya Diah heran.
"Ehh, mereka sudah menunggu di luar, karena penyusuran gedung ini udah selesai" jawab nya bohong.
"Jadi aku mencari kalian untuk melanjutkan perjalanan" lanjut nya dengan tenang.
"Owh, oke" jawab Dewi singkat dan lirih sambil menganggukkan kepala nya.
"Bohong!" Tiba-tiba dari arah pintu utama aula, Dea sudah berdiri tegak dengan posisi siaga dan ekspresi wajah nya penuh ketegangan.
"Dia membunuh Jaka dan Andi!" Teriak nya lantang.
Meski pun di wajah nya tampak sekali rasa takut dan panik, ia memberanikan diri keluar dari persembunyian nya demi untuk menyelamatkan Dewi dan Diah.
"Dia akan membunuh kalian! Kalian harus lariiiii!!!! " teriak nya histeris.
Spontan wajah Diah dan Dewi berubah pucat ketakutan ketika mendengar penjelasan nya Dea. Sepasang mata mereka kompak menatap kaget ke wajah Robi yang ada di depan mata nya.
Merasa semua nya sudah terbongkar, Robi langsung mencabut pisau yang terselip di celana depan nya. Dengan wajah bengis, ia langsung melayangkan senjata tajam itu ke arah Dewi yang tepat ada di depan mata nya.
Dewi dan Diah yang melihat gerakan tangan Robi yang akan menghujamkan pisau stainless ke arah mereka, spontan mereka lari mundur untuk menjauh dari hadapan nya.
yuk mampir kenovel aku thor