Alana Zaskia kehilangan seseorang yang penting dalam hidupnya di sebabkan satu kejadian yang menimpanya, dan yang merencanakan itu semua adalah orang yang ia cintai.
Setelah kejadian itu, Alana hanya menjalani hidupnya sendiri dan mengurung diri, rumah adalah tempat ternyaman baginya.
Tapi sahabat nya selalu berusaha menarik nya keluar.
****
Seperti ia yang terjebak oleh rencana sang pacar, seorang pria juga ikut terjebak bersamanya.
***
"Alana menyukai seseorang"
ucapan sahabat Alana membuat seorang pria menjadi sangat marah.
***
"beraninya kamu menghindar"
Alana yang tidak puas menarik rambut pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti tyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perkenalan
"ma..maksudnya apa"
Tanya Alana tiba tiba menjadi bodoh, otaknya seakan kosong tidak mampu berpikir, ia seperti akan pingsan di tempat, perasaan nya bercampur aduk, antara bingung dan bahagia, ia tidak yakin.
"ayo kita menikah dan hidup bersama"
Kata Reno mengulang kata katanya, ia menatap mata Alana yang terlihat berkaca kaca.
"kamu.."
Alana berhenti bicara, sepertinya ia tidak mampu mengucapkan apapun.
"kamu boleh memberi jawaban nanti saat kamu siap"
Ucap Reno berbisik, entah sejak kapan tangannya mengelus pipi Alana dengan lembut, ia meneguk liur melihat bibir dan mata Alana bergantian.
"kamu boleh mendorong ku Anna"
Bisik Reno semakin mendekatkan wajahnya, tangan yang tadi berada di pipi Alana berpindah dengan lembut ke belakang leher, wajah mereka semakin dekat dengan napas yang saling bertabrakan.
Alana memejamkan matanya merasakan sesuatu yang lembut menempel di bibirnya.
Beberapa detik di posisi tersebut, Reno memberanikan diri mulai melumat lembut bibir yang menurutnya sangat manis dan memberi rasa menggelitik ke seluruh tubuhnya.
awalnya hanya lumatan lembut, kini berubah semakin panas, Reno memasukkan lidahnya membuat tubuh Alana semakin tegang.
Tidak ada dari mereka berdua yang berinisiatif menghentikan adegan tersebut, mereka seolah sama sama hanyut.
Hingga sesuatu yang membuat Alana terkejut, Tangan Reno yang tadinya berada di tengkuk, perlahan turun ke bawah. Dan grep.
"hah hah hah"
Ciuman mereka terlepas dengan napas yang sama sama memburu.
Alana memandang ke arah tangan Reno yang mendarat di payu**r* nya.
matanya melotot kaget dengan wajah yang terasa panas.
Baru ingin mengatakan sesuatu Reno dengan cepat memeluknya dengan erat.
"hah anna, aku bisa gila"
Bisik Reno dengan suara serak.
'sepertinya aku yang sudah gila'
bisik hati Alana
Reno melepaskan pelukannya dan mulai merapikan penampilan Alana dengan lembut,
sedangkan Alana hanya seperti patung.
Dengan otak yang masih blank Alana keluar dari pintu mobil yang sudah di buka oleh Reno,
ia bahkan tidak sadar kapan pria itu keluar dari mobil.
beberapa saat setelah Reno berpamitan dan mobil mewah itu sudah pergi jauh,
Alana memegang dadanya, ia menggigit bibir bawahnya mengingat apa yang ia lakukan di mobil tadi, ia memukul mukul kepalanya kesal dan malu karena hanya diam dan menikmati perlakuan Reno padanya.
Alana menarik napas dalam untuk menenangkan diri, dia harus fokus pada tujuannya datang ke sini, setelah mulai tenang ia berbalik dan berjalan masuk ke gedung tinggi bertuliskan ALEAZ.
Saat ia masuk seorang pria dan wanita seumuran dengannya sudah menunggunya di lobby kantor, dia memang terlambat 20 menit dari waktu yang di janjikan.
"Miss Anna, semua karyawan sudah menunggu di aula kantor"
Jelas robby sambil mengarahkan tangannya sopan ke satu arah, Alana mengangguk lalu berjalan ke arah aula yang biasanya di gunakan untuk acara kantor dan keperluan lainnya.
Greta berjalan sedikit cepat lalu membuka pintu untuk sang Atasan.
Semua mata melihat ke arah wanita cantik yang berjalan anggun di ikuti oleh kedua atasan mereka, melihat itu, para karyawan sudah bisa menduga siapa wanita yang kini berdiri di hadapan mereka.
"selamat pagi semuanya" sapa Alana tegas.
setelah sapaannya di jawab, Alana mulai memperkenalkan diri dan menjelaskan kenapa dia ada di sana, tidak banyak yang ia bicarakan, hanya perkenalan diri yang singkat.
semua bertepuk tangan setelah Atasan mereka menyelesaikan perkataannya.
Setelah Alana keluar, para karyawan mulai bergosip sesama sendiri tentang atasan mereka yang tiba tiba muncul setelah bertahun tahun. Ada yang terkejut karena tidak menyangka boss mereka masih sangat muda,
Ada yang kagum dengan kesuksesan wanita itu, ada yang memuji penampilan elegan dan kecantikan alami Alana, dan masih banyak lagi.
sedangkan di sudut ruangan ada seseorang dengan pakaian OB, diam membeku karena masih terkejut, tangannya terkepal kuat dengan mata penuh kebencian.
