Tak Disangka Menjadi Ibu Sambung
Pagi yang cerah matahari sudah memancarkan sinarnya, semua orang sudah memulai aktivitas mereka masing-masing karena cuaca hari ini memang sangat mendukung.
Begitu juga dengan gadis berusia 25 tahun bernama Kanaya Asifa yang saat ini ia bukan beraktivitas tapi masih setia dengan mimpi indahnya.
Meskipun cahaya matahari sudah masuk kedalam kamarnya, tapi tidak membuat gadis itu terbangun malah semakin nyenyak karena hangatnya sinar mentari.
Sampai gedoran pintu kamar yang sangat keras menghancurkan mimpi indah yang saat ini di alaminya.
Dor dor dor...
" Kanaya, bangun KANAYA... " suara memanggilnya dari luar kamar.
Dor dor dor...
" KANAYA... BANGUN KANAYA... " suara ibu Kanaya dari luar.
" Eeeggghh... Apa sih berisik sekali, ngantuk banget ini masih. " gumam Kanaya sambil memejamkan matanya.
Dor dor dor... " KANAYA... " panggil ibunya lagi yang terus menggedor pintu sambil memanggil - manggil anak gadisnya itu.
Karena sudah tidak bisa tidur lagi akibat sangat berisik sekali akhirnya gadis yang akrab di panggil Naya itu pun bangun dan langsung menuju pintu kamarnya untuk membukakan pintu.
" Ada apa Mom berisik sekali pagi - pagi Begini ?" tanya Naya setelah membukakan pintu tapi masih sambil memejamkan matanya.
" Kamu ya, anak perawan jam segini masih belum bangun,mau jadi apa kamu Naya, pantas saja jangankan rejeki jodohmu pun jauh kalau kamu malas begini jadi perempuan, bangun Naya sudah siang." omel Bu Nadiya ibunya Kanaya.
Mendengar Omelan sang ibu yang hampir setiap pagi seperti itu membuat gadis yang masih sangat mengantuk itu sudah biasa mendengarnya, bahkan sudah sangat hapal dengan dialog yang di ucapkan sang ibu yang tidak jauh - jauh dari kata jodoh dan rezeki.
" Baru juga juga sembilan Mom sudah ribut saja, ya sudah Naya mandi dulu " kata Naya setelah melihat jam dinding dan langsung menuju kamar mandi.
Melihat itu Nadiya hanya geleng-geleng kepala karena harus setia hari menghadapi putri semata wayangnya yang sangat pemalas itu bahkan di umurnya yang sudah dua puluh lima tahun itu ia tidak terlihat menggandeng seorang pria, membuat Nadiya sedikit cemas lalu sekarang hampir setiap hari membahas soal jodoh.
Melihat putrinya sudah masuk ke kamar mandi, Nadiya pun keluar dan langsung menuju dapur untuk menyiapkan sarapan membantu maid yang bekerja di rumahnya.
Ya, Nadiya adalah janda yang sudah hampir sepuluh tahun di tinggal suaminya meninggal karena penyakit, dan memiliki satu anak, selama sepuluh tahun ini ia dan sang putri hidup berkecukupan karena harta yang di tinggalkan suaminya sangat banyak bahkan sampai tujuh turunan pun tidak habis.
Almarhum suami Nadiya adalah pengusaha sukses pada jamannya, ia memiliki perusahaan besar yang cabangnya di mana - mana, yang saat ini di kelola Nadiya sendiri, karena almarhum suaminya tidak memiliki saudara sehingga semua harta peninggalan suaminya jatuh ke tangannya dan putrinya.
Oleh sebab itulah putri semata wayangnya yang bernama Kanaya itu sangat pemalas, karena merasa sudah memiliki segalanya, sehingga bagi Naya ia sudah tidak perlu lagi bekerja karena semuanya sudah tercukupi.
Setelah selesai mandi dan bersiap, Naya langsung menghampiri sang ibu yang sudah menunggunya di meja makan.
" Pagi Mom, wah pagi - pagi sudah cantik sekali mau kemana sih ?" tanya Naya yang duduk dan langsung mengambil makanannya.
" Ya mau kerja lah, ga kaya kamu malas sekali jadi perempuan. Naya, kapan kamu menggantikan mommy untuk memimpin perusahaan, mommy ini sudah tua Naya, seharusnya sekarang kamu sudah menikah dan memiliki keluarga, jadi sekarang mommy bermain bersama cucu saja lagi tidak harus capek - capek mengurusi perusahaan seperti ini " kata Nadiya sambil memakan makanannya.
" Mom, mommy dari dulu tahu sendiri kan, Naya tidak bisa kalau harus memimpin perusahaan, dan masalah cucu, kenapa tidak mommy saja yang menikah terus buatkan aku adik lagi kan beres, biar suami mommy saja nanti yang mengurus perusahaan " kata Naya dengan santainya.
" Kamu ya di kasih tahu malah balik ceramah. Kan sudah berapa kali mommy katakan kalau mommy tidak akan pernah menikah, dari pada menikah mengurusi suami, mending mommy mengurus perusahaan. " kata Nadya yang tidak mau kalah dari sang anak.
" Haaah... Terserah mommy saja lah, mommy saja tidak mu menikah lagi, kenapa harus aku yang mommy tuntut untuk mencari jodoh, tidak adil itu namanya " kata Naya protes.
" Mommy sudah tua Naya, kalau mommy meninggal siapa yang akan menjaga mu dan harta peninggalan Dedy mu ini nantinya, makanya mommy tidak mau menikah lagi, jadi kamu saja ya yang segera menikah, biar mommy cepat menimang cucu. " kata Nadiya yang terus membujuk putrinya agar segera menikah.
Mendengar itu Naya langsung melotot dengan perkataan sang ibu, dan di balas dengan tatapan melotot juga dari sang ibu karena sangat gemas dengan putrinya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
awal cerita yg menarik
2024-07-26
0
Riska Desi
baru hadir,semoga suka sama ceritax
2024-07-21
2
Eliyani Elieboy
mampir lagi Thor...
PD hal udh prnh baca tp malah balik LG ke sni
2024-02-22
3