Hanin, gadis yatim piatu tak berpendidikan tiba-tiba di jodohkan dengan seorang Pria mapan. Awal nya semua mengira calon Hanin adalah Pria miskin. Namun siapa sangka, mereka adalah orang kaya.
Hanin begitu di sayang oleh mertua dan juga ipar nya.
Tidak ada siapa pun yang boleh menyakiti Hanin. Tanpa mereka sadari, Hanin menyimpan rahasia di masa lalu nya.
Yang penasaran, cus langsung meluncur. Baca nya jangan di loncat ya. Nanti Author ya nggak semangat nulis.
Selamat membaca, ☺️☺️☺️☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Cantika dan Ibu nya berjalan sambil membawa barang-barang mereka. Tujuan nya satu. Rumah Abang dari ibu nya itu. Kemana lagi mereka akan pergi kalau bukan kesana.
"Bu, aku capek. Aku nggak sanggup lagi untuk jalan."
"Udah. Jangan manja. Cepat jalan."
"Bu, apa kita bakal jadi miskin? Kita bahkan nggak memiliki apapun lagi saat ini. Semua yang kita beli ada di rumah itu."Ucap Cantika sambil menangis.
Semua orang yang melihat mereka, merasa heran dan saling berbisik. Entah apa yang terjadi sehingga Cantika dan Ibu nya bisa berjalan kaki sambil membawa banyak barang mereka.
Biasa nya, mereka pasti akan naik sepeda motor jika ingin berjalan di sekitar Desa. Apalagi Cantika yang selalu memamerkan sepeda motor keluaran terbaru.
"Diamlah Cantika. Akan Ibu beri pelajaran Pria-pria itu. Berani sekali mereka mengusir kita dari rumah kita sendiri. Rumah itu, sudah menjadi milik kita sejak lama."
"Kalau memang begitu, kenapa tidak kita usir saja Hanin sejak dulu. Ngapain juga kita harus menampung nya."
"Ya nggak bisa gitu. Kalau kita mengusir nya,, Bapak kamu pasti akan bongkar semua rahasia Ibu yang sudah bekerja sama dengan,,"
"Rahasia? Rahasia apa, Bu?"
"Ah, Diamlah Cantika. Jangan banyak bicara dan teruslah jalan. Orang-orang terus melihat ke arah kita."
"Iya." Ucap Cantika dengan cemberut.
Mereka pun terus berjalan hingga di persimpangan bertemu dengan salah satu bawahan Abang nya Ibu Cantika.
Dan mereka pun di bawa ke rumah Pria paruh baya itu menggunkan mobil.
Prang...
"Ku-rang a-jaaaaaar! Siapa mereka? Kenapa mereka Bisa-bisa nya mengusir kalian. Bukan kah surat kuasa telah kalian miliki?"
"Sudah Abang. Surat itu ada sama adek. Adek nggak tahu kenapa pas Adek lihat, surat nya udah ngak ada. Bukan itu aja, semua surat kuasa pengalihan harta Indah dan Suami nya, telah hilang."
"Apa? Kenapa bisa begitu?"
"Adek juga nggak tahu Abang. Sekarang adek jadi miskin lagi. Dimana si Rahmat?" Tanya Ibu ya Cantika, yang tiba-tiba teringat akan suaminya itu.
"Rahmat udah Abang buang ke hutan. Pasti sekarang dia udah di makan sama binatang buas."
"Bagus. Udah nggak ada lagi saksi mata kita kalau begitu. Jadi, kita ngak perlu bersusah payah menutup semua kemungkinan yang ada. Sekarang, Abang harus pikir, bagaimana cara nya kita merebut seluruh harta milik keluarga Hanin lagi. Adek ngak mau tahu. Pokoknya Abang harus mendapatkan nya kembali. "
Ibu nya Cantika benar-benar sangat di manja oleh Abang nya itu. Dia selama ini menjadi adik kesayangan nya si lintah darat yang paling kejam.
*****
Hari itu, Hanin melakukan pendaftaran untuk mengikuti lomba memasak. Hanin begitu antusias untuk mengikuti kegiatan itu.
Abian dan juga keluarga nya pun mendukung. Walaupun Bu Ambar tidak ingin membuat Hanin repot.
Hanin sedang banyak mengikuti kegiatan saat ini. Tapi sedikit pun ia tidak memperlihatkan rasa lelah nya.
Saat itu, Hanin hanya ditemani oleh kakak ipar nya. Karena kakak ipar nya mengenal salah satu panitia yang ada di sana.
"Hanin nggak capek? Bukan nya Hanin selalu punya kegiatan?" Tanya Kakak ipar nya itu yang tak lain adalah kakak nya Abian.
"Enggak Kak. Malah Hanin senang ada kegiatan nya. Hanin bosan duduk dirumah aja. Karena di kampung, Hanin udah biasa kerja. Dari sebelum subuh, sampe tengah malam."Ucap Hanin santai.
" Hah! Kerja apaan kayak gitu? "
Hanin pun menceritakan pada kakak ipar nya seperti yang ia ceritakan pada mertua nya. Dan benar saja, kakak ipar nya melongo dengan apa yang dikatakan oleh Hanin.
"Kak, doain Hanin menang, ya." Ucap Hanin saat itu.
"Kamu ingin sekali menang?"
"Iya. Soal nya Hanin ingin beli sesuatu untuk Bang Abi."
"Ya kalau mau beli tinggal beli aja. Kan uang kamu banyak. Apa Bang Abi nggak kasih jajan?"
"Enggak. Emang untuk apa uang jajan. Kan Hanin bukan anak-anak. Lagian dirumah itu, semua kebutuhan Hanin udah di cukupi sama Ibu yang baik." Ucap Hanin sambil tersenyum saat membicarakan Ibu mertua nya.
"Kalau gitu, nanti biar kakak yang ngomong ke Abi. Apaan sih Abian itu. Nggak ada tanggung jawab nya ke istri. Ni, untuk sementara kakak kasih jajan ke kamu dua juta. Simpan aja mana tahu nanti kamu butuh."
"Dua juta? Jajan apaan Hanin dua juta? Di desa dapat lima ribu aja udah loncat-loncat Hanin."
Kakak ipar nya hanya garuk kepala yang tak gatal. Uang lima ribu bagi orang seperti Abian, di pakai untuk apa?
"Jadi, menu apa yang akan Hanin buat pas lomba nanti?"
"Rencananya Hanin mau buat ikan bakar rahasia."
"Ikan bakar rahasia? Tapi kan kalau menu ikan bakar, Udah biasa."
"Justru itu. Karena udah biasa, maka nya ada rahasia nya. Resep yang hanya Hanin saja yang tahu. Dan Hanin udah mencoba nya beberapa kali bersama Ibu-ibu teman Hanin di desa."
"Oh gitu."
Kakak ipar nya hanya diam saja. Terserah Hanin lah. Yang penting ia bahagia ikut lomba. Walaupun nanti Hanin nggak akan menang.
Karena Grace pun akan ikut untuk acara kali ini. Grace adalah pemenang yang selalu memang secara berturut-turut. Entah Hanin ada harapan kali ini, untuk mengalahkan Grace yang menu nya mendunia.
Ikan bakar VS menu mendunia.
Siapakah yang akan memang nanti. Kita tunggu saja di bab selanjutnya. 😊
ya allah ngakak bener deh masa iya si kancil kek motor pink.. ada2 aja
dan yg terjatuh td kok bisa... kk klo di daerah q mah motor yg bising itu buat ngarit namanya motor grandong.. karna udh di protolin
kok jd segetunya ya allah kasihan rahmat