Mia,
gadis yatim piatu yang menerima perlakuan tak adil dari keluarga paman apalagi sepupunya. Dia di bully di Kampus dan di rumah.
Mia menyukai salah satu seniornya.. tapi bukan sambutan yang dia terima.
Mia akhirnya memilih menelan semua pahit yang menggerogoti mulutnya. dia bertekat akan kembali nanti membalas semua perlakuan dan hinaan yang datang kepadanya.
apakah nia akan menemukan kebahagiaan?
apakah ada pria yang mampu meluluhkan hatinya yang sempat keras ?
Mampukah seorang CEO dingin memeluk tubuh ringkih si gadis cantik yang menarik hatinya?
Ini karya kedua aku. semoga kalian suka ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsmebet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengerjai Bella
Rey dan edward berjalan dengan gagahnya dan jangan lupakan wajah datar dingin dan tanpa ekspresi itu memasuki ruangan wiguna dulu.
Benar.. ternyata bella sudah ada di sana dengan gaya yang terlihat rapi dan sexy. bahkan dia terlihat ingin ke kondangan dengan make up se tebal itu.
Saat mendengar suara pintu, bella langsung berdiri dan tersenyum manis. sepertinya dia benar benar sudah menyukai pria tampan di depan nya.
Edward tak menyapa.. dia berjalan menuju kursi kebesaran nya. dengan tulisan Direktur di meja nya. Hanya rey yang dengan profesional menyapa bella.
"Tuan edward, maaf papa tidak bisa hadiri karena sedang ada pertemuan bisnis.. jadi saya yang di minta mewakili atmaja group pada pertemuan ini" bella dengan tak tau mau mendekat dan duduk di hadapan edward. dia berbicara selembut mungkin membuat edward mual.
"Trik basiii" batin edward belum menanggapi.
"Kita mulai saja nona" rey yang tau bahwa bos nya tidak ingin lama lama di hadapan belatung itu segera memulai membahas kerja sama.
Rey yang lebih banyak bicara, walaupun sesekali bella bertanya pada edward tapi edward tak menaggapi.. dia pura pura sibuk dengan ponsel di tangan nya. memandang foto foto mia tentunya.
"Ada yang ingin di tanyakan lagi nona?" tanya rey berusaha bersikap sopan. walaupun rey juga jengah.. dari tadi gadis itu tidak memperhatikan apa yang di katakan oleh rey. matanya hanya fokus pada tuan nya.
"Ah... terimakasih banyak sekretaris rey. Saya sudah paham" ucap bella dengan senyum terpaksa. dia merasa kesal.. tangan nya di bawah sana mengepal. dia sudah dandan dan memakai baju sexy begini, tapi sekali saja edward tidak meliriknya.
"Baiklah pertemuannya sampai di sini, laporan selanjutnya akan kami tunggu nona" rey menutup berkas di tangannya. bagaimanapun proyek ini juga menguntungkan grup wiguna. jadi dia harus bekerja dengan totalitas juga.
"Ada lagi nona?" sarkas rey saat melihat bella masih betah di sana.
"Mm.. ini sudah jam istirahat, apa tidak sebaiknya kita makan siang bersama tuan?" tawar bella penuh harap membuat rey dan edward tersenyum.
"Tentu saja.. saya akan menyediakan makan siang" jawab rey cepat.
"Rey, ke ruang sebelah saja.. saya butuh suasana baru" jawab edward berdiri.
"Baik tuan" jawab rey patuh. dia segera menelfon untuk menyiapkan makan siang sesuai permintaan tuannya.
Edward berdiri dan dengan percaya diri nya bella juga berdiri dan mengikuti edward di belakang..
Bella lagi lagi kagum akan postur tubuh edward. dia bertekad akan membuat edward menjadi miliknya dan bertekuk lutut padanya.
Saat sedang menunggu makanan.. bella duduk sengaja dekat dengan edward, membuat edward jengah dan gerah. bahkan melihat paha dan bahu bella yang terbuka tidak membuat edward tertarik.. dia hanya tertarik pada satu gadis yang tidak begitu mencolok.. tapi natural dan apa adanya.
"Tuan.. " panggil bella menggoda edward ,dia bahkan dengan berani menyentuh lengan kemeja edward.
Edward menatap tangan bella tajam. bella yang mendapat tatapan tajam itu langsung ciut. dia mengawaskan tangannya segera. ini menakutkan.
Edward kembali fokus pada ponselnya.. entah apa yang dia ketik pada rey. Dia tersenyum menyeringai. rencana pembuka seperti apa kira kira yang di sediakan edward dan rey untuk bella.
Tok tok tok..
Para petugas dari kantin perusahaan segera menyediakan beberapa jenis hidangan di meja. Bahkan mereka juga meletakkan sesuai porsi masing masing.. ada 3 porsi.
Iya.
edward meminta lebih tepatnya memaksa rey untuk ikut makan siang bersama.. dia tidak mau hanya makan berdua dengan belatung itu.
"Ada yang kurang tuan?" tanya pelayan hati hati
"Sudah." jawab edward melirik rey. rey mengangguk memberikan kode. lalu mereka duduk bersama setelah semua pegawai kantin keluar.
"Terima kasih jamuannya tuan.. sepertinya makanan Kantin perusahaan wiguna terlihat enak" ujar bella sok akrab.
"Sial.." batinnya saat dia merasa di kacangi. kriiik kriiik.
Suapan demi suapan.
rey dan edward saling melirik. lalu kembali fokus ke gelas dan sendok mereka.
"Apakah tuan suka makanan pedas?" tanya bella saat merasakan penas dan menggigit di lidah nya.
"Tuan suka makanan pedas nona.. apa nona tidak suka menu nya?" rey yang menjawab dan mengada ngada.
Padahal ini rencana rey, dia memang meminta petugas kantin tadi membuatkan satu yang super pedas di siapkan untuk tamu jadi jadian itu.
Level pedasnya memang bisa membuat orang sampai mules 3 hari. biarkan saja.. ini hanya salam pembuka untuk bella.
"Ini enak tuan" jawab bella pura pura tersenyum.. padahal dia sudah berkeringat dan perutnya terasa panas.. dia tidak tahan makanan pedas.
Rey dan edward terlihat makan dengan lahap. membuat bella meringis.
"apa mereka tidak kepedasan?" batin bella karena memang warna makanan mereka tidak begitu berbeda.. jadi bella tidak curiga.
"Sial.." batin bella lagi saat merasakan air mata dan telinganya memanas.
Dia segera meminum air mineral dan jus yang tersedia. dia tak tahan lagi.. tangannya segera mencari dan menarik tisu.
"Saya ke belakang sebentar tuan" pamit bella tak tahan ingin segera menentralkan ekspresinya dan meredakan rasa pedas di mulutnya. tidak mungkin dia kepedasan di depan edward, bisa hancur image nya.
Dia segera berkumur berharap rasa panas dan pedasnya akan berkurang.. tapi ternyata tidak.
Sedangkan edward dan rey tersenyum menyeringai.
"Sepertinya itu sangat pedas tuan, saya bahkan tak berani mencium aromanya" adu rey membuat edward terkekeh.
"Biarkan saja.. itu bahkan terlalu mudah untuknya"
***
"Maaf tuan, saya tiba tiba menerima telfon dan ibu saya. saya harus segera kembali" sepertinya bella berusaha keras di toilet. wajahnya tak lagi se merah tadi. walaupun dia terlihat gelisah.. pasti perutnya terasa tidak nyaman.
"Makannya nona?" tanya edward memancing
"Maaf tuan.. saya sudah kenyang.. terimakasih atas jamuan makan siangnya" jawab bella pura pura.
"Rasakan.." batin edward bodo amat. dia kembali fokus pada ponselnya.
"Sama sama nona, lain kali kita makan diang lagi" sarkas rey mewakili tuan nya yang memilih diam.
Wajah bella langsung pucat, dan itu terlihat menyenangkan bagi rey dan edward. sepertinay bella akan berfikir lagi jika ingin makan bersama pewaris wiguna group itu
"Te tentu saja tuan.." jawab bella terbata.
Setelah bella pergi.
HAHAHHAHAHAHAAH
Edward tertawa dengan keras.. salam oembuka yang menyenangkan batinnya.
"Saya bisa pastikan nona bella akan diare dalam 3 hari ini tuan" ucap rey menggeleng gelengkan kepala. dia saja ngeri hanya membayangkan.
"Kerja bagus rey.. kita lanjut lain kali. saya sudah kenyang.. saya akan pulang ke rumah kakek" ucap edward melenggang dsn keluar menemui kakeknya.. kakek yang dia anggap sebagai orang tuanya. kakek yang membesarkannya.
BERSAMBUNG....