Di jual oleh Bapak dan di beli Dosen tampan.
Kinayu, gadis berumur 22 tahun di jadikan sebagai alat penebus hutang. Menjadi istri dari Yudha Prasetya, yang ternyata adalah seorang dosen serta anak dari pemilik kampus tempatnya menimba ilmu.
Kenyataan pahit harus kembali ia terima saat dirinya mengetahui fakta jika ia bukan yang pertama. Bahkan harus tinggal satu atap dengan istri pertama.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka?
Apakah Kinayu kuat saat ia tau tujuan Yudha menikahinya?
Ig: weni0192
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon weni3, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Sepanjang malam Kinayu tidak bisa tidur, ia masih teringat dengan ucapan Bapak yang memohon padanya. Sebagai anak Kinayu tak akan tega jika membiarkan keluarganya kesusahan. Tapi di jadikan alat penebus hutang membuat hati kecil Kinayu seakan ingin memberontak.
Baru beberapa jam Kinayu tertidur, dia harus kembali terjaga saat mendengar suara ketukan pintu dan panggilan dari luar. Kinayu beranjak dari tempat tidur dengan mata menyipit membuka pintu kamar yang sejak semalam ia kunci.
"Mbak, melek dulu apa! itu belek dimana-mana, ini udah siang mbak, masih aja merem."
"Kamu ngomel mulu sich dek, nggak capek apa itu bibir. Aku semalam tuh nggak bisa tidur, emang udah jam berapa sich?"
"Udah jam 9 Mbak!"
"Apa?" Kinayu melebarkan bola matanya, "kenapa kamu baru bangunin Mbak?" kesal Kinayu.
"Mbaknya aja yang susah di bangunin, aku udah bolak balik gedorin pintu kamar Mbak, tapi Mbak tidur kayak kebo kekenyangan. Susah banget di banguninnya."
"Mbak telat kalo gini, kan ada kuliah pagi. Mana dosen killer lagi. Aduh gimana donk?" Kinayu panik sendiri. Ia lupa jika dirinya sudah tidak boleh masuk kuliah selama tunggakkan belum terbayarkan.
"Mbak lupa kalo kita udah nggak nerusin pendidikan lagi? hari ini aja ibu cuma goreng tempe buat sarapan mbak." Bagus mencoba mengingatkan dengan hati tak karuan. Raut wajah sendu dari kakaknya seketika terlihat.
"Iya mbak lupa," lirih Kinayu. "Bapak bagaimana?"
"Di luar sudah ada orang yang akan membantu kita, bapak minta mbak buat siap-siap, semua keputusan ada di mbak. Bagus nggak apa-apa kalo emang harus putus sekolah yang penting mbak nggak salah ambil keputusan. Tapi....Kita harus ikhlasin bapak seandainya benar-benar orang itu menuntut dan menyeret bapak ke penjara." Bagus begitu lemah jika mengingat ancaman yang di berikan oleh pihak pembeli yang sudah memberikan banyak uang pada Bapak.
Bukan salah orang itu seandainya menuntut, dia merasa di bohongi. Tapi salah bapak yang sejak awal percaya pada sahabatnya saat sekolah dulu. Tanpa bapak tau ternyata ia di tipu. Sejak awal sudah diingatkan oleh ibu, tapi bapak tak mendengarkan. Sekarang hanya penyesalan hingga membuat anak istri menanggung beban. Terutama Kinayu yang harus berkorban.
Setelah rapi Kinayu turun kebawah untuk berkumpul dengan keluarganya di ruang tamu. Langkahnya sempat terhenti saat melihat sosok tampan dengan wajah tegas dan tubuh gagah. Ciptaan Tuhan yang terlihat begitu sempurna tanpa celah. Kinayu kembali melangkahkan kaki dan duduk di samping Bagus.
"Ini putri saya, Kinayu ini Pak Yudha yang menawarkan diri untuk membayar semua hutang bapak dan kerugian Ibu Desi, tapi dengan syarat. Bapak harus memberikan kamu kepadanya, sebagai penebus hutang yang telah beliau bayarkan."
"Dan jika kamu bersedia menerima tawaran itu, kamu dan adikmu bisa kembali meneruskan pendidikan kalian. Serta Pak Yudha juga akan memberikan modal lagi pada Bapak untuk merintis kembali usaha bapak yang sempat bangkrut."
Kinayu menatap tak percaya, sosok pria tampan di depannya ini bersedia membelinya dengan harga yang begitu mahal. Sedangkan mereka baru bertemu, akan di jadikan sebagai apa dirinya. Apa menjadi budak? atau akan di kirim lagi ke luar negeri untuk di jual kembali...
Kinayu menatap Ibunya yang sejak tadi menunduk dengan sesekali mengusap air matanya. Kemudian beralih ke adiknya yang juga menatap dengan tatapan teduh. Dan terakhir ke bapak yang tak kalah sendu, dia tau Bapak menjadi orang yang paling bersalah akan ini semua.
"Boleh saya bertanya pada anda?"
"Silahkan!"
Kinayu memberanikan diri menatap wajah datar yang begitu dingin tapi tak menyurutkan sisi ketampanan di dirinya.
"Apa yang mendorong Anda untuk membeli saya? Keluarga kami tak mengenal anda, tapi dengan mudah anda menolong dengan uang yang tidak sedikit. Apa kah setelah anda membeli saya anda anak menjual saya kembali? atau menjadikan saya budak seumur hidup?" Kinayu memberanikan diri untuk bertanya.
Mendengar penuturan dan pertanyaan dari Kinayu, Yudha tersenyum tipis, hampir tak terlihat jika saja tak melihat lebih dekat.
"Kinayu, jaga sikap kamu nak!" Bapak mencoba memperingati.
"Tidak apa-apa Pak, Kinayu berhak bertanya. Saya tidak akan menjualmu kembali atau menjadikanmu pembantu. Jika kamu menerima penawaran dari saya, berarti kamu sudah menjadi milik saya. Dan saya akan menikahi kamu!" Yudha tersenyum di balik kata-kata yang datar. Tapi itu membuat Kinayu bergidik ngeri. Senyum penuh misteri.
Menikah?
Kinayu menggelengkan kepala, dia tidak mungkin menikah dengan pria asing. Ini konyol namanya, bukan keberuntungan menjadi istri seseorang pria tampan dan kaya raya tapi Kinayu semakin curiga dengan apa tujuan di balik pria itu menikahinya.
"Bagaimana nak?"
Kinayu menoleh ke Bapak, keraguan di wajah Kinayu begitu terlihat. "Satria Pak?" lirihnya.
"Satria pasti akan mengerti, kamu melakukan ini untuk membantu Bapak dan keluarga bukan untuk mengkhianatinya."
Kinayu beralih menatap Ibu, menggenggam tangan Ibu yang sejak tadi hanya menunduk dengan tubuh bergetar.
"Bu...."
"Lakukan sesuai isi hatimu nak, Ibu nggak akan memaksa."
BRAK
Semua terkejut saat Bu Desi datang bersama dengan kedua ajudannya. Begitu pula dengan Yudha, dia heran dengan siapa tamu yang datang dengan tidak sopan.
"Bapak Prima! mana uang yang bapak janjikan? saya kesini ingin mengambilnya!"
"Maaf Bu, tapi uangnya belum ada." Bapak berdiri dengan ketakutan sedangkan Kinayu memeluk Ibu dan Bagus dengan kaki gemetar.
Prang
Bu Desi membanting vas bunga yang ada di meja, membuat Bapak semakin menundukkan kepala. Sedangkan kedua ajudannya kini menarik Bapak dan memberi pukulan di wajah beliau.
Melihat perlakuan dari dua ajudan Bu Desi membuat Kinayu terpaksa menerima tawaran dari Yudha. Dia berlari dan meraih tangan pria itu.
"Pak, tolong bapak saya. Saya mau seberapapun bapak membeli saya, tapi saya mohon tolong bapak saya." Kinayu terisak dengan menatap wajah datar Yudha.
Yudha tak menjawab, dia segera menghentikan aksi kedua ajudan ibu Desi yang memukul Pak prima hingga babak belur.
"HENTIKAN!"
Bu Desi meminta kedua ajudannya untuk menghentikan aksi mereka dan melepas Pak Prima hingga jatuh tersungkur ke lantai. Kinayu, Ibu, dan Bagus segera berlari mendekati.
"Bapak...." seru ketiganya kemudian memeluk Pak Prima.
"Siapa anda?"
"Saya yang akan membayar kerugian anda. Ketikan berapa jumlah uang yang masuk ke rekening Pak Prima." Yudha menyodorkan ponselnya, kemudian dengan senang Bu Desi mengetikkan jumlah uang kerugian yang telah ia berikan pada Pak Prima.
Setelah kepergian Bu Desi, Pak Prima dan keluarga begitu lega. Mereka kembali duduk di sofa. Bapak menangis memeluk Kinayu.
"Maafin Bapak nak..."
"Iya Pak, mungkin sudah jalan hidup Kinayu seperti ini." Kemudian bapak beralih menatap Yudha.
"Pak Yudha, terimakasih sudah membantu saya," ucap Bapak tulus.
"Tidak perlu berterimakasih Pak, karena semua akan setimpal dengan harga anak bapak. Besok saya akan kesini lagi dan akan ada MUA untuk merias Kinayu."
"Maksudnya Pak?" Bukan Bapak yang bertanya tetapi Kinayu yang ingin memastikan jika semua tak secepat itu.
"Besok saya akan menikahimu!" Pak Yudha segera beranjak dari duduknya. Ia ingin segera menyelesaikan urusannya yang lain.
"Tapi Pak...." Kinayu mengejar Yudha hingga berhenti di ambang pintu.
"Sebagian uang sudah saya berikan dan sisanya akan saya transfer ke rekening Bapak kamu. Dan saat itu juga kamu menjadi milik saya! Bukannya seperti itu transaksi jual beli?"
menantu yang ia banggakan..tiba2 viral 5 menit.
..kmna pikiran nya gilang..istri lagi hamil kok bisa2nya selingkuh..mna selingkuh sama istri temannya sendiri lagi
dasar teman lucknut lu gilang
minimal jambak at sesikit mah