DICERAIKAN KARNA MANDUL, DIHAMILI OLEH MAFIA KEJAM

Dara mengangguk, dengan cepat Dara izin pada Selvia dan Jovita karna sebenar nya Dara juga ada urusan lain setelah ini, jadi Dara tak bisa ikut ke Mall bersama Jovita.

Jovita ingin sekali membujuk Dara untuk pergi bersama nya, akan tetapi penolakan Dara barusan malah membuat nya semakin yakin kalau Dara adalah Perempuan yang baik dan tak matrerialis, siapa sih yang bisa menolak uang dan diajak bersenang-senang?.

Selvia mengangguk tanpa bisa berkata kata, Selvia mengamati Nicoles yang tahu apa pikiran Dara tanpa di ucapkan oleh Dara. Nicoles melangkah pergi tanpa berbalik lagi, sedangkan Dara berlari mengikuti Nicoles dari belakang dan di depan pintu mansion telah ada Romy yang menunggu mereka.

"Apa sudah siap Tuan?" tanya Romy belum menyadari bahwa Dara ada dibelakang Nicoles.

"Hmm." jawab Nicoles berjalan duluan sehingga Romy terkejut melihat Dara berjalan di belakang Nicoles. Dara menunduk kaku pada Romy.

"Kenapa Nona ini juga ikut Tuan?" Batin Romy tapi dia juga mengekori Nicoles.

Ketiga nya tak berbicara saat di dalam Mobil, Dara melihat ke arah jalanan dan dia telah meminta untuk di turunkan tepat di pemberhentian bus tadi hanya beda jalur saja.

Mobil Nicoles pun berhenti, tanpa membuang waktu Dara melepas seatbelt nya dan memutar setengah badan nya ke arah Nicoles.

"Terima kasih Tuan." ucap Dara dengan sopan nya dan tak lupa Dara berterima kasih juga pada Romy, Romy hanya membalas dengan tersenyum kikuk.

"Aduuh kenapa anda malah berterima kasih padaku Nona?" Batin Romy yang entah mengapa punggung nya seperti diberi bongkahan es.

Romy memang tak tahu hubungan Dara dengan Nicoles, tetapi Romy yakin kalau Dara cukup penting bagi Nicoles, Dia merasa Nicoles tertarik atau menyukai Dara, yang jelas Romy percaya kalau Dara di predikisi sekitar 80% bisa menjadi calon Nyonya Maverick atau disebut-sebut akan menduduki posisi The Queen Maverick.

Dara keluar dari Mobil Nicoles, Dara menundukkan setengah badan nya hormat sampai Mobil Nicoles pergi dari hadapan nya, Nicoles melihat dari pantulan cermin menahan kedutan di bibir nya. Bisa-bisa nya Dara menunduk hormat pada orang yang sudah mulai jauh, apa punggung nya tidak encok kalo lama-lama membungkuk?.

Romy tentu menyadari ada yang berbeda dengan sorot mata Nicoles, "Nyonya Swondrak Maverick benar-benar sudah terlahir..." Batin Romy tersenyum.

Dara memijit punggung nya yang terasa sakit ketika sudah memastikan mobil Nicoles telah jauh, Ia mengerucut kan bibir dan terus mendumel sehingga ekspresi nya begitu menggemaskan.

Sayang sekali Nicoles tak melihat perbuatan Dara itu yang terbilang lucu, memang nya siapa yang meminta Dara menunduk setengah badan nya?. Sedangkan Nicoles tak pernah menyuruh nya, akan tetapi Dara malah protes sendiri seolah semua itu adalah perintah Nicoles.

"Pergi ke Mall? Oh tidak..! Aku nggak mau kakiku terasa patah hanya untuk orang lain, lebih baik aku bersenang-senang dengan anak ku." oceh Dara.

Dara terus melangkah sambil melepas masker nya sendiri karna merasa gerah dan dia juga memukul-mukul punggung nya sendiri yang terasa pegal.

Tiba-tiba sebuah Mobil berhenti di dekat nya, Dara tak menghiraukan mobil itu karna berpikir hanya orang yang kebetulan untuk istirahat atau membeli sesuatu, sebab disekeliling nya banyak toko menjual segala aneka ragam kebutuhan manusia bahkan untuk hewan pun ada.

"Nona?" sapa seseorang saat kaca mobil tadi turun yang membuat Dara tersentak.

"Si brengsek ini lagi? Kenapa dia bisa disini? Apa dia benar-benar menguntit-ku?" Batin Dara menebak-nebak sembari melihat sekeliling.

"Masuklah Nona..! Aku akan antar ke rumah mu." pinta Abian dengan senyuman terbaik nya. Dara bisa sopan pada Nicoles tapi kenapa pada Abian tak bisa? Setiap Dara melihat Abian ingin sekali Dara membanting tubuh besar nya itu.

"Nggak usah." tolak Dara kembali melangkahkan kaki nya mengabaikan Abian.

Abian tak mau menyerah, dia terus memundurkan mobil nya supaya bisa membujuk Dara, hingga Abian pun menyerah, dia langsung keluar dari mobil nya berlari kearah Dara yang menatap tajam ke arah Abian.

"Tak tahu malu..! Dulu kau menghinaku yang punya tubuh datar dan wajah jelek, sekarang kau mau menjilat ludah mu sendiri? Brengsek..?! Lalu Istri mu yang kau bandingkan dengan ku dulu mau kau apakan hah?." Batin Dara ingin sekali mengeluarkan kata-kata pedas itu tapi harus Ia tahan dengan sekuat tenaga.

"Tuan Abian yang terhormat, saya tahu anda sudah menikah dan terlalu banyak masalah yang diributkan oleh Istri anda. Saya tidak mau menjadi korban selanjut nya, sebaik nya anda perbaiki hubungan kalian karna saya tidak berniat berteman dengan pria yang sudah beristri." kata Dara dengan suara lantang membuat semua orang yang berjalan kaki dan bersepeda melihat ke arah mereka.

Abian kehabisan kata-kata apalagi orang yang melewati nya menatap sinis ke arah nya, memang tak heran lagi siapapun yang melihat Abian yang terkenal bukan karna kekayaan atau ketampanan nya melainkan karna masalah rumah tangga nya dengan sang istri yang ada saja perkara nya, Abian dekat dengan wanita lain pasti lah Anya menggila seperti wanita kesurupan dan video nya selalu menjadi Viral disebut macan marah.

Jika saja Abian setia pasti tak akan mau dekat dengan wanita lain demi menghargai wanita nya, jelas saja Abian bukan pria yang baik bahkan sekarang Abian terang-terangan mendekati Adara yang jadi perbincangkan adalah calon Queen Maverick.

Dara tersenyum tipis, "Kena kau..! Ini belum seberapa." Batin Dara, dengan cepat Dara melangkah pergi meninggalkan Abian yang uring-uringan karna perkara Anya.

Abian yang malu segera memasuki mobil nya, setelah Abian masuk dia memukul setir mobil nya dengan penuh dendam.

"Ini semua karna kau Anya..! Kalau kami masih berhubungan jelas aku nggak akan bisa dengan dengan Adara dan sekarang aku sulit untuk mendapatkan tambang Emas itu." marah Abian.

Abian bertekad akan menceraikan Anya supaya Ia bisa melanjutkan hidup dan nama nya tak akan menjadi buruk lagi di mata Adara, menurut nya mendapatkan gadis seperti Adara sudah jelas sangat sulit.

Wanita sesempurna itu yang mampu menarik perhatian sosok The King Maverick pasti akan sangat angkuh dan terkesan mahal, kalau mudah di dapatkan oleh Abian akan aneh bagi siapapun itu.

Dara pun kembali ke rumah nya dan menemukan Maria dan si Kembar tengah asik menggambar, Maria yang melihat Dara menyambutnya dengan senyuman dan menghampiri Dara.

"Bagaimana nak? Apa berjalan lancar?" tanya Bunda Maria. Dara mengangguk sambil merentangkan tangan mya, mereka berpelukan dan tertawa kecil bersama.

"Mommy udah nggak cibuk lagi?" tanya Caitlin langsung meninggalkan acara menggambar nya berlari ke arah Dara.

Carlos jangan ditanya lagi, Ia terlalu larut dengan hasil gambar nya masih asik mencoret-coret kertas nya sampai wajah imut nya sudah banyak warna.

"Kalian terlalu asik menggambar sampai nggak sadar Mommy udah pulang ya?" gemas Dara berjongkok menyamakan tinggi badan nya dengan Caitlin.

Caitlin nyengir kuda, "Kalau begitu kita pindah lumah yuk mom?!" ucap Caitlin dengan semangat.

"Pindah rumah?" beo Dara yang membuat Bunda Maria menegang.

"Apa Oma belum celita cama Mommy?" tanya Caitlin dengan polos.

Dara beralih ke Bunda Maria yang tersenyum kikuk, Maria langsung meminta Caitlin kembali menggambar supaya bunda Maria bisa bicara dengan Dara. Dara dibawa ke kemar bunda Maria.

"Ada apa sebenar nya Bun? Kenapa Caitlin tiba-tiba bilang mau pindah? Memang nya kita mau pindah kemana?" tanya Dara penasaran.

Bunda Maria tak tau menjelaskan mulai dari mana, Maria menarik nafas dalam-dalam lalu menunjukkan surat bukti kepemilikan sementara mansion megah di Perumahan Elit The King sebelum surat resmi nya selesai dibuat, Dara sampai terbelalak melihat aset mya dan dia langsung terkulai lemas menemukan bukti kelunasan mansion seharga Milyar-an itu.

"Bunda juga ingin bilang sama kamu dari tadi malam nak, tapi kamu kelihatan lelah banget terus bunda memutuskan membicarakan nya pagi, namun bunda mau bilang tadi pagi kamu malah buru-buru gitu." lirih Bunda Maria juga merasa bersalah tak bicara cepat dengan Dara.

\*

Bersambung...................................