CEO BUCIN
"Apa!! Bertunangan dengan Tuan muda pertama keluarga Hanoraga?" Aberlie terkejut dengan pernyataan ayahnya yang tiba-tiba memintanya untuk bertunangan dengan Tuan muda pertama keluarga Hanoraga yang terkenal dingin dan tampan.
Ketampanan Tuan muda Hanoraga sudah terkenal diseluruh kota X, dia adalah pria yang dingin dan sukses di kota tersebut. Hampir seluruh kota mengetahui akan ketampanan dan kesuksesan dari Tuan muda pertama Hanoraga ini. Bahkan seluruh gadis di kota itu sangat mengagumi ketampanannya.
"Aberlie, Nyonya besar keluarga Hanoraga memintamu untuk menjadi cucu menantunya, dan ayah tidak bisa menolaknya," ucap Richard, ayah Aberlie.
Aberlie Cleva Wijaya putri pertama dari Richard Wijaya dan mendiang istri pertamanya Ratih Cleva. Ibunya meninggal saat melahirkan Aberlie, dan setahun setelah kepergian Ratih, Richard menikah lagi dengan wanita bernama Riska yang menjadi Ibu tiri Aberlie yang jahat dan tidak menyayangi Aberlie.
Aberlie adalah gadis yang sangat cantik dan mandiri, dia memiliki Cafe kecil-kecilan sendiri yang dia rintis dengan hasil uang tabungannya sendiri dari dirinya bekerja paruh waktu sewaktu masih sekolah. Aberlie menutupi kecantikan wajahnya dengan make up yang tebal karena tak ingin berselisih dengan adiknya yang selalu iri terhadapnya.
"Ayah, mengapa tidak aku saja yang melakukan pertunangan itu? Aku sangat menyukai Tuan muda pertama Hanoraga, Ayah." Aliva menawarkan dirinya dengan manja kepada sang ayah.
"Iya, Sayang, kenapa tidak Aliva saja yang menerima pertunangan ini? Lagian Aliva lebih cantik dibanding Aberlie, dan yang paling utama Aliva sangat menyukai Tuan muda pertama," sambung Riska segera.
Riska berharap Richard akan menyetujui permintaannya, lagi pula Aliva lebih cantik dibanding Aberlie yang bermake up tebal seperti hantu, yah walau dia tau kalau dia yang memang sengaja menyuruhnya mengenakan make up tebal itu. (ema nya pingin ane cubit online yah gaes wkwk (author))😅
Kalau Aliva bisa menikah dengan Tuan muda pertama, ke depannya aku akan hidup mewah dan kalau ingin apa pun aku tinggal minta saja pada Aliva, pikir Riska dalam hati.
"Tidak bisa, Nyonya besar meminta Aberlie lah yang harus bertunangan dengan Tuan muda pertama." Richard membantah dengan cepat. (nah kan gagal dah impian hidup mewahnya nenek lampir 🤭)
"Besok kita akan makan malam dengan Nyonya besar dan Tuan muda pertama di hotel X," sambung Richard meninggalkan mereka semua diruang keluarga.
***
Keesokan harinya, di hotel X pukul tujuh malam keluarga Wijaya sudah menunggu di meja yang sudah dipesan oleh kedua keluarga. Aliva sibuk dengan dandanannya agar ia terlihat cantik, sementara Riska sang ibu membantu anaknya merapikan make upnya. Aberlie hanya diam dan menunggu dengan tegang dan berfikir laki-laki seperti apa yang akan bertunangan dengannya, karna melihat Aliva yang begitu sangat antusias.
Maklum Aberlie tidak pernah mengikuti berita, jadi ia tidak tahu perihal tentang Tuan muda pertama Hanoraga, karena Aberlie selalu sibuk dengan kegiatannya di Cafe. Yang dinanti akhirnya tiba, Nyonya dan Tuan besar serta Tuan muda dari keluarga Hanoraga sampai. Aliva sangat terpesona dengan wajah tuan muda pertama yang benar-benar sangat tampan seperti yang dirumorkan, sangat tampan dan mempesona, sebab walaupun Aliva dekat dengan Tuan muda Hanoraga tapi Aliva hanya kenal dengan Tuan muda ke dua saja.
Aberlie yang akan bertunangan dengan Tuan muda pertama hanya diam saja melihat kedatangan keluarga Hanoraga.(lah iya orang Aberlie kalem nda seperti Aliva yang kaya cacing kepanasan 😂)
"Maaf, karna membuat kalian menunggu lama, Tuan Wijaya." Nyonya besar menyalami mereka.
"Tidak terlambat juga Nyonya, kami saja yang terlalu dini datang." Richard juga menyalami mereka.
"Apa ini Aberlie yang akan bertunangan dengan Bram?" Nyonya besar memegang kedua tangan Aberlie, Aberlie pun hanya menganggukan kepalanya sopan dan tersenyum, dia begitu gugup dan tegang saat ini.
"Kenalkan, ini Bram, Tuan muda pertama yang akan bertunangan denganmu, Aberlie." Nyonya besar memperkenalkan cucu kesayangannya kepada Aberlie.
"Bram, ayo berkenalan dulu dengan calon tunanganmu," titah sang nenek.
"Baik Nenek," sahut Bram yang begitu penurut. "Perkenalkan namaku Bram, putra pertama dari keluarga Hanoraga." Bram memperkenalkan dirinya pada calon tunangannya dengan ekspresi wajah yang datar dan tanpa senyum di wajahnya, tapi jantungnya berdegup kencang.
"Saya Aberlie, putri pertama dari Bapak Wijaya. Senang berkenalan dengan Anda, Tuan muda," balas Aberlie dengan tegang.
"Haaiii, aku Aliva, putri kedua Bapak Wijaya, aku sangat mengagumimu sejak lama Kak Bram dan sekarang bisa bertemu langsung sungguh kejutan yang luar biasa sekali, aku sangat senang," sela Aliva yang tidak dihiraukan oleh Bram.
Makan malam berjalan dengan lancar dan kedua keluarga telah menentukan tanggal pertunangan. Aliva yang sedari awal tidak menyetujuinya tidak senang dengan keputusan ini, dia berencana untuk menggagalkan pertunangan kakaknya itu.
***
Hari pertunangan pun tiba, Aberlie yang berada di sebuah kamar hotel sedang merias diri, ia tidak ingin dirias oleh penata rias karena ia tidak ingin topeng yang selama ini ia gunakan untuk melindungi diri dari ibu tiri dan juga adiknya diketahui oleh orang lain. Namun samar-samar dari luar kamar, Aberlie seperti mendengar suara seseorang sedang berbincang, sengaja ia menguping apa yang sedang mereka bicarakan. Ternyata Aliva sedang merencanakan sesuatu untuk menjebak dirinya agar pertunangannya dibatalkan.
"Kalian ingat, begitu obat yang diminum si buruk rupa itu bereaksi, kalian harus kerjakan tugas kalian," perintah Aliva pada kedua pria yang Aliva bayar untuk menjebak Aberlie.
"Siap Nona, kami tak akan mengecewakan Nona Aliva," balas salah satu pria tersebut.
Tak lama kemudian Aliva masuk ke dalam kamar hotel yang digunakan Aberlie untuk berias dan membawa dua gelas minuman di tangannya.
"Selamat atas pertunanganmu Kakak, maukah kau bersulang bersamaku Kak, aku hanya ingin memberimu ucapan selamat Kakak." Aliva berbicara dengan lembut dan manja seperti biasa membuat Aberlie muak.
Aberlie tau selama ini kelembutan Aliva padanya hanya sandiwara, tapi ia tak ambil pusing asalkan dia bisa hidup tenang di dalam rumah keluarga Wijaya.
Bagaimana ini, apakah aku harus meminumnya, jika tidak kuminum Aliva pasti akan curiga dan berbuat nekat padaku, batin Aberlie bingung dengan apa yang harus ia lakukan.
Baiklah, mungkin aku hanya perlu meminumnya sedikit saja untuk membuatnya tak curiga jika aku mengetahui rencananya, setelah meminumnya aku akan melarikan diri dari sini agar orang suruhan Aliva tak bisa menemukanku, batinnya lagi akhirnya memutuskan apa yang harus ia lakukan.
"Baiklah aku akan minum seteguk denganmu hanya untuk menghargai kerja kerasmu." Aberlie mengikuti sandiwara Aliva yang berpura-pura tak tahu kalau minumannya telah diberi obat.
"Terima kasih Kakak, kamu memang Kakak terbaik yang aku miliki." Aliva tersenyum smirk sambil memastikan Aberlie meminum minumannya.
Ciiih, siapa juga yang mau berkakak adik denganmu, batin Aliva.
Setelah Aliva memastikan Aberlie meminumnya, ia pun meninggalkan ruangan Aberlie. Tak berapa lama obat yang telah Aberlie minumpun sedikit bereaksi, tapi belum terlalu kuat sebab dia masih dalam keadaan sadar karena minuman yang diminum Aberlie hanya sedikit teguk saja, jadi reaksi obatnya berjalan lambat.
Di dalam kamar Aberlie barpikir keras apa yang harus dia lakukan dan bagaimana caranya agar dia bisa keluar dari kamar ini sebelum para pria bayaran Aliva itu masuk. Namun, obat yang diminum Aberlie mulai bereaksi sedikit demi sedikit, membuat kesadaran Aberlie pun mulai terganggu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Popocupcup
katanya pintar tapi kenapa di telan wkwk konyol
2024-09-14
0
Qaisaa Nazarudin
Harusnya jangan ditelan tuh minumannya,setelah kepergian mak lampir langsung luahkan semua ke dlm kamar mandi..Setelah itu kamu pura2 pusing dan panas..
2024-02-24
1
Qaisaa Nazarudin
🙄🙄🙄🙄🙄🙄😏😏😏
2024-02-24
1