NovelToon NovelToon
Aku Bukan Dora (Membuatmu Menyesal)

Aku Bukan Dora (Membuatmu Menyesal)

Status: tamat
Genre:Tamat / Perjodohan / Patahhati / Tunangan Sejak Bayi / Anak Yatim Piatu / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: dina Auliya

Adinda anak yang tinggal di panti asuhan, suatu hari dia adopsi oleh keluarga yang tidak benar-benar tulus menginginkannya, hingga membuat hidupnya menderita hingga dewasa, diperlakukan tidak adil dan dianggap seperti pembantu. Sejak Dinda di adopsi dia di paksa untuk berpenampilan seperti Dora dan tidak di izinkan merubah penampilannya hingga dewasa dengan alasan tak masuk akal.


Diejek, dikucilkan , diperlakukan tidak adil membuat Dinda kesulitan mendapatkan teman. Membuatnya benar-benar terpuruk bahkan karena penampilannya juga dia harus kehilangan calon tunangannya yang tega selingkuh dengan satu-satunya sahabat yang Dinda miliki.


Seperti pepatah mengatakan Semua akan indah pada waktunya, saat ia mengetahui siapa dirinya sebenarnya.

Kira-kira apa yang akan terjadi pada Adinda saat mengetahui jika dirinya sebenarnya adalah seorang billionaire.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dina Auliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ABD~ 2

Setelah selesai bekerja, Dinda masih harus menepati janjinya untuk mengantarkan barang milik Gavin.

Dinda segera menuju apartemen Gavin dan berharap Gavin tak marah karena dirinya sedikit terlambat.

Sesampainya di apartemen Gavin, Dinda segera melangkah masuk ke dalam apartemen, namun langkahnya terhenti ketika mendengar suara seorang wanita, yang semakin lama semakin jelas terdengar di telinga Dinda. Dinda segera menggelengkan kepala menepis pikirannya yang tidak-tidak. 'Tidak mungkin itu kak Gavin, tapi suara wanita itu.' batin Dinda berkecamuk.

Dinda terus melangkah masuk, rasa penasarannya semakin tinggi mengalahkan rasa jijik yang terdengar di telinga Dinda.

Tepat di depan mata, Dinda menyaksikan sendiri kekasihnya sedang bermain ranjang dengan seorang wanita, dan lebih menyakitkan lagi wanita yang berada di atas tubuh kekasihnya tak lain adalah sahabatnya sendiri, yaitu Amora. wanita yang selama ini di percaya menjadi teman curhat dengan teganya mengambil kekasih sahabatnya sendiri.

Air mata sudah membendung dipelupuk mata, ingin rasanya Dinda bisa menepis apa yang sudah di lihat. Dengan langkah pelan Dinda menghampiri kekasih dan sahabatnya itu.

"Kak Gavin, apa yang sudah kalian lakukan?" ucap Dinda dengan bergetar, tak mampu lagi bungkam.

"Dinda...Aku bisa jelaskan semuanya." ucap Gavin dan Amora dengan buru-buru mengenakan bathrobenya.

"Apa yang mau di jelasin lagi, aku sudah melihat semuanya, kalian benar-benar tega, bermain api dibelakangku."

"Din, aku bisa jelasin, ini gak seperti yang kamu kira."

"Mau jelasin apa lagi Amora, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, kamu bercinta dengan calon tunanganku, kamu benar-benar jahat Amora."

Plaaakkk...

Tiba-tiba saja Gavin menampar pipi kanan Dinda, hingga membuat kaca mata yang dikenakannya terjatuh.

"Kenapa kakak menamparku?" Dinda memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan Gavin.

"Biar kamu sadar diri, aku sama sekali tak pernah mencintai kamu, dan Amora, dia kekasihku.

"Tapi- " sanggah Dinda

"Tapi apa? tapi kita akan tunangan. Jangan mimpi kamu bisa bertunangan denganku apalagi menikah denganku. Lihatlah penampilanmu dan coba kamu ngaca dulu sebelum menyukai laki-laki setampan diriku. Mana Sudi aku punya istri yang penampilannya sangat norak dan jelek seperti kamu, mau di taruh dimana mukaku. Seharusnya kamu sadar diri, sebelum berani menerima perjodohan."

"Jika kak Gavin dari awal tak pernah menginginkan perjodohan ini kenapa kak Gavin mengiyakan, dan kenapa kak Gavin bersikap baik padaku, bahkan kakak jugalah yang menyakinkan kalau Kak Gavin tak pernah mempermasalahkan penampilanku."

"Omong kosong, kau yang terlalu percaya diri, aku mengiyakan perjodohan itu karena aku ingin mendapatkan warisan yang di berikan papa hanya dengan syarat mau menikah denganmu."

"Dinda maafkan aku, tapi Gavin ini sekarang kekasihku, dan kamu dengar sendiri kalau dia memilih aku ketimbang kamu, lebih baik kamu mundur saja, karena kamu tak pantas mendapatkan Gavin." Sela Amora.

"Kalian benar-benar tega padaku, kalian jahat." Dinda melemparkan barang yang sendiri tadi digenggamnya dengan erat, tepat di wajah Gavin lalu pergi begitu saja.

Dinda terus berlari meninggalkan kawasan apartemen dengan menangis, meluapkan perasaannya yang hancur. Untuk pertama kalinya Dinda jatuh cinta dan untuk pertama kalinya juga Dinda dihianati oleh orang yang disayang dan juga sahabatnya.

"Langit, kali ini aku tak memintamu untuk turunkan hujan, tapi kali ini aku minta datangkan malaikat yang bisa membantuku merubah hidupku dan membuat mereka semua menyesal telah mencampakkan aku seperti sampah." teriak Dinda meluapkan kekesalannya, tak perduli jika ada orang lain yang mendengar jelas ucapannya.

"Buat apa kamu marah, jika nyatanya kamu benar-benar jelek Dora." ucap seorang laki-laki yang mengejutkan dirinya.

"Pak Zion, untuk apa bapak datang kemari? apa bapak belum puas mempermalukan aku, apakah sekarang bapak mau menghina aku lagi? silahkan bapak lakukan, saya tak perduli lagi." jawab Dinda dengan ketus lalu kembali menangis, ia pun berjongkok dan menyembunyikan wajahnya yang dipenuhi air mata.

"Aarrrggghhh... Bangun, aku benci dengan gadis yang hanya bisa menangis." Zion berjongkok dan menghapus air mata Dinda menggunakan sapu tangan miliknya.

"Jangan menangis lagi, kau semakin jelek jika terus menangis." Dengan tulus Zion menghibur Dinda.

"Kenapa sekarang bapak begitu baik padaku, bukankah tadi siang bapak sangat membenciku."

"Siapa bilang aku membencimu Dora, aku hanya ingin mengenal lebih dekat dengan kamu, kamu berbeda dari gadis lainnya, bisakah aku menjadi boots yang akan selalu menemani petuanganmu." Zion mengulurkan tangannya dan berharap di sambut Dinda.

"Boots..." Dinda tersenyum, "Dora and boots." Dinda pun menjabat tangan Zion dan kembali tersenyum, melupakan sejenak masalah yang sedang di alaminya.

Zion pun mengantarkan Dinda pulang sampai halaman rumah lalu segera pulang tanpa mampir sejenak.

"Aku pulang..." Ucap Dinda saat masuk kedalam rumah.

Plaaakkk...

Sekali lagi Dinda mendapatkan tamparan yang tak terduga dan kali ini Aryo papanya.

"Dasar anak tak tahu diuntung, bisanya bikin malu keluarga, jika tahu kamu besarnya hanya bisa mempermalukan keluarga, lebih baik gak pernah papa mengadopsi kamu." Ucap Aryo tanpa perasaan.

"Kenapa pa? apa salahku? kenapa papa tiba-tiba menamparku, aku tidak merasa melakukan Kesalahan apapun pa."

"Tutup mulutmu, kamu bilang tidak melakukan Kesalahan, kamu sudah mempermalukan keluarga dengan perbuatanmu yang menjijikkan, lihat ini, apa ini yang kamu bilang tidak melakukan Kesalahan apapun." Aryo melemparkan beberapa lembar foto dirinya yang sedang besama seorang pria yang tidak dikenalnya.

Dinda mengambil satu persatu foto-foto yang di lemparkan padanya, Dinda hanya bisa menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku tidak pernah melakukan ini pa, aku tidak pernah." Air mata Dinda kembali tumpah saat dirinya di fitnah.

"Lebih baik kamu keluar dari rumah ini, mama tak Sudi punya anak yang hanya bisa mempermalukan keluarga, belajarlah dari adikmu Alira yang selalu menjadi kebanggaan keluarga." Usir Kusuma.

"Ma, pa, aku tidak pernah melakukan ini semua, aku di fitnah ma, pa. Tolong percaya padaku, kak Gavin yang melakukan ini, kak Gavin yang selingkuh dan yang membatalkan pertunangan bukan aku. Aku mohon ma, pa percaya padaku."

"Mama tidak mau mendengar penjelasan apapun, sekarang pergi dan jangan pernah injakan kaki di rumah ini." Kusuma mendorong tubuh Dinda hingga terjengkang ke belakang.

"Baik, jika ini sudah keputusan kalian, aku akan pergi dan tak akan pernah kembali lagi sesuai permintaan kalian, dan ma, karena mama tak menganggap aku lagi sebagai anak, berarti aku tak perlu lagi menuruti semua perintah mama. Terimakasih ma sudah membebaskan aku." Dinda pun bangkit berdiri dan segera membalikkan tubuhnya dan melangkah pergi meninggalkan rumah yang selama ini menjadi tempat dirinya di besarkan oleh keluarga angkatnya. Walaupun terasa berat, Dinda harus tetap pergi karena orang tua angkatnya sudah tidak menginginkannya lagi.

1
dewi yunita
kak ko gk ad judul ny
Anonymous
k
Ananda Muthaharoh
seharusnya sidinda pnya sikap tegas juga jngan mau ditindas terus, buktikan klo km mampu melawan mereka, jngan jdi nona muda bodoh. hrus punya pikiran yang lebih tegas lagi. inget dinda km ga sendiri ada bnyak org yg sayang sm km,pergunakan kekuasaan org tua km untuk membungkam mulut mereka yg sk merendahkan km.
Marwiyah Ningsih S
semoga gak da jodoh nya diantara Zion atau Zack
GuGuGaGa_90
jadi yg ni Zack yg asli lah kan...
walaupun dh pening n berulang aku baca sbb nk faham tp cerita dye tetap best n menarik... hehehe
GuGuGaGa_90
Luar biasa
Ahsin
perempuan bego hadeh Dinda mana otakmu kayak gak ada laki2 lain sj
Ria Lita
aneh juga sih mereka udah tau kristal di banyak yang ngincer di tinggal Tampa penjagaan
Ria Lita
aneh juga sih si kristal asal terima aja orang tapi ko gak elegan banget terkesan murahan .
Ria Lita
kok kayak nya lebih cantik Cica ya visual cristal
GuGuGaGa_90
ternyata Nona muda bodoh ya... hahaha
Ria Lita
mana visual crystal Thor kok cuma cica
Ria Lita
jodoh Zion udah deteng dan Alhamdulillah Cristal amaan
Anonymous
m
Ria Lita
lanjut Thor
Ria Lita
weleh ternyata Malik teman nya suami kristal dan apakah Malik yg di maksud Dinda ya
Ria Lita
lho siapa ya sebenar nya Lita kok gak kenal Dinda apakah karna SDH banyak perubahan dgn Dinda ya
Ria Lita
apa ya yg di katakan Amora ke Dinda
Ria Lita
semoga saja Dion gak patah hati ya Thor
Ria Lita
semangat dinda tunjuk kan pada mereka bahwa kamu lebih dari mereka dan tangguh tak terkalah kan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!